Sunday, June 5, 2005

Beberapa Kelemahan Hadist Tentang Kegunaan Surat Yasin

Rating:★★★★
Category:Other
Oleh
Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Muqaddimah

Kebanyakan kaum muslimin membiasakan membaca surat Yasin, baik pada malam Jum'at (hari Jum'at menjelang khatib naik mimbar, tambahan-peny), ketika mengawali atau menutup majlis ta'lim, ketika ada atau setelah kematian dan pada acara-acara lain yang mereka anggap penting.

Saking seringnya surat Yasin dijadikan bacaan di berbagai pertemuan dan kesempatan, sehingga mengesankan, Al-Qur'an itu hanyalah berisi surat Yasin saja. Dan kebanyakan orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah atau keutamaan surat Yasin dari hadits-hadits yang banyak mereka dengar, atau menurut keterangan dari guru mereka.

Al-Qur'an yang di wahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat dari Al-Fatihah sampai An-Nas, jelas memiliki keutamaan yang setiap umat Islam wajib mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat Islam senantiasa membaca Al-Qur'an. Dan kalau sanggup hendaknya menghatamkan Al-Qur'an setiap pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari sekali atau khatam setiap bulan sekali. [Hadist Riwayat Bukhari, Muslim dan lainnya]

Sebelum melanjutkan pembahasan, yang perlu dicamkan dan diingat dari tulisan ini, adalah dengan membahas masalah ini bukan berarti penulis melarang atau mengharamkan membaca surat Yasin.

Sebagaimana surat-surat Al-Qur'an yang lain, surat Yasin juga harus kita baca. Akan tetapi di sini penulis hanya ingin menjelaskan kesalahan mereka yang menyandarkan tentang fadhilah dan keutamaan surat Yasin kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Selain itu, untuk menegaskan bahwa tidak ada tauladan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam membaca surat Yasin setiap malam Jum'at, setiap memulai atau menutup majlis ilmu, ketika dan setelah kematian dan lain-lain.

Mudah-mudahan keterangan berikut ini tidak membuat patah semangat, tetapi malah memotivasi untuk membaca dan menghafalkan seluruh isi Al-Qur'an serta mengamalkannya.


Kebanyakan umat Islam membaca surat Yasin karena -sebagaimana dikemukakan di atas- fadhilah dan ganjaran yang disediakan bagi orang yang membacanya. Tetapi, setelah penulis melakukan kajian dan penelitian tentang hadits-hadits yang menerangkan fadhilah surat Yasin, penulis dapati Semuanya Adalah Lemah.

Perlu ditegaskan di sini, jika telah tegak hujjah dan dalil maka kita tidak boleh berdusta atas nama Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam sebab ancamannya adalah Neraka. [Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad dan lainnya]

Hadits Dha'if dan Maudhu'

Adapun hadits-hadits yang semuanya dha'if (lemah) dan atau maudhu' (palsu) yang dijadikan dasar tentang fadhilah surat Yasin diantaranya adalah sebagai berikut :

[1]. "Artinya : Siapa yang membaca surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya dan siapa yang membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jum'at maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya". [Ibnul Jauzi Al-Maudhu'at 1/247]

Keterangan : Hadits ini Palsu
Ibnul Jauzi mengatakan, hadits ini dari semua jalannya adalah batil, tidak ada asalnya. Imam Daruquthni berkata : Muhammad bin Zakaria yang ada dalam sanad hadits ini adalah tukang memalsukan hadits. [Periksa : Al-Maudhu'at, Ibnul Jauzi, I/246-247, Mizanul I'tidal III/549, Lisanul Mizan V/168, Al-Fawaidul Majmua'ah hal. 268 No. 944]

[2]. "Artinya : Siapa yang membaca surat Yasin pada malam hari karena mencari keridhaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya".

Keterangan : Hadits ini Lemah.
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya Mu'jamul Ausath dan As-Shaghir dari Abu Hurairah, tetapi dalam sanadnya ada rawi Aghlab bin Tamim. Kata Imam Bukhari, ia munkarul hadits. Kata Ibnu Ma'in, ia tidak ada apa-apanya (tidak kuat). [Periksa : Mizanul I'tidal I:273-274 dan Lisanul Mizan I : 464-465]

[3]. "Artinya : Siapa yang terus menerus membaca surat Yasin pada setiap malam, kemudian ia mati maka ia mati syahid".

Keterangan : Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu'jam Shaghir dari Anas, tetapi dalam sanadnya ada Sa'id bin Musa Al-Azdy, ia seorang pendusta dan dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadits. [Periksa : Tuhfatudz Dzakirin, hal. 340, Mizanul I'tidal II : 159-160, Lisanul Mizan III : 44-45].

[4]. "Artinya : Siapa yang membaca surat Yasin pada permulaan siang (pagi hari) maka akan diluluskan semua hajatnya".

Keterangan : Hadits ini Lemah.
Ia diriwayatkan oleh Ad-Darimi dari jalur Al-Walid bin Syuja'. Atha' bin Abi Rabah, pembawa hadits ini tidak pernah bertemu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Sebab ia lahir sekitar tahun 24H dan wafat tahun 114H. [Periksa : Sunan Ad-Darimi 2:457, Misykatul Mashabih, takhrij No. 2177, Mizanul I'tidal III:70 dan Taqribut Tahdzib II:22]

[5]. "Artinya : Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur'an dua kali". [Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu'abul Iman].

Keterangan : Hadits ini Palsu.
[Lihat Dha'if Jamiush Shaghir, No. 5801 oleh Syaikh Al-Albani]

[6]. "Artinya : Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur'an sepuluh kali". [Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu'abul Iman]

Keterangan : Hadits ini Palsu.
[Lihat Dha'if Jami'ush Shagir, No. 5798 oleh Syaikh Al-Albani]

[7]. "Artinya : Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti) Al-Qur'an itu ialah surat Yasin. Siapa yang membacanya maka Allah akan memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Al-Qur'an sepuluh kali".

Keterangan : Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 3048) dan Ad-Darimi 2:456. Di dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata : Aku mendapati hadits ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin Sulaiman. Dan ini adalah hadits batil, tidak ada asalnya. (Periksa : Silsilah Hadits Dha'if No. 169, hal. 202-203) Imam Waqi' berkata : Ia adalah tukang dusta. Kata Imam Nasa'i : Muqatil bin Sulaiman sering dusta. [Periksa : Mizanul I'tidal IV:173]

[8]. "Artinya : Siapa yang membaca surat Yasin di pagi hari maka akan dimudahkan (untuknya) urusan hari itu sampai sore. Dan siapa yang membacanya di awal malam (sore hari) maka akan dimudahkan urusannya malam itu sampai pagi".

Keterangan : Hadits ini Lemah.
Hadits ini diriwayatkan Ad-Darimi 2:457 dari jalur Amr bin Zararah. Dalam sanad hadits ini terdapat Syahr bin Hausyab. Kata Ibnu Hajar : Ia banyak memursalkan hadits dan banyak keliru. [Periksa : Taqrib I:355, Mizanul I'tidal II:283]

[9]. "Artinya : Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang akan mati di antara kamu".

Keterangan : Hadits ini Lemah.
Diantara yang meriwayatkan hadits ini adalah Ibnu Abi Syaibah (4:74 cet. India), Abu Daud No. 3121. Hadits ini lemah karena Abu Utsman, di antara perawi hadits ini adalah seorang yang majhul (tidak diketahui), demikian pula dengan ayahnya. Hadits ini juga mudtharib (goncang sanadnya/tidak jelas).

[10]. "Artinya : Tidak seorang pun akan mati, lalu dibacakan Yasin di sisinya (maksudnya sedang naza') melainkan Allah akan memudahkan (kematian itu) atasnya".

Keterangan : Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam kitab Akhbaru Ashbahan I :188. Dalam sanad hadits ini terdapat Marwan bin Salim Al Jazari. Imam Ahmad dan Nasa'i berkata, ia tidak bisa dipercaya. Imam Bukhari, Muslim dan Abu Hatim berkata, ia munkarul hadits. Kata Abu 'Arubah Al Harrani, ia sering memalsukan hadits. [Periksa : Mizanul I'tidal IV : 90-91]

Penjelasan

Abdullah bin Mubarak berkata : Aku berat sangka bahwa orang-orang zindiq (yang pura-pura Islam) itulah yang telah membuat riwayat-riwayat itu (hadits-hadits tentang fadhilah surat-surat tertentu). Dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata : Semua hadits yang mengatakan, barangsiapa membaca surat ini akan diberikan ganjaran begini dan begitu semua hadist tentang itu adalah palsu. Sesungguhnya orang-orang yang memalsukan hadits-hadits itu telah mengakuinya sendiri. Mereka berkata, tujuan kami membuat hadits-hadits palsu adalah agar manusia sibuk dengan (membaca surat-surat tertentu dari Al-Qur'an) dan menjauhkan mereka dari isi Al-Qur'an yang lain, juga kitab-kitab selain Al-Qur'an. [Periksa : Al-Manarul Munffish Shahih Wadh-Dha'if, hal. 113-115]

Dengan demikian jelaslah bahwa hadit-hadits tentang fadhilah dan keutamaan surat Yasin, semuanya LEMAH dan PALSU. Oleh karena itu, hadits-hadits tersebut tidak dapat dijadikan hujjah untuk menyatakan keutamaan surat ini dan surat-surat yang lain, dan tidak bisa pula untuk menetapkan ganjaran atau penghapusan dosa bagi mereka yang membaca surat ini. Memang ada hadits-hadits shahih tentang keutamaan surat Al-Qur'an selain surat Yasin, tetapi tidak menyebut soal pahala.

Wallahu A'lam


57 comments:

  1. saya cenderung setuju dengan pendapat ini, karena setiap surat dalam al-quran memiliki keutamaan sendiri-sendiri. saya juga lebih setuju mengkhatamkan ke-30 juz dari al-quran ketimbang mengulang-ulang membaca surat yassin.

    ReplyDelete
  2. saya juga setuju... membaca Al Qur'an semata mata utk mencari keridho'an Allah SWT, bukan utk tujuan2 tertentu.....

    ReplyDelete
  3. hehe.. right on, bro..!
    jadi ga enak sama Allah kalo kita meng-anaktiri-kan beberapa suratNya saja untuk kepentingan kita belaka..
    malu, ngerasa salah, dan kayanya jahat ya kalo hanya ngendelin beberapa ayat/surat aja..

    ReplyDelete
  4. Hehe iya setuju, tapi saya penasaran, sampai saat ini ada beberapa yang mempertahankan budaya ini, dalilnya apa ya ? Kadang2 saya suka gak enak kalo di undang yasinan hehehe

    ReplyDelete
  5. kalau saya lebih melihat habluminannas-nya. diundang yasinan ya datang aja. karena biasanya digabung dengan rapat RT atau hajatan lainnya. :)

    ReplyDelete
  6. Hmm.. sebenernya sih ga perlu liat hadis untuk tau bahwa baca al quran sepotong2 itu hanyalah akan bikin kita mengerti sepotong2 juga..
    makanya.. kalo bisa jangan tralu repot ngurusin hadist kalo yg pasti2nya (al quran) belum juga kepegang..

    umm.. ada yg tau kenapa jenggot itu sunnah? alasannya apa?

    ReplyDelete
  7. Tapi nggak dosa kan kalo ikutan yasinan? Barangkali Mas Indra malah jadi punya kesempatan nerangin.

    ReplyDelete
  8. Wah kalau dosa atau ngga nya saya ngga punya otoritas untuk menentukan yah hehe, tapi kalo kesempatan untuk menerangkan secara langsung di tempat tahlilan juga kayanya nanti dibilang sok tau atau gimana gitu hehe.

    Kalau cara saya, artikel2 seperti ini saya print lalu saya kasih ke ustadz saya atau ke salah satu imam di masjid deket rumah untuk diteliti lebih lanjut kebenarannya.Alhamdulillah, cara ini efektif karena ternyata ustadz saya itu membawakan topik ini pada saat khutbah jumat dimana disitu pendengarnya lebih banyak dan yang menerangkannya pun seorang ustadz yang lebih punya otoritas untuk berbicara tentang itu di khalayak umum :)

    Mungkin bisa dibaca disini untuk penjelasan lebih detail tentang tahlilan.

    ReplyDelete
  9. Saya jadi ingat sama rekan saya di kantor yang potongan celananya cukup tinggi di atas mata kaki (kayak michael jackson), yang menurut keyakinan dia, itu adalah sunnah. apakah ada teman-teman yang tau mengenai hal ini? kok saya rasanya enggak pernah dengar ya?

    ReplyDelete
  10. Insya Allah ada disini, hehe lumayan nih nambah2 pengetahuan juga buat saya.Thanks for asking :)

    ReplyDelete
  11. Wah, terima kasih juga, mas. tadi saya sudah baca penjelasan di syariahonline. tapi kalau yang saya tangkap sih: kita tidak disunahkan untuk meninggikan celana kan? tapi lebih kepada larangan memanjangkan celana (kain) apabila niatnya adalah untuk riya atau menyombongkan diri.

    nah, yang dilarang kan MEMANJANGKAN, tapi kenapa kok malahan mereka jadi MENINGGIKAN? kenapa tidak MENORMALKAN saja ukuran panjang celana mereka ya? masalah selesai kan? agak heran saya... (garuk-garuk kepala)

    lagipula, jaman sekarang kalau celana kita panjangnya enggak normal, enggak akan dianggap keren kok! dianggap aneh sih iya. pasti bakalan banyak orang yang menyarankan buat pergi ke tempat "Permak Lepis". hehehee

    ReplyDelete
  12. Yaa maksudku panjangnya normal. enggak kepanjangan sampe ke lantai, tapi juga enggak kependekan sampe dikira rumahnya sering kebanjiran ;)

    ReplyDelete
  13. duluuu banget, tahun 80an jakarta heboh sama gerakan islam jamaah. salah satu ciri pengikutnya adalah celana mereka panjangnya tidak menutup mata kaki.

    ReplyDelete
  14. he he he jd geli sendiri nih...memang ini ukuran normalnya mas giri, yg buat orang lain mungkin ukuran normalnya beda...jd normal itu relatif juga nih kayanya

    ReplyDelete
  15. akhir 1980-an, saya pernah jumatan di sebuah masjid di bandung. mayoritas jamaahnya melipat celana panjangnya hingga mata kakinya kelihatan. khotbahnya bahasa arab, setelah sholat jumat selesai, khotib lalu membacakan terjemahannya dalam bahasa indonesia. :)

    ReplyDelete
  16. sudah ditanyakan ke yang Yasinan atau Tahlilan, kenapa mereka melakukannya? Kirakira kenapa ya?
    Btw, saya termasuk orang yang sering dateng ke tahlilan dan Yasinan itu lho... Bahkan sering juga ngadain di rumah, meski sebenarnya hati agak memberontak juga. Maklum, saya anak pesantren... "dibuang" ke pesantren lain. Eh, sekarang malah sedikit kontrapemikiran euy.. Tapi seru!
    Yah, bijaklah dalam bersikap. Itu saja. Semakin banyak bergaul, semakin kita tahu banyak kebodohan kita.

    ReplyDelete
  17. Sudah, dan rata2 mereka menjawab karena sudah dari sananya, kurang jelas juga dari sana nya itu dari mana.Tapi mereka bilang, mereka mengikuti apa yang orang tua atau nenek moyang mereka lakukan....

    ReplyDelete
  18. Sama, saya pun mengalami hal yang sama, tapi tentu kontra pemikiran ini ngga saya jadikan sesuatu yang buruk, karena memang ngga sepenuhnya tahlilan itu buruk, bahkan unsur2 silaturahmi, mendoakan yang wafat, membaca quran itu sendiri sesuatu yang sangat dianjurkan...tapi mungkin caranya saja sedikit berbeda :)

    Setuju pak, bijak dalam bersikap dan tentu saja mempelajari islam lebih mendalam insya Allah bisa menentukan mana yang tepat untuk kita.Wallahu'alam...

    ReplyDelete
  19. kalo di rumah, kita yang perempuan relatif gak ribet ya, da jarang diundang ke acara yasinan ^_^
    biasanya kaka2 saya sih, menolak dengan halus, tapi sesekali datang, dengan niat silaturahmi. ngaji ya niatnya tadarrus, soal yang lain niatnya apa kan ya urusan sendiri-sendiri. biasanya alesan meraka begitu ^_^
    saya jadi inget waktu sma dulu, saya diajarin tahlilan, yasinan, barjanzi. maksudnya ya biar tahu, jadi kalopun terjadi penyimpangan, kita bisa meluruskan (penyimpangan disini konteksnya benar2 menyimpang ya, bukan soal ikhtilaf hukum)...

    ReplyDelete
  20. hiks... kok jadi mirip saat rasul menyampaikan risalah tauhid pada kaum quraisy mekkah ya...
    mereka gak mau ikutin apa yang Rasulullah sampaikan, dengan alasan... bahwa nenek moyang kami sudah melakukan ini sejak lama... hiks..hiks...

    ReplyDelete
  21. Iya, maksud saya begitu... Masih mending khan datang untuk ngaji, menghibur yang kemalangan, daripada melakukan hal-hal yang sia-sia? Begitu lho Mas Indra... Cuma saya juga suka prihatin, melihat kebiasaan banyak orang Ina, yang kemalangan malah yang repot menyelenggarakan tahlilan, menyediakan makanan, bahkan membagi-bagikan sajadah, tasbih dan buku yasin kepada yang datang. Lho, bukannya kewajiban masyarakat untuk datang dan menghibur, juga menyediakan makanan bila perlu?

    ReplyDelete
  22. Yang juga sering saya temui, saat seorang ibu hamil, orang-orang lain menasihati, untuk membaca Surat Yusuf, 'supaya cakep kayak Nabi Yusuf', begitu alasannya. Saya kok nggak setuju yah. Seolah-olah hanya itulah kelebihan Nabi Yusuf alaihissalaam. Padalah dalam surat itu sendiri jelas terlihat betapa mulianya beliau, betapa takwanya, betapa rendah hatinya, betapa sabarnya dan tidak mendendam, betapa tawakalnya, betapa cerdasnya, listless pokoknya...! Ketampanan beliau hanya sebagian kecil dari kelebihan yang diberikan Allah, dan sebenarnya lebih berupa ujian bagi beliau (dan bagi orang lain!).
    Ada juga yang menganjurkan Surat Maryam. Yang ini sih masih mendinglah, karena alasannya supaya anaknya suci dan takwa seperti Maryam ibunda Nabi Isa alaihissalam. Tapi saya lebih sreg dengan Mas Indra, yaitu umat Islam dianjurkan senantiasa membaca Al-Qur'an. Jadi kenapa nggak sekalian menamatkan Al-Quran saat hamil? Kan akhirnya membawa kebaikan untuk jabang bayinya, jadi udah familiar dengan ayat-ayat suci. Saya yakin, ini juga suatu bentuk stimulasi janin, dan insyaallah lebih baik daripada sekadar memutarkan musik klasik (eh, saya pencinta musik klasik lho...).

    ReplyDelete
  23. terus gua mau nanya balik dong, ada hadits asli nya gak ttg surat yasin.......

    ReplyDelete
  24. Ato bisa baca buku
    Yasinan karangan Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas penerbit Pustaka Abdullah

    ReplyDelete
  25. assalamualaikum w.wb
    minta selengkapnya sanggahan tentang tahlil dan yasin
    dan sifat salat nabi biar semua khalayak umum tau yang sebenarnya

    ReplyDelete
  26. Indonesia dijajah oleh Belanda 300+ tahunan dan di Eropa komunitas Yahudi terbanyak ada di Belanda. Kaum yahudi sangat mengerti sekali isi al quran tapi mereka tidak beriman. Mangkanya yg diserang yaitu akidahnya alias perbuatan2 syirik yg dosanya sangat besar dan tidak terampuni. Contohnya kita lebih takut sama setan2(pocong,kuntilanak,dll) daripada takut sama Allah & hampir semua masjid2 di Indonesia ada kuburannya.

    ReplyDelete
  27. izin posting di MP saya ya... syukron

    ReplyDelete
  28. walah.. ndak usah bingung nyalahkan tahlilan.. orang melakukan itu semua juga ada dasarnya... sampek berbusa meskipun kamu salahkan juga orang akan ngejalanin tahlilan.. kalo orang melarang tahlilan orang itu perlu dipertanyakan keislamanannya.. masak membaca tahlil laa ilaaha illallah koq dilarang bukan wong edan iku.. he2x.. wis mending kita beneri diri kita sendiri aja.. la wong surga bukan milik kita koq, kebenaran juga bukan milik kita.. Gusti Allah juga bukan milik sampeyan tok, tp milik kita semua... mau tahlilan ya biarin, nggak setuju tahlilan ya diam aja jangan dilakukan.... gitu aza koq repot... kan nanti aneh orang mau menyebut/berdzikir mengingat Tuhannya dilarang.. orang kayak gitu namanya "WONG GEMBLUNG"
    ISLAM PEACE, LOVE n RESPECT

    ReplyDelete
  29. ^
    ^
    ^
    Atas saya
    Komentarnya gemblung juga....Tapi kok saya setuju yah ma opininya, ha ha ha ha

    ReplyDelete
  30. saya juga setuju, wong baca yasin alias yasinan n baca tahlil alias tahlilan kok diperjelimet sendiri.jelas, itu semua kan bacaaan dlm Qur'an.
    niatnya tahlilan bukan pesta pora tp mendoa'kan mayit spt Rasul juga pernah berdo'a untuk mayit.
    Tentang do'a setelah mayyit dikuburkan, Rasulullah SAW bersabda: Dari Ustman
    bin 'Affan ra berkata:" Adalah Nabi SAW apabila selesai menguburkan mayyit
    beliau beridiri lalu bersabda:" mohonkan ampun untuk saudaramu dan mintalah
    keteguhan hati untuknya, karena sekarang dia sedang ditanya" (HR Abu Dawud).
    org melakukan tentu ada dasarnya..setiap mlm jum'at sy juga baca yasin untuk mendoakan ibu saya, sah kan?disamping juga do'a dg bhs jawa/indonesia n "Robbighfirli wa liwalidayya warhamhuma kama robbayani shoghiro" Smg ibu sy mendapat tempat disisiNya Amin
    Allahua'lam Bishowab

    ReplyDelete
  31. KENDURI ARWAH, TAHLILAN & YASINAN MENURUT ULAMA SYAFIE

    Mungkin ramai dari kalangan pengikut mazhab Syafie tidak menyedari bahawa bertahlil dengan cara berkumpul beramai-ramai, membaca al-Quran, berzikir, berdoa dan mengadakan hidangan makanan di rumah si Mati atau keluarga si Mati bukan sahaja Imam Syafie yang menghukum haram dan bid'ah, malah ramai para ulama mazhab Syafie turut berpendirian seperti Imam Syafie. Adapun antara meraka yang mengharamkan kenduri arwah, yasinan, tahlilan dan selamatan ialah Imam Nawawi, Ibn Hajar al-Asqalani, Imam Ibn Kathir, Imam ar-Ramli dan ramai lagi para ulama muktabar dari kalangan yang bermazhab Syafie, sebagaimana beberapa fatwa tentang pengharaman tersebut dari mereka dan Imam Syafie rahimahullah:

    وَاَكْرَهُ الْمَاْتَمَ وَهِيَ الْجَمَاعَةُ وَاِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ بُكَاءٌ.

    "Dan aku telah memakruhkan (mengharamkan) makan, iaitu berkumpul di rumah (si Mati) walaupun bukan untuk tangisan (ratapan)".[1]

    Mengadakan majlis kenduri iaitu dengan berkumpul beramai-ramai terutamanya untuk berzikir, tahlilan, membaca surah Yasin atau kenduri arwah sebagaimana yang dilakukan oleh masyarakat Nusantara di rumah si Mati atau memperingati kematian, maka semuanya itu benar-benar dihukum bid'ah yang mungkar oleh Imam Syafie rahimahullah sebagaimana fatwa-fatwa beliau dan para ulama yang bermazhab Syafie yang selanjutnya:

    وَاَمَّا اِصْلاَحُ اَهْلُ الْمَيِّتِ طَعَامًا وَجَمْعُ النَّاسَ عَلَيْهِ فَبِدْعَةٌ غَيْرُ مُسْتَحَبَّةٍ.

    "Adapun menyediakan makanan oleh keluarga si Mati dan berkumpul beramai-ramai di rumah (si Mati) tersebut maka itu adalah bid'ah bukan sunnah".2 [1]

    Di dalam kitab (اعانة الطالبين) juz. 2 hlm. 146 ada disebut pengharaman kenduri arwah, iaitu:

    وَمَا اعْتِيْدَ مِنْ جَعْلِ اَهْلَ الْمَيِّتِ طَعَامًا لِيَدْعُوْ النَّاسَ اِلَيْهِ بِدْعَةٌ مَكْرُوْهَةٌ كَاِجْتِمَاعِهِمْ لِذَلِكَ لِمَا صَحَّ عَنْ جَرِيْرِ قَالَ : عَنْ جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِاللهِ قَالَ : كُنَّا نَعُدُّ اْلاِجْتِمَاعَ لاَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنْعُهُمْ الطَّعَامَ مِنَ النِّيَاحَةِ. (رواه الامام احمد وابن ماجه باسناد صحيح).

    "Dan apa yang telah menjadi kebiasaan manusia tentang menjemput orang dan menyediakan hidangan makanan oleh keluarga si Mati adalah bid’ah yang dibenci, termasuklah dalam hal ini berkumpul beramai-ramai di rumah keluarga si Mati kerana terdapat hadis sahih dari Jarir bin Abdullah berkata: Kami menganggap berkumpul beramai-ramai (berkenduri arwah) di rumah si Mati dan menyiapkan makanan sebagai ratapan".3 [1] (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibn majah dengan sanad yang sahih).

    Fatwa Imam Syafie dan para ulama muktabar yang bermazhab Syafie telah mengharamkan berkumpul beramai-ramai dan menyediakan hidangan makanan di rumah si Mati untuk tujuan kenduri arwah, tahlilan, yasinan dan menghadiahkan (mengirim) pahala bacaan al-Quran kepada arwah si Mati Mereka berdalilkan al-Quran, hadis dan athar-athar para sahabat yang sahih sebagaimana yang dikemukakan oleh mereka melalui tulisan-tulisan di kitab-kitab mereka. Mereka tidak mungkin mengharamkan atau menghalalkan sesuatu mengikut akal fikiran, pendapat atau hawa nafsu mereka semata, pastinya cara mereka mengharamkan semua itu dengan berdalilkan kepada al-Quran, as-Sunnah dan athar dari para ulama yang bermanhaj Salaf as-Soleh.

    ReplyDelete
  32. DALAM UPACARA TA’ZIYAH
    1. Keluarga yang mendapat musibah kematian, wajib bagi Umat Islam untuk
    ta’ziyah selam tiga hari berturut-turut.
    JAWAB
    Tidak ada satu madzhab pun yang mengatakannya wajib, hal ini sunnah muakkadah,tidak ada dalil ayat atau hadits shahih yang mengatakan takziyah 3 hari berturut turutadalah wajib.

    2. Kebiasaan selama ini yang masih melakukan hari ke 7, ke 40 dan hari ke 100
    supaya ditinggalkan karena tidak ada contoh dari Nabi Muhammad SAW dan
    tidak ada tuntunannya. Upacara itu berasal dari ajaran agama Hindu dan Budha,
    menjadi upacara dari kerajaan Hyang dari daratan Tiongkok yang dibawa oleh
    orang Hindu ketanah melayu tempo dulu.
    JAWAB
    Mengikuti adat kuffar selama itu membawa maslahat bagi muslimin dan tidak
    melanggar syariah maka itu boleh saja, sebagaimana Rasul saw pun ikut adat kaumyahudi yang berpuasa di hari 10 Muharram (asyura) karena hari itu hari selamatnya Musa as dari kejaran fir’aun, maka Rasul saw pun ikut berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa asyura (rujuk shahih Bukhari, shahih Muslim)
    Demikian pula kita menggunakan lampu, kipas angin, karpet, mikrofon, speaker dll
    untuk perlengkapan di masjid yang kesemua itu adalah buatan orang kafir dan adat
    istiadat orng kafir, boleh saja kita gunakan selama itu manfaat bagi muslimin dan tidak bertentangan dengan syariah, demikian pula Alqur’an yang dicetak di percetakan, dan mesin percetakan itupun buatan orang kafir, dan mencetak buku adalah adat orang kafir, juga Bedug di masjid yang juga adat sebelum islam dan banyak lagi.
    Boleh boleh saja kumpul kumpul dzikir dan silaturahmi dirumah duka 7 hari, 40 hari, bahkan tiap hari pun tak apa karena tak pernah ada larangan yang mengharamkannya.

    3. Dalam ta’ziyah diupayakan supaya tidak ada makan-makan, cukup air putih
    sekedar obat dahaga.
    JAWAB
    Bukankah air putih pun merupakan hidangan?, bila anda mengharamkan hidangan
    bagi yang takziah, lalu dalil apa yang anda miliki hingga anda memperbolehkan air
    minum dihidangkan?, telah sepakat Ulama bahwa hidangan di tempat rumah duka
    hukumnya makruh, sebagian mengatakannya mubah.

    4. Acara dalam ta’ziyah baca surat Al Baqarah 152-160, kemudian adakan tabligh
    yang mengandung isi kesabaran dalam menerima musibah tutup dengan do’a
    untuk sang almahrum, tinggalkan kebiasaan membaca surat yasin bersamasama,
    tahlil dan kirim fadhilah, semua itu ternyata hukumnya bid’ah.
    JAWAB
    Aturan mana yang menentukan Al Baqarah 152 – 160 dirangkai Tabligh lalu ditutup
    dengan doa?, anda pun mengada ada saja tanpa Nash yang jelas dari hadits shahih.
    Tahlil, Yaasiin dan dzikir yang dihadiahkan pada mayyit merupakan amal amal yang
    dikirimkan pada mayyit, dan itu diperbolehkan oleh Rasul saw, sebagaimana
    diriwayatkan bahwa seorang wanita datang pada Rasul dan bertanya : “wahai
    rasulullah, aku bersedekah dengan membebaskan budak dan pahalanya kukirimkan untuk ibuku yang telah wafat, bolehkah?, Rasul memperbolehkannya, lalu wanita itu berkata lagi : ibuku sudah wafat dan belum haji, bolehkah aku haji untuknya?, Rasul saw memperbolehkannya, lalu wanita itu berkata lagi : “wahai Rasulullah, ibuku wafat masih mempunyai hutan puasa ramadhan sebulan penuh, maka bolehkah aku berpuasa untuknya?, maka Rasul saw menjawab : Boleh (shahih Muslim)

    ReplyDelete
  33. Assalamu alaikum, salam kenal sebelumnya, di sini saya ingin mengoemntari khusus kajian hadits ttg fadhilah surah YASIN. Saya telah menemukan ada satu hadits yg derajatnya minimal hasan dan masih dikuatkan oleh beberapa syahid yg dha'if. Silahkan baca kajian saya di: http://alponti.multiply.com/journal/item/14

    ReplyDelete
  34. saya sering mengikuti jamaah yasinan yang biasa di rangai dengan tahlil dan istighosah,,, secra awam saya mersakan ada nilai plus dari kegitan semacam ni, enaknya gini ja ibdah tu di bagi 2 a, maghdhoh ( di tentukan aturannya pelaksanaanya) b, Ghoiru magh dhoh ( tak ada aturan atau ketentuan kusus dalm pelasanaanya) dan secdra pribadi dari kegitan semacam ini terdapat sekumpulan ibadah yang bisa terlaksana dalam stu kegitan ini . ya bisa di katan 3 in 1 atau 5 in 1 ya tergantung kejelian kita dalam mengambil manfaat dari nya di natranya :
    1. dari segi berkumpul , dapat memper erat silaturhami.... ( ingat . al jama 'atu rahmatun wal fur qotu 'adabun )
    2, dari segi pendidikan biasanya jamaah ini di ikuti oleh dewasa remaja baik yang lancar baca alquran maupun tidak ,,,, dan di sini mereka semua membaca bersama 2 ,, dan serempak , jadi yang dulunya mereka belum begitu lancr, karena terbiasa lama 2 bisa bhakan hafal .... dan kalo di daerah saya itu ada sendiri jamaah yasin tuk anak sd smp..... ( lagi pula ada hadist , jika kita melakukan ibadah secar berjamaah maka pahlanya 27 kali lipat, baik yang lancar maupun yang sama sekali gak bisa, cuma gremeng..
    3, segi sedekh, biasanya seteleh selasai tuan rumah menghidangkan makan ya alakadarfnya tidak melulu ikan , gulai ,,, kadang ada cuma segelas air teh,, dan itu tak jadi masalah ,,, karena memang niat bukan catri makan tapi lillahita'ala....
    4. sebagai ajang sosialisasi , mungkin karena kesibukan sehari kita jarang bertemu dengan kerabat tetnagga , bhakan tetngga mepet rumah kita gak tau ,, maka dg keguitan ini kita minimal 1 minggu sekali bisa bertemuu ,,,,,,

    ReplyDelete
  35. ass...seandainya saya bs blum bs hatam quran..lalu saya membaca yasin setiap hari utk mendoakan org tua saya...dan surat2 lain nya...apakah salah juga??karna niat saya utk mendoakan kedua org tua saya yg telah meninggal dunia..tetapi sekalian mendoakan yg msh hidup??...tolong pendapaynya....

    ReplyDelete
  36. ass...seandainya saya bs blum bs hatam quran..lalu saya membaca yasin setiap hari utk mendoakan org tua saya...dan surat2 lain nya...apakah salah juga??karna niat saya utk mendoakan kedua org tua saya yg telah meninggal dunia..tetapi sekalian mendoakan yg msh hidup??...tolong pendapaynya....

    ReplyDelete
  37. YANG BID'AH ITU YANG TIDAK BISA MENERIMA APA YANG ORANG LAKUKAN DENGAN JALAN IBADAH LALU APA SALAH JIKA NIAT MEMBACA YASSIN UNTUK ORANG YANG SUDAH MATI DENGAN TUJUAN IBADAH DAN MOHON KEPADA ALLAH AGAR PAHALANYA DITUJUKAN UNTUK YANG MATI,LALU DIDALAM PEMBAACAN YASSIN ADA PEMBACAAN TAHLIL,TASBIH,TAKBIR,DAN TAHMID COBA TOLONG JELASKAN APA YANG MEMBUAT BID'AH PEMBACAAN TAHLIL,TASBIH DAN TAHMID LALU SUDAH SEJAUH MANA AMALAN ANDA SEHINGGA ANDA MUDAH MENYALAHKAN ORANG,TOLONG ANDA CARI KITAB FATHUL MU'IN DAN TOLONG CARI PASAL YANG MENERANGKAN MASALAH MEMBERI GUNA KEPADA MAYYIT

    ReplyDelete
  38. klo menurut sya yang terpenting adalah saling menyeimbangkan ayat - ayat al_qur'an aja, itu lbh baik ko'......

    ReplyDelete
  39. aaahhhkkkk ccallian banyyakk cinconkk,,,, coba you baca do'a / sholat minta hujan biar hutan pada gak kebakar,,,,,,,,,,,,,,,, hujan tak ya..?????????????????
    and coba ente pada tahlil......................... pasti dapat.............................. ( lanjutin sendiri )

    ReplyDelete
  40. mas kalo saya boleh tanya gurunya mas itu buku apa kiyai yang guru2nya tidak terputus ke kanjeng rosul.janganlah kita belajar dari buku2 tanpa di gurukan, sehingga pikiran mas merasa sudah benar dalam menafsirkan makna dari alqur'an dan hadits tsb.saya yakin seandainya mas berguru kepada para kiyai yang guru2 tidak terputus sampai ke rosul mas akan lebih bijaksana dalam menyalahkan orang lain.Mohon maaf jika saya menyinggung mas.saya tidak ingin ada perpecahan diantara orang islam yang merupakan misi dari orang kafir

    ReplyDelete
  41. Ok opini anda semua juga bisa dikatakan benar adanya, apalagi didukung dengan statement artikel di atas. Tapi saya ganti bertanya, seandainya kita membaca surat Yasin, Al-Waqi'ah, AL_Mulk, AR_Rahman, dll. secara berulang2 apakah kita berdosa. Toh semua surat itu juga bagian integral dari AL_Qur'an, terlepas itu dapat reward (pahala) dari Allah.
    Coba kita perhatikan bersama, orang yang membaca KORan berulang2 aja gak dipermasalahkan, acara ulang tahun dan nyanyi bersama juga tdk dipermasalahkan, ngrumpi ngalor kiduljuga gak masalah, tapi kenapa orang yg membaca amalan yasin yg notabene bagian dari Al-Quran kok dibuat susah, mari bung tunjukkan sifat tasamuh, saling menghormati dan toleransi satu sama lainnya. Syukran .....

    ReplyDelete
  42. sing ngomentari terakhir ini juga gemblung, tapi dah syukur ngormati pendapat orang, moga2 yang aktif di blog ini tidak gemblung semua, amin .....

    ReplyDelete
  43. manusia sekarang ilmu agamanya pandai2,tapi sayang ilmunya cuman untuk senjata berdebat,kiab ini salah,kitab itu salah,ulama ini salah,ulama itu salah,
    asal berbeda menurutnya benar,,,

    ReplyDelete
  44. ' barang siapa memakai celana melebihi mata kakinya ( laki2 ),maka seolah iya ingin tau keraknya neraka ' itu perkataan nabi besar muhammad saw,kepada seorang mukmin yang sedang sholat,dan sarungnya Allah.

    ReplyDelete
  45. mengenai sunah yang menganjurkan untuk mengenakan celana yang panjangnya di atas mata kaki,, (bagi kaum adam) saya prnah dengar dari guru saya waktu masih SMA,,,
    tapi saya belum bagaimana hadis'y,,

    ReplyDelete
  46. di tempat saya yasinan bukan berarti harus membaca yasin ....doa selamat dan sholawat serta yang lain nya.terkecuali tuan rumah meminta anggota yasinan membacanya itu pun dg ayat2 alquran yang lainnya.sampai saat ini saya tidak pernah melihat atau mendengar bahkan mengikuti yasinan tanpa membaca ayat2 alquran lainnya.pasti yasinan di baca dg ayat2 suci alquran lainnya atau asma2 allah.dan doa.saya pikir yasinan bukan berarti kita terlalu mengagungkan surah yasin karna keutamaannya.yg di ambil dr sosialisasi dan silaturahimnya bagi saya,lagi pula butuh waktu lama jika harus membaca alquran 30 juzz untuk setiap pertemuan majlis.hanya saja yasin terdapat banyak kandungan ayat didalamnya,hasma allah,sholawat nabi,syahadat,doa2 dll.yg terpenting mengagungkan alah yang maha kuasa dg menyebut kunpayakun maka semua yg di kehendakinya terjadi.dan itu hanya terdapat di surah yasin..maaf jika sya salah

    ReplyDelete
  47. kebanyakan "pelaku tahlil" selalu bilang "dari sana nya" atau "udah dari dulu" atau "mengikuti moyang", padahal klo mereka mau "berpikir" dari sananya dulu jaman moyang itu aslinya kan gak ada tahlilan, apa moyang2 kita di zaman Rasulullah melakukan tahlil???saat para sahabat dan keluarganya wafat pun setau saya Rasul gak pernah mencontohkan/mengadakan tahlil.Jd kenapa hrs repot2 bikin acara tahlil ya?yg malah merepotkan dan membebani keluarga yg ditinggal..liat aja sendiri hidangannya kadang terlalu berlebihan,kayak ngadain pesta aja hehe...
    atau jangan2orang atau mungkin ada ustad yg menganjurkan tahlil itu merasa keilmuannya lebih baik dari Rasulullah?merasa lebih tau dan lebih dekat dengan Allah dibandingkan Rasulullah???pikirkan aja sendiri ya...gunakan logika,hati&dalil sohih yg ada :)

    ReplyDelete
  48. Ada jaminan gak klo kyai2 itu yg dianggap gurunya tidak terputus sampai ke rosul, penerimaan & penyampaian ilmunya murni sama dengan yg disampaikan rosul,gak ditambah2 atau dikurangi???maklum mereka kan manusia biasa..kali aja ada ajaran yg kelewat atau salah pemahaman/penerimaan dari yang disampaikan ke si murid.Beda sama Rosul yang disampaikan langsung oleh Allah melalui Jibril hehe :)
    Jd menurut saya gak bijak jg menyalahkan orang yg belajar atau mendapat penjelasan dari "buku" yg tentunya itu adalah Al Quran&Hadis....

    ReplyDelete
  49. Setau saya yg bisa meringankan orang yang sudah meninggal salah satunya adalah "anak yang sholeh", jd gak masalah klo anda mendoakan orang tua yg sudah tidak ada..tp gak harus yasin,pahala menbaca surah2 quran lebih untuk yg membacanya. doa biasa menggunakan bahasa yg dipahami jg udah sampai tuh! yg jelas yg mendoakan adalah anaknya dan...sholeh, klo anak yg nakal, atau suka mabuk2an ya mana mungkin diterima Allah hehe...
    Tp klo yg mendoakan adalah orang lain bukan anaknya apa bisa meringankan orang yg udah meninggal ya???ada yg tau dalil shohih nya gak?soalnya sy udah dari dulu nyari2 gak ktemu jg...mohon share, jazakallah.....

    ReplyDelete
  50. assalamu alaikum..syukran atas informasinya..memang seharusnya kita jangan memfokuskan satu surah saja yg selalu menjadi amalan bacaan kita..tetapi sebaiknya membaca seluruh surah yang ada di dalam al qur'an..kalo bisa satujuz satu hari..insya allah..

    ReplyDelete