Thursday, November 29, 2007

Mengajar balita membaca dengan homemade Flashcard

Assalamu'alaikum,


Sebelum saya mulai tutorial bagaimana cara membuat flashcard homemade alias bikinan sendiri, ada baiknya dijelaskan dulu sedikit tentang flashcard ini.

Flashcard adalah alat bantu untuk balita agar bisa belajar membaca. Flashcard sendiri terdiri dari lembaran-lembaran kertas putih berbentuk persegi panjang dan diatasnya bertuliskan macam-macam kata mulai dari nama binatang, benda-benda disekitar kita dan sebagainya. Metodenya sendiri yaitu dengan ditunjukkan kartu-kartu tersebut di hadapan si balita sambil kita menyebutkan kata yang tertera di kartu tersebut.

Metode ini dikembangkan oleh Glenn Doman yang lulus dari Universitas Pennsylvania tahun 1940 jurusan physical therapy. Pada awalnya metode ini digunakan untuk memberikan pengajaran membaca (maupun matematik) kepada anak-anak yang mengalami cedera otak. Dengan metode ini ternyata anak-anak tersebut bahkan menunjukkan kemampuan lebih dibandingkan anak-anak normal. Glenn Doman bersama putrinya Jannet Doman akhirnya mendedikasikan waktunya untuk membantu para balita untuk mencerdaskan otak sejak dini.

Flashcard ini terdiri dari 1005 lembar kartu dari berbagai macam bahasa mulai bahasa Inggris, Indonesia sampai bahasa Arab. Di Jakarta, flashcard ini didistribusikan oleh Tigaraksa Optima Perkasa Satria yang merupakan salah satu divisi dari PT. Tigaraksa Satria, Tbk yang bergerak dalam distribusi penyediaan program pembelajaran di keluarga. Harga aslinya bisa mencapai 1 jt sampai 2 jt bahkan 4 jt untuk yang berbahasa inggris. Dan katanya bisa dicicil sekitar 250rb perbulannya. Info lebih lanjut bisa ditanyakan langsung ke Sales Service PT. Tigaraksa di (021) 525 3185.

Maka atas dasar harganya yang cukup mahal itulah saya dan Nina berinisiatif untuk membuat sendiri flashcardnya. Tahap awal adalah Nina menelpon salah satu sales marketingnya Glenn Doman di Jakarta. Setelah konsultasi lewat telepon sales tersebut menawarkan diri untuk datang ke rumah dan menjelaskan cara main dari flashcard Glenn Doman tersebut.

Sebelum sang sales hadir, Nina menegaskan bahwa kami tidak akan membeli produk itu karena harganya yang mahal. Jawab sang sales cukup menggembirakan, yaitu kalau mau kami bisa membuat sendiri dan nanti akan diajarkan oleh si sales. Horeee !!!

Mari berkreasi

Setelah sang sales datang ke rumah, beberapa hari kemudian kami pergi mencari bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat flashcardnya. Yang pertama kami tuju adalah Toko Kertas Kemenangan di daerah Kebayoran Lama, sayang saya lupa mencatat nomer telponnya. Tapi bisa juga hubungi cabangnya di daerah Pondok Labu (021) 751-3777. Disitu kami membawa satu contoh dari flashcard yang asli yang diberikan sang sales.

Kertas flashcard yang asli memakai kertas jenis ivory dan perlembarnya cukup mahal sekitar Rp. 2800. Sedangkan yang kami cari adalah kertas karton yang biasa dipakai untuk kotak nasi. Ternyata harganya cukup murah yaitu Rp. 1800 per lembar ukurannya sekitar 78cm X  50cm (maaf lupa ukuran pastinya). Kami putuskan untuk memakai kertas itu saja dan kami beli 20 lembar.

Setelah membayar kertasnya, jangan lupa untuk sekalian minta dipotong sesuai ukuran dari flashcard Glenn Doman yang asli yaitu 45cm x 15cm. Dengan ukuran itu, kertas 20 lembar yang tadi bisa menjadi sekitar 280 lembar flashcard. Cukup banyak bukan ? and it's only cost Rp. 36.000. Kalau mau membuat sampai 1000 kartu silahkan dikalikan sendiri :).

Peralatan tulis menulis & how to wrote on cards

Setelah kertas itu dipotong sesuai ukuran, maka dimulailah langkah selanjutnya yaitu menuliskan kata-kata di kartunya. Menurut saran sang sales, alat tulis yang digunakan haruslah berwarna terang dan lebih baik merah. Maka kami pun membeli spidol snowman ukuran paling besar yang berujung datar atau kotak. Harga spidol ini sekitar Rp. 6000 - Rp. 10.000.



Setelah spidol didapat, mulailah menuliskan kata-kata yang anda inginkan. Sebaiknya tentukan dulu berapa kategori kata yang mau anda buat. Misalnya 3 kategori yaitu keluarga, furniture dan hewan, setelah itu silahkan dikembangkan sendiri kata-katanya. Tulisannya harus dibuat menggunakan huruf kecil semua. No capslock allowed :). Jangan lupa menuliskan kata yang sama dibalik kartu tersebut untuk contekan kita ketika kita nge-flash kartunya (kecil saja tulisannya, namanya juga contekan). Maka jadilah hasilnya seperti ini,



Beda sedikit kan sama yang asli :



Kata sang sales ngga masalah kok tulisannya mau di cetak/print atau memakai tulisan tangan. Yang penting tulisannya menggunakan font normal dan masih bisa kebaca. Tidak disarankan menggunakan font graffiti karena dijamin pusing mbacanya :D.

How to play

So what's next ? tentu saja dimainkan dan bagaimana cara mainnya ? Sekali lagi terima kasih kepada sang sales yang baik hati yang mengajarkan semuanya bahkan menuliskannya untuk kami tentang cara main flashcard ini. Saya tulis ulang apa adanya saja ya dari beliau,

1. Satu hari maksimal 15 kartu dan dibagi per 5 kartu dan tiga kategori (Mis. keluarga, furniture dan hewan).

2. Jarak tiap kategori minimal 15 menit.

3. Nge-flash kartunya tidak boleh lama-lama, per kartu hanya 1 detik sambil kita diktekan kata-katanya lewat contekan dibelakang kartu tersebut.

4. Nge-flash kartunya dimulai dari yang paling belakang ke arah depan, bukan sebaliknya.

5. Tiap kartu di flash maksimal 3 kali selama satu hari dan hanya dipakai selama 5 hari. Setelah itu kartu kadaluarsa.

6. Tiap kali mau nge-flash (5 kartu), kartu-kartu tersebut harus dikocok terlebih dahulu alias jangan selalu berurutan nge-flashnya.

7. Selesai

Mudah kan ? Masih belum jelas ? Untuk lebih jelasnya silahkan saksikan klip ini.


Di youtube.com juga saya temukan beberapa klip balita yang bisa membaca. Salah satunya yang cukup membuat saya dan Nina kagum adalah balita berumur 12,5 bulan bernama Felicity yang mampu membaca kata-kata yang ditunjukan atau dituliskan oleh ayahnya. Klipnya bisa dilihat disini dan disini. Klip versi lokalnya akan menyusul karena perlu saya kecilkan dulu filenya :).

Total cost untuk membuat homemade flashcard ini bisa anda hitung sendiri dari harga yang saya tuliskan diatas, belum termasuk ongkos bensin :). Cukup murah kan ?

Nah mungkin itu dulu yang bisa saya bagi ke rekan-rekan semua. Terima kasih banyak untuk pak sales yang merelakan waktunya untuk mengajarkan kami how to make homemade Glenn Doman flashcards. Kalau masih ada yang belum jelas, silahkan PM saya nanti saya berikan nomer hp sang sales dan anda bisa mengundangnya untuk presentasi dirumah anda. Tapi siap-siap saja dipresentasikan produk lain, karena selain sales marketing Glenn Doman Flashcard, beliau juga sales marketing dari dua produk lain yang berbeda jenis ;). Smart marketer !.

Sekian dulu penjelasan saya. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba !


Wassalamu'alaikum

Wednesday, November 28, 2007

Menyempurnakan Assalamu'alaikum

Assalamu'alaikum,

Ucapan ”Assalamu’alaikum” merupakan anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, “Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]

Saya seringkali menerima sms atau e-mail dari beberapa kawan dan juga beberapa ustadz yang mengawali salamnya dengan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti "Asw" atau "Aslm". Ada yang sedikit lebih panjang seperti "Aslmlkm". Bahkan ada pula singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau yang membaca mengerti artinya. Singkatan itu justru yang paling sering saya dapatkan, yaitu "Ass". Nah sekarang silahkan anda buka link ini untuk mengetahui artinya.

Dalam kamus Linguist yang saya punya, arti dari kata Ass  yang berasal dari bahasa inggris itu adalah sebagai berikut,

kb. 1 (animal) keledai. 2 orang yang bodoh. 
Don't be a silly a. Janganlah sebodoh itu.
3 Vlug.: pantat.

Hiiy...dari 3 definisi itu satupun ngga ada yang bagus. Setelah kita mengetahui artinya masih tegakah kita mengucap salam kepada orang lain dengan kalimat Ass ? .Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam islam sesungguhnya merupakan do’a seorang muslim terhadap saudara muslimnya. Maka apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan "Ass", secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.

Kalau memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat sms dengan lengkap karena sedang menyetir misalnya, solusinya cukup mudah yaitu langsung to the point atau tulis met pagi, siang, malam, halo, hi dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari Assalamu'alaikum menjadi "Ass".

Setiap Muslim ketika mengucapkan salam, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala). Dan dalam kaidah singkat menyingkat ucapan salam pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan.”

Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa barokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah]. Nah dari tiga singkatan itu silahkan anda pilih yang mana yang anda inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya.

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum. Coba deh anda coba search di google dengan keyword
Assaamu'alaikum, ternyata cukup banyak saudara kita di belantara cyber ini yang terpeleset jari dalam mengetik ucapan salam yang benar :).

Nah, kenapa kita harus memperhatikan agar huruf L itu agar tetap tertulis ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu 'alaika ya Muhammad" (
Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).

Dan kata assaamu ini artinya adalah kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum" (Ternyata jaman dulu udah ada maen playstation alias plesetan ya). Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (
Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]

Jadi alangkah lebih baiknya kalau mulai saat ini kita menyempurnakan tulisan Ass yang tidak punya nilai apa-apa menjadi Assalamu'alaikum yang punya nilai 10 pahala kebaikan. Dan alangkah lebih baik lagi kalau diteruskan sampai Wabarokatuh, cape sedikit ngga papa, insya Allah 30 pahala kebaikan telah kita kantongi :).

Wassalamu'alaikum


Tuesday, November 27, 2007

Dr. Ade Hashman, Tehnik Melahirkan tanpa Rasa Sakit

http://adehashman.multiply.com/journal/item/27
Proses melahirkan adalah proses dengan berbagai macam perasaan. Rasa takut dan bahagia campur menjadi satu. Itu pula yang saya rasakan ketika istri saya sudah mendekati hari melahirkan. Berbagai macam pikiran berkecamuk dalam otak saya Apalagi di awal kehamilan istri sempat mengeluh takut sakit ketika melahirkan.

Maka tugas suami jugalah untuk mencari info tentang proses melahirkan. Nah link yang saya pasang ini adalah salah satu tempat konsultasi saya dulu ketika istri mendekati hari bersalin. Namanya Dr. Ade Hashman, seorang dokter muda Anesthesiology yang hanif dan menguasai tehnik melahirkan tanpa rasa sakit.

Nah bagi ibu-ibu yang sedang menunggu buah hatinya lahir atau para suami yang istrinya hendak melahirkan, silahkan berkonsultasi langsung dengan Dr. Ade di multiplynya :). Walaupun akhirnya saya tidak memakai cara yang disarankan oleh Dr. Ade, tapi tetap terima kasih banyak ya dok atas saran dan motivasinya.



Monday, November 19, 2007

Seminar "Profit Is King" With Mr Prijono Nugroho

Start:     Nov 22, '07
Introduction :
Tahukah Anda Secara Pasti PROFIT Bisnis Anda BUlan yang Lalu?
Disini, akan dibuka rahasia bagaimana Anda dapat memaksimalkan profit bisnis Anda secara DRAMATIS!!!

7 Alasan Utama kenapa Anda harus hadir pada Seminar ini :
  • Menggaransi bisnis Anda sebagai mesin uang, walaupun tanpa kehadiran anda didalamnya.
  • Menggunakan 328 strategi yang terbukti di 25 negara, untuk menggandakan PROFIT Anda 100-1200%!
  • Mengoptimalkan USP bisnis Anda sehingga menempatkan bisnis Anda UNGGUL jauh daripada pesaing Anda.
  • Mengetahui dimana pusat-pusat keuntungan (profit) dari tiap penjualan dan area mana yang berpotensi besar untuk ditingkatkan
  • Memiliki cara yang efektif, murah dan paling masuk akal untuk menarik prospek lebih banyak ke bisnis Anda
  • Terungkapkan! Kenapa Anda harus berfokus pada Wallet Share dan bukan Market Share
  • Anda akan tersadarkan kenapa pentingnya Cashflow bagi bisnis Anda!

Siapa yang harus ikut ?
Pemilik bisnis (owner), anggota kunci dalam tim manajemen, mereka yang baru memulai bisnis, para manajer dan francisee

Pembicara :
Mr Prijono Nugroho
Platinum Achiever Coach - COO WBC Team ActionCOACH

Event Info:
Hari/Tgl : Kamis 22 November 2007
Waktu : 14.00 - 19.00 WIB
Tempat : Merica Room, Hotel Menara Peninsula - Jakarta
Biaya : Rp 450.000 / orang
Special Offer : Pay 2 for 3 = Rp 900.000

EXTRA BONUS :
- Dapatkan CD Mastery in Your Business By ActionCOACH Indonesia
- 4 Ways ActionCOACH Leverage Cart (berisi 84 cara mengefektifkan dan mengefisiensikan bisnis anda)

Download Brochure Silahkan KLIK DISINI
Download Formulir Pendaftaran KLIK DISINI
Daftar Online KLIK DISINI

Untuk Informasi Hubungi : 021 829 8021 atau 081381950646

Tuesday, November 13, 2007

Pengalaman Dengan Ustadz

Assalamu'alaikum,


Alhamdulillah Ust. Daud Rasyid M.A. sekarang sudah mempunyai official website. Pagi tadi saya dikirim e-mail oleh beliau dan meminta saya untuk menyebarkan info ini. Ust. Daud adalah salah satu ustadz rujukan saya dalam masalah hadits. Sekali waktu saya dan istri pernah silaturahim ke rumah beliau di daerah Condet. Rumahnya yang asri dan penerimaannya yang ramah semakin menambah kharisma beliau di mata saya dan istri.

Sikap Ust. Daud kepada saya sungguh diluar dugaan. Pada awalnya saya kira Ust. Daud adalah tipe ustadz yang pendiam dan sulit diajak ngobrol. Ternyata ketika saya kerumahnya, beliau langsung membawakan kurma dan secangkir teh hangat untuk menemani obrolan kami sore itu. Ust. Daud tidak membedakan lawan bicaranya tua atau muda, beliau tetap bersikap ramah dan bersahabat.

Hampir dua jam lamanya kami ngobrol-ngobrol mulai dari tentang pengalaman beliau di Al-Azhar Kairo, kisah pernikahannya dengan istrinya, kelahiran anak pertamanya, debatnya dengan Alm. Cak Nur, sampai ke resep makanan Soto Medan dan masih banyak lagi. Beliau pun mendukung niat saya untuk sekolah lagi di jurusan Dirasat Islamiyah dan akan membantu sebisanya, amin. Alhamdulillah

Semua itu kita lewati dalam suasana yang hangat bagaikan dua orang sahabat karib. Padahal baru kali itu saya  bertemu secara langsung dan silaturahim kerumah Ust. Daud. Dan saya dengar dari Ust. Fauzi, beliau adalah orang Indonesia pertama yang meraih gelar doktor dalam bidang Hadits. Wallahu a'lam. Subhanallah, ketinggian ilmunya benar-benar dibuktikan dengan sikapnya.

Bukan bermaksud membandingkan, tapi jujur saja, beberapa kali saya sempat dikecewakan oleh beberapa ustadz. Ada dua ustadz yang menjadi pengalaman berkesan saya yaitu dengan ustadz yang berinisial SAB dan BY yang keduanya cukup terkenal dikalangan ikhwah. Kekecewaan saya disebabkan minimnya komunikasi yang terjalin antara saya dan mereka. Dan itu bukan keinginan saya, justru keinginan saya simple, yaitu seperti apa yang dilantunkan Opick dalam sebuah lagunya Tombo Ati,

Obat Hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Qur’an dan maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh

Pengalaman saya dengan Ust. BY cukup singkat yaitu ketika saya meminta beliau untuk mengisi kajian di masjid At-Taqwa dekat rumah saya. Sebenarnya ketika dalam keadaan memberikan ceramah, saya sangat suka sekali dengan beliau dan sempat terpesona ketika beliau melantunkan ayat-ayat al-Qur'an dengan fasih dan suara yang halus. Saya bahkan pernah menangis ketika beliau melantunkan ayat al-Qur'an dalam satu ceramah tarawih yang diisi oleh beliau di masjid At-Taqwa. Tapi ternyata ketika suatu kali saya pernah menelpon beliau, penerimaannya tidak sama ketika beliau sedang berceramah. Tanpa basa-basi, kaku, keras dan datar. Kejadian ini bukan hanya sekali. Tapi insya Allah saya tetap berprasangka baik kepada beliau. Mungkin beliau sibuk.

Pengalaman saya dengan Ust. SAB lebih lucu lagi. Pernah suatu kali saya bertemu Ust. SAB di pasar dekat rumah saya dan saya mengucapkan salam ke beliau, dan beliau pun membalasnya. Tapi ketika saya ingin menanyakan sesuatu kepada beliau, tanpa basa-basi atau pamit pulang, beliau malah langsung ngeloyor ke sepeda motornya dan meninggalkan saya yang terbengong-bengong atas sikap ustadz tersebut.

Afwan ya ustadz bukannya ingin menggurui, tapi bukankah Nabi pernah bersabda, "Sungguh, segala sesuatu yang dihiasi kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala sesuatu akan nampak jelek” [HR. Muslim no.2594 dari Aisyah]

Dan dalam hadits lainnya Nabi pernah bersabda, "Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan” [HR. Muslim No. 2592 dari Jabir bin Abdullah]

Tulisan saya ini hanyalah sebuah sharing dan tidak maksud apapun selain itu. Mudah-mudahan ada ibrah yang bisa diambil dari sharing saya ini. Semoga semakin bertambahnya ilmu yang kita miliki tidak semakin menambah perasaan lebih tinggi dan lebih terhormat di hadapan yang lain.

Ya Allah, jangan biarkan rasa su'udzon saya tumbuh kepada para ustadz tersebut. Semoga Allah semakin menambah ilmu-Nya kepada mereka, para ustadz, ulama dan juru dakwah dimanapun mereka berada dan senantiasa bersikap lemah lembut kepada siapapun tanpa memandang usia, jabatan dsb. Amin.


Wassalamu''alaikum

Official Website Of DR. Daud Rasyid M.A

http://www.daudrasyid.com/
Alhamdulillah Ust. Daud Rasyid M.A. sekarang sudah mempunyai official website. Pagi tadi saya dikirim e-mail oleh beliau dan meminta saya untuk menyebarkan info ini. Jadi, silahkan berkunjung :)

_____________________________________

Biografi
Ust. Daud Rasyid, MA



DR. Daud Rasyid, MA lahir di Tanjung Balai, sebuah kota kecil di pesisir pantai Sumatera Utara pada hari Senin tanggal 3 Desember 1962 Masehi bertepatan dengan tanggal 5 Rajab 1382 Hijriyah. Daud Rasyid adalah putera tunggal alm. Bapak Harun al-Rasyid dan alm. Ibunda Hajjah Nurul Huda, seorang pendidik dan ustazah di kota itu.


Masa kecilnya dihabiskan belajar pagi-sore di sekolah formal. Pagi, belajar di sekolah umum dan sore belajar di Madrasah. Malam hari dan hari libur diisi dengan belajar non-formal kepada para syaikh dan Ustaz di daerahnya. Tahun 1980, setelah tamat SMA dan Aliyah, ia meninggalkan kota kelahirannya, merantau ke Medan untuk mengecap pendidikan tinggi di IAIN Medan dan di USU. Namun itu hanya tiga tahun dilaluinya. Baru saja menyelesaikan B.A dari IAIN, dibukalah kesempatan untuk belajar ke Al-Azhar melalui beasiswa Al-Azhar yang disalurkan melalui IAIN.

Daud, yang semasa mahasiswanya aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini, pada awalnya tidak terlalu serius mengikuti tes beasiswa itu, karena studinya yang rangkap di USU dan di IAIN harus ia selesaikan. Namun, apa mau dikata, ketika diumumkan, ia lulus ranking satu dalam seleksi itu.

Di Mesir, hari-harinya ia habiskan belajar tidak saja di lembaga-lembaga formal, seperti di Fak. Syari`ah wa al-Qanun, Al-Azhar, tetapi juga kepada para `Ulama Mesir. Majma` al-Buhuts al-Islamiyah (Institut Riset Islam) di Al-Azhar adalah salah satu tempat Daud menimba ilmu kepada ulama-ulama terkemuka di Azhar, seperti Syaikh Abdul Muhaimin, Ustaz Sa`ad Abdul Fattah dan lain-lainnya.

Riwayat Pendidikan

  • 1980-1983 belajar di Fak. Syari'ah IAIN Sumatera Utara, Medan, selesai Sarjana Muda (B.A) dengan yudicium : "Memuaskan".

  • 1981-1983 belajar di Fak. Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

  • 1984-1987 belajar di Fak. Syari'ah wal-Qanun (Syari'ah dan Hukum) Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

  • 1987-1990 belajar di program Pascasarjana (S2) Fakultas Darul 'Ulum (Studi Islam dan Arab) Universitas Kairo, jurusan "Syari'ah" dan lulus Master (M.A.) dalam bidang "syari`ah" dengan judicium : "Cum Laude" (mumtaz). Judul tesis : "Marwiyyat al-Hakam ibn 'Utaibah wa fiqhuhu" (Hadits-hadits riwayat Imam Al-Hakam ibn 'Utaibah dan Metodologi Fiqhnya).

  • 1994-1996 menempuh program Doktor (S3) di Fak. Darul 'Ulum, Universitas Kairo dan meraih "Doktor" (PhD) dalam bidang "Syari`ah" dengan yudicium "Summa Cumlaude" (mumtaz bi martabat syaraf `ula) dengan judul disertasi : "Juhud 'Ulama` Indonesia fi as-Sunnah" (Jasa-jasa Ulama Indonesia di bidang Sunnah").

Studi informalnya ditempuh di masjid-masjid dan di rumah syuyukh Mesir. Ia pernah berguru kepada almarhum Syeikh Hasanain Makhluf, mantan Grand Mufti Mesir. Juga Dr. Abdussattar Fatahallah Sa`id, ahli Tafsir di Azhar. Syaikhnya di bidang Hadits adalah Dr. Rif`at Fauzi, guru besar di Dar al-`Ulum, Universitas Kairo. Syaikh Rif`at tidak saja gurunya di kampus, tetapi lebih mendalam lagi di luar kampus. Ia membaca kutub al-Sittah, Muwatto' Malik, Muqaddimah Ibnu al-Shalah dan karya-karya hadits lainnya secara talaqqi. Sampai-sampai Dr. Rif`at mempercayakan perpustakaannya untuk dipegang oleh penerjemah ( Daud Rasyid), selama ia bertugas ke luar negeri. Ia juga banyak belajar dari Dr. `Abdushshobur Syahin, pemikir kondang Mesir dan senantiasa aktif mengikuti ceramah dan khutbah Syahin di Mesir.

Yang banyak membentuk pola pikir Daud adalah gurunya Prof. Muhammad Boultagi Hasan, pakar Ushul Fiqh di Dar al-`Ulum, Kairo. Begitu juga Syekh Yusuf al-Qaradhawi yang kitab-kitabnya senantiasa diikuti oleh penerjemah.

Tahun 1993 ia kembali ke Mesir untuk melanjutkan studinya (program doktor) di Fakultasnya semula. Di Fakultas yang telah mengeluarkan sejumlah pemikir besar di Arab dan sejumlah Syahid, di antaranya Imam Hasan Al-Banna ini, ia dibimbing oleh Dr. Muhammad Nabil Ghanayim. Lebih kurang tiga tahun, disertasinya rampung, dan di depan sidang yang beranggotakan Prof. Boultagi, Prof, Rif`at dan Prof. Nabil, ia berhasil mempertahankan disertasinya dan meraih gelar Ph.D. dalam bidang Syari`ah, Universitas Kairo dengan nilai Summa Cum Laude.

Selesai studi, ia segera kembali ke tanah air dan menjumpai ibu tercinta di kampung halamannya, dengan empat orang putera: `Aisyah, Usamah, Ummu Hani dan Bilal. Sesampainya di Jakarta tahun 1996, ia diminta oleh Prof. Harun Nasution, untuk mengajar di Fak. Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Karya-karyanya


Tahun 1993 sebelum berangkat ke Mesir untuk kedua kalinya, Daud sempat meninggalkan karyanya Pembaruan Islam dan Orientalisme Dalam Sorotan, sebagai buah dari polemiknya dengan Nurcholish Madjid cs. Karya aslinya yang kedua adalah Islam Dalam Berbagai Dimensi yang diterbitkan oleh GIP tahun 1998. Tahun 1999, pada era reformasi, ia juga menulis sebuah buku tipis dengan judul Islam dan Reformasi, yang diterbitkan oleh Pondok Pesantren Al-Makmuriyah. Kitab terjemahan sejarah ini adalah karya beliau terbesar. Karya-karya terjemahan lainnya adalah Fawa'id Al-Bunuk Hiya al-Riba al-Haram dan Awlawiyyat al-Harakah al-Islamiyyah, keduanya karya Yusuf al-Qaradhawi. Juga menerjemahkan kitab kecil tentang Metode Riset Islami karya Dr. Ali Abdulhalim Mahmud, dan Syari`at Islam karya `Abdullah Nashih `Ulwan, Ghozwul-Fikri Dalam Sorotan karya Dr. Ahmad Abdurrahim dari Mesir.

Pekerjaan

  • Staf pengajar Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

  • Staf pengajar pada Fak. Syari`ah IAIN Sunan Gunung Djati, Bandung.

  • Pimpinan Boarding School "Al-Makmuriyah" Sukabumi.

  • 1991-1993 mengajar di Fak. Hukum, Universitas Nasional dan di STAN Jakarta.

  • Wakil Ketua Dewan Syari`ah DPP.

Beberapa agenda yang insya Allah akan dilakukan oleh Ustad Daud Rasyid adalah sbb :
  • Mengembangkan ponpes modern Al-Makmuriyah di Sukabumi Jawa Barat, Ponpes ini memadukan ilmu keislaman dengan teknologi, mengajarkan bahasa Arab dan Inggris, serta memfokuskan dalam Ulum Kauniyah (eksakta) didukung oleh para pengajar lulusan universitas terkemuka di tanah air, seperti UI, ITB ,UGM serta beberapa pengajar lulusan luar negeri.Untuk tahap sekarang telah dibuka tingkat pendidikan SMP dan SMU.

  • Menyelesaikan pembuatan buku "Panduan Shalat berjamaah"

  • Menyelesaikan buku pintar Mushtholah Hadist (tanya jawab hadist)

Ilmu yang dikuasai dan yang dapat diajar oleh beliau adalah :

  1. al-Fiqh al-Muqaran.

  2. Hadits al-Ahkam.

  3. Fiqh al-Jinayat.

  4. Mushtolah al-Hadits

  5. Ushul al-Fiqh

  6. Fiqh al-Mu`amalat

Pengalaman


  • 1991-1993 Mengajar "Hukum Islam" di Fak. Hukum Universitas Nasional (UNAS), Jakarta.

  • 1991-1993 Mengajar "Agama Islam" di Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN), Jakarta.

  • 1996 Mengajar pada Fakultas Syari`ah, Universitas Imam Muhammad Ibnu Sa`ud, Cabang Indonesia.

  • 1996-1997 Mengajar pada Fakultas Ushuluddin, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  • 1996-1999 Mengajar pada Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  • 1997 sampai sekarang, mengajar pada Program Pascasarjana IAIN Sunan Gunung Djati, Bandung.

Aktifitas Lain


  • 1993-1996 sebagai Konsultan Syariah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah "Intiroqqot" Ciputat, Jakarta Selatan.

  • 1992-1993 sebagai Konsultan Syariah di Bank Maal Wat-Tamwil (BMT) "Insan Kamil" Pramuka, Jakarta.

  • 1992-1996 sebagai Konsultan Syariah di BPR Jurangmangu, Jakarta Selatan.

  • 1998 sebagai anggota Dewan Pengawas Syari`ah (DPS) PT. ARVA

  • 2000 Anggota tim pakar Menkumdang

  • 2000- Ketua program studi Hadist pada program pasca sarjana IAIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Karya Ilmiah


  1. "Marwiyyat al-Hakam ibn Utaibah wa fiqhuhu" (tesis MA), 1990.

  2. "Juhud Ulama` Indonesia fi as-Sunnah" (disertasi doktor), 1996.

  3. "Pembaruan" Islam dan Orientalisme dalam Sorotan", Usamah Press, cet. pertama, 1993.

  4. "Bank Tanpa Bunga", DR. Yusuf Al-Qardhawi, Usamah Press, cet. pertama, 1991 (terjemahan).

  5. "Syariat Islam Hukum Yang Abadi", Prof. Abdullah Nashih Ulwan, Usamah Press, cet. pertama, 1992 (terj.).

  6. "Metode Riset Islami", Prof. DR. Ali Abdul Halim Mahmud, Usamah Press, cet. pertama,1992 (terj.).

  7. "Prioritas Gerakan Islam", DR. Yusuf Al-Qardhawi, Usamah Press, cet. Pertama 1993 (terj.).

  8. "Islam Dalam Berbagai Dimensi", terbitan Gema Insani Press, Jakarta, cetakan Pertama, 1998.

  9. "Ulama dan Reformasi", dalam penerbitan.

  10. Sejumlah makalah yang dipresentasikan dalam seminar-seminar ilmiah di Ibukota dan daerah.

  11. Sejumlah artikel yang dimuat di beberapa media massa Ibukota dan daerah, antara lain : "Media Indonesia", "Republika", "Berita Buana", "Pelita", "Harian Terbit", "Waspada", Majalah "FORUM", "PANJI MASYARAKAT", "Media Dakwah", "Al-Muslimun", "Suara Hidayatullah", Jurnal Ilmiah "Marifah" Jakarta, "Oase" ICMI Cairo, dll

Tulisan yang telah dipublikasikan


  1. "Salah Paham terhadap Hukum Islam" dimuat dalam harian "Waspada" Medan 20-12-1983.

  2. "Kedudukan Hukum Islam dalam Tata Hukum Nasional Mesir" dimuat dalam harian "Waspada" Medan 21-3-1986.

  3. "Tak Perlu Belajar Islam di Barat" dimuat dalam harian "Berita Buana" Jakarta 10-6-1991.

  4. "Gerakan Pembaruan Islam: Antara Mesir dan Al-Jazair" dimuat dalam harian "Media Indonesia" Jakarta 4-7-1991

  5. "Sekali lagi, jangan belajar Islam di Barat" dimuat dalam harian "Berita Buana" Jakarta 28-8-1991

  6. "Afghanistan, Perjuangan Tigabelas Tahun" dimuat dalam "Harian Terbit" Jakarta 15-5-1992

  7. "Boudiaf, "Sadat" kedua di Timur Tengah" dimuat dalam "Harian Terbit" Jakarta 10-7-1992

  8. "Al-Qur`an dan Orientalis" dimuat dalam "Harian Terbit" Jakarta 18-8-1992

  9. "Hadits dan Orientalis" dimuat dalam "Harian Terbit" Jakarta 25-8-1992

  10. "Dari diskusi keagamaan di TIM: Membaca pikiran Nurcholis" dimuat dalam "Harian Terbit" Jakarta 6-11-1992

  11. 11. "Sekali lagi membabat pikiran Cak Nur" dimuat dalam "Harian Terbit" 27-11-1992

  12. "Kesesatan dikemas dengan gaya Ilmiah" dimuat dalam majalah "Media Dakwah" Januari 1993."HAMAS dan fundamentalisme: Koreksi atas kekeliruan Riza Sihbudi" dimuat dalam harian "Republika" Jakarta Januari 1993

  13. "Cendekiawan Islam: Tidak Kritis? Catatan untuk Mas Dawam dan Cak Nur" dimuat dalam harian "Media Indonesia" Jakarta 1-4-1993

  14. "Apa dan Bagaimana Studi Islam di Barat" dimuat dalam harian "Pelita" Jakarta 27-4-1993

  15. "Kontroversi Belajar Islam ke Barat" dimuat dalam harian "Media Indonesia" Jakarta 30-4-1993

  16. "Meluruskan Akidah, Menangkal Muktazilah" dimuat dalam majalah "Media Dakwah" Mei 1993."Sekali lagi Tentang Belajar ke Barat" dimuat dalam harian "Pelita" Jakarta 7-6-1993

  17. "Riba dalam Perspektif Islam" dimuat dalam harian "Republika" Jakarta 25-6-1993

  18. "Goldzieher dan Hadits" dimuat dalam Jurnal Ilmiah "Marifah" Jakarta No 1 Thn1993.

  19. "Kajian Ilmu Hadits di Indonesia" dimuat dalam harian "Republika" 19-11-1993

  20. "Mewaspadai Gejala Krisis Ulama" dimuat dalam harian "Pelita" Jakarta 2-12-1993

  21. "Pembantaian Hebron, buah perjanjian PLO-Israel" dimuat dalam harian "Republika". Maret 1994.

  22. "Membaca Jawaban Nurcholish" dimuat dalam majalah "Media Dakwah" Maret 1994."Mewaspadai Virus Orientalisme" Harian "Waspada" Medan, 22-11-1994

  23. "Membaca Perjanjian Damai PLO-Israel" dimuat dalam harian "Republika" 1994

  24. "Peran alumni Timteng dalam dunia Pendidikan di Indonesia" dimuat dalam Jurnal Ilmiah "OASE" terbitan ICMI Orsat Kairo, 1995.

  25. "Perdamaian Timteng Pasca Pemilu Israel" dimuat dalam harian "Waspada" Medan 17-7-1996.

  26. "Garaudy Vs Sindikat Zionisme" dimuat dalam harian "Waspada" Medan 9-8-1996.

  27. "Pemuda Dalam Pandangan Islam" dimuat dalam Majalah "Media Dakwah" Jakarta, Oktober 1996.

  28. "Kodifikasi Hadits Dan Orientalis" dalam Majalah "Suara Hidayatullah" 1997.

  29. "Akal" dalam harian "Republika" 1997.

  30. "Kitab Dalam Khazanah Intelektual Islam" dalam harian "Republika" 1997.

  31. "Qisas Dan Pelaksanaannya" dalam harian "Media Indonesia" 26 September 1997.

  32. "Kepedulian Sosial" dalam Majalah Mingguan "FORUM" rubrik kolom, 9 Februari 1998.

  33. "Membaca Krisis Dengan Visi Hadits" dalam Majalah "Panji Masyarakat", rubrik Kolom, Februari 1998.

  34. "Hijrah dan Reformasi" dalam Harian "Republika". April 1998.

  35. "Agenda Keagamaan Pemerintah Reformasi" dalam Harian "Republika". September 1998

Monday, November 12, 2007

Diskusi INSISTS : "Abrahamic Faith"

Start:     Nov 17, '07
Bagi peminat pemikiran keagamaan, istilah “Abrahamic Faith” atau “agama Ibrahim” tidaklah asing. Istilah ini sudah lama dipopulerkan oleh banyak kalangan dan dianggap sebagai sesuatu yang sudah lazim dalam isilah studi-studi agama, seperti halnya pembagian agama menjadi “agama samawi” (agama langit) dan “agama ardhi” (agama bumi). Istilah ini mulai popular di dunia Islam, setelah pada tahun 1986, The International Institute of islamic Thought (IIIT), menerbitkan sebuah buku berjudul Trialogue of the Abrahamic Faiths (ed. Ismail Raji al-Faruqi). Secara harfiah, judul buku itu adalah “Trialog antar Agama-agama Ibrahim”.  Buku ini merupakan kompilasi makalah hasil konvensi tahun 1979 di New York yang diselenggarakan oleh American Academy of Religion (AAR).

Pada 8 November 2007, Republika menurunkan sebuah kolom Azyumardi Azra berjudul ”Trialog Peradaban”. Azra menceritakan, bahwa pada 21-24 Oktober 2007, Harvard University menyelenggarakan sebuah konferensi bertema ”Children of Abraham: A Trialogue of Civilization”. Kata Azra, ’Anak-anak Ibrahim’, tak lain adalah para pengikut tiga agama: Yahudi, Kristen, dan Islam. Pembicaraan antara ketiga agama (trialog) diharapkan dapat menumbuhkan saling pengertian dan toleransi yang pada gilirannya mendatangkan perdamaian.

Lebih jauh Azra menulis:

Dalam makalah berjudul ‘Trialogue of Abrahamic Faiths: Towards the Alliance of Civilizations”, saya melihat ‘Abrahamic Faiths’ yang dalam Al-Quran disebut sebagai ‘millah Ibrahim’ memiliki banyak kesamaan dan afinitas; lebih dari itu ketiganya juga berbagi sejarah yang sama. Tetapi, tentu saja, masing-masing agama Nabi Ibrahim tersebt unik dalam dirinya sendiri. Lagi pula, para penganut ketiga agama itu ibarat kakak-adik, juga terlibat dalam persaingan, kecemburuan, konflik, dan bahkan perang.”

Begitulah, sebagian isi tulisan Azyumardi Azra, yang mengaku beruntung hadir dalam konferensi di Harvard tersebut. Ia merupakan satu-satunya ilmuwan dari Asia yang hadir di situ.

Kita tentu menyambut baik setiap usaha untuk menciptakan perdamaian di muka bumi ini. Namun, kita perlu mengkaji dengan cermat, cara-cara yang digunakan untuk menciptakan perdamaian tersebut, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan ajaran Islam itu sendiri. Soal dialog antar-agama, dalam sejarah, sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sejak awal kemunculannya, umat Islam sudah terbiasa berdialog dengan siapa saja.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang “Abrahamic Faith” ini, INSISTS mengadakan Diskusi Sabtuan. Info lengkapnya :


PEMBICARA:
ADIAN HUSAINI  MA
(DIREKSI  INSISTS)

WAKTU:
SABTU, 17  NOVEMBER  2007 – JAM: 10:00 S/D 12:00 WIB

TEMPAT:
INSISTS – Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization

Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan

Tlp. 021-7940381 SMS Centre: 08111102549

Peserta Terbatas Untuk Maksimal 40 orang.



Friday, November 9, 2007

Franchise & License Expo 2007

Start:     Nov 9, '07
End:     Nov 11, '07
Location:     Assembly Hall Jakarta Convention Center
Pameran Waralaba, Lisensi dan Peluang Bisnis ke-5 akan diselenggarakan pada tanggal 9 - 11 November 2007, di JHCC Jakarta. Pameran ini akan diikuti oleh lebih dari 180 merek Waralaba dan Peluang Bisnis Lokal dan Internasional.

Sejalan dengan pameran tersebut akan diselenggarakan Konferensi dan Workshop selama 2 hari yang membahas mengenai prospek perkembangan Industri Waralaba di Indonesia. Seluk beluk peluang waralaba dan pengaruh dari penerapan peraturan pemerintah PP no.42/2007 mengenai industri ini.

Termasuk dalam agenda pembicara antara lain Amir Karamoy selaku Chairman of the Board WALI (Waralaba dan Lisensi Indonesia) dan Shahrul Aslan mohd Zulkifli, CEO Malaysia International Franchise Sdn Bhd. Selain itu juga terdapat beberapa pembicara lain yang merupakan wakil dari institusi yang bergerak dalam bidang waralaba Indonesia.

Acara ini adalah hasil dari kerjasama antara Panorama Convex dan WALI. Serta didukung oleh beberapa media partner cetak. Untuk media partner online adalah Waralaba.com dan Wirausaha.com.

Detail acara konferensi dan workshop bisa dilihat klik disini.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pameran, konferensi atau workshop. Anda bisa menghubungi Niekke (08129361944), Cindy (08128688084), atau Tessa (0812475969). (http://www.waralaba.com/)




Thursday, November 8, 2007

Fakta Pesantren Ma'had Al-Zaytun & NII KW 9




Misteri Dari Al Zaytun
www.swaramuslim.net

Oleh John Helmy Mempi dan Umar Abduh

Pondok Pesantren biasanya menyiratkan kesederhanaan. Tidak demikian halnya dengan Ma’had Al-Zaytun, yang berdiri megah di tengah kemiskinan penduduk sekitarnya. Selain banyak dikunjungi artis Ibukota, Al Zaytun juga sering dikunjungi mantan pejabat dan petinggi militer Orde Baru, tokoh ormas Islam seperti ICMI dan sebagainya. Peresmian Al Zaytun pada 27 Agustus 1999 dilakukan oleh BJ Habibie yang ketika itu menjabat sebagai Presiden RI. Dari balik kemegahannya, ternyata Al-Zaytun menyimpan sejumlah misteri.

Misteri pertama berhubungan dengan status kepemilikan tanah seluas 1.200 hektar tempat berdirinya Ma’had Al Zaytun. Di Indonesia, lahan seluas itu biasanya dikuasai oleh perusahaan pengembang (developer) yang berinduk kepada perusahaan besar (konglomerat), dengan peruntukan yang jelas seperti real estate dan sejenisnya. Atau, mereka yang dekat dengan pusat kekuasaan.

Berdasarkan investigasi, penguasaan tanah produktif dan non produktif itu mengandung masalah. Sebagaimana bisa dilihat dari adanya surat pernyataan sikap bersama BPD (Badan Perwakilan Desa) setempat, yang antara lain menyatakan: “…bahwa pola pemilikan tanah yang dilakukan pihak Ma’had Al Zaytun bekerja sama dengan aparat desa kepada masyarakat pemilik tanah menggunakan cara-cara intimidasi dan penyerobotan tanah dengan sistem plot yang dibebankan kepada setiap Kepala Desa atas pesanan/permintaan YPI Ma’had Al Zaytun dengan menggunakan tangan-tangan Mafia Tanah, tukang pukul/preman-preman yang keberadaannya justru dikoordinir langsung oleh Kepala Desa…”

Artinya, bangunan megah Ma’had Al Zaytun berdiri di atas tanah rakyat miskin yang diperoleh dengan cara mendzalimi pemiliknya.

Misteri kedua berhubungan dengan sumber dana. Selain diperoleh dari berbagai sumbangan spontan pada saat dikunjungi oleh artis dan mantan pejabat (sipil/militer), sumber dana Ma’had Al Zaytun diperoleh dengan cara melakukan pemerasan terhadap ummat (Islam) melalui diterbitkannya berbagai pungutan yang tidak ada anjurannya di dalam Islam, seperti tazkiyah baitiyah, shadaqah tathawwu', infaq sabilillah, khijanah tajwidiyah, qiradl, shadaqah (jauka dan isti’dzan, nikah, tahkim, musyahadah, dan tartib) maupun Kaffarat dan lain sebagainya. Menurut perhitungan sederhana, pemerasan terhadap ummat Islam itu mencapai jumlah triliunan rupiah.

Selain pemerasan, sumber dana lainnya diperoleh dari penyimpangan syari’ah. Misalnya untuk zakat fithrah, selain nilainya digelembungkan –hingga mencapai jutaan rupiah dari seharusnya belasan ribu rupiah atau sama dengan 3,5 liter beras– juga tidak disalurkan ke fakir miskin tetapi dijadikan sebagai salah satu pemasukan bagi lembaga. Begitu juga dengan berqurban, tidak selalu ada pemotongan hewan pada saat Idul Adha berlangsung, adakalanya dikonversi dalam bentuk rupiah, kemudian seluruh dananya disalurkan ke lembaga. Tidak hanya penyimpangan syari’ah juga terjadi penyimpangan I’tiqad/Aqidah maupun penyimpangan Ma’nawi dan Target Ta’lim.

Adanya penyimpangan syari’ah lainnya, yaitu shalat wajib, bisa ditemukan pada saat investigasi. Ketika telah tiba waktu Ashar, para santri yang bermain tidak menunjukkan adanya gelagat melakukan persiapan untuk melaksanakan shalat ke Masjid secara berjama’ah, sebagaimana kebiasaan yang lazim berlaku di lingkungan pesantren manapun, padahal suara adzan telah terdengar dikumandangkan. Ditunggu sampai lebih dari satu jam, masih juga belum shalat, dan ketika hal tersebut ditanyakan kepada mereka, jawaban mereka enteng dan diplomatis: “kan sudah ditanggung Imam…”

Misteri ketiga berhubungan dengan sosok tokoh utama Ma’had Al Zaytun yang bernama Syaikh Al Ma’had Al Zaytun AS Panji Gumilang. Menurut KH Kholil Ridwan (Ketua BKSPPI, Badan Kerja Sama Pondok Pesantren Seluruh Indonesia), AS Panji Gumilang itu adalah adik kelasnya ketika sama-sama menuntut ilmu di pondok pesantren Gontor, yang nama aslinya adalah Abdul Salam bin Rasyidi. KH Miftah Faridl, Ketua MUI Jawa Barat pernah melakukan konfirmasi langsung ke AS Panji Gumilang, dan mendapat jawaban bahwa AS Panji Gumilang dan Toto Salam alias Abu Toto adalah orang yang sama, yang pernah menjadi komandan I kelompok pecahan DI/TII atau bagian dari gerakan NII.

Menurut Al Chaidar, salah seorang mantan pejabat struktural NII KW-IX pimpinan Abu Toto, sebagaimana dikutip majalah GAMMA edisi 1-7 Maret 2000 (hal. 72), Abu Toto alias AS Panji Gumilang, pengasuh dan pendiri pondok pesantren Al-Zaytun adalah seorang intel yang disusupkan pemerintah ke dalam tubuh NII sejak 1990-an. Berkat kelihaiannya, Abu Toto berhasil menarik massa NII, melahap hartanya untuk kepentingan pribadi.

Nampaknya aroma misteri yang merebak dari gedung mewah Ma’had Al Zaytun bermula dari sosok tokoh utamanya yang misterius. Mengenai tempat kelahirannya saja, ada berbagai data yang saling berbeda. Harian Pelita edisi 27 Juli 1999, memuat wawancara dengan AS Panji Gumilang, tepat satu bulan sebelum diresmikan oleh BJ Habibie, bahwa AS Panji Gumilang menyatakan dirinya kelahiran Indramayu. Sedangkan kepada ustadz Rani Yunsih sahabatnya di Rabithah Alam Islami, ia menyatakan lahir di Banten. Lain lagi menurut isterinya, AS Panji Gumilang alias Abu Toto lahir di Desa Dukun, Sembung Anyar, Gresik pada tanggal 27 Juli 1946.

Meski penuh misteri, kehadiran Ma’had Al Zaytun yang dipromosikan dengan cara gethok tular oleh elite politik nasional antara lain Jimly Ash-Shidiqie (mantan tokoh ICMI yang kini mengetuai Mahkamah Konstitusi), tidak hanya mengundang decak kekaguman, juga menerbitkan sebuah harapan munculnya kejayaan Islam. Marwah Daud Ibrahim (tokoh ICMI dan tokoh Golkar dari Iramasuka) bahkan dengan penuh antusiasme mengatakan, “kejayaan Islam akan dimulai dari Indramayu, dari Al Zaytun…”

Namun jangan lupa, tidak semua yang kemilau dan megah adalah permata. Sebagaimana terjadi di Spanyol, kecenderungan bermegah-megah akhirnya justru membuat Islam terpuruk. Dan kemegahan Cordova telah menjadi semacam tugu peringatan, bahwa kemegahan lebih sering menyebabkan keruntuhan bukan kejayaan.

image imageJohn Helmy Mempi
Direktur Eksekutif CeDSoS (Center for Democracy and Social Justice Studies)
Wisma HAROEN, Jl. Raya Pasar Minggu, Jakarta 12780
Tel. 7988223, Fax 798 3265

Umar bduh
Sekjen CeDSoS (Center for Democracy and Social Justice Studies)
Penulis buku “Al-Zaytun Sesat” dan “Al-Zaytun Gate”
Penyunting buku KIGIR (Konspirasi Intelijen dan Gerakan Islam Radikal)
Anggota Tim Penyusun buku Di Balik Berita Bom Kedutaan Besar Australia & Skandal Terorisme. HP: 0815 8614 8611, e-mail: umarabduh@gmail.com

Beberapa website tentang NII & Al-Zaytun :

- http://swaramuslim.net/ebook
- http://azaytun.multiply.com/
- http://nii-alzaytun.blogspot.com
- Liputan SCTV Tentang Al-Zaytun (*rm file)