Tuesday, December 22, 2009

Apa yang anda ketahui tentang Zionisme ?




Sebuah dokumenter singkat tentang realitas sebagian umat Islam di Indonesia yang belum mengetahui secara jelas tentang apakah yang dimaksud dengan Zionisme.

Video ini juga sekaligus ajakan untuk menghadiri Kongres Zionisme Internasional yang akan diadakan di Jakarta tanggal 26 Desember 2009.


Cameraman :
- Rengga Adhiwena Bintoro
- Sumarno Al Fath
Editing :
- Indra Yogiswara
Kamera (pinjeman) :
- Boyke Muslimin

Friday, December 4, 2009

Nasehat terakhir dari seorang sahabat

Baru saja saya membuka lagi account friendster yang telah lama terbengkalai. Sambil iseng saya buka-buka lagi kolom testimonial dari teman-teman di friendster dari awal. Saya terus membuka tiap halaman testimonial sampai akhirnya berhenti di salah satu testimonial dari Dicky, seorang sahabat yang sekaligus menjadi role model saya. Begini bunyi testimonialnya :

"Assalamu'alaikum.

SubhanAllah, kalo mengingat bagaimana persahabatan ana dengan akh Indra ini terjalin, sepertinya banyak sekali kenangan yang sangat sulit untuk dituliskan. Mengapa? karena kita telah merasakan "jalan" yang sama dalam menggapai kesejukan embun-embun dien al-Islam.

Ternyata, dari seribu jalan yang telah kita lalui, fisabilillah-lah yang paling memberikan ketenangan jiwa. Ternyata dari seribu melodi yang telah kita dengar, kemerduan tilawatil Qur'an-lah yang menjadi obat jiwa kami yang paling mujarab. Dan ternyata, di dalam jalan inilah kami menemukan keindahan untuk meniti dan belajar, belajar untuk menjadi jundi Allah yang selalu merindukan jannahNYA.

Janganlah pernah lekang akhi. Janganlah lupakan, bahwa akan ada jannah yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Jangan pernah surut akhi, karena Allah-lah tujuan kita. Janganlah lupa akhi, bahwa dunia menjadi ujian bagi jundi-jundiNYA. Selalulah berharap akhi, agar kita dapat dibariskan di barisan syuhadaNYA."

Sebuah motivasi dan doa yang membuat saya takjub dari seorang sahabat yang telah mendahului saya menuju Rabbnya. Kira-kira sebulan tepatnya tanggal 23 Agustus 2006 setelah Dicky menulis testimonial itu, Allah memanggilnya untuk pulang. Dicky meninggal  dalam tidurnya setelah pulang sholat Shubuh di masjid. Bahkan menurut kakaknya, Dicky pun saat itu sedang shaum sunnah. Subhanallah...

Ya Rabb betapa indah panggilan-Mu untuknya. Sungguh setelah mengetahui saat meninggalnya Dicky, semuanya merasa ikhlas dan bahkan beberapa ada 'iri' sambil berharap mereka pun suatu hari nanti dipanggil pulang dalam keadaan yang sama. Begitu juga saya.

Jazakallah khair ya akhi atas segala kisah indah yang kau bagi bersama kami di dunia yang fana ini. Semoga kami yang masih di dunia bisa mengambil ibrah dari kepergianmu. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu....



Bunuh diri, tertipu dua kali

Seorang Muslim yang bunuh diri itu sesungguhnya tertipu dua kali. Yang pertama, mereka mengira bahwa masalah yang mereka hadapi didunia itu akan berlangsung selamanya tanpa ada jalan keluarnya. Mereka lupa bahwa Yang Maha Mulia pernah berfirman Fa Inna ma’al usri yusro, inna ma’al usri yusro, karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan...".

"Tidakkah kau lihat bahwa karunia Rabb-mu tiada terhitung
baik yang baru maupun yang lama ?
Tak usah bersedih, sebab tidak ada sesuatu yang selalu ada
dan kesedihanmu itu juga takkan abadi
Semoga Allah melihatmu setelah ini dengan pandangan yang penuh rahmat" [La Tahzan, Aidh Al Qorni]

Yang kedua, mereka pun tertipu bahwa dengan membunuh dirinya maka segala permasalahan akan selesai. Tidak kah terpikir oleh mereka sedikit pun bahwa bunuh diri adalah tindakan yang dibenci oleh Yang Maha Mencipta ? Bahkan seseorang yang dulu ikut berjihad bersama Rasulullah pun ada yang dikatakan oleh Rasulullah sebagai penghuni Neraka. Lalu para sahabat yang lain pun berargumen :

"Wahai Rasulullah, Orang yang tadi Anda katakan penghuni neraka, ternyata dia berperang dengan gagah berani, dan sekarang dia tewas".

Nabi Saw. pun bersabda: "Dia ke neraka".

Hampir saja sebagian muslimin menjadi ragu-ragu. Ketika mereka sedang dalam keadaan demikian, tiba-tiba diterima berita bahwa dia tidak tewas dalam peperangan, tetapi terluka parah dan pada malam hari orang itu tidak sabar menahan sakit karena lukanya itu. Lalu dia bunuh diri.." [HR. Bukhari & Muslim]

Dan kisah ini dikuatkan lagi dengan riwayat ini. "Sebelum kamu, pernah ada seorang laki-laki luka, kemudian marah sambil mengambil sebilah pisau dan di potongnya tangannya, darahnya terus mengalir sehingga dia mati. Maka berkatalah Allah: hambaKu ini mau mendahulukan dirinya dari (takdir) Ku. Oleh karena itu Kuharamkan sorga atasnya."[HR. Bukhari]

Saat itu terjadi maka penyesalan menjadi hal yang sia-sia....

Ya Rabb, jangan Engkau jadikan kami termasuk sebagai kaum yang mendzolimi diri sendiri....