Friday, June 24, 2005

Belajar dari mereka






Assalamualaikum,





Setiap hari Jumat sore ibu saya mengadakan pengajian di rumah yang
dikhususkan untuk anak-anak yatim piatu dengan umur sekitar enam
sampai limabelas tahun. Rata-rata mereka berasal dari yayasan yatim piatu di
belakang rumah. Rata-rata mereka menjadi yatim
piatu karena kedua orangtuanya meninggal diwaktu mereka masih sangat
kecil dan ada beberapa juga yang ditinggal cerai lalu anaknya
dititipkan ke neneknya. Lalu neneknya itu menitipkan ke ibu saya agar
bisa ikut mengaji dirumah. Tidak jarang pula ada orang tua dari kampung belakang
rumah yang ikut menitipkan anak-anaknya untuk supaya bisa bergabung dan
belajar mengaji.





Kalau ditotal, jumlah mereka mungkin ada sekitar duapuluh anak. Jumlah
yang cukup untuk membuat suasana rumah seperti dipasar setiap Jumat
sore :). Sebelum pak ustadznya hadir biasanya mereka bermain dan
berlarian di belakang rumah sambil berteriak-teriak. Maklumlah namanya
juga anak kecil. Bahkan ada beberapa yang pakaiannya sudah kotor duluan
sebelum pelajaran mengajinya dimulai.





Kadang-kadang saya sering mengintip kegiatan mereka belajar mengaji.
Biasanya saya mengintip dari jendela kamar ibu saya yang letaknya
berdekatan dengan mereka. Memperhatikan gerak-gerik dan perangai mereka
kadang-kadang membuat saya tersenyum, karena ada-ada saja tingkah yang
mereka lakukan disaat pak ustadz sedang mengajar yang anak yang 
lain.





Hari Jumat kemarin cuaca dirumah saya sangat mendung dan gelap. Gerimis
pun sedikit-sedikit mulai berjatuhan ke bumi, terlihat tanaman di
halaman mulai basah. Satu persatu anak-anak itu mulai datang dari pintu
belakang dan berlarian agar tidak terkena hujan. Setelah semua
berkumpul, barulah pelajaran dimulai. Itu tandanya saya pun bisa "nyolong" pelajaran lagi :).





Pelajaran yang saya dapat dari pengajian anak-anak yatim itu,
tanpa kehadiran orangtua disisi mereka dan fasilitas yang tidak mereka miliki, mereka tidak kehilangan
semangat hidup untuk tetap belajar. Saya sering melihat dan mendengar beberapa dari mereka yang mengaji
dengan susah dan terbata-bata dalam membaca al Qur'an tapi tetap
dibarengi sikap tenang dan sabar walaupun seringkali di tegur oleh pak
ustadz karena ada kesalahan membaca. Semangat mereka dalam mempelajari
agama Islam cukup membuat hati ini terenyuh dan menyadari betapa
beruntungnya saya yang sedari kecil oleh orangtua saya dikenalkan dan
dibacakan surat cinta dari Tuhan itu. Alhamdulillah.





Dengan segala kekurangan yang mereka miliki, mereka tetap mempunyai
semangat yang tinggi dalam mempelajari ilmu Islam. Malu rasanya bagi
yang mempunyai segala kelebihan dan fasilitas dalam mencari dan
mempelajari ilmu Islam tapi tidak digunakan. Saya banyak belajar dari
mereka dan mereka adalah "guru" saya yang selalu
memberikan motivasi untuk mendapatkan pelajaran. Pelajaran yang mungkin
akan terus membekas dan menjadikan kita agar terus bersemangat dalam
mengenal agama yang dianut sejak lahir ini supaya agama ini tidak hanya
menjadi semacam status di ktp, tapi juga status di hati dan pikiran.
Semoga Allah ridha...





Wassalamualaikum.









21 comments:

  1. Mengintip (dari jendela kamar ibu) dan nyolong tidak selalu berarti negatif ya..:P Semoga Allah ridha...

    ReplyDelete
  2. Exactly...! Mungkin harus penataran khusus untuk ini...? jadi jangan cuman P4 aja.

    ReplyDelete
  3. Semoga mereka tumbuh menjadi manusia soleh dan solehah....amin.
    BTW rumah nya adem deh buat mengaji sembari mendengar gemericik air......

    ReplyDelete
  4. Amin, mudah-mudahan ini bukan termasuk mengintip dan nyolong yang dilarang :)

    ReplyDelete
  5. Ternyata malu juga ya kalau di ktpnya Islam pas ditanya tentang ilmunya, ternyata cuma membeo ngikutin apa kata orang tanpa mencari sendiri hehe

    ReplyDelete
  6. I've heard this words somewhere...hhmm

    ReplyDelete
  7. Amin, thanks atas doanya.Mudah-mudahan terkabul.Next time kalo ada pengajian lagi boleh dateng kok sembari mendengar gemericik air :)

    ReplyDelete
  8. Nah itu dia saya lupa, tapi seinget saya kata-kata itu ada di tv :)

    ReplyDelete
  9. Iya.. malu karena anak-anakyatim itu dengan tekun belajar sedangkan kebanyakan kita mengabaikan saja apa yang ada didepan mata........

    ReplyDelete
  10. Hmm boleh nimbrung dikit ya...
    seingat saya "alam takambang jadi guru," (ATJG) itu aslinya salah satu dari skian banyak pepatah yg telah menjadi filosofi hidup masyarakat Minangkabau (sekarang Sumbar). ATJG kurang lebih menggambarkan betapa alam dan lingkungan sekitar adalah tempat kita belajar, dari alam dan lingkungannya kita mendapatkan ilmu.. ini sejalan dg Al Quran juga kan ya..
    Salah satu pepatah yg menarik spt "Adat basandi Syarak, Syarak basandi kitabullah (ABS-SBK) maksudnya segala pedoman hidup msyrakat Minang pada dasarnya bersendikan pd kitabullah; Al Qur'an (agama Islam), dgn kata lain Org Minang sdh pasti Islam persoalan kemudian yah itu.. skrang ini kebanyakan hanya islam KTP dan ada juga yg konver; (cos kristenisasi di Sumbar (hiks sedih..)

    OH ya kembali ke ATJG, ini juga jd judul buku yg dikarang budayawan Sumbar A.A Navis (meninggal 2004) isinya kurang lebih ttg sistem adat budaya, filosofi Minang..gak tau juga apa sekarang popuker di TV(?) tp soal buku mungkin bisa dilihat di http://www.nagari.org/tokobuku/index.php

    Ok skian..sala kenal Mbak Minda..
    Sorry terlalu banyak ngomong

    ReplyDelete
  11. Hmm boleh nimbrung dikit ya...
    seingat saya "alam takambang jadi guru," (ATJG) itu aslinya salah satu dari skian banyak pepatah yg telah menjadi filosofi hidup masyarakat Minangkabau (sekarang Sumbar). ATJG kurang lebih menggambarkan betapa alam dan lingkungan sekitar adalah tempat kita belajar, dari alam dan lingkungannya kita mendapatkan ilmu.. ini sejalan dg Al Quran juga kan ya..(maaf Mbak Arisemut kalau ini gak tepat and mendahului beri pejelasan, salam kenal)

    Salah satu pepatah yg menarik spt "Adat basandi Syarak, Syarak basandi kitabullah (ABS-SBK) maksudnya segala pedoman hidup msyrakat Minang pada dasarnya bersendikan pd kitabullah; Al Qur'an (agama Islam), dgn kata lain Org Minang sdh pasti Islam persoalan kemudian yah itu.. skrang ini kebanyakan hanya Islam KTP dan ada juga yg convert; (bisa jadi karena kristenisasi di Sumbar ?(hiks sedih..)

    OH ya kembali ke ATJG, ini juga jd judul buku yg dikarang budayawan Sumbar A.A Navis (meninggal 2004) isinya kurang lebih ttg sistem adat budaya, filosofi Minang..gak tau juga apa sekarang populer di TV(?) tp soal ATJG ni mungkin kalo ada waktu bisa dilihat di http://www.nagari.org/tokobuku/index.php atau http://www.minangkabau.itgo.com/... sorry gak bermaksud promosi..

    Ok skian dulu ..salam kenal Mbak Minda..
    Sorry terlalu banyak ngomong

    ReplyDelete
  12. Masha Allah mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan untuk kita semua dalam mempelajari Islam....

    ReplyDelete
  13. dan diberi kemudahan menangkap pelajaran dari kehidupan. amin

    ReplyDelete
  14. Woowww.. Ibunda Mas Yogi baiiikk sekali punya kegiatan memberi pengajian khusus anak-anak yatim... :-) Sudah berlangsung berapa lama ini Mas? wah ini patut dicontoh oleh ibu2 yang lain nih....
    Semoga Ibunda dan keluarga Mas Yogi diberkahi oleh Allah SWT..
    Benar2 rumah dan keluarga yang penuh berkah...^_^

    ReplyDelete
  15. Guru yang tidak harus hanya berdiri di depan kelas.. Yang terpenting adalah Guru Kehidupan... ^_^

    ReplyDelete
  16. Guru yang tidak harus hanya berdiri di depan kelas.. Yang terpenting adalah Guru Kehidupan... yang selalu bisa membukakan mata hati dan jiwa kita ^_^

    ReplyDelete
  17. Alhamdulillah, kami sekeluarga masih ada sedikit rizki yang kalau ngga kita "investasikan" di jalan-Nya, pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi :). Pengajian anak-anak yatim ini sudah berlangsung sekitar 2-3 tahun dan anak-anaknya sering gantian. Kadang-kadang ada yang sudah sibuk bekerja, lalu pengajiannya digantikan oleh adiknya jadi semacam regenerasi terus :).

    Amin amin Ya Robbal Alamin, syukron atas doanya. Mudah-mudahan doa anda itu akan berbalik ke anda juga. Amin

    ReplyDelete