Wednesday, June 8, 2005

Ada apa dengan Jilbab

Rating:★★★★★
Category:Other
Source : Bulletin Board Friendster


Kamu tau kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab? Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi. Dan kamu tau? Di kampus tempat saya seharian disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak. Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.

Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas "Tank Top", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul terbuka", menghindar kekanan ada sajian "Celana ketat plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh "Dada menantang!" Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang?

Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah ! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran "ngeres" dan hatipun menjadi keras.

Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka punya.

Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks, walau ada beberapa definisi yang berbeda-beda tentang ini. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih lagi. Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan!

Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda menjawabnya "lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman sekarang ini.

Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.

Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus menikmatinya...? tapi saya sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.

Allah Taala telah berfirman:
"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31).

Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggung jawabkan nantinya. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.

Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan yang anda tayangkan?

So, berjilbablah ... karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempersona, sejuk dimata dan tentunya sesuai syariat agama.



Source : Bulletin Board Friendster

37 comments:

  1. niat nih.......... (amien-in!!!!!)

    ReplyDelete
  2. Once my husband told me,"You look so sensual when you stand in front of the mirror, busy covering your hair, joining the scarf here and there with a small pin..."

    Dengan catatan,,,bajunya jangan diketatin ^_^

    ReplyDelete
  3. Saya setuju, mas. dan buat para wanita yang sangat memperhatikan penampilan, atau memang diharuskan untuk tampil bergaya karena tuntutan karir, jangan khawatir, dengan menggunakan jilbab anda bisa tetap tampil gaya dan fashionable. kalau boleh saya beri contoh beberapa bank syariah yang para stafnya menggunakan jilbab yang presentable adalah BII Syariah dan Niaga Syariah.

    Tapiii...jangan lupa, yang paling penting adalah hatinya yaaa... :)

    ReplyDelete
  4. begitu banyak tawaran menggoda di depan mata, setan berbisik-bisik dan tertawa.... I pray to 4JJ semoga semakin banyak wanita yang menyadari harta mereka.... semoga semakin banyak pria yang menjaga mata mereka dari bara...

    ReplyDelete
  5. amiiinn... good for you, sis! =)

    ReplyDelete
  6. tulisan yang menyentuh!

    ya, dengan berjilbab memang bisa meredam kegelisahan2 itu...
    tapi, sekarang ini tak sedikit wanita berjilbab yang hanya menganggapnya sebagai fashion, tak lebih!
    masih banyak juga mereka yang bertingkah "aneh" meskipun berjilbab.

    so, berjilbab itu hendaknya jangan hanya fisik aja... tapi jilbabilah hati pula....

    ReplyDelete
  7. dalemmmm bangets ....
    makasih nDra tulisannya, spt kata ninit, maybe this is a wake-up call

    ReplyDelete
  8. Fiuuhhh...!!
    Wagfirlanaa ya Allah..
    Thx pal, good article..

    ReplyDelete
  9. 2 hal:
    1.semoga perempuan-perempuan yang kemudian memutuskan berjilbab bukan hanya karena takut dan terganggu dengan pemikiran pria seperti itu; melain hanya karena Allah semata.
    2.Apa dalam pikiran pria hanya melulu tentang itu?Ckckckck...sedih juga ya???

    ReplyDelete
  10. Yang paling ruaar biasa adalah wanita yang menyadari dirinya bisa memamerkan keindahan tubuhnya tapi menyembunyikannya karena Allah semata...
    Wahh.. cantiknya berlipat-lipat!

    ReplyDelete
  11. Pria kalau sedang dikantor tentu memikirkan pekerjaannya, kalau sedang makan pasti memikirkan makanannya, tapi kalau didepannya ada wanita berbelahan dada rendah ? hanya pria yang kurang normal yang ngga berpikir macem2....

    maklum kami kaum laki2 juga manusia biasa yang terlahir dengan dikaruniai nafsu, kalau kami mematikan nafsu itu, jelas kami menyalahi kodrat kami dan kami ngga mau jadi pencinta sesama...hehe

    ReplyDelete
  12. Amiin...mudah2an bisa terlaksana :)

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah....mudah2an bisa terlaksana :)

    ReplyDelete
  14. Begitu baca kalimat ini, saya teringat Siti Nurhaliza, Inneke Koesherawati, Ratih Sanggarwati dan beberapa wanita cantik lainnya yang memilih untuk menyimpan aset berharga mereka untuk sang suami...Subhanallah....betapa beruntungnya yang menjadi suami mereka.....

    ReplyDelete
  15. 1. Aminnn, semoga. Saya juga menahan pandangan dan menundukkan kepala semata2 karena Alloh swt, karena patuh kepada aturanNya, insyaallah. Alloh yang menciptakan pria dan wanita, Alloh lebih tau kekuatan dan kelemahan dari pria dan wanita, karena itulah Alloh yang MahaAdil membuat aturan ttg hal tsb. Aturan bagi pria, dan aturan bagi wanita.
    2. Ah nggak juga, yang lebih sering dalam pikiran saya ialah mobil, sporty, gas, ngebut, kecepatan tinggi... wuzzzzz.....

    ReplyDelete
  16. Kalau saya yang paling sering itu internet and books...yes i am internet addict and nerd (kutu buku) hehehee

    ReplyDelete
  17. Jadi ingat pertama kali memutuskan untuk memakai jilbab. Semua kekhawatiran terkubur saat kutegaskan kembali bahwa semua kulakukan untuk memenuhi perintah-Nya. Ajaib......(alhamdulillah) tidak kutemukan lagi siulan lelaki saat pergi dan pulang kantor atau godaan lain ataupun dari mata-mata menyeramkan........
    Dan setuju sekali bila hati kita yang utama untuk selalu dibersihkan :)

    ReplyDelete
  18. huehuee... sama! *duh, OOt banget neh!, sory ^_^;*

    ReplyDelete
  19. ada sebuah perilaku seksual:
    semakin horny bila semakin ditutupi.

    nah lho.. bingung kan?

    ReplyDelete
  20. Gak ada yang ideal dalam kehidupan kita ini...

    ReplyDelete
  21. saya sudah berjilbab tapi belum bener nich! masih ngacooooooooooo!!!

    ReplyDelete
  22. cool... itu saja. Tapi sayang, saya ga bisa berjilbab nih!

    ReplyDelete
  23. memang sih, pelaku perilaku seksual itu hanya minoritas..
    tapi jadi ada pertanyaan baru:
    apakah hukum Allah hanya berlaku bagi mayoritas?
    kok jadi kedengeran ga adil ya?

    mari berpikir lagi.. toh, Allah suka dengan orang2 yg berpikir..

    ReplyDelete
  24. ha ha ha ha.. ya iyalah kalo emang masih kepengen jd cowo ya sekali kali jangan coba coba pake jilbab, ;)

    ReplyDelete
  25. ..baru bacaaaaa....!telat banget ya...artikel bagus...!! menginspirasi perempuan2 utk berhijab fisik ...juga hati...!!...jilbab...is the best !

    ReplyDelete
  26. "Ini tubuhku, nan indah menawan, buat apa ditutupin? hidup itu untuk dinikmatin, wajah cantik untuk menggoda, body langsing untuk dipamerin. kalo ada yang pengen? ya ayuh kita cobain berdua, ah nikmaaaat. loe ngiri ya? soalnya loe lebih burik dan nggak cantik, jadi nggak bisa ikutan pamer?"
    Astaghfirullah. geleng2 kepala sama wanita yang menghargai tubuhnya seperti ini. dan itu tak hanya saya jumpai satu dua tapi banyak.
    yang sedih juga "Buat apa berjilbab kalo perilaku masih acak kadul. gue sih nggak mau muna, kepala dijilbabin tapi masih mau di uwek-uwek cowok, mulut masih suka ngusilin/nyakitin orang. gue sih penting jilbab di hati." ya.... ya.
    (bagus mas, boleh saya links nggak?)

    ReplyDelete
  27. Boleh mba, silahkan di link kalau dirasa bermanfaat :). Oh ya saya punya banyak buku-buku Gema Insani lho salah satunya yang mau saya ikutin terus itu jurnal al insan hehehe yah siapa tau bisa kecipratan ilmu/update dari mba yang kerja di GIP :). Thanks saya udah di approve mba.

    ReplyDelete
  28. Assalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh,
    Mau cinta Allah bener-bener atau basa-basi? Sebaiknya kalau sudah berjilbab, tentu akan berdampak kepada perilaku/sikap, jadi seyogyanya tidak berkata, yang penting hatinya dulu dijilbabin. Once, setiap muslimah sudah berjilbab (bukan berkerudung lho), Insya Allah seluruhnya juga ikut dijilbabin (hati nurani dan fisik).
    Memang masih banyak muslimah yang berkerudung (maksud jilbab adalah kain yang menjulur sampai ke dada/menutupi dada - QS 24 ayat 31)). Masih ada muslimah yang mengikatkan tutup kepalanya ke belakang leher, itu yang disebut berkerudung bukan berjilbab.
    Ada embel-embel, ya orang itu khan berproses, boleh-boleh saja berproses, namun kalau sudah mendapatkan ilmunya - QS 24 ayat 31, ikutilah, mulailah berjilbab bukan berkerudung lagi. Semoga para akhwat yang sudah berjilbab bisa istiqamah, Amin. Wass,

    ReplyDelete
  29. Kang Indara, mampir deh ke multiply aku...trus click ttg berhijab...boleh tuh di link di sini gambar yg aku posting..sekalian lengkap gituh..he.he..

    ReplyDelete
  30. Astaghfirullaah, ...berarti kan yg ngeres orang yg berpikiran bahaw semakin tertutup semakin ******** (maaf saya gak bisa posting kata2 itu)....berarti bukan yg behijab dong yang jadi obyeknya....duuuh semoga kita semua mendapatkan hidayah, aamiin

    Wanita ibu dalam Islam justru sangat di junjung tinggi. Pemikiran org yg salah yg menganggap kalau hijab itu adalah sebuah kungkungan. justru berhijab adalah sebuah freedom bagi jiwa dan raga. Bayangkan jika sebuah berlian yang punya nilai tinggi tidak di jaga ketat oleh pemiliknya...bakalan banyak pencuri yg bisa mengambilnya dengan gambapng. Yg namanya berlian itu, pastilah akan ditaruh di tempat tersembunyi, terkunci bahkan tidak diketahui oleh orang lain...lalu plus pakai alarm pengaman bahkan satpam atau polisi utk menjaganya di garda depan.

    Nah begituhlah kira-kira seorang wanita, seperti berlian yg indah, patut di jaga , di tutup, disembunyikan karena wanita adalah nilai yg lebih tinggi daripda berlian. Ini murni pendapat pribadi aku saja...

    ReplyDelete
  31. Insya Allah ane skr berhijab(Jilbab) dan ane mengenakan jilbab Insya Allah semata2 karena Allah Swt,Amin... smoga slalu istiqomah

    ReplyDelete
  32. Insya Allah ane skr berhijab(Jilbab) dan ane mengenakan jilbab Insya Allah semata2 karena Allah Swt,Amin... smoga slalu istiqomah

    ReplyDelete
  33. Memang sebuah dilema berat!
    MAKA BERJILBABLAH, MINIMAL DENGAN ITU JUGA KAMI MERASA LEBIH DIHARGAI


    And best comment:
    aqfield
    2 hal:
    1.Semoga perempuan-perempuan yang kemudian memutuskan berjilbab bukan hanya karena takut dan terganggu dengan pemikiran pria seperti itu; melain hanya karena Allah semata.
    2. Saya juga menahan pandangan dan menundukkan kepala semata2 karena Alloh swt, karena patuh kepada aturanNya, insyaallah. Alloh yang menciptakan pria dan wanita, Alloh lebih tau kekuatan dan kelemahan dari pria dan wanita, karena itulah Alloh yang Maha Adil membuat aturan ttg hal tsb. Aturan bagi pria, dan aturan bagi wanita

    Tulisan yg keren saudaraku Yogi
    Semoga Allah membalas kebaikan suadaraku dengan segala yang lebih baik disisi Allah

    ReplyDelete