Tuesday, March 28, 2006

Kemana Tuhan ?



Assalamu'alaikum,


Tuhan menurut al-Qur'an, adalah hakikat yang mutlak (al-Haqq), sementara semua bentuk ketuhanan yang lain adalah salah (bathil), mereka hanyalah nama. Ia bukanlah suatu bentuk proyeksi pikiran manusia, seperti diduga oleh Feurbach, juga Tuhan bukan produk kebencian orang-orang yang kecewa, seperti kata Nietzsche. Bukan pula sebuah ilusi orang-orang yang masih kekanak-kanakan, seperti pendapat Freud. Juga bukan seperti dugaan Marx, suatu candu masyarakat, suatu hiburan yang dipersembahkan demi keuntungan pribadi.

Tuhan menurut al-Qur'an adalah Dia yang selalu hidup (al-Hayy al-Qayyum), yang melampaui batasan tata ruang dan waktu, Yang Pertama (al-Awwal) dan Yang Akhir (al-Akhir), Yang Nyata (al-Zhahir) dan Tersembunyi (al-Bathin). Hakekat Tuhan yang pasti adalah tidak dapat diketahui, karena Ia melampaui semua pengertian.

Berulang kali al-Qur'an menyebut bahwa Tuhan selalu hadir dan dekat, bahkan dalam kenyataannya lebih dekat dari urat leher manusia. Apa maksudnya ? Tentu, ini bukan berarti pengertian fisik Tuhan yang berada atau dekat, meskipun dalam kenyataannya dekat dengan manusia. Ini mengimplikasikan, seperti ditunjukkan oleh konteks itu, bahwa Tuhan selalu sadar dan memperhatikan gerak hati dan tindakan-tindakan luar manusia, dengan harapan bahwa manusia akan menahan diri dari tujuan-tujuan yang tidak disukai oleh Penciptanya.

Seiring berputarnya waktu, bergantinya zaman dan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, banyak tuhan-tuhan baru yang tercipta. Manusia tidak lagi mengenal atau bahkan enggan mengenal Tuhan dengan "T" besar. Setiap keputusan yang dibuat dalam kehidupannya selalu menomer sekiankan Tuhan dan menomer satukan dirinya.

Teolog kontroversial Jerman, Hans Kung dalam bukunya Does God Exist ?, menceritakan kisah yang menunjukkan kesombongan hati sejumlah ilmuwan sekular. Ketika ditanya apakah ia meyakini adanya Tuhan, seorang pujangga dan tokoh filsafat besar mengatakan: "Tentu tidak, saya adalah seorang ilmuwan". Sedangkan filsafat al-Qur'an tentang alam semesta akan mendorong seorang ilmuwan menjawab, "Ya, tentu, meskipun saya adalah seorang ilmuwan".

Muhammad Iqbal dengan tepat sekali mengingatkan bahwa pengetahuan ilmiah yang tidak mempertinggi dan tidak dikaitkan pada agama adalah iblis. Ia menulis, "Akal yang diceraikan dari cinta adalah durhaka (seperti iblis), sedangkan akal yang disiram dengan cinta pastilah memliki sifat ketuhanan". Dan inilah yang akhir-akhir ini seringkali kita lihat atau dengar di lingkungan sekitar kita, tentang seseorang yang dianggap berilmu tetapi ilmu itu digunakan untuk melawan atau memutar balikkan perintah Tuhan sebagai Sang Pencipta alam semesta.

Semua ciptaan di alam semesta ini semisal malaikat, langit, semut dan bahkan petir adalah penting untuk secara spiritual, dalam arti bahwa ciptaan-ciptaan itu pun menyerukan pujian kepada Tuhan dalam kondisi yang melampaui pengertian manusia (QS 17:44). Walaupun begitu, semua alam semesta ini dijadikan untuk dimanfaatkan oleh manusia.

Pemanfaatan ini adalah untuk mempertinggi tujuan penciptaan manusia yang sebenarnya, yaitu untuk melaksanakan ibadah kepada Tuhan sesuai dengan surat Adz Dzaariyaat 56, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku". Tuhan sendiri tidak memerlukan balasan berupa pemberian dari manusia atas diciptakannya mereka beserta alam semesta ini (QS 51:57), karena Tuhan-lah Dzat yang selalu hidup (al-Hayy al-Qayyum) dan berdiri sendiri tanpa bantuan siapapun atau apapun (QS 2:255). Sehingga apabila seorang manusia dalam seumur hidupnya selalu beribadah pun tidak akan menambah keagungan Tuhan itu sendiri, melainkan memberikan keuntungan dan kebaikan terhadap manusia itu sendiri secara lahir dan bathin, untuk di dunia dan terlebih lagi untuk di akhirat.

Sedangkan manusia sendiri mempunyai banyak kelemahan. Disebutkan dalam al-Qur'an, manusia adalah mahluk yang enggan dan kikir (QS 17:100), mahluk yang paling banyak bantahannya (QS 18:54), sangat sedikit dalam mensyukuri nikmat (QS 7:10), tidak sabar dan suka berkeluh kesah (QS 70:19-20), suka melampaui batas dan merasa kaya (QS 96:6). Disebutkan lagi, manusia adalah mahluk yang mencintai kehidupan dunia dan tidak memperdulikan akibat dari perbuatan mereka di hari akhir (QS 76:27) dan lain sebagainya. Maka terlihat jelas, manusia-lah yang membutuhkan Tuhan dan bukan sebaliknya. Manusia akan selalu membutuhkan Tuhan dalam segala aspek kehidupannya agar menjadi insan yang lebih baik.

Kebebasan manusia, akal dan cabang-cabangnya yang lain, begitu juga alam semesta yang besar ini, haruslah digunakan bukan semata-mata demi kenikmatan tetapi sebagai suatu bentuk beribadah. Dengan cara ini, dimensi spiritual terdalam semua mahluk yang dimanfaatkan manusia untuk beribadah akan mendatangkan keserasian dalam tujuan dan tatanan penciptaan, bukan lagi kekacauan.

Oleh karena itu, sudah saatnya setiap kita, manusia, saya dan anda, semakin memahami konsep Tuhan seperti yang dijelaskan dalam al-Qur'an dan selalu melibatkan Tuhan dalam setiap ruas kehidupan kita. Bukan untuk keuntungan Tuhan, tapi demi kita, manusia itu sendiri.


Manusia dilahirkan
dari rahim seorang ibu
yang mengandungnya selama 9 bulan.
Kemana Tuhan ?

Manusia tumbuh besar dan dewasa
Melihat dunia yang baru untuknya
dan terpesona dengan keindahannya
Lalu kemana Tuhan ?

Manusia bercanda tawa
Manusia bergembira ria
Menjadi manusia bertahta
Kemana Tuhan ?

Manusia diberi akal
untuk mencerna setiap ciptaan
yang tak tertandingi setiap insan
Lalu kemana Tuhan ?

Ketika seorang manusia tersungkur
dalam lembah kesedihan yang dalam
mencari makna hidup yang keras
Tak terhitung airmata yang terkuras
Sekali lagi, kemana Tuhan ?

Manusia lalu bertambah tua
Uban tumbuh di setiap ruas kepala
Tanpa tahu harus kemana berlari
sampai akhirnya ajal menanti
tanpa bekal amal yang berarti

Tuhan pun datang
dan Dia bertanya,
Fa-aina tadzhabuun ?
kemana kamu sekalian hendak pergi?

Lalu sang hamba pun tersungkur lagi
melihat azab yang telah menanti...


Wassalamu'alaikum






21 comments:

  1. subhanallah. sungguh menggugah artikel tauhid ini. :)

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah.., tulisan yang bagus Dra..! Semoga banyak yang baca dan mengambil manfaatnya..

    ReplyDelete
  3. aku lom sempet baca, keburu magrib.. trus pulang besok aja ya aku nongol kesini lagi he he
    jangan bosen ya..

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah, mudah-mudahan bisa bermanfaat

    ReplyDelete
  5. Alhamdulilah artikel yang bisa menyadarkan kaum muslim dari pemikiran sekuler dan liberal sekaligus menghangatkan hati non-muslim untuk menimbulkan keingin tahuan tentang Tuhan, mas saya copy ke multiplyku bisa gak :-)

    ReplyDelete
  6. bagi yg merasa dirinya cukup 'bandel' sehingga gak tahan utk memikirkan wujud Allah, silakan buka artikel saya yg berjudul "Mari Memikirkan Dzat Allah"... ini linknya :

    http://akmal.multiply.com/journal/item/129

    justru krn saya ilmuwan, makanya saya beriman... (begini nih kalimat yg bener) :))

    ReplyDelete
  7. semoga kita semua dalam cinta Allah.....

    ReplyDelete
  8. I want more! I want more!! bagus mas!! lagi doong pelajaran tauhidnya!!

    ReplyDelete
  9. Allah Al Ghaniyy, Allah Maha Kaya, tidak pernah butuh apa-apa dari makhluk ciptaan-Nya, justru makhluk ciptaan Allah lah yang membutuhkan Allah, apalagi saya, sungguh membutuhkan Allah.

    ReplyDelete
  10. yang saya bingung, memang kita musti berserah diri pada-Nya, tetapi sunguhlah sulit bila kita diberikan emosi yg meluap, sehingga kadang timbul rasa " memprotes " keputusan-Nya....walaupun pada akhirnya saya suka nyesel..

    ReplyDelete
  11. makanya selain emosi, kt jg dikasi akal mas... selain itu, yg namanya penyesalan itu jg bisa jadi bumbu2 yg manis dlm hubungan kita dgn Allah lho... menurut saya sih..

    ReplyDelete
  12. o iya yah..kemana yah akal saya..hehe

    ReplyDelete
  13. hehe masih ada dan masih berfungsi dgn baik kok... buktinya masih nyesel... :)) banyak lho yg gak nyesel....

    ReplyDelete
  14. kayaknya udah pernah baca di blog indra yg lama. tapi tetep... merinding bacanya, apalagi puisi terakhirnya. Keinget cerita kakak kelas yang jadi atheis, tapi di akhir hidupnya mau nggak mau dia mengakui kekuasaan Allah.

    ReplyDelete
  15. Wahh..salam kenal dan paling menyesal baru bertemu dengan site yang penuh tausiah seperti ini...semoga jadi bentuk lain dari dakwah ya..

    ReplyDelete
  16. salam

    Pegang dan pahami empat Kriteria Tuhan ( el-muqtadhoyat el-uluhiyah)
    1/ al-Sabaq ( la awwala lahu)..tanpa mula..
    2/al -Ithlaq ( ghoiru muqoyyad)..tanpa batas..
    3/al-Dzatiyah ( la mu'allim lahu)..tanpa guru..
    4/al-samardiy ( la akhira lahu)..tanpa akhir..

    dan Allahu akbar, artinya apa? maknanya "Allahu akbar min anyu'raf!"
    (tak terdeteksi oleh indera, jangkau pengetahuan apapun)

    dengan secara baik memahami kriteria ini, bumi tauhid kita akan kuat tak mudah goyah, juga tak mudah mengkafirkan dan memusyrikkan sesama umamat manusia.

    salam sejahtera untuk kita semua, moga hidayah, inayah dan ridhanya selalu membalut kita. amiin.

    ReplyDelete
  17. SEBUAH RISALAH SINGKAT, UNTUK YANG GERAH ATAS TAKDIR TUHAN :)

    andai lipatan bumi dijadikan spanduk untuk memprotes kehendak Tuhan, ia tetap Tuhan dan tak akan cuil sedikitpun kuasa-Nya. Dengan itu, kita hanya lelah, sementara mas'alah kian bertambah akut . Maka, "Proteslah" tuhan dengan kesungguhan dan ketulusan do'a, namun diruang "demo" hening penuh kepasrahan. Yang mendemonstrasikan segala hilaf dan salah kita di depan-Nya. karena doa yang seperti itulah, cara untuk menyampaikan "inpirasi" setiap hamba yang telah direstui oleh-Nya, yang insya allah akan didengar dan dikabulkan, yang mustajab, yang akan menjadikan setiap takdir menjadi terasa, tanpa getir.

    Doa dan usaha kita adalah wajib, adapun segala hasilnya adalah kado spesial dari Tuhan, yang paling tahu apa yang tersirat di hati, yang paling tahu surat takdir yang terbaik bagi setiap abdi.

    so, tidak pantang putus asa, be happpy with rahmat ilahy

    salam.
    Mohammad Soedarji
    "noktah hidup yang akan kembali redup"

    ReplyDelete
  18. salam kenal ya, moga kebersamaan ini dapat membawa manfaat bagi semua

    ReplyDelete
  19. lam knl juga,,,mudah2an banyak kita ambil manfaat dari sini,,,,

    ReplyDelete