Monday, July 25, 2005

Kisah dari Tanah Makkah


Tetap ramai pengunjung jam berapa pun

Sepenggal Kisah dari Tanah Makkah

Alhamdulillah perjalanan umrah kemarin berjalan dengan lancar. Perjalanan dimulai dari bandara Soekarno Hatta dengan jam keberangkatan pukul 18:00 menuju Jeddah sebelumnya transit dulu di Malaysia dan Yaman. Perjalanan itu ditempuh selama sekitar 12 jam. Waktu ini sebenernya kelamaan. Karena kita transit di tempat yang berbeda dengan waktu yang ngga sebentar juga.

Sampai di Jeddah waktu menunjukan pukul 07:00 dan langsung menuju hotel al Hijaz di Makkah. Berhubung perjalanan yang kita tempuh cukup lama, akhirnya hari itu tidak ada kegiatan kemana-mana kecuali sholat di hotel. Jadi hari pertama disana kita belulm di izinkan untuk sholat di Masjidil Haram karena takut tercecer.

Setelah Isya, kita serombongan mulai bersiap-siap untuk umroh tawaf dan sa’i. Ihram sudah kita pakai di atas pesawat sejak di Yaman, jadi miqotnya kita lewati dari atas pesawat. Selepas isya jam 22:00 di kamar masing-masing barulah kita mulai berjalan beriringan ke arah Masjidil Haram sambil dalam hati ini terus melafazkan “Labbayk Allahumma Labbayk, Labbayk la sharika laka Labbayk, Innal hamda wanni‘mata laka walmulk La sharika lak”

Sungguh, jantung ini berdegup kencang ketika melihat salah satu menara Masjidil Haram. Perasaan deg-degan dan hina langsung terasa ketika memasuki halaman masjid. Takut kalau sang pendosa ini tertolak segala amal ibadahnya. Tapi kucoba kuatkan hati dan mantapkan diri karena atas ridha-Nya jugalah saya di berikan undangan yang tak ternilai ini.

Ubin demi ubin kami lewati dan dalam setiap langkahnya selalu menyerukan kemuliaan nama-Nya. Ketika saya mulai memasuki masjid disitu saya khawatir dan takut ketika melihat Ka’bah dari kejauhan. Semakin lama rombongan kami semakin mendekat ke Ka’bah dan akhirnya jarak saya dan Ka’bah hanya berjarak sekitar 3-5 meter. Subhanallah, tak henti-hentinya kuucapkan puji syukur ketika bisa melihat pusat kiblat umat Islam yang biasanya saya lihat di tv dan di sajadah dari Indonesia yang berjarak 7500 km dari Ka’bah.

Setelah melakukan tawaf sebanyak 7 kali, saya melakukan sholat dua rakaat di belakang maqom Ibrahim dan menumpahkan segala perasaan yang ada sambil terus memuji-Nya. Setelah itu kami dibawa oleh pembimbing menuju Shafa Marwah untuk melakukan sa’i. Disitu saya tak kuasa menahan airmata karena saya sempat terpikir “apa ini akan menjadi yang terakhir kalinya saya melihat Ka’bah ….”

Sa’i di Shafa dan Marwah dilakukan sebanyak 7 kali putaran dan disetiap putaran itulah saya membacakan list doa yang diminta oleh temen-temen saya. Termasuk list temen-temen di Multiply ini. Mudah-mudahan apa yang diharapkan sama temen-temen MP bisa didengar dan dikabulkan oleh Allah. Aamiin.


Kisah selebihnya, biar foto yang berbicara :)

41 comments:

  1. terharu lihat foto-fotonya...kapan yach saya bisa bareng satu keluarga ke sana?...naik haji :)...

    ReplyDelete
  2. Wah... kapan saya kesampaian ya.....

    ReplyDelete
  3. Ini pasar yang dibelakang hotel Hilton itu yeah? Koq sepi yeah?

    ReplyDelete
  4. Iya..ini pakai apa photo2nya? koq bisa lolos kameranya?Ini masjid apa? masjid Haram kah?

    ReplyDelete
  5. Jangan berhenti berharap kepada-Nya ya mas, saya juga ada keinginan mau bawa satu keluarga untuk kesana. Mudah-mudahan diberi kesempatan dan rizki :)

    ReplyDelete
  6. Mas Braw udah pernah kan ya ? mudah-mudahan diberi kesempatan lagi mas

    ReplyDelete
  7. Iya ini pas di belakang Hilton, kok bisa tau mba ? hehe

    ReplyDelete
  8. Iya ini didalam masjid Haram, saya pakai kamera canon A510 yang cukup kecil untuk di kantong celana :) Kalau bawa tas biasanya di periksa

    ReplyDelete
  9. kayanya saya bentar lagi juga ngalamin nih....skrg masih adem ayem sih hehe

    ReplyDelete
  10. Iya nih..Mas Indra hebat..berani bawa kamera.....:D Tapi Insya Allah bermanfaat buat kita yang belum atau yang lagi kangeeennn seperti saya......Kapan bisa ke sana lagi yah...?? :D

    ReplyDelete
  11. Mudah-mudahan harapannya didengar dan dijabah ya

    ReplyDelete
  12. Iya tahu dong, soalnya ciri khasnya itu loh.

    ReplyDelete
  13. Mas Indra coba perginya pas musim haji. Pasti dech ngerasain kangennya. Karena kangen sama ibadahnya itu. Sama usel2annya diantara sekian milion manusia dari berbagai penjuru dunia.

    ReplyDelete
  14. Bagusnya yaaaaaaaaa photo2 Ka'bah dan Masjidil Haram. Cara meng-hide cameranya gimana Mas pas njepretnya itu? Kan ada flashnya segala. Terus gak deg-deg-an sama pengawasan polisi2 nya nih ^_^

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah bisa dpt fotonya lsg. Cara hidenya cukup dimasukan kantong celana aja mba, seperti ngantongin recehan. Jangan dibawa dlm tas soalnya yang sering diperiksa itu isi tas dan bukan isi pakaian :). Saya fotonya ngga pakai flash, mengandalkan manual setting dan kalau mslh deg-degan sih pasti mba hehe

    ReplyDelete
  16. Tapi pas motretnya dikeluarin dari kantong kan? Apa kantongnya dibuat lubang supaya bisa motret dari dalam kantong, hehehehehe...

    ReplyDelete
  17. hehehehe iya mba yg pasti dikeluarin dulu tapi sambil dibantu temen yang mengcover :)

    ReplyDelete
  18. Hehehehehe, kok bisa ada ya ^_^ Yang punya org Indo kali :-)

    Makkah kok keliatan tambah semrawut ya Mas???

    ReplyDelete
  19. disetiap putaran itulah saya membacakan list doa yang diminta oleh temen-temen saya. Termasuk list temen-temen di Multiply ini.
    ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
    Wah, terimakasih banyak Mas, atas dido'akannya permohonan kami semua, mudahan maqbul adanya, amiiiiiiiiin ya Ilaahi anta ya mujiibas saa'iliin!

    ReplyDelete
  20. Hueheuhe kayanya sih iya mba. Dan kayanya supirnya mantan supir mikrolet hehehe.

    Itu Makkah di bagian belakang Masjidil Haram mba yang di blkg Hilton. Kelihatan semrawut mungkin hanya di daerah itu. Dan disitu memang banyak pedagang seperti di pasar. Istilahnya daerah hotel saya menginap itu seperti bronx nya new york hhehee sedikit kumuh tapi oke oke aja karena dkt dengan Masjid :)

    ReplyDelete
  21. Boleh tahu mas, untuk satu orang biayanya kira-kira berapa? Pake standar mas Indra ajah. Biaya total di luar beli oleh-oleh yaa.. Biar tahu kapan sebenarnya bisa ke sana atau berapa banyak harus nabung lagi. Hehehe.. Doain yah mas Indra..

    ReplyDelete
  22. Kemarin brkt sekitar 1150 us dollar mas, dan itu murni brkt-penginapan-makan-pulang (diluar fiskal satu juta setengah). Asal oleh-olehnya ngga beli mobil saya rasa cukup kok siapin sekitar 1500an hehehe. Mudah-mudahan bisa terlaksana ya. Aamiin

    ReplyDelete
  23. Ya Allah, pengen balik lagi deh...
    Huuhuhuhuhu.. kangen ada di sana lagi...

    Gw gak berani bawa digicam atau HP berkamera, ndra..

    ReplyDelete
  24. Dulu aku pernah bermimpi shalat Isya' berjamaah di sini. Waktu itu aku bertanya kepada seseorang di sebelahku: "Siapa imamnya sekarang?" Lalu orang itu menjawab: "Rasulullah SAW!" Namun, punggung Sang Rasul pun tak tampak.

    ReplyDelete
  25. Mimpi yang indah sekali mas. Saya beberapa hari pernah mimpi yang kurang lebih seperti itu, ada hubungannya dengan Rasulullah saw juga. Tapi ngga saya artiin macem-macem, karena sepertinya ngga mungkin beliau saw mendatangiku yang dhaif ini....

    ReplyDelete
  26. Ya, jangan pernah bisa menafsirkan mimpi! Hanya orang-orang tertentu sajalah yang Allah SWT kehendaki untuk bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Kita masih dhaif.... Mungkin kita sangat rindu bertemu Rasulullah SAW sehingga kita bermimpi seperti itu. Wallahu a'lam.

    ReplyDelete
  27. Coba dengar lagu ini, dijamin akan semakin rindu....

    ReplyDelete
  28. huwah... keren!! bisa ngumpet2 ngambilnya...:)

    untungnya gak ketauan askarnya yah.. dulu niat mau ngumpet2 ngambil juga..padahal dah bawa masuk kamera..sayang, umrohnya ma rombongan anak Palestina.. jadi pas mau moto di bilang.."haram" :D

    ReplyDelete
  29. Karya Imtaq, satu-satunya biro perjalanan umrah dan haji plus dari PP Persis.

    ReplyDelete
  30. oya tempat pemerahan sapi namanya Hudaibiyah. beberapa kilo meter sebelum masjid Hudaibiyah yang dikenal dengan peristiwa Baiat Hudaibiyah. { afwan ane mesti merujuk sirah lagi :) } dan kita bisa mengambil miqat dari sana.
    kebiasaan para jamaah haji indonesia, ketika berada di makkah, mereka sampai menunaikan ibadah umrah berkali-kali dengan mengambil miqot yang berbeda. mulai dari miqat aisyah (masjid tan'im), masjid hudaibiyah dan masjid (lupa lagi euy) deket dengan jabal tsur. (ini mesti murajaah kitab lagi euy, hehe lupa euy). kemaren waktu di makkah, city tournya kemana saja?
    hotel al-hijaz teh di daerah mana?
    jarwal, hafair, ajyad, marwah, or misfalah ;)

    ReplyDelete
  31. Padahal di Mekkah ada Universitas terkenal. yaitu Umm Al-Qura University yang mempunyai 2 kampus, pertama kampus lama berada di aziziyah. sedankan kampus baru berada di daerah arafah (jauh pisan!!). sedangkan untuk kampus putri berada di daerah zahir dekat dengan rumah sakit abdul aziz yang bersebelahan dengan Bin Daud Supermarket dan Albayk Zahir. oya, apa antum udah nyoba makan di Albayk?
    andaikan di Indonesia ada Albayk.. dijamin Mc Donald, KFS, TFC kalah tenan! ;)
    Sedang di Madinah, terdapat kampus Universitas Islam Madinah, yang mahasiswa Indonesianya kurang lebih 150-an lebih. mulai dari jenjang S1 sampai dengan S3. penerimaan mahasiswa Indonesia setiap tahunnya hanya menerima berkisar 25 orang pertahun.

    ReplyDelete
  32. Subhanallah....kayanya antum mengenal Makkah banget ya ? antum tinggal dimana ? boleh dong kalo kapan-kapan ana kesana lagi antum jadi guide nya.....asal jangan mahal-mahal ya hehe :D

    ReplyDelete
  33. insya Allah, tapi antum siapin ongkosnya dari Cairo - Jeddah PP
    murah meriah kan...
    afwan telat mbales.. coz mo prepare exam ;)

    ReplyDelete
  34. Siiaappp ! doain mudah-mudahan ongkosnya cepet ada :)

    ReplyDelete