Rating: | ★ |
Category: | Books |
Genre: | Mystery & Thrillers |
Author: | Yayasan Desantara |
swaramuslim.net 1
swaramuslim.net 2
desantara.org
Umat Islam yang belum mengenal dekat majalah Syir’ah, pasti akan dikelabui dengan identitas majalah tersebut. Majalah Islam atau bukan, faktanya kebanyakan umat Islam belum mengetahui, profil siapa dibalik majalah berukuran 15.5 X 21.5 cm ini. Andai saja umat Islam tahu, siapa pemodal majalah tersebut, maka bersiaplah untuk didoktrin dengan pemahaman agama (Islam) yang sesat lagi menyesatkan. Wah ternyata Ford Foundation dan Asia Foundation pun ikut gabung disini.
Jika yang menghantam Islam itu orang Yahudi dan Nasrani, bisa dimaklumi. Karena sudah ada sinyalemen Allah dalam Al-Qur‘an. Tapi kini penghantaman Islam ini dilakukan oleh orang “Islam” dan membawa-bawa dalil Al-Qur‘an. Bagaimana kita menyikapi fitnah berlabel “Islam” ini?
Majalah yang satu ini memang keterlaluan. Nama dan motonya sangat islami, diambil dari Al-Qur‘an. Dalam beberapa edisinya, Syir’ah mencantumkan surat Al-Ma`idah 48 di inside cover. Kata “Syir’ah” yang berarti peraturan, memang diambil dari surat Al-Ma‘idah 48. Ujung ayat ini diakhiri dengan kalimat “Fastabiqul Khairat” yang dijadikan moto perjuangan di kalangan Pemuda Muhammadiyah. Tapi, apakah opini dan beritanya mendakwahkan Islam dan menjunjung kemuliaan umat Islam? Ternyata bertolak belakang seratus delapan puluh derajat. Justru sering menurunkan tema yang mendukung kaum Nasrani dan menyebarkan pendiskreditan Islam.
Ketika terjadi pro-kontra umat Islam dan Kristen tentang RUU Kerukunan Umat Beragama, Syir’ah malah berpihak ke kalangan Nasrani. Maka bulan Januari 2004 Syir’ah mengangkat tema utama “Kerukunan Dalam Bahaya”. Berita dan analisisnya jelas mendukung aspirasi umat Nasrani, dengan beberapa judul tulisan: “Urungkan RUU Kerukunan Umat Beragama” (hal. 16); “Aturan Kerukunan yang Mencakar” (hal. 18-22); “Akui yang Lima, Akui Selain yang Lima” (hal. 23-26); “Kerukunan Tak Bisa Didikte” (hal. 28-31), dan lain-lain.
Menjelang pemilihan DPR, DPRD dan DPD pada Pemilu yang lalu, bulan April 2004 Syir’ah menurunkan tema utama “Politikus Busuk di Partai Islam.” Dari berita yang disuguhkan, dapat ditebak bahwa tujuannya adalah penggembosan terhadap Partai-partai Islam.
Perwajahannya pun jauh dari kesan Islami. Saat umat Islam ramai-ramai mengecam pornografi dan pornoaksi dalam kasus Goyang Ngebor Inul yang seronok, Syir’ah malah memihak sang Ratu Ngebor pada edisi Juni 2003 dengan tema "Rasulullah Pun Menikmati Goyang". Fakta yang dijadikan dalih adalah adanya Tarian Duet (Hadra) Maut yang berpasangan antara laki-laki dan perempuan adalah tradisi di kalangan keturunan Rasulullah, dan pertunjukan Tari Perut yang dilakukan di atas perahu-perahu Nil ini dihiasi dengan kaligrafi Arab bertuliskan La ilaha illallah, Masya Allah, dan Subhanallah. “Tari Perut menjadi trademark negeri yang kaya peradaban itu. Di sana, lembaga fatwa tidak mengeluarkan pengharaman terhadap Tari Perut” tulis Syir’ah membela.
Ilustrasi edisi ini sangat jorok, yaitu para penari Tari Perut yang sedang bergoyang –maaf– terlihat auratnya antara buah dada sampai pusarnya. Lalu pada halaman 49 dipersembahkan puisi untuk Sang Ratu Ngebor berjudul “Syair Inul” yang dihiasi dengan foto latar seorang wanita tak berbusana yang sedang menari (bergoyang).
Edisi Januari 2004, ditampilkan potret “telanjang dada” Cornelia Agatha pada rubrik Sudut Panggung. Begitu juga edisi Februari 2004, rubrik Sudut Panggung memajang foto sensual Rieke Diah Pitaloka yang bertelanjang dada memamerkan kalung emasnya.
Edisi Maret 2004, pada rubrik Mereka Bicara, Syir’ah melaporkan secara detail kehidupan prostitusi di kota Parung. Penyuguhan berita esek-esek ini pun tak menanamkan moral, bahkan cenderung mempopulerkan. Konyolnya, Syir’ah memuji wilayah mesum ini dengan sebutan “unik” karena letaknya berdekatan dengan pesantren. Ini menanamkan opini kepada pembaca seolah-oleh perilaku mesum tidak ditolak oleh komunitas pesantren.
Pendiskreditan terhadap Islam kembali dilakukan di edisi Mei 2004 yang memblow up seks bebas di kampus Islam yang dilakukan oleh para aktivis kampus Islam dan alumnus pesantren. Foto ilustrasinya pun sangat mesum dan melecehkan Islam. Ada foto wanita berjilbab sedang tidur berpelukan di ranjang dengan lawan jenisnya, ada cover VCD porno lengkap dengan cuplikan foto bugilnya, dan seterusnya. Seolah-olah, adegan mesum itu sangat akrab di kalangan “kampus hijau.”
What next ?
swaramuslim.net 2
desantara.org
Umat Islam yang belum mengenal dekat majalah Syir’ah, pasti akan dikelabui dengan identitas majalah tersebut. Majalah Islam atau bukan, faktanya kebanyakan umat Islam belum mengetahui, profil siapa dibalik majalah berukuran 15.5 X 21.5 cm ini. Andai saja umat Islam tahu, siapa pemodal majalah tersebut, maka bersiaplah untuk didoktrin dengan pemahaman agama (Islam) yang sesat lagi menyesatkan. Wah ternyata Ford Foundation dan Asia Foundation pun ikut gabung disini.
Jika yang menghantam Islam itu orang Yahudi dan Nasrani, bisa dimaklumi. Karena sudah ada sinyalemen Allah dalam Al-Qur‘an. Tapi kini penghantaman Islam ini dilakukan oleh orang “Islam” dan membawa-bawa dalil Al-Qur‘an. Bagaimana kita menyikapi fitnah berlabel “Islam” ini?
Majalah yang satu ini memang keterlaluan. Nama dan motonya sangat islami, diambil dari Al-Qur‘an. Dalam beberapa edisinya, Syir’ah mencantumkan surat Al-Ma`idah 48 di inside cover. Kata “Syir’ah” yang berarti peraturan, memang diambil dari surat Al-Ma‘idah 48. Ujung ayat ini diakhiri dengan kalimat “Fastabiqul Khairat” yang dijadikan moto perjuangan di kalangan Pemuda Muhammadiyah. Tapi, apakah opini dan beritanya mendakwahkan Islam dan menjunjung kemuliaan umat Islam? Ternyata bertolak belakang seratus delapan puluh derajat. Justru sering menurunkan tema yang mendukung kaum Nasrani dan menyebarkan pendiskreditan Islam.
Ketika terjadi pro-kontra umat Islam dan Kristen tentang RUU Kerukunan Umat Beragama, Syir’ah malah berpihak ke kalangan Nasrani. Maka bulan Januari 2004 Syir’ah mengangkat tema utama “Kerukunan Dalam Bahaya”. Berita dan analisisnya jelas mendukung aspirasi umat Nasrani, dengan beberapa judul tulisan: “Urungkan RUU Kerukunan Umat Beragama” (hal. 16); “Aturan Kerukunan yang Mencakar” (hal. 18-22); “Akui yang Lima, Akui Selain yang Lima” (hal. 23-26); “Kerukunan Tak Bisa Didikte” (hal. 28-31), dan lain-lain.
Menjelang pemilihan DPR, DPRD dan DPD pada Pemilu yang lalu, bulan April 2004 Syir’ah menurunkan tema utama “Politikus Busuk di Partai Islam.” Dari berita yang disuguhkan, dapat ditebak bahwa tujuannya adalah penggembosan terhadap Partai-partai Islam.
Perwajahannya pun jauh dari kesan Islami. Saat umat Islam ramai-ramai mengecam pornografi dan pornoaksi dalam kasus Goyang Ngebor Inul yang seronok, Syir’ah malah memihak sang Ratu Ngebor pada edisi Juni 2003 dengan tema "Rasulullah Pun Menikmati Goyang". Fakta yang dijadikan dalih adalah adanya Tarian Duet (Hadra) Maut yang berpasangan antara laki-laki dan perempuan adalah tradisi di kalangan keturunan Rasulullah, dan pertunjukan Tari Perut yang dilakukan di atas perahu-perahu Nil ini dihiasi dengan kaligrafi Arab bertuliskan La ilaha illallah, Masya Allah, dan Subhanallah. “Tari Perut menjadi trademark negeri yang kaya peradaban itu. Di sana, lembaga fatwa tidak mengeluarkan pengharaman terhadap Tari Perut” tulis Syir’ah membela.
Ilustrasi edisi ini sangat jorok, yaitu para penari Tari Perut yang sedang bergoyang –maaf– terlihat auratnya antara buah dada sampai pusarnya. Lalu pada halaman 49 dipersembahkan puisi untuk Sang Ratu Ngebor berjudul “Syair Inul” yang dihiasi dengan foto latar seorang wanita tak berbusana yang sedang menari (bergoyang).
Edisi Januari 2004, ditampilkan potret “telanjang dada” Cornelia Agatha pada rubrik Sudut Panggung. Begitu juga edisi Februari 2004, rubrik Sudut Panggung memajang foto sensual Rieke Diah Pitaloka yang bertelanjang dada memamerkan kalung emasnya.
Edisi Maret 2004, pada rubrik Mereka Bicara, Syir’ah melaporkan secara detail kehidupan prostitusi di kota Parung. Penyuguhan berita esek-esek ini pun tak menanamkan moral, bahkan cenderung mempopulerkan. Konyolnya, Syir’ah memuji wilayah mesum ini dengan sebutan “unik” karena letaknya berdekatan dengan pesantren. Ini menanamkan opini kepada pembaca seolah-oleh perilaku mesum tidak ditolak oleh komunitas pesantren.
Pendiskreditan terhadap Islam kembali dilakukan di edisi Mei 2004 yang memblow up seks bebas di kampus Islam yang dilakukan oleh para aktivis kampus Islam dan alumnus pesantren. Foto ilustrasinya pun sangat mesum dan melecehkan Islam. Ada foto wanita berjilbab sedang tidur berpelukan di ranjang dengan lawan jenisnya, ada cover VCD porno lengkap dengan cuplikan foto bugilnya, dan seterusnya. Seolah-olah, adegan mesum itu sangat akrab di kalangan “kampus hijau.”
What next ?
masya Allah. bagaimana tanggapan yayasan desantara sendiri?
ReplyDeleteyah... demikianlah yang terjadi di dalam tubuh islam...karena mereka menerbitkan majalah itu dengan baju islam.
ReplyDeleteseparah itu kah sekarang? ana kok belum ngelihat tari perut ya... hanya sering denger aja
ReplyDeleteliat donk akh...siapa di balik penerbitan majalah itu...
ReplyDeleteAne baca majalah ini pertamakali di Jambi, waktu nyari majalah tarbawi... Bayangkan ! di jambi yang susah nyari majalah islam (waktu itu), sudah ada majalah kayak gini... padahahal waktu di Jakarta ane belum lihat majalah ini. Tapi untuk kalangan STMJ (Shalat Tetap Maksiat Jalan) majalah ini kayaknya pas... soalnya sering memberikan fatwa 'mententramkan'. Ya mudah2an sih lama2 gulung tikar nih majalah... Pokoknya sebarin aja , gak usah baca majalah ini. Jangan pengen tahu, percaya deh kalau dibaca malah nyakitin hati...
ReplyDeletesilakan liat di majalah Syir'ah, (saya sudah cek) jelas penerbitnya adalah Yayasan Desantara... lalu kalo liat di homepage Desantara (saya sudah cek juga) ada link ke Asia Foundation dan Ford Foundation yg terkenal sangat hobi mengucurkan dana utk setiap kegiatan yang membuat umat Islam jadi kelihatan seperti umat yg lain2 (pokoknya selain Islam deh)....
ReplyDeleteada multiply nya kah?? :p
ReplyDeleteAduh, belum reda ama yang satu, udah dateng lagi yang lain...
ReplyDeleteTernyata dengan jumlah umat yang bertambah, jumlah musuhnya juga bertambah yah...
hihihi... cuman mo ngomentarin pilihan ''Genre'' nya yang indra tulis.... Mystery & Thrillers !!! xixixixi... :D emang bener seh... majalahnya aneh bermisteri dan horor bikin org sport jantung :(
ReplyDeleteperibahasa bilang : menggunting dalam lipatan atau musuh dalam selimut atau duri dalam daging yang mereprsentasikan majalah tersebut yach......kayanya semua deh...
ReplyDeleteharusnya genre-nya "Gay&Lesbian" bener gak mas Indra? :p
ReplyDeletepers dan media memang patut kita cermati dengan baik..
ReplyDeletekarena sering sulit dibedakan visinya
buat mas aburasyidin : percayalah mas, kalo yg satu ini dapat dilihat dengan mudah visinya.. :))
ReplyDeleteBelum ada tanggapan kayanya mas, mungkin yang perlu ditanyakan yayasan Fordnya atau Asian Foundationnya...apakah mereka sekarang sedang tertawa puas atau gimana ?
ReplyDeleteIronisnya...iya akh...separah itu
ReplyDeleteTadinya mau pilih genre yang seperti mas Akmal bilang lho
ReplyDeleteada beberapa teman mp yg bekerja di yayasan itu.
ReplyDelete...mari kita melawan...
ReplyDeleteMungkin ada baiknya di ingatkan mas...tapi kalau ngga bisa diingatkan ya mau gimana lagi :)
ReplyDeletei'm all set sir
ReplyDeletehehehe...iya tentu saja..
ReplyDeletesaya sendiri sudah lama mengamatinya..:)
ckckckckck...makin banyak saja yg aneh2 ya...
ReplyDeletemakanya waktu dulu saya diwawancara majalah ini, saya tekankan wartawannya untuk jangan melintir ucapan saya, cuma sempet ada kasus, wartawannya nelpon saya nanya tentang syirah, saya jawab, eh dimuat dalam surat pembaca tanpa ijin, saya nuntut klarifikasi untung mereka nurutin
ReplyDeleteKalau di Malaysia, mana-mana majalah atau apa saja bentuk tulisan seperti ini yang nyata terpesong daripada akidah sebenar Islam akan diharamkan keluarannya oleh kerajaan kami tanpa kompromi.....Semoga rakan-rakan saya di Indonesia ini akan terus memperjuangkan kesucian Islam....walaupun hebat cabarannya.....Amin.....
ReplyDeleteDoakan pemerintah kami agar bisa tegas terhadap penyelewengan akidah.
ReplyDeleteDoakan supaya semua pejabat RI yang Muslim supaya tetap ingat bahwa mereka adalah Muslim....
ReplyDeletewaduh kemaren mau beli majalah ini , tapi gak jadi , untung dikasih tahu , ternyata majalah ini buruk
ReplyDeleteThanks juga udah bantuin meng-infokan (me-link) ke yang lain. Sebarin aja lah kalo kaya gini ceritanya sih :D
ReplyDeleteKalau dilingkungan kantor saya, orang orang pada liat di Internet tentang Islam. Besoknya pada datang dan bertanya ke saya dan isinya semua amat sangat bertentang sekali .... wwwahhh tau sendiri kan betapa banyaknya website tentang Islam yang dibuat untuk mengaburkan dan malah menyesatkan, jadi saya selalu ajak mereka ke mesjid atau saya masukin mereka ke mail list orang yang ingin tau tentang Islam yang dikelola oleh ustadz yang jelas.... Makanya di mesjid disini, suka ada open house untuk mereka dan kita udah siapkan brosur brosur plus info website mana yang bisa mereka baca dan email orang yang bisa dihubungin kalau ada pertanyaan. Serba susah, kalau kita bilang jangan buka website ini atau itu, orang akan malah cenderung untuk ngebuka dan membacanya ....
ReplyDeleteAstaghfirullahalajim ..!! ,,
ReplyDeleteSaya Pernah ikut seminar tentang seperti ini ..
ya gak salah lagi Ini Namanya J.I.L = Jaringan Islam Liberal .. Bener Banget .. Yang Biayain Itu Ford Poundation , Asia Foundation ..
Bahkan sampe menyebar kesurat kabar segala .. Di Balikpapan .. Nih .. Ada Surat Kabar yang dibiayain dari Asia Foundation ....
Bagi siapa yang mau tulis artikel - artikel yang menyesatkan seperti itu akan dimuat di surat kabar tersebut ...
Jadi Hati - hati ..
ada yang tau gak , apakah jawa pos juga dibiayai oleh asia foundation ? soalnya kalau gak salah japos mempunyai kolom "pojok utan kayu" , bagi yang belum tau utan kayu itu tempatnya radionya dan markasnya JIL
ReplyDeleteJadi penasaran nie dgn isi majalah Syir'ah.. tapi knapa gak ada yg mencekalnya ya?thanks atas informasinya mas.
ReplyDeleteKalo masalah asia foundation dan ford foundation ikut sbg pengucur dana nothing big deal lah, jgn berpkiran sempit dulu dan jgn men-general-kan bahwa everything about westren dan non muslim membahayakan umat islam (jgn suudzon dulu), separo duit Bill Gate disumbangkan dan Dia tdk lantas memilih harus ke gereja saja.. tapi juga ke masjid2. Jadi jgn lantas kita "saklek" berpkir bahwa semua ulah di majalah Syirah itu atas usul pihak asia dan ford foundation.