Sunday, February 5, 2006

Ketika sang Nabi dihina...




Hidayatullah.com

"Salam, kalian hendaknya berhenti membeli produk makanan asal Denmark karena orang-orang Denmark menghina Nabi kita, " tulisan bernada himbauan itu tiba-tiba membanjiri seluruh wilayah Timur Tengah, termasuk di Arab Saudi. Himbauan serupa juga diedarkan di media-media lokal, spanduk dan layanan pesan singkat melalui SMS.

Siapa mengira, sebuah karya karikatur akhirnya membuat marah seluruh rakyat di negeri Arab Saudi dan wilayah Timur Tengah. Bahkan, sampai-sampai geramnya, pemerintahan Saudi perlu menarik Duta Besarnya untuk Denmark, Ibrahim Al-Hejailan, yang ditempatkan di negara itu sejak Maret 2003.

Cerita bermula ketika 30 September 2005 lalu, sebuah koran terkemuka Denmark, Jyllands-Posten membuat sebuah karikatur yang menampilkan 12 gambar Nabi Muhammad. Salah satunyamemperlihatkan Nabi Muhammad memakai sorban yang berbentuk seperti bom. Gambar lainnya menampilkan Muhammad yang berjanggut dan memegang sebilah pedang. Gambar ini sebelumnya sempat mendapat teguran dari beberapa negara di Timur Tengah, termasuk pemerintahan Saudi.

Namun, pihak pemerintahan Denmark menganggapnya sepele dan menanggapinya dengan dingin. Menteri Luar Negeri Denmark Per Stig Moeller menyatakan, pemerintahnya tidak bisa ikut campur dalam masalah ini. "Kami punya kebebasan berbicara di Dernmark dan kami juga punya toleransi untuk agama lain," ujar Moeller, kepada pers, Jumat (27/1).

Bahkan dalam sebuah wawancara televisi, petinggi Denmark itu mengatakan, "seperti halnya kami menghormati negara-negara Arab, negara Arab juga harus menghormati kami." Begitu pula dengan Perdana Menteri Denmark Anders Fogh Rasmussen. Dia menolak desakan untuk mengintervensi masalah ini. Alasannya, pemerintah tidak punyakekuasaan atas media. Koran Jyllands-Posten sendiri menolak untuk minta maaf atas dimuatnya karikatur tersebut. Alasannya, itu semata-mata masalah kebebasan berekspresi.

Kontan saja, hampir semua negeri di wilayah Timur Tengah tersinggung dengan 'kecongkaan' pihak Koran Jyllands-Posten dan pemerintah Denmark. Tak lama, kemarahan kemudian beralih menjadi gerakan massa dan himbauan boikot.

Di Riyadh beredar SMS yang menyerukan pemboikotan barang-barang buatan Denmark, seperti keju dan kosmetik. "Kami mendesak para saudagar untuk berhenti mengimpor semua barang buatan Denmark demi nabi tercinta kita," demikian bunyi salah satu SMS. Juga spanduk dan iklan di media-media lokal.

Boikot

Sebagaimana diketahui, Denmark merupakan penghasil produk susu terbesar Eropa dan diekspor ke Timur Tengah. Termasuk keju dan kosmetik.

Kenyataannya, himbauan itu bukan main-main, pertengahan minggu ini, perusahaan makanan Danish Arla, yang merupakan salah satu penghasil produk susu terbesar Eropa, mengatakan pembelinya di Arab Saudi berhenti menjual produk mereka dan mulai memboikot produk Denmark.

Kemarahan umat Islam ini, tak uruang membuat pemerintah Denmark berciut nyali. Karena takut, beberapa saat lalu Denmark memasang iklan di sejumlah suratkabar Timur Tengah. Iklan tersebut dipasang untuk mencoba menghentikan boikot produk Denmark di negara negara Islam yang marah karena penerbitan sejumlah karikatur nabi Muhamad di sebuah suratkabar Denmark. Tak hanya itu, reaksi segera muncul, 10 dutabesar negara Islam mengirim surat bersama kepada perdana mentri Anders Fogh Rasmussen mendesaknya untuk mengambil tindakan.

Siapapun tak mengira, masalah yang dianggap kecil kalangan pers Denmark ini justru menjadi masalah diplomatik yang serius antar negara. Karenanya, sikap kehati-hatian dalam bentuk apapun --bahkan dengan alasan kebebasan berekspresi-- muklat diperlukan agar tak melahirkan masalah besar yang ujungnya akan melukai perasaan keyakinan orang lain.

28 comments:

  1. aku tau berita ini udah lumayan lama dari pacarku yg WN Saudi
    dia bilang skg di Saudi udah gak ada lagi produk2 dari Denmark
    keterlaluan memang...

    ReplyDelete
  2. Freedom of speech they say?
    Freedom of speech is governed by policies and laws too..
    Now they know, never ever play around with religious matters that's the basis of a religion..
    Mereka ga mau minta maaf sih..
    Ginilah sekulerisme..
    Agama dan politik dipisahkan..
    Hmmm, saat2 spt ini seharusnya Bin Laden turun tangan membela Islam bukan hanya main teror2an ama Amerika..

    ReplyDelete
  3. katanya kejadiannya sudah lama, kenapa reaksinya baru sekarang ya....

    ReplyDelete
  4. kenapa ini semua berlaku.. bagaikan di sengajai oleh mereka... sekarang yg diperlihatkan ialah org islam yg violent...

    ReplyDelete
  5. trnyata klo kompak boikot ngefeknya lumayan juga ya.. pdhl cuma boikot dikit
    coba klo org arab kompak ngencingin Israel.. banjir dah!

    ReplyDelete
  6. Bagaikan Sebuah ''Kebakaran'' terjadi di sebuah lingkungan... ada yang bersiap2 mengambil air... ada yang siap2 menyelamatkan harta dan keluarga... ada yang tertidur kembali karena merasa api masih jauh dan yakin takkan sampai... Siapakah yang akan merugi jika api itu membakar lingkungan tersebut seketika ?
    Sungguh ''Sensitifitas'' kita sedang dicoba oleh Allah...
    Apakah kita hanya tinggal diam dan tertidur pulas... sedangkan indera kita sedang mati rasa pada saat itu...
    Kapankah kita ''bangun'' dan bangkit bersama-sama bersatu...
    Sampai manakah batas kesabaran dan toleransi kita... padahal batas toleransi kita adalah Aqidah... jika sudah dilanggar... kita sungguh wajib melakukan ''fight back''...
    ''Boikot'' hanyalah salah satu tindakan umat islam di dunia... kita yg berada di indonesia harus malu... seharusnya kita melakukan sesuatu... walau bentuknya tidak berupa ''boikot'' sekalipun... walau bentuknya tidak menunjukkan ''kekerasan'' sekalipun...
    Ayo tunjukkan... rasa cinta kalian terhadap agama kalian !!!
    Sungguh ''sensitifitas'' dan ''solidaritas'' kita sedang diuji...
    Atau jangan-jangan selama ini kita Munafik mengaku beragama Islam... ???

    ReplyDelete
  7. emang ini karikaturnya, Mas? mereka tau dari mana sih wajah nabi kita? kok bisa main rekayasa aja

    ReplyDelete
  8. Wah bukan mba, itu gambar perdana menterinya Denmark, Fogh Rassmusen. Karikaturnya ngga akan saya pasang :)

    ReplyDelete
  9. lah kan udah didahului oleh teguran2 tapi ga ngefek *halah....dibahas :)) :))*

    ReplyDelete
  10. jujur aja aku baru kemarin lihat karikatur itu. sungguh sangat tidak patut rasanya menggambarkan nabi besar kita huhuhuhuhuuuu *sedih*

    ReplyDelete
  11. Allahuakbar...
    semoga kebenaran slalu menang..

    ReplyDelete
  12. ...menunjukkan peristiwa akhir zaman - "muslimin disiksa & dihina oleh tangan-tangan kafir durjana".....Tetapi suatu hari nanti, kebenaran pasti terbukti.....itu janji Allah.....Amin.....

    ReplyDelete
  13. Gatra.com - Keamanan di Kedutaan Besar Perancis di Suriah dan Lebanon diperketat dan penduduk diminta berhati-hati, kata Kementerian Luar Negeri Perancis, Minggu. Pasukan keamanan Lebanon melepaskan tembakan gas airmata ke arah massa yang mencapai sekitar 20.000 orang ketika mereka bergerak ke arah konsulat Denmark.

    ReplyDelete
  14. Ayo boikot produk Denmark... baru berapa hari diboikot Denmark dah rugi 300 juta euro, klo ini berjalan beberapa bulan lagi aja, yakin deh produk Denmark kagak keliatan lagi ... Pelajaran nih buat yang macem2 sama umat Islam ....

    ReplyDelete
  15. Kalau ada yang tau produk Denmark itu apa aja yang ada di Indo, silahkan dishare ya

    ReplyDelete
  16. Ummat Islam sedang diuji...
    sejauh mana kita bersatu...
    tapi di Indonesia ko belum ada kesepakatan pemboikotan yah...
    produk israel juga mesti di boikot bareng2, kalau sebagian Ummat aja, kurang berpengaruh......
    jadi,semoga peristiwa2 ini bisa nyemangatin muslim/ah yang lain (kita)agar mampu membuat produk2 yang gak kalah bagus
    dan bermutu... jadi kalau saudara2 kita ada yg berdalih ga punya laternatif lain, kita bisa ngasih solusi....
    oia, butuh juga tuh daftar produk2 denmark

    ReplyDelete
  17. ada lagi disini http://buydanish.home.comcast.net/products.htm

    ReplyDelete
  18. Setelah liat lihat disini, kayanya yang ada di Indo cuma Lego aja deh hehe. Terima kasih ya ummujib atas infonya. Kalau ada yang lain, silahkan share ya.

    ReplyDelete
  19. Ini ada berita bagaimana double standardnya dari koran tersebut, dimana koran tsb tidak mau mempublish cartoonist on Christian leader, tetapi mau untuk islamic leader.
    http://www.guardian.co.uk/international/story/0,,1703501,00.html

    ReplyDelete
  20. Oh yeah mas jangan lupa, saya kayanya ingat banyak biscuit2 kaleng product danish dan coklat2, pokoknya setiap beli lihat siapa yang made aja patokannya.

    ReplyDelete
  21. Tambahan Note: di http://news.bbc.co.uk/1/hi/business/4685628.stm
    For Islamic scholars like Dr Ahmad Abdul Aziz al Haddad from the Department of Islamic Affairs and Charitable Works, boycotts are a good way for the population at large to express their views. "This is the power of the Islamic people," he said. "The power to boycott."
    Dr Haddad explained that people are calling on governments to cut diplomatic ties with Denmark but if they don't respond, then their citizens can't change that. However, what consumers can control are their own actions, and as a result they can refuse to buy products, he said.

    ReplyDelete
  22. Dan Indeed Boycott's power is the best way to do it. Lihat disini http://news.bbc.co.uk/1/hi/business/4676614.stm, Boycott costing Arla £1m per day

    ReplyDelete
  23. emang biadab, para pembuat onar tersebut!!!!!!mereka nda memikirkan nasib2 orang yg tak bersalah yg ada di sekitar mereka terutama para anak2 kecil dan bayi......

    ReplyDelete
  24. Bagus juga tuh. Bisa ditiru, kapan lagi ada momen yg pas untuk memperkenalkan Islam ke mereka. Terus bisa juga selain minta si koran minta ma'af juga minta diadain pemuatan artikel2 Nabi Muhammad yg sebenernya sehalaman depan penuh selama sebulan. Sambil memberi pengetahuan buat mereka islam yg sesungguhnya.

    ReplyDelete
  25. Jyllands Posten Pernah Tolak Memuat Karikatur Yesus
    eramuslim.com - Jyllands-Posten memang sudah meminta maaf dan menyesal. Tapi sampai saat ini, harian Jyllands-Posten Denmark masih berkutat pada penolakan rasa bersalah lantaran pihaknya meyakini kartun Nabi Muhammad saw itu terkait prinsip perbedaan pendapat. Namun benarkah alasan ini digunakan sebagai prinsip yang netral? Barangkali jawabannya tidak. Sebab Jyllands-Posten ternyata menolak menyebarkan kartun Yesus Kristus dengan alasan khawatir mendapat protes keras dari pembacanya. Inilah yang diuraikan dalam situs harian The Guardian, Inggris.The Guardian menyebutkan bahwa pada bulan April 2003, seorang kartunis Denmark Christoper Zieler, pernah mengirimkan sejumlah kartun yang terkait dengan kebangkitan Yesus Kristus. Namun ketika itu, Jyllands-Posten menolak pemuatan gambar yang dianggap melecehkan Kristus itu. Alasannya, khawatir mendapat respon dan protes keras dari pembacanya yang mayoritas beragama Kristen.Zieler, sang kartunis, mendapat jawaban langsung melalui email dari pemimpin redaksi Jyllands-Posten, Jenz Kiesr yang megatakan, “Saya tidak yakin gambar-gambar ini akan menyenangkan mereka. Bahkan kebalikannya saya yakin gambar ini akan memunculkan kemarahan mereka. Karena itu saya tidak akan menyebarkan gambar-gambar kartun ini.” Demikian redaksi yang disampaikan The Guardian mengutip tulisan Kiesr saat mengomentari perkataan Zieler bahwa, “Gambar-gambar kartun hanya lelucon bebas yang tujuannya hanya bisa membuat kakek saya tertawa.” Sementara pemimpin redaksi harian Denmark Jyllands-Posten menganggap tidak dimuatnya gambar-gambar itu adalah karena kartun itu dianggap sangat berisiko mengundang protes bila dipublikasikan.Ahmad Akary, jubir resmi Dewan Eropa untuk Memenangkan Nabi SAW di Denmark, menyebutkan, “Penolakan Jyllands-Posten memuat kartun Yesus tapi kemudian memuat kartun Nabi Muhammad saw mengungkap sisi lain terhadap strategi yang dilakukan Jyllands-Posten.” Kasus itu, menurut Ahmad Akary tidak terkait dengan prinsip kebebasan berpendapat yang selama ini menjadi alasan utama Jyllands-Posten memuat kartun yang menyakitkan kaum Muslimin.Akary yang menjadi perwakilan Dewan Asosiasi 27 Organisasi Islam Eropa mengatakan, “Bagaimana Jyllands-Posten membedakan masalah kartun Nabi Muhammad dengan kartun Yesus?” Dalam situsnya, Dewan Eropa Islam menegaskan perkataan Akary, “Penyebaran kartun Nabi Muhammad itu memang sengaja untuk melecehkan Nabi kami dan agama kami.”Harian Jyllands-Posten memang sejak sepekan lalu sudah meminta maaf atas pemuatan kartun Rasulullah saw. Mereka mengatakan sangat menyesal terhadap kasus pemuatan kartun Nabi saw itu. Tapi mereka mengatakan, “Pemuatan kartun itu adalah inisiatif pemimpin redaksi seorang diri tanpa mewakili institusi media secara keseluruhan.”Gambar kartun yang disebarkan Jyllands-Posten antara lain, sosok yang memakai sorban dengan kalimat “Laa ilaaha illallah” dan di atas surbannya terdapat bom. Sedangkan di salah satu sisinya, tertulis bahwa sosok tersebut adalah Muhammad. Yang menyakitkan lagi adalah, penggambaran suasana di akhirat dalam kartun. Di mana sosok yang disebut Muhammad, mengatakan kepada sejumlah orang yang datang kepadanya dengan perkataan, “Berhenti, berhenti... kami sudah kehabisan bidadari perawan.”Dewan Eropa dan para tokoh dunia Islam kini tengah menghimbau agar kaum Muslimin tetap melancarkan protes sesuai aturan hukum dan tidak cenderung pada tindakan anarkis dan kekerasan yang melanggar hukum.

    ReplyDelete
  26. Kabar terbaru :

    http://www.eramuslim.com/i.php/brt/view/01f5.htm

    http://www.eramuslim.com/i.php/brt/view/01bf.htm

    http://www.eramuslim.com/i.php/brt/view/01b5.htm

    ReplyDelete