Thursday, December 15, 2005

Kerancuan kisah menjelang wafatnya Rasulullah saw


Assalamu'alaikum wr wb


Beberapa bulan yang lalu ketika saya sedang surfing di belantara internet, saya pernah menemukan satu artikel menarik disuatu website. Artikel itu ada yang berjudul "Detik Terakhir" atau ada judul versi lain yaitu "Detik-Detik Menjelang Wafatnya Rasulullah", atau juga "Air Mata Rasulullah saw". Mungkin beberapa dari kita ada yang familiar dengan kisah di dalam artikel tersebut. Silahkan search di Google dengan tiga keyword diatas, maka akan anda temukan kisah itu banyak di posting di berbagai macam website. Bahkan kisah itu sering bertebaran di bulletin board friendster, juga pernah saya lihat di multiply ini. Ya, kisah yang menggambarkan suasana wafatnya manusia mulia di hadapan Fatimah dan Ali itu berhasil membuat orang yang membacanya terharu biru dan rindu dengan sosok Rasulullah saw.

Tapi ada yang janggal di kisah itu. Didalam artikel itu tidak dijelaskan siapa yang menceritakan kisah itu. Juga tidak jelas diambil dari riwayat-riwayat manakah kisah itu, padahal kisah itu menceritakan momentum wafatnya Nabi kita yang mulia yang sudah seharusnya kisah itu bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kalau dalam ilmu hadits, perkara seperti ini dinamakan laa asla lahu (tidak ada sandarannya) karena tidak adanya kejelasan siapa perawi yang meriwayatkan kisah itu dan dari kitab apa kisah itu diambil.

Jadi apakah suasana Rasulullah saw ketika beliau wafat sama seperti artikel tersebut. Saya coba untuk mencarinya didalam buku Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam yang ditulis oleh KH Moenawar Chalil terbitan PT. Bulan Bintang Cetakan ke-7, tahun 1994. Buku ini berjumlah delapan jilid dan kisah tentang wafatnya Nabi Muhammad saw ada didalam buku ini di jilid ke tujuh halaman 193. Saya tidak menemukan kisah seperti artikel diatas dalam buku ini. Gema Insani Press juga telah menerbitkan kembali buku ini tahun 2001 dengan jumlah enam jilid.

Lalu siapakah yang ada disisi Rasulullah saw ketika beliau wafat, Fatimah dan Ali, ataukah Aisyah ?. Didalam buku rujukan saya tadi jillid ke tujuh hal. 193 dikisahkan ketika Nabi saw kesehatannya mulai terlihat membaik, para sahabat seperti Abu Bakar, Umar dan Ali meminta izin kepada Nabi saw untuk bisa pergi mengerjakan urusannya masing-masing karena hampir setengah bulan mereka selalu sibuk merawat Nabi saw sehingga banyak keperluan mereka sehari-hari yang terbengkalai. Maka Abu Bakar pergi ke rumah istrinya, Kharijah di Sunuh (nama suatu kampung di pinggir kota Madinah) dan dua sahabat lain, Umar dan Ali pun pergi meninggalkan rumah Rasulullah. Yang tinggal hanyalah Aisyah lalu kemudian datang Abdurahman bin Abi Bakar saudara laki-laki Aisyah. Dan ketika itulah Rasulullah saw wafat. Rasulullah saw wafat diwaktu matahari sedang terang-terangnya, pada hari Senin tanggal 13 Rabi'ul awwal tahun ke XI Hijriah, atau pada tanggal 8 Juni 632 Masehi [hal.196]. Para ulama ahli tarikh ada yang berselisih pendapat tentang tanggal wafatnya Nabi saw. Tapi bukan itu yang akan dibahas disini.

Mungkin hadits berikut akan lebih menjawab dipangkuan siapakah Nabi saw wafat. Dari hadits Abdullah bin Aun dari Ibrahim at-Taimi dari al-Aswad, dia berkata, Ditanyakan kepada Aisyah, mengenai perkataan orang-orang yang menerangkan bahwa Rasulullah saw telah memberikan wasiat kepada Ali maka ia berkata, "Apa yang diwasiatkan Rasulullah kepada Ali ?" Aisyah menjawab, "Beliau (Rasulullah) menyuruh agar bejana tempat buang air kecil dibawakan, kemudian ia bersandar dan akulah yang menjadi tempat sandarannya, tak lama kepala beliau terkulai jatuh dan ternyata beliau telah wafat tanpa aku ketahui. Jadi bagaimana mungkin orang-orang itu mengatakan bahwa Rasulullah saw memberikan wasiat kepada Ali ?" [Shahih al-Bukhari, kitab al-Wasaya 5/356 dari Fathul Baari, dan Muslim, kitab al-Wasiyah hadits no.1637]. Hadits tersebut ada didalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah yang ditulis oleh Ibnu Katsir, terbitan Darul Haq, Jakarta, Cetakan pertama tahun 2004 halaman 58.

Entah apa motivasi si pembuat artikel tanpa riwayat tersebut, yang jelas ada penyimpangan sejarah yang terjadi dan kalau dirunut dengan serius dan teliti tentang siapa yang berada di balik pembuatan kisah berbau propaganda tersebut, maka akan dengan mudah terjawab dan dengan mudah pula akan terlihat ada motivasi apa dibalik pembuatan kisah itu. Kelihatannya perkara ini hanyalah hal yang kecil bagi beberapa orang. Tapi dalam konteks ini kita sedang membicarakan sosok manusia mulia yang menjadi teladan bagi seluruh umat Islam di dunia, yang tentu dalam menceritakan setiap gerak-geriknya haruslah mempunyai dasar atau dalil yang shahih dan bisa dipertanggung jawabkan.

Dan yang lebih menyedihkan dibandingkan isi dari artikel itu sendiri adalah biasanya diakhir artikel yang laa asla lahu itu selalu dinstruksikan untuk disebar ke teman-teman yang lain. Harapan dengan disebarnya artikel itu mungkin ingin membuat temannya untuk ikut terharu dan lebih mencintai Rasulullah saw dan itu adalah niat yang sungguh baik. Sayangnya cara yang ditempuh kurang tepat. Padahal Al Quran telah jelas melarang hal tersebut, "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya." [QS. 17:36].

Dan hendaknya kita juga selalu ingat hadits yang satu ini agar lebih berhati-hati dalam meriwayatkan kisah atau hadits yang berhubungan dengan Rasulullah saw. Hadits yang diriwayatkan dari Salamah bin Akwa, ia berkata. Aku telah mendengar Nabi SAW bersabda : "Barangsiapa yang mengatakan atas (nama)ku apa-apa (perkataan) yang tidak pernah aku ucapkan, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka". [HR Bukhari (1/35) dll, HR. Imam Ahmad (4/47)].


Wassalamu'alaikum wr wb


36 comments:

  1. Makasih udah sharing ama kita2 ya Ndra...ooowww btw makasih juga buat info tentang bsi kharisma, sekarang gw dah bisa pesen buku2 itu langsung dari mereka...

    ReplyDelete
  2. Kedengarannya kyk sesuatu yg dibuat Syi'ah utk membenarkan doktrin mereka atau mendukung pendapat mereka ttg Ali sbg pewaris Nabi Muhammad Saw.

    ReplyDelete
  3. terima kasih kerna menulis artikle ini.... byk sekali yg saya terfikir dlm minda..

    Kepada yg menuduh Syi'ah... jgn lah menuduh... Hanya Allah yg Maha Mengetahui yg benar

    ReplyDelete
  4. Astagfirullah, bukan menuduh mbak..
    Tp ya memikirkan..
    Kan byk sekali ajaran2 ttg Islam yg ada d internet itu drekayasa oleh pihak2 yg inging merusak Islam..

    ReplyDelete
  5. Silahkan ditelusuri sendiri di dalam main site link pertama yang judulnya "Detik Terakhir".

    ReplyDelete
  6. akh Indra, artikel mirip seperti itu pernah dimuat di eramoslem .com. Saya pernah menanyakan pada penulisnya, darimana dia mendapatkan data. Beliau mengatakan itu didapat dari buku-buku sirah nabi, sirah sahabat serta buku senyum-senyum Rasulullah. Jika akh Indra keberatan dengan cara penulisan, mungkin baik juga jika antum menanyakan motif eramoslem menayangkan tulisan tersebut. Insya Allah situs tersebut didukung oleh ustad yang juga paham ilmu agama. Di satu sisi, mungkin baik juga mempertimbangkan sebuah kaidah sastra dalam penulisan. Lagipula, setau saya, di tulisan eramoslem tersebut memang bukan dikategorikan sebagai siroh, oase Iman. Antum bisa mencari tulisan tersebut dengan judul: "Dan semesta pun kehilangan pelita terindahnya".

    ReplyDelete
  7. Hu..hu... ini ada di buku yang sedang kunanti-nanti itu yaa...? :( Saya sering juga mendengar cerita senada, dan setiap kali bertanya-tanya dalam hati, kalau itu saat-saat terakhir Rasulullah, lantas siapa yang meriwayatkannya? Ternyata... *yang tambah penasaran dengan bukunya*

    ReplyDelete
  8. Ya, tulisan itu memang ada di eramuslim di bagian ini. Kisah yang di eramuslim ini sedikit berbeda dengan yang biasa beredar, walau mungkin sedikit tercampur dgn kisah yang biasa beredar, wallahu'alam tapi pada akhirnya tetap sama seperti yang ana kisahkan berdasarkan kitab "Kelengkapan Tarikh Nabi saw....". Tapi jujur aja, ana belum tau apakah dialog nabi saw dgn Jibril dan Izrail itu benar ada atau ngga.....

    ReplyDelete
  9. hehe jadi makin penasaran yaa...minta dikirim aja mba bukunya, dijamin ngga nyesel deh dan kita jadi lebih banyak tau sejarah-sejarah para sahabat dan keluarga Rasulullah saw. Semoga Allah menempatkan mereka semua di surga yang terindah. Aamiin...

    ReplyDelete
  10. Ane baca pada kitab syaikh safiyurrrahman Al mubarakfury, dibagian terakhir menjelang wafatnya Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam. bahwa pada hari terakhir Rasulullah memang memanggil fatimah radhiallahu'anha dan mengabarkan bahwa fatimah radhiallahu'anha adalah anggota keluarga pertama yang akan wafat setelah Rasulullah, Beliau shallallahu'alaihi wasallam mencium Al Hasan dan Al husain. ini sangat berbeda sekali dengan cerita yang beredar. lalu di detik-detik wafatnya Rasulullah bahwa Rasulullah sempat berkata kepada 'Aisyah bahwa Rasulullah merasakan sakit akibat racun yang beliau makan pada saat perang khaibar.( beliau makan daging yang telah diberi racun oleh wanita yahudi ) dan Akhirnya wafat dipangkuan ummahatul muslimin 'Aisyah Radhiallahu'anha, bukan pada pangkuan Fatimah radhiallahu'anha,. seperti yang dituturkan 'Aisyah Radhiallahu'anha dengan sanad shahih. Wallahu'alam Bishshawab.

    ReplyDelete
  11. hayo... hayoo... siapa mau beli Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad... sama saya diskon 20%!!!

    ReplyDelete
  12. saya inget jg pernah baca di eramuslim. Dan ya memang gak pernah memperhatikan apakah sejarahnya benar atau nggak, karena udah terharu duluan [biasa deh, prempuan sukanya melow duluan, mikir belakangan =D]. Jelas tulisan itu menyentuh, tapi memang sandarannya nggak jelas. Apakah tulisan itu diniatkan untuk mengangkat Ali dan Fatimah, wallahu a'lam. Mungkin baiknya antum diskusi dengan penulisnya.

    ReplyDelete
  13. hehehe sekalian nih yee. Kalau aku beli judul lain yang keluaran GIP juga, aku dapet diskon juga yaa :p

    ReplyDelete
  14. boleh bgt. palagi kalo buku2 referensi. biar 20% kan lumayan tuh mas indra

    ReplyDelete
  15. saya inget jg pernah baca di eramuslim. Dan ya memang gak pernah memperhatikan apakah sejarahnya benar atau nggak, karena udah terharu duluan [biasa deh, prempuan sukanya melow duluan, mikir belakangan =D]. Jelas tulisan itu menyentuh, tapi memang sandarannya nggak jelas. Apakah tulisan itu diniatkan untuk mengangkat Ali dan Fatimah, wallahu a'lam. Mungkin baiknya mas indra diskusi dengan penulisnya. Nanti posting lg ya.. hehe...

    ReplyDelete
  16. Saya sedih bila membaca tentang kematian ini...teringat arwah ibu saya...semoga ditempatkan dikalangan org-org yang soleh...AL-FATHIAH utk beliau...Amin...

    ReplyDelete
  17. Makasih banyak juga ya mas Indra..yang sudah menginfokan (baca:mempromosikan) BSI Kharisma..:-)
    JazaakaLlahu khoiron jazaa'..

    ReplyDelete
  18. Makasih juga ya Mas Indra..telah membantu menginfokan (baca:mempromosikan) BSI Kharisma..:-)
    JazaakaLlahu khoiron jazaa'..

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah, semoga BSI Kharisma bisa menjadi jembatan ilmu Islam bagi yang berada di luar Indonesia khususnya Jerman-Belanda. Semoga sukses ya :)

    ReplyDelete
  20. Bener tuh, Ndra ... Yang namanya Nara Sumber itu harus jelas. Kalau mau baca buku tentang Islam, harus di check siapa yang nulis, karena kan banyak sekali orang yang berusaha mengubah sedikit sedikit gitu supaya ga terasa dan usaha ini proyek 20 tahunan gitu. Jadi kita mesti waspada. Quran yang udah jelas jelas gitu aja masih aja ada yang berusaha dipalsuin, apalagi hadits ..... Jadi gue setuju 200% kalau Nara Sumber itu harus dicantumkan dalam penulisan. Kalau Opini lain lagi ya.

    ReplyDelete
  21. sebenarnya aku juga ragu, soalnya gak ada informasi mengenai periwayatannya. lagian aku juga barusan baca buku Syamail Muhammad-nya Imam Tirmidzi di bab Wafatnya Rasulullah gak ada tuh cerita itu. barusan aja aku berpikir untuk ngedelete artikel itu, ditambah lagi ada tulisan ini jadi tambah yakin aja kalo cerita itu gak valid. makasihnya atas infonya.

    ReplyDelete
  22. Ooo di bukunya Imam Tirmidzi itu juga ngga ada ya kisah seperti ini ?.....Oke deh makasih juga ya infonya :)

    ReplyDelete
  23. Subhaanallaah.. Alhamdulillaah.. Allaahu Akbar.

    Syukron katsir, ya Bang. :)
    Salam saya buat teteh.
    Jazaakumullah khoyr. Amiin..

    ReplyDelete
  24. Wa'alaikumsalam....Ninanya udah tidur sama Naura jadi saya yang balesin aja ya :)

    ReplyDelete
  25. Ok.. Makasih mas atas Share buat Artikelnya.
    Entah mana yang benar atau hnyak karangan Fiksi belaka.
    tapi yang jelas, artikel ini cukup mnyentuh hati dan mengetarkan Jiwa. Bermanfaat bgt buat berbagi kepada yang lain, apalagi dlm pencarian ttg TUHAN dan Rasulnya.

    Salam
    Ukasah_ADitya

    ReplyDelete
  26. SyUkron ya bi,,, dapat ilmu lagi deh,,,,

    ReplyDelete
  27. assalamu'alaikum wr wb.
    pak ustadz terima kasih artikelnya, memang sudah lama saya mencari kritik tentang artikel ini yang sering kali di forward ke milis2, dan si pengirim apabila ditanya tidak bisa memberikan dalil-nya (hanya ikut2an mem-forward).
    mohon ijin untuk di copy paste dan dikirim ke milis (disertai link alamat ini)
    jazakumullah khairan katsir
    wassalau'alaikum wr wb.

    ReplyDelete
  28. Waiyyaka....semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum

    ReplyDelete
  29. ASSALAMUALAYKUM
    terimakasih atas ilmunya ini bermanfaat bagi saya

    ReplyDelete
  30. Jadi yang meriwayatkan Ummul Mukminin Aisyah ya?

    ReplyDelete
  31. hadits aisyah tentang detik2 wafatnya nabi saw di pangkuan dan rumahnya adalah shahih. diriwayatkan oleh sejumlah imam hadits, termasuk al-bukhari dan muslim. adapun hadits yg menyebutkan ali dan fathimah ada bersama nabi saat nabi wafat adalah tidak betul. namun fathimah memang menjumpai nabi sesaat sebelum beliau wafat. wallahu a'lam.

    ReplyDelete
  32. Syukron Ust. Abduh atas komentarnya

    ReplyDelete
  33. salam.....
    salam kenal
    menarik nih, saya juga bingung, mengenai wafatnya Rasul SAW, apa dipangkuan Aisyah ra, atau di pangkuan Ali kw? soalnya dalam beberapa buku sejarah/riwayat Nabi Muhammad SAW, ketika menceritakan mengenai detik-detik terakhir kehidupan Nabi SAW, beberapa penulis menceritakan bahwa Nabi SAW wafat ketika sedang berada dipangkuan Siti Aisyah ra, ada juga penulis yang menceritakan Nabi SAW wafat ketika berada dipangkuan sahabat Ali kw.

    Aisyah berkata - yang pada waktu itu kepala Nabi berada dipangkuannya, "Terasa olehku Rasulullah s.a.w. sudah memberat di pangkuanku. Kuperhatikan air mukanya, ternyata
    pandangannya menatap ke atas seraya berkata, "Ya Handai Tertinggi dari surga."
    "Kataku, 'Engkau telah dipilih maka engkau pun telah memilih. Demi Yang mengutusmu dengan Kebenaran.' Maka Rasulullah pun berpulang sambil bersandar antara dada dan
    leherku dan dalam giliranku. Aku pun tiada menganiaya orang lain. Dalam kurangnya pengalamanku9dan usiaku yang masih muda, Rasulullah s.a.w. berpulang ketika ia di pangkuanku. Kemudian kuletakkan kepalanya di atas bantal, aku berdiri dan bersama-sama wanita-wanita lain aku memukul-mukul mukaku."
    S E J A R A H H I D U P M U H A M M A D
    oleh MUHAMMAD HUSAIN HAEKAL
    diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah
    Penerbit PUSTAKA JAYA

    Rasulullah saw akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, sementara tangan kanan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berada di bawah rahangnya. Ketika rohnya terangkat, Ali bin Abi Thalib. mengusapkannya ke wajahnya. Ia kemudian memalingkan wajah Nabi saw ke arah kiblat, menutup matanya, membentangkan baju diatasnya dan mengurusi seluruh persiapan penguburan.
    Dikutip dari Ringkasan Sejarah Nabi Muhammad SAW dan putrinya, Fatimah Az-Zahra Penerbit LENTERA.

    Kata Siti Aisyah dalam ketika Rasulullah Saw mengulang ulang kalimah itu kepala Rasulullah Saw lentuk kebahuku dan pandangnnya melihat kelangit . Roh Rasulullah Saw telah keluar dari jasadnya untuk bertemu dengan rafiqul A’la. Ketika itu aku letakkan kepala Rasulullah Saw kebantal dan menangis. Semua ahli keluarga Rasulullah Saw dikalangan permepuan juga menangis. Tangisan kami dapat didengari hingga keluar rumah. Dengan itu tersebar berita kewafatan Rasulullah Saw. Ada dikalangan Sahabat Sahabat yang tak percaya dan ada juga yang percaya. Saidina Abbas tahu hal itu, dia memberitahu para Sahabat bahawa Rasulullah Saw telah wafat. Seluruh penduduk Mekah mula menangis, kesedihan yang amat sangat... . .
    SIRAH NABI MUHAMMAD S.A.W. PENGAJARAN & PEDOMAN *** Dr. Mustafa as-Syibaie
    ***
    Pada suatu hari, Ka’ab Akhbar bertanya kepada Khalifah ‘Umar, “Apa yang dikatakan Nabi tepat menjelang wafatnya?” Khalifah ‘Umar menunjuk kepada ‘Ali, yang juga hadir dalam pertemuan itu, seraya berkata, “Tanyakan kepadanya.” ‘Ali berkata, “Sementara kepala Nabi bersandar ke bahu saya, beliau berkata,’Salat, salat!’” Ka’ab Akhbar lalu berkata, “Ini pula cara nabi-nabi sebelumnya.”
    (Ar-Risalah, Ja’far Subhani,Penerbit LENTERA. Thabaqat al-Kubra, II h. 254)

    Dari Ummu Salamah (istri Nabi saw.) dalam suatui riwayat yang sahih ia berkata :
    “Demi Allah yang dengan nama-Nya aku bersumpah; Ali adalah orang terakhir di antara kami yang tinggal bersama Rasulullah saw. Pada saat-saat terakhir beliau.Kami datang menjenguk beliau di suatu pagi hari, dan beliau secara berulang-ulang bertanya : Ali telah datang ? Ali telah datang? Maka Fatimah bertanya kepada beliau : “Barangkali ayahanda mengutusnya dalam suatu keperluan? “ Ummu Salamah melanjutkan :”Tidak lama kemudian Ali pun datang, dan aku memperkirakan bahwa beliau bermaksud bercakap-cakap dengannya. Oleh karena itu, kami semua keluar dari kamar beliau dan duduk di balik pintu. Dan kebetulan aku duduk paling dekat dengan pintu, dan kulihat Rasulullah saw. mendekatkan tubuhnya sambil berbisisk-bisik dan bercakap-cakap berduaan dengan Ali. Dan pada hari itu juga Rasulullah saw. berpulang ke rahmatullah . . . . . . . . . . dengan demikian Ali adalah orang te

    ReplyDelete
  34. Hati-hati hadist ini berbahaya!
    Masa rasul meninggal waktu mau kencing!, masa para sahabat yang ketaqwaannya tidak dapat kita tandingi kecolongan, aneh banget!, masa sich rasul hanya mewariskan ambil wadanh tempat kencing!

    "Lalu siapakah yang ada disisi Rasulullah saw ketika beliau wafat, Fatimah dan Ali, ataukah Aisyah ?. Didalam buku rujukan saya tadi jillid ke tujuh hal. 193 dikisahkan ketika Nabi saw kesehatannya mulai terlihat membaik, para sahabat seperti Abu Bakar, Umar dan Ali meminta izin kepada Nabi saw untuk bisa pergi mengerjakan urusannya masing-masing karena hampir setengah bulan mereka selalu sibuk merawat Nabi saw sehingga banyak keperluan mereka sehari-hari yang terbengkalai. Maka Abu Bakar pergi ke rumah istrinya, Kharijah di Sunuh (nama suatu kampung di pinggir kota Madinah) dan dua sahabat lain, Umar dan Ali pun pergi meninggalkan rumah Rasulullah. Yang tinggal hanyalah Aisyah lalu kemudian datang Abdurahman bin Abi Bakar saudara laki-laki Aisyah. Dan ketika itulah Rasulullah saw wafat. Rasulullah saw wafat diwaktu matahari sedang terang-terangnya, pada hari Senin tanggal 13 Rabi’ul awwal tahun ke XI Hijriah, atau pada tanggal 8 Juni 632 Masehi [hal.196]. Para ulama ahli tarikh ada yang berselisih pendapat tentang tanggal wafatnya Nabi saw. Tapi bukan itu yang akan dibahas disini."

    "Mungkin hadits berikut akan lebih menjawab dipangkuan siapakah Nabi saw wafat. Dari hadits Abdullah bin Aun dari Ibrahim at-Taimi dari al-Aswad, dia berkata, Ditanyakan kepada Aisyah, mengenai perkataan orang-orang yang menerangkan bahwa Rasulullah saw telah memberikan wasiat kepada Ali maka ia berkata, “Apa yang diwasiatkan Rasulullah kepada Ali ?” Aisyah menjawab, “Beliau (Rasulullah) menyuruh agar bejana tempat buang air kecil dibawakan, kemudian ia bersandar dan akulah yang menjadi tempat sandarannya, tak lama kepala beliau terkulai jatuh dan ternyata beliau telah wafat tanpa aku ketahui. Jadi bagaimana mungkin orang-orang itu mengatakan bahwa Rasulullah saw memberikan wasiat kepada Ali ?” [Shahih al-Bukhari, kitab al-Wasaya 5/356 dari Fathul Baari, dan Muslim, kitab al-Wasiyah hadits no.1637]. Hadits tersebut ada didalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah yang ditulis oleh Ibnu Katsir, terbitan Darul Haq, Jakarta, Cetakan pertama tahun 2004 halaman 58."

    Apakah Hadist yang nasabnya atau jelas sumbernya tergolong kuat?

    bagaimana kalau isinya melemahkan keimanan kita?

    apakah suatu hadist yang melemahkan ke imanan kita dapat di sebut kuat?

    mana yang benar?

    bagi saya, yang saudara katakan tidak jelas periwayatnya, namun menguatkan dan menambah keimanan saya, maka hadist itu kuat.

    "Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka. (QS: Al-Hajj ayat 51)"

    jangan lupa, ada hadist yang tidak tercatat dan hanya di wariskan secara turun temurun.

    seorang ahli tasawuf mengatakan hati yang senantiasa di isi dengan dzikrullah akan lebih sensitif terhadap hal yang melemahkan bahkan menghancurkan iman.

    ReplyDelete