Tuesday, December 6, 2005

Buku : Tasawuf, antara Al-Ghazali & Ibnu Taimiyah

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Reference
Author:Dr. Abdul Fattah Muhammad Sayyid Ahmad
Judul : Tasawuf, antara Al-Ghazali & Ibnu Taimiyah
Penulis : Dr. Abdul Fattah Muhammad Sayyid Ahmad
Penerbit : Khalifa
Cetakan : I (pertama), Juni 2005
Tebal : vi + 479 halaman


Tasawuf, antara Al-Ghazali & Ibnu Taimiyah

Tasawuf. Kata ini termasuk kata yang paling sering menimbulkan kontroversi. Dan sebagaimana layaknya hal-hal kontroversial lainnya, tentu saja tasawuf bergulir terus antara yang pro dan yang kontra dengannya. "Perbincangan" tentang tasawuf ini akan semakin hangat jika kata ini dikaitkan dan dihubungkan dengan dua tokoh penting dalam sejarah peradaban Islam. Tokoh pertama adalah Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghazali, atau yang lebih dikenal sebagai Imam Al-Ghazali. Sementara tokoh yang kedua adalah Syaikhul Islam Ahmad bin Abdil Halim bin Taimiyah. Semoga Allah merahmati mereka semua.

Pihak yang pro dengan tasawuf biasanya akan menyanjung dan menjadikan Imam Al-Ghazali sebagai rujukan, dan sekali lagi; biasanya-menganggap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sebagai musuh bebuyutan. Demikian pula dengan pihak yang kontra terhadap tasawuf. Jika mereka ditanya, biasanya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah adalah salah satu rujukan utama mereka, dan Imam Al-Gjazali adalah tokoh yang harus diwaspadai.

Apa sebenarnya yang terjadi antara tasawuf, Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah? Benarkah Al-Ghazali "menggandrungi" tasawuf begitu rupa sehingga kehilangan daya kritisnya? Dan benar pulakah Ibnu Taimiyah sedemikian benci tasawuf hingga kehilangan rasa keadilan dalam mendudukan setiap persoalan? Jika anda ingin menemukan jawaban atas semua pertanyaan itu, maka buku "Tasawuf, antara Al-Ghazali & Ibnu Taimiyah" ini akan memberikan jawabannya untuk anda.


From me :

Pertama kali melihat buku ini di toko buku seorang teman, rasanya saya ragu untuk membelinya. Tapi karena rasa penasaran saya dan juga berhubung dulu saya pernah ikut thariqat di suatu tempat di Tasik yang akhirnya saya banyak menemukan ketidak cocokkan disana, membuat saya tertarik untuk membawa pulang buku ini dan menelaah sendiri tentang tasawuf.

Penilaian saya tentang tasawuf tidaklah terlalu penting tapi yang pasti saya tidak menemukan kecocokkan disitu. Untuk buku ini, bisa saya bilang cukup netral dan jauh dari sikap hujat-menghujat. Penulis benar-benar pandai memainkan alur tulisan dan gaya bahasanya sehingga disatu tempat kita akan menyangka bahwa penulis adalah seorang pengikut tasawuf, tapi ditempat lain malah sepertinya berseberangan dengan tasawuf.

Tentu sudah jelas, bahwa bersikap adil dalam menilai segala hal adalah jalan pilihan terbaik. Semangat inilah yang hendak dihadirkan oleh penulisnya, Dr. Abdul Fattah Muhammad Sayyid Ahmad. Terlepas dari setuju atau tidak dengan kesimpulan yang diambil oleh penulis, namun yang pasti buku yang ditulis dengan 222 referensi ini menawarkan sebuah cakrawala baru bagi kita semua. Semoga ada ibroh yang bisa dipetik dari karya beliau ini.



1 comment:

  1. telat baca referensinya ndra... :P aku jg lagi cari2 literatur.. kmrn di pameran beli tasawuf hitam putih-nya tiga serangkai (discount-an) belum selesai baca semua.. :D

    tertarik karena ada temen yg punya pemikiran (bukan ikutan) sprti ini.. dialog selalu bentrok dan gak pernah nyatu.. (tarekat vs syariat) pusiinnng... *karena aku masih minim ilmu kayaknya*

    kl ketidakcocokannya dalam hal seperti apa ndra..?? :)

    ReplyDelete