Wednesday, December 21, 2005

Buku : Muzil Al-Ilbas fii Al-Ahkam 'ala An-Nas

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Reference
Author:Sa'id bin Shabir Abduh
Judul asli : Muzil Al-Ilbas fii Al-Ahkam 'ala An-Nas
Penulis : Sa'id bin Shabir Abduh
Penerbit : Griya Ilmu
Cetakan : I (pertama), September 2005
Tebal : vi + 364 halaman
Harga : Rp 33.000,- (Kwitang price)


Muzilul Ilbas, Hukum Mengkafirkan dan Membid'ahkan


Kita sering terkejut tatkala mendengar seseorang berkomentar, "Si itu kafir", "Si anu ahli bid'ah", "Si ini ahli maksiat". Demikian pula ketika ada yang berkata, "Al Quran adalah mahluk", "Allah ada dimana-mana", bahkan lebih dari itu bahwa "Al Quran sudah tidak sesuai lagi dengan zaman modern".

Apakah semata melakukan perbuatan kekufuran, bid'ah, bergaul dengan pelaku maksiat telah menyebabkan seseoarng dianggap kafir ?, ahli bid'ah, dan ahli maksiat ? Ataukah ada perkara-perkara yang perlu diperhatikan sebelum kita menetapkan hukum kepada seseorang ? Bagaimana pula sikap kita dengan orang-orang yang berkata "Al Quran adalah mahluk", "Allah ada dimana-mana" dan "Al Quran sudah tidak sesuai lagi dengan zaman modern" ?

Buku ini disusun oleh Sa'id bin Shabir Abduh. Penulis dengan penuh kesungguhan menyajikan pembahasan-pembahasan menarik dan syarat makna berkaitan dengan kenyataan-kenyataan kekinian tentang penetapan hukum kepada seorang Muslim, apakah ia kafir, ahli bid'ah, ataukah Ahlus Sunnah, yang ia nukil dari tulisan, jawaban, dan buku-buku para ulama Salaf terkemuka abad ini. Diantaranya, Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Syaikh Abdullah bin Jibrin, dan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani.

Penulis banyak mengambil rujukan dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang salah satunya adalah, "Saya termasuk orang yang paling keras melarang mengkafirkan orang tertentu, ataupun menuduhnya fasiq dan maksiat, kecuali jika terbukti bahwa telah sampai kepadanya hujjah risalah dimana orang yang menyalahinya dapat menjadi kafir, fasiq, atau bermaksiat." [Majmu Al-Fatawa 3/229]. Penulis juga mengambil banyak referensi dari Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab yang memperingatkan, "Secara ringkas, orang harus menasihati dirinya untuk tidak berbicara masalah ini kecuali dengan ilmu dan hujjah dari Allah...". [Ad-Dur As-Sunniyah 8/217]

Buku ini insya Allah akan menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas secara tuntas, sehingga kita akan lebih bijaksana dan berhati-hati dalam menetapkan hukum kepada sesama Muslim. Juga menjelaskan bagaimana sikap kita dalam bermuamalah dengan non Muslim dari kalangan Yahudi, Nasrani dan isme-isme lainnya.

Bukankah berhati-hati dalam bersikap dan tidak tergesa-gesa menetapkan hukum kepada sesama Muslim adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Rasulullah saw kepada umatnya. Jangan sampai sikap terburu-buru menyebabkan kita tergolong dalam kategori yang disebutkan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya, "Jika seseorang berkata kepada saudaranya, 'Wahai kafir!' maka tuduhan itu akan kembali kepada salah satu dari keduanya". [HR.Bukhari, Al-Adab, bab Man akfara akhahu bi ghairi takwilin fahuwa kama qala. Fathul Bari 10/514]

5 comments:

  1. Bagus banget Ndra, makasih review nya ya :-) Jadi pingin baca isinya!

    ReplyDelete
  2. jadi bagaimana caranya kita menghakimi orang2 yang suka mengkafirkan orang lain?

    ReplyDelete
  3. Saya jadi pengen cepet2 ke gramedia atau toko2 buku lain buat nyari buku ini....

    ReplyDelete
  4. walhamdulillah, ane 2 minggu kemaren dah beli buku ini akh, subhanallah bagus sekali isinya, karena disusun dengan berupa pertanyaan jadi lebih mudah dimengerti

    ReplyDelete
  5. Ini Imam Abdul Wahhab bukan Mas? Pendiri Wahabi? Sayang sekali ya, Imam sebijak itu, ajarannya oleh pengikutnya malah dijadikan landasan untuk mengkafir-kafirkan orang lain. Saya melihat banyak sekali orang Wahabi, yang cepat sekali menghujat muslim lainnya.

    ReplyDelete