Sunday, September 25, 2005

Buku : Metodologi Bibel dalam Studi Alquran

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Reference
Author:Adnin Armas, MA
Judul buku: Metodologi Bibel dalam Studi Alquran: Kajian Kritis
Penulis: Adnin Armas, MA
Penerbit: Gema Insani Press
Cetakan : I, 2005
Tebal : 173 hlm


Menangkis Tudingan Orientalis

Sejak awal perkembangan Islam sampai saat ini, kalangan orientalis terus menyerang Alquran. Mereka melakukan berbagai macam cara untuk menghujat Rasulullah Muhammad dan Alquran, terutama dilandasi oleh kebencian dan kedengkiannya terhadap Alquran. Salah satu hujatan dan bentuk kebencian itu adalah pendapat Martin Luther, yang terkenal sebagai tokoh Protestan. Dalam pandangan Luther, pada akhirnya Alquran adalah karangan setan. Luther berpendapat bahwa setan adalah seorang pembohong dan pembunuh. Alquran mengajarkan kebohongan dan pembunuhan.

Buku yang ditulis oleh Adnin Armas, MA -- kandidat Doktor ISTAC-IIUM, Kuala Lumpur, Malaysia - ini menjawab dan menangis berbagai tuduhan bohong dan hujatan kaum orientalis. Adnin, dengan referensi-referensi klasik, baik dalam bahasa Arab atau Inggris, menguraikan secara tajam, mulai dari serangan-serangan orientalis terhadap Alquran dari masa klasik sampai modern. Selain itu, Adnin juga menjelaskan tentang pemikiran tokoh-tokoh yang menggunakan metodologi Bibel dalam studi Alquran, studi orientalis terhadap sejarah teks Alquran, dan kosa kata asing dalam Alquran.

Penulis membagi bukunya menjadi empat bab. Bab pertama mengungkap hujatan dan kritikan kepada Alquran yang dikemukakan kalangan Kristen terkemuka dari abad ke-8 sampai ke-16. Hujatan dan kritikan terhadap Alquran begitu sinis dan keras. Bibel diyakini sebagai kata-kata Tuhan, dan Alquran mengkritik Bibel, maka Alquran adalah karya setan. Bibel dijadikan tolok ukur menilai Alquran. Apa saja yang bertentangan dengan Bibel, maka Alquran yang salah.

Bab kedua mengupas metodologi Bibel dalam studi Alquran. Filsafat hermeneutika yang berkembang dari studi Bibel ikut diadopsi oleh beberapa sarjana Muslim kontemporer seperti Mohammed Arkoun dan Nasr Hamid untuk diserap ke dalam studi Alquran. Bab ketiga membahas dan menjawab kritikan para orientalis modern dan kontemporer yang mengkritik Alquran dengan menggunakan metodologi Bibel. Mereka menyimpulkan Alquran Mushaf Utsmani telah mengalami berbagai tahrif. Oleh sebab itu, Alquran edisi kritis diperlukan.

Sedangkan bab keempat memaparkan kajian yang dilakukan oleh sarjana Yahudi-Kristen mengenai kosa kata asing dalam Alquran. ''Teori Pengaruh'' tersebut dikembangkan untuk menyimpulkan Muhammad bukanlah seorang yang buta huruf. Muhammad bisa menulis dan membaca. Kesimpulan tersebut untuk mendukung pendapat para tokoh Yahudi-Kristen, bahwa Alquran adalah karangan Muhammad. Sebagai pengarang Alquran, Muhammad dianggap bisa baca-tulis, karena itu Muhammad bukan seorang buta huruf.

Buku ini sangat perlu dan layak dibaca terutama oleh kalangan mahasiswa, dosen, ustad, politisi Islam maupun kaum berpendidikan lainnya, untuk lebih memahami perang pemikiran (ghazwul fikri) yang terjadi. Apalagi saat ini, ketika Hermeneutika - metodologi Bibel dalam studi Alquran - diajarkan di kampus-kampus Islam maupun umum.

6 comments:

  1. menakjubkan buku ini!!! dan kebetulan saya dapatkan harganya sangat murah cuma dari seorang sister...

    ReplyDelete
  2. Betul, harganya seakan ngga sebanding dengan isinya...harganya dibawah 30 ribu tapi isinya berjuta ilmu

    ReplyDelete
  3. Mas Indra, afwan, mau nanya nih. Gambaran filsafat hermeneutika ini gimana memangnya?

    ReplyDelete
  4. Bagus sudah meriview, mas bagi email-nya Adian Husaini, Adnin Armas, dan tmn2nya kalo punya.

    ReplyDelete
  5. Yang mereview Republika kok mas :). Oh ya silahkan buka link ini dan silahkan pilih mau contact siapa... :)

    ReplyDelete