Tuesday, August 23, 2005

Dialog Sunni - Syiah

Start:     Aug 31, '05
Location:     Gedung Jakarta Design Center
Dialog akan diselenggarakan pada hari:

Rabu, 31 Agustus 2005

Jam 13.00 – 17.00 WIB

Gedung Jakarta Design Center, Lt. 6, Ruang Flamboyant
Jl. Gatot Subroto, Kav. 53, Jakarta.


Pembicara :

- KH. Fauzan Al-Anshari (Majelis Mujahiddin Ind)

- KH. Halawi Makmun (Majelis Mujahiddin Ind)

- KH. Jalaluddin Rakhmat (Syi’ah)

- KH. Ali Umar Habsyi (Syi’ah)


Susunan Acara :

13:00 – 13:05 (05’) Moderator membuka dialog13:05 - 13:35 (30’) Presentasi dari pihak pertama

13:35 - 14:05 (30’) Presentasi dari pihak ke dua

14:05 - 14:15 (10’) Eksepsi dari pihak pertama

14:15 - 14:45 (30’) Jawaban dari pihak ke dua

14:45 - 14:55 (10’) Eksepsi dari pihak kedua

14:55 - 15:25 (30’) Jawaban dari pihak pertama

15:25 -15.50 (25') ISHOMA

15:50-17:50 FORUM


Prosedur Diskusi :

1. Diskusi dibuka dan dipandu oleh moderator. Moderator mengumumkan topik diskusi : “DALIL-DALIL SYAR’I TENTANG KEBENARAN MADZHAB SUNNI ( bagi pihak Sunni) atau KEBENARAN MADZHAB SYIAH (bagi pihak Syi’ah).

2. Moderator merundingkan pihak mana yang memulai pembicaraan dan menentukan batas waktu bagi setiap pembicara.

3. Pihak pertama menyampaikan dalil-dalil syar’I tentang kebenaran madzhab pihak pertama berdasarkan text yang tertulis dalam jangka waktu yang ditentukan.

4. Pihak kedua menyampaikan dalil-dalil syar’I tentang kebenaran madzhab pihak kedua berdasarkan text yang tertulis dalam jangka waktu yang ditentukan

5. Pihak pertama mengajukan tidak lebih dari 5 pertanyaan dan atau keberatan kepada pihak kedua.

6. Pihak kedua menjawab semua pertanyaan dan atau keberatan kepada pihak pertama.

7. Pihak kedua mengajukan tidak lebih dari 5 pertanyaan dan atau keberatan kepada pihak pertama.

8. Pihak pertama menjawab semua pertanyaan dan atau keberatan kepada pihak kedua

9. Moderator menunjuk penanggap dan atau penanya dari forum dan mengaturnya kepada beberapa termin yang tersedia

10. Topik dibatasi pada dalil-dalil syar’i yah yang mendukung kebenaran mengikuti madzhab Sunni (bagi pihak Sunni) atau Syi’ah (bagi pihak Syi’ah)

11. Setiap dalil yang disampaikan harus dibuktikan dengan rujukan dalam kitab-kitab yang diperlihatkan secara terbuka kepada para hadirin

12. Setiap pembicara maupun hadirin harus menjaga akhlak Islam dalam pembicaraan dengan tidak menggunakan kekerasaan dalam kata-kata dan perilaku (termasuk berteriak “Allahu Akbar!” tidak pada tempatnya) demi lancarnya acara.


Catatan :

Untuk informasi hub. OASE Jl. Anggur I No. 20 AA Cipete-Jkt Slt Telp. 7657821, 75907704, Ulie 08128531496

10 comments:

  1. Wow, keren banget nih tatib acara. Ya, masyarakat kita perlu dibiasakan dengan perbedaan dan menghargainya :-) InsyaAllah jadi saling belajar banyak, indaaaaaaaaah ^_^

    ReplyDelete
  2. Saya khawatir pihak Sunni kalah soalnya orang pintar dari Syiah seperti Jalaluddin pintar beretorika. Lagipula kompetensi dari pihak Sunni agak diragukan namun mungkin juga jago retorika. Semoga bisa membuka pikiran kalangan Sunni khususnya.

    ReplyDelete
  3. salaam mas indra,
    kl sempat menghadiri diskusi ini, tolong laporan pandangan matanya ya...thanks in advance.

    ReplyDelete
  4. kang asep, mudah-2 an dialog ini bukan cari menang kalah. Laa ilaha ilallahnya sama, rasulnya nggak beda...cari common groundnya aja deh...insha Allah, amin

    ReplyDelete
  5. mas indra, sekarang kang jalal udah terang-terangan menyatakan wakil dari pemikiran syi'ah? kalo dulu sih, tampak masih "malu-malu". (pernah satu semester jadi dosen saya untuk mata kuliah "komunikasi politik"). :)

    ReplyDelete
  6. yaa...kok pas hari kerja, jadi gak bisa ikutan

    ReplyDelete
  7. Waduh, saya juga penasaran nih dengan hasilnya. Mas Indra bisa hadir kan, inyaallah? Makasih lhooo
    Harapan saya, semoga semua yang hadir (termasuk para panelis), datang dengan niat mencari kebenaran.

    ReplyDelete
  8. iya nih, sepakat... sedih rasanya kalo ada yang "menang", ada yang "kalah"....apalagi kalau acara seperti ini malah menjadi ajang saling menghujat, saling menghakimi, dan saling menilai "sesat"! sebagai contoh kasus ahmadiyah kemarin. saya termasuk orang yang menyetujui, bahwa kelompok ahmadiyah yang meyakini Mirza Gulam Ahmad adalah rasul terakhir, adalah kelompok yang menyalahi akidah. tapi tetap, saya tidak setuju perlakuan penuh kekerasan seperti diberitakan kemarin... masih banyak cara lain yang lebih beradab.... apa Sunni-Syiah juga akan begitu?? duh, kebayang kaum non muslim bersorak gembira melihatnya.... Kalo menurut saya, mengikuti acara seperti ini tujuannya agar kita mengetahui, setelah tau kita jadi bisa paham, setelah paham kita jadi bisa mengerti, iya kan??! kalo pada akhirnya keyakinan, atau cara pandang kita jadi berubah, itu menjadi pilihan masing-masing. menjadi tanggung jawab masing-masing. tapi sekali lagi, dialog seperti ini bukan untuk saling menghakimi kan?! jadi... tidak ada yang menang, dan tidak ada yang kalah. ini dialog... bukan debat terbuka... jadi dua2nya harus jadi pemenang!

    ReplyDelete
  9. Salam kenal Mas,
    Ikutan mengamini semua comments di atas. Mari belajar menerima perbedaan. Ditunggu liputan pandangan matanya ya?

    ReplyDelete