Wednesday, May 9, 2007

Diskusi INSISTS: Al-Qur'an Dihujat

Start:     May 12, '07
Penghujatan al-Qur'an terbaru dilakukan dalam kolom Opini Koran Tempo 4/5/07, Pewahyuan al-Qur'an: Antara Budaya dan Sejarah, yang memaparkan bahwa al-Qur'an adalah karya bersama antara Allah, Roh Kudus dan Muhammad. Sebelumnya, telah berjubel artikel, buku, suasana perkuliahan (baca: pelatihan) dan seminar yang cenderung menghujat al-Qur'an. Ternyata ujung-ujungnya yang dijadikan rujukan para penghujat al-Qur'an itu adalah Nasr Hamid Abu Zayd, tokoh liberal asal Mesir. Bahkan, di antara aktivis liberal ada yang memujanya, gara-gara mengamati selera makan Abu Zayd dan cara memilih toilet. (al-Qur'an Dihujat, hal 96). Sebuah alasan yang tidak seharusnya dilakukan oleh kalangan yang mengidentitaskan dirinya dengan sikap rasional dan keterbukaan.

Al-Qur'an dihujat tidak secara fisik, tapi melalui penyelewengan konsep wahyu dan metodologi tafsir. Ini jauh lebih berbahaya dibandingkan penghujatan al-Qur'an yang dilakukan tentara Amerika dengan membuang mushaf ke toilet, atau cara-cara para penghujat mushaf al-Qur'an secara fisik. Sebab penghujatan al-Qur'an non-fisik, dilakukan dengan metode ilmiah dan tidak langsung disadari oleh kaum Muslimin. Bahkan, bila pelakunya adalah seorang professor, doktor maupun rektor, umat Islam mudah tertipu dan menyangkanya suatu kebenaran ilmiah.

Bahaya terbesar dari penghujatan al-Qur'an non-fisik adalah menyesatkan akal pikiran umat Islam yang hendak kembali pada ajaran al-Qur'an dan Hadits secara benar. Sebab konsep wahyu al-Qur'an yang bersifat final dan universal untuk segala tempat dan zaman akan digeser dengan konsep evolusi Darwin. Sehingga kebenaran al-Qur'an hanya bersifat temporal dan lokal, khusus untuk suatu masa, bangsa dan tempat tertentu. Metodologi tafsir al-Qur'an yang telah dikembangkan oleh para ulama berwibawa yang memperhatikan segala aspek dalam memahami al-Qur'an jauh lebih ilmiah, dibanding teori interpretasi hermeneutika yang tengah dikembangkan neo-orientalis di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Inilah sesungguhnya yang menjadi tantangan kontemporer bagi umat saat memperingati Nuzulul Qur'an setiap tahunnya.Umat Islam saat ini memerlukan puluhan ribu hujjatul Islam, syeikul Islam dan generasi al-Qur'an yang memperjuangkan ajaran Islam secara kafah dalam menghadapi perongrongan global akidah dan syariat Islam. Kejayaan Islam harus dibina kembali dari budaya ilmu. Sebab agama Islam dan peradabannya tumbuh dan berkembang pesat dengan ilmu pengetahuan. Kemudian peradaban Islam surut dan merosot saat umatnya melalaikan budaya ilmu yang telah dikembangkan oleh para ulama pendahulu. Padahal Allah SWT telah mengingatkan:

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka generasi yang lemah. (QS. Al-Nisa’: 9)

Rasulullah SAW pun bersabda: “Janganlah engkau menanyakan sesuatu urusan agama kepada Ahlul Kitab, karena mereka tidak akan memberimu petunjuk dan telah tersesat. Bisa jadi engkau akan membenarkan yang batil atau mendustakan yang benar (haq). Dan sungguh bila saja Nabi Musa masih hidup di antara kalian, pastilah beliau akan mengikutiku” (Musnad Ahmad, Baqi Musnad al-Muktsirin, 14.104).

Apa sajakah teori penghujatan al-Qur'an non-fisik yang tengah dikembangkan golongan anti-ilmu yang menganut paham relativisme ini? Siapakah yang tergolong dalam barisannya? Bagaimanakah profil penghujat al-Qur'an yang dijadikan rujukan kalangan liberal cabang Indonesia ini? Dan dimanakah titik kelemahan argumentasi mereka? Silahkan menyimak lebih lanjut dalam diskusi sabtuan INSISTS.

Tempat: Kantor INSISTS Jl. Kalibata Utara II/84 Jakarta
Pembicara: Henri Shalahuddin, MA*
Waktu : Sabtu 12 Mei 2007, 10.00 – 12.00
Tempat : Kantor INSISTS
Jl. Kalibata utara II/84 Jakarta,
021-7940381


HENRI SHALAHUDDIN, S.Ag, MIRKH
Bojonegoro, 5 September 1975


Pondok Modern Darusalam Gontor East Java. 1989 - 1995.

Institute for Islamic Studies Darussalam (ISID), Gontor, Majoring in Usul al-Din and Comparative Religion. 1995-1999 (Bachelor)

Master of Islamic Revealed Knowledge and Human Sciences, majoring in Usul al-Din and Comparative Religion, International Islamic University Malaysia (IIUM). June 2001-August 2004

Teacher at Pondok Modern Darusalam Gontor East Java. April 1995 - November 2000.

Lecturer in Institute of Islamic Studies Darussalam (ISID) Gontor Indonesia (i.e. Islamic Theology, Comparative Religion). November 1999 - November 2000

Arabic teacher at al-Rashid (Senior High School), Bojonegoro East Java Indonesia for five months (December 2000-June 2002).

Arabic Teacher (Volunteer) at al-Amin (Primary School) Gombak Selangor, for three months, January - April 2002

A research assistant for Assoc. Prof. Dr. Abd. El Salam Beshr Mohamed, (lecturer at International Islamic University Malaysia, IIUM), from September - December 2003

Editor in Kachi Trading. Sdn. Bhd for publishing and printing IIUM for four months. March - July 2003.

Moderator for Indonesian Inter-parties Dialogue, between politicians, workers and students, Indonesia Embassy (KBRI) Kuala Lumpur, November 2003

Chief of KPPS-LN (The Coordinator Group for Indonesia General Election), Kuala Lumpur. April-September, 2004.

Mission of Indonesian Hajj, Desember 2004 - February 2005.

Secretary for Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization. 2005 - present

Free lance translator at Gema Insani Press (GIP) for publishing and printing. 2005 - present
______________________________

“Mawqif Ahli l-Sunnah wa l-Jama’ah min al-Usul al-Khamsah li l-Mu’tazilah” (Ahlussunah’s Attitude toward Five Principles of Mu’tazilah). A research to fulfill the requirement of first degree (Sarjana S1), october 5, 1999, ISID Gontor Indonesia, 120 pages. Its abstract was published by ‘Kalimah’ (Journal for Religion Studies and Islamic Thought), vol. 1, no. 1, September 2002, Faculty of Usul al-Din ISID Gontor. 2 pages

• Interview on “Pluralisme Agama dan Civil Religion”, with Dr. Anis Malik Thaha (lecturer in IIUM, Department of Comparative Religion). This interview was published by ‘Kalimah’ (vol.2 May 2003, 7 pages) and ‘Republika’ (National Dayli Newspaper) on Friday, April 4, 2003.

“Dawr al-Ghazali fi Tatwir Manhaj ‘Ilmi l-Kalam min khilali Kitabihi al-Iqtisad fi l-I’tiqad” (=al-Ghazali’s Role in Developing of Islamic Theology based on his Book al-Iqtisad fi l-I’tiqad). Master thesis, IIUM Gombak Kuala Lumpur, 110 pages, November 2003. Its Abstract was published by TAJDID, IIUM journal, 8th year, February 2004, issue no. 15, as the best master thesis in Faculty of Usul al-Din.

• Konsep Ahl al-Kitab dalam Tradisi Islam, Islamia Magazine, year 1, no. 4, January – March 2005, pp.71 – 80. Translated article: “The concept of The People of the Book (Ahl al-Kitab) in Islamic Religious Tradition”, written by Dr. M. Azizan Sabjan & Dr. Noor Shakirah Mat Akhir, School of Humanities Universiti Sains Malaysia, Penang.

• Islam Demokratis-Sipil: Partner, Sumber Daya dan Strategi, al-Insan, Journal for Islamic studies, no. 3, vol. 2, 2006. pp. 114-119. translated article: “Civil Democratic Islam: Partners, Resources, and Strategies (Review)”, written by Kareem M. Kamel

• Memaknai Liberalisme, kolom opini Republika, 5 April 2007
• Poligami dan Gerakan Feminisme Global, Hidayatullah.com 4 Januari 2007.
• Relativisme Kebenaran: Tren Baru Beragama Masyarakat Modern, makalah disampaikan pada diskusi sabtuan INSISTS, 17 Februari 2007.
• Kebebasan dan Kebenaran, Catatan untuk Azyumardi Azra, Kolom Opini Republika, 11 September 2006.
• Fanatisme Presiden Bush, kolom opini Republika, 20 Nov 2006.

2 comments:

  1. Ass.wr.wb. Ini saya share dan embed langsung ya pak Indra, BTW, mana VCD nya.. saya tunggu beneran loh. Wass.wr.wb. beMP!

    ReplyDelete
  2. Oh ya afwan akhir-akhir ini sedikit sibuk, insya Allah dalam waktu dekat ya

    ReplyDelete