Firman Allah,
"Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu" [QS. An-Nisa:123]
Ayat ini menurut Al Bukhari membuat Abu Bakar menangis disamping Rasulullah saw.
Rasulullah bertanya kepadanya, "Mengapa engkau menangis ?"
Jawab Abu Bakar, "Wahai Rasulullah, Allah berfirman, 'Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu'. Bagaimana kita berbuat setelah turunnya ayat ini. Kita memang hanya dibebani dengan amalan-amalan yang mampu kita laksanakan tapi bagaimana kita melakukan amalan-amalan itu setelah turunnya ayat ini ?"
Rasulullah berkata kepada Abu Bakar, "Allah akan mengampunimu wahai Abu Bakar. Tidak pernahkah engkau sakit ? Tidak pernahkah engkau bersedih ? Tidak pernahkah engkau dirundung kegalauan ? Dan sekarang, tidakkah engkau sedang gundah ?"
Jawab Abu Bakar, "Benar, wahai Rasulullah"
Kata Rasulullah, "Itu adalah ampunan"
[HR. Ibnu Hibban, Al Ihsan 2910, Al Baihaqi 3/373]
"Musibah yang menimpa orang muslim baik yang berupa sakit, sakit-sakitan, kegundahan, kesedihan, nyeri, kegalauan, sampai duri yang menusuk bagian tubuh maka Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya dengan musibah tersebut". [HR. Bukhari 5642 & Muslim 2573]
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan semua hal ini menjadi ampunan bagi kita. Jika tidak maka kesalahan-kesalahan kita tidak cukup bila ditampung disemua dataran rendah dan dataran tinggi di muka bumi ini sekaligus. Bila rahmat Allah, maaf dan kemurahan-Nya tidak diberikan kepada kita, niscaya kita akan binasa. Terima kasih Ya Allah, ternyata itu sebuah pengampunan, Alhamdulillah.
Wassalamu'alaikum wr wb
Just can't hold my tears... a world of thanks for one good person! =)
ReplyDeleteAllah loves you all the way ndra..
Subhanallahu, yaa akhi
ReplyDeleteSungguh ampunan Allah itu maha luas, dalam Hadits qudsi Allah berfirman bahwa ampunan-Nya melebihi murka-Nya ( Hr.Muslim, Al Bukhari, An Nasai dan Ibnu Majah ).
Namun begitulah manusia, ketika ditimpa musibah dimana sesungguhnya ada ampunan Allah kepadanya, manusia terkadang su'uzhan terhadap Nya dan berkeluh kesah, sesuai yang difirmankan Allah " Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah " ( Qs.70:20).
Jazakallahu khoir
Akhi Indra and Abu Rara...may Allah bless you both for so many journals, reviews and our personal messages that enlighten our hearts and brighten our home here in North America each day...we're gonna print this journal, frame it in our souls and be patient when the clouds are in the air.
ReplyDeleteWe love you guys...
Bang Zahir and belahan jiwa...
:) amin semoga.. :)
ReplyDeletehanya saja terkadang kita lupa.. waktu sakit, gundah, sedih...
justru malah makin down dan mencari pelarian... bukannya malah nyari tau makna di balik kesakitan, kegundahan ato pun kesedihan tersebut... :((
that's what friends are for..
untuk mengingatkan dalam kebaikan dan kemaslahatan.. :)
makasih2... :)
Aduh mba, kata-katanya indah sekali. Terima kasih juga untuk kembali ke mp mpok, supaya di mp ini ngga sepi. Kan kalo ada mba eh mpo Endang jadi rame tuh :D. Untuk Bang Zahir dan keluarga, Jazakumullah khairan katsiran.
ReplyDeleteduuhhh... sungguh indah pengampunan Allah...
ReplyDeleteMatsalul ikhwaini kamatsalil yadaini taghsilu ihdaa huma al ukhraa
ReplyDelete"Perumpamaan dua orang saudara ibarat dua tangan yang saling membersihkan satu sama lainnya"
Terima kasih juga atas kedatangan Tyo ke pengajianku, mudah-mudahan bisa bermanfaat ya :)
Syukron akh atas penambahannya....jadi semakin bersyukur bahwa Tuhan ane adalah Allah Subhanallahu Wata'ala. Kayfa haluk akhi ? :D
ReplyDeleteWah, Alhamdulillah. Skr gw lagi mencret-mencret. Berarti ada dosa gw yang lagi diampunin sama Allah.
ReplyDeletehahahaha.....numpang ketawa ajeee....semoga lekas sembuh ya shaytheglow...
ReplyDeleteAmin. Lemes nih. Ngantor lagi. Huhuhu. (curhat!) :)
ReplyDeleteVery touching...
ReplyDeleteKadang kalau lagi ditimpa musibah malah suka su-udzon sama Allah, bilang Allah ga peduli ama kita, ga sayang ama kita.. Astaghfirullah.. semoga dosa-dosa kita senantiasa di ampuni ya.. salam kenal..
lha....kaga ada WC apa kantornya...?
ReplyDeleteAda. Kan males banget ngantor. Pen tiduran di rumah. Pen disayang-sayang, dimanja-manja. Huhuhuhu
ReplyDeleteSabar...sabar...mencret pasti berlalu somehow...somewhat...huhuhuhuhuhu...ikut simpati nangis ya...biar rame aje MP mas Indra ..^__^...
ReplyDeletepantesan Firaun nggak sakit-sakit... (menurut sejarah dia sehat terus, sampai nyebur ke laut)...
ReplyDeleteKadang manusia dikasih sakit untuk 'break', introspeksi dan sekaligus dapet ampunan. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang bandel...
"Tuhan...dosaku menggunung tinggi, namun RahmatMu tak pernah berakhir...".Masuk hari ni dah 3 hari saya sakit perut...moga Allah mengampunkan sebahagian daripada dosa-dosa saya...Amin.
ReplyDeleteTerima kasih Indra atas journal ini.....sesungguhnya rahmat Allah itu tak pernah berakhir.....
ReplyDeleteThanks for this brother Indra..
ReplyDeleteAllah Swt is All Merciful..
ooo..yaa?? hmm.. jadi.. musibah2 yg skrg lagi banyak terjadi...masalah2 yg ga pernah abis... itu adalah pengampunan?? hmm.. cara pengampunan yg aneh... tapi yahh... God works in a funny way...
ReplyDeletenah bedanya sama ujian apa? kan kadang musibah itu dibilang sbg ujian. Ujian utk mendapatkan ampunan kah? lalu ada juga musibah sbg hukuman, spt azab. Kalo udah diazab berarti udah ga diampuni kan? Nah gimana cara ngebedain & menyikapi suatu musibah itu sbg ujian atau hukuman? Bisa aja kita salah sangka kan?
Bukannya meragukan Allah. cuma... kadang2 kepala ini suka mikir yg macem2, banyak nanya, banyak debat, banyak berandai2... Gpp kan nanya utk nyari kebenaran? ;)
ah... saya sering sekali galau. kalo lagi galau, akan saya ingat2 kalo saat itu saya sedang dpt pengampunan :)
ReplyDeletesebenernya itu masalah gimana kita melihatnya mas... contohnya musibah tsunami di Aceh dulu... banyak yg bilang itu adalah adzab, banyak yg bilang bahwa itu hukuman dari Allah... tapi saya pribadi gak setuju... kenapa? karena dari kisah2 yg saya dengar, banyak muncul aksi-aksi kepahlawanan dalam peristiwa tsunami yg beberapa menit itu... banyak org yg tewas dalam usahanya menyelamatkan anggota keluarganya... apakah itu musibah? ya, memang musibah... tapi banyak yg menjadi syuhada dalam waktu beberapa menit saja... jadi, apakah itu sesuatu yang jelek?
ReplyDeletelalu ada pula seorang yg selamat dari musibah tsunami (kalo gak salah di majalah Tarbawi)... dia punya teori bahwa tsunami itu adalah tanda sayangnya Allah pada manusia... kenapa? karena dia lihat bahwa dia dan teman-teman mabuknya tidak ada yang meninggal, sementara banyak orang soleh meninggal disapu ombak... menurutnya, itu tandanya Allah masih memberi mereka waktu untuk bertaubat... sementara orang2 soleh itu, mau dipanggil kapan saja oleh Allah tidak masalah, karena kelihatannya amal baiknya sudah cukup banyak... ini penilaian pribadi dari seseorang yang selamat dari tsunami lho...
kalo saya melihat hidup ini aksi-reaksi saja... yg memberi aksi adalah Allah, dan kita dituntut utk memberi reaksi yg tepat... kesenangan dan kesusahan adalah cobaan dari Allah... sekarang masalahnya, bagaimana kita menyikapinya? Allah kasi duit banyak, tapi kita pelit... itu bukan reaksi yang diharapkan-Nya... Allah kasi kesulitan, lalu kita berputus asa dan banyak mengeluh... itu juga bukan reaksi yang diharapkan dari kita...
jadi, menurut saya, apa pun yg diberikan Allah, sikapilah dengan baik... soal itu hukuman, azab, cobaan atau apalah namanya, itu hanya Allah yang tahu... yg penting sbg manusia, kita bisa merespon ketentuan Allah dengan baik...
no, nothing wrong with that... you're doin fine, trust me.. :)
ReplyDeleteThanks mal for the answer, nice one :)
ReplyDeletei c... i c...
ReplyDeleteintinya positive thinking ya...
hmm... i get it.. thanks..
timbul pertanyaan lain...
*ngetik kalimat panjang*
*delete*
ah sudahlah... sptnya itu udah di luar konteks :P
thanks :)
ReplyDeleteHey you can send me a private message anyway :D
ReplyDeletethanks. i'll post it in my journal :)
ReplyDeleteciye ciye ..jadi promosi jurnal ya Ta? :)
ReplyDeletebiar pada tau kalo bukan 'Mas' ? hihihi =))
btw, this is a good simple discussion :)
halah malah ga kepikiran promosi... dan mau membiarkan org manggil 'mas'. gyuhuhuhu... :P
ReplyDeletemau bikin postingan yg serius susah bener yak... dr tadi ga kelar2 huehuehue...
mau diterusin? :P
ReplyDeleteAllah Swt works in many ways. Kl kita suka berpikir buruk kenapa Allah memberi kita cobaan, ujian, atau lainnya, itu bisikan dr Setan. Dan itu tes utk keimanan kita.
ReplyDeleteGmana ya? Org yg mendapatkan musibah mungkin mendapat sebuah peringatan atau suatu penemuan yg memang membantunya menjadi org lbh baik.
Kl ujian, itu lebih kepada Allah Swt ingin menguji keimanan kita agar kita melihat betapa pentingnya Allah dlm kehidupa kita.
greyskymorning seorang mbak loh mas :)
ReplyDeletedan tentang aksi-reaksi, saya sangat setuju sekali..
Apalagi cerita ttg si miskin yg sholeh dan trus berdoa agar ia bisa kaya dan saat ia telah menjadi kaya ia lupa dng Allah dan ibadahnya berkurang..Si miskin mlh menjadi kikir dan lupa diri terhadap keadaan dirinya dan teman2nya yg dulu saat miskin..Dmana seharusnya dng kekayaan ia bs beramal shaleh (zakat, sedekah, infaq) mlh jd pelit..Dan akhirnya ia djadikan miskin lg..
Kita hrs selalu berdoa dan meminta bimbingan Allah, saat kita lg up maupun saat kita down..
Tp ttg azab, Allah hanya akan menurunkan Azab kl kaum itu sudah ga bisa dselematkan..
Dan kl ga salah, bukannya biasanya azab (yg d quran) dtg stlh Nabi-Nabi dtolak2 dan dkerasin ama kaumnya..
Dari Anas r.a, katanya : " Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : ' Telah berfirman Allah Ta'ala :
ReplyDeleteWahai anak Adam ! Setiap kali engkau berdoa berharap kepadaKu, Aku akan tetap mengampunimu atas segala dosa yang engkau lakukan, dan Aku tiada peduli.
Wahai anak Adam ! Andaikata dosa-dosa kamu setinggi langi kemudian kamu memohon keampunanKu, nescaya Aku akan mengampunimu.
Wahai anak Adam ! Andaikata engkau datang padaku dengan dosamu sepenuh bumi ini, kemudian engkau menemuiKu, pada hal tiada engkau menyekutui akan Aku dengan sesuatu pun, nescaya Aku akan datang kepadamu dengan keampunan sepenuh bumi pula.