Assalamu'alaikum wr wb,
Suatu ketika ada seorang laki-laki Badui yang bernama Zahir yang membawa hadiah
dari suku Badui untuk diberikan kepada Rasulullah saw. Ketika dia
(Zahir) akan pulang, Rasulullah memberinya bekal sebagai persiapan di
perjalanan. Lalu Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Zahir adalah teman kami dari kampung Badui dan kita adalah orang kota yang menjadi temannya"
Rasulullah saw sangat mencintai Zahir. Suatu hari, Rasulullah saw
mendatanginya ketika Zahir sedang menjual barang-barang dagangannya.
Dan tiba-tiba Rasulullah saw mendekap tubuh Zahir dari belakang sambil
berkata, "Tebak, siapakah ini ?".
Zahir pun menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang memeluk dirinya
itu. Setelah menoleh, tahulah ia kalau yang memeluk itu adalah manusia
yang paling agung. Ketika tahu bahwa itu adalah Rasulullah saw, Zahir
tidak berusaha keras untuk melepaskan diri dari Rasulullah supaya dia
tetap berada dalam pelukan manusia agung nabi Allah itu.
Setelah itu Rasulullah saw bersabda, "Siapakah yang mau membeli hamba sahaya ini ?". Mendengar hal seperti itu, Zahir terkejut dan bertanya kepada Rasulullah saw,
"Wahai Rasulullah, apakah aku seorang yang sangat buruk sehingga harus dijual ?"
Lalu Rasulullah saw pun tersenyum sambil berkata, "Wahai Zahir, sesungguhnya engkau disisi Allah harganya sangat mahal"....
[HR. Tirmidzi 239, Ahmad 3/161, Majma' az-Zawa'id 9/368, as-Sunan al-Baihaqi 10/248]
Hadits ini mengingatkanku tentang bang Zahir suaminya mba Endang.
Karena beberapa hari yang lalu aku baru aja mendapatkan kejutan.
Tiba-tiba dipagi hari ada yang datang kerumah saya yaitu suaminya mba
Mimin dari Gema Insani yang mengantarkan buku pesananku sebanyak tiga
buku. Ketika akan kubayar tiga-tiganya, suaminya mba Mimin bilang kalau
saya hanya perlu bayar dua buku saja karena yang satu buku yang
bercover putih itu adalah hadiah. Itu adalah buku yang saya inginkan dari sejak dua bulan yang lalu tapi belum sempat terbeli. Ketika saya lihat bukunya, disitu ada kertas yang bertuliskan "To: Brother Indra, From : Zahir Husein". Subhanallah...Kesamaan
Zahir di hadits itu dengan bang Zahirnya mba Endang selain namanya yang
sama yaitu adalah sama-sama memberi hadiah. Semoga setiap yang bernama
Zahir adalah seperti yang disabdakan nabi di kalimat terakhirnya itu.
Aamiin.
Ini adalah kedua kalinya aku mendapatkan hadiah berupa buku
dengan cara yang tidak kusangka-sangka setelah aku mendapatkan hadiah kitab tafsir pertamaku
dulu. Untuk mba Endang dan bang Zahir, Syukron, terima kasih banyak dan
jazakumullah ya atas hadiahnya. Mudah-mudahan bukunya bisa bermanfaat
buat saya dan temen-temen yang lain. Dan yang pasti, Terima kasih juga
untuk Allah. Alhamdulillah...
"Fa bi ayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzibaan...."
Wassalamu'alaikum wr wb
Suatu ketika ada seorang laki-laki Badui yang bernama Zahir yang membawa hadiah
dari suku Badui untuk diberikan kepada Rasulullah saw. Ketika dia
(Zahir) akan pulang, Rasulullah memberinya bekal sebagai persiapan di
perjalanan. Lalu Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Zahir adalah teman kami dari kampung Badui dan kita adalah orang kota yang menjadi temannya"
Rasulullah saw sangat mencintai Zahir. Suatu hari, Rasulullah saw
mendatanginya ketika Zahir sedang menjual barang-barang dagangannya.
Dan tiba-tiba Rasulullah saw mendekap tubuh Zahir dari belakang sambil
berkata, "Tebak, siapakah ini ?".
Zahir pun menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang memeluk dirinya
itu. Setelah menoleh, tahulah ia kalau yang memeluk itu adalah manusia
yang paling agung. Ketika tahu bahwa itu adalah Rasulullah saw, Zahir
tidak berusaha keras untuk melepaskan diri dari Rasulullah supaya dia
tetap berada dalam pelukan manusia agung nabi Allah itu.
Setelah itu Rasulullah saw bersabda, "Siapakah yang mau membeli hamba sahaya ini ?". Mendengar hal seperti itu, Zahir terkejut dan bertanya kepada Rasulullah saw,
"Wahai Rasulullah, apakah aku seorang yang sangat buruk sehingga harus dijual ?"
Lalu Rasulullah saw pun tersenyum sambil berkata, "Wahai Zahir, sesungguhnya engkau disisi Allah harganya sangat mahal"....
[HR. Tirmidzi 239, Ahmad 3/161, Majma' az-Zawa'id 9/368, as-Sunan al-Baihaqi 10/248]
Hadits ini mengingatkanku tentang bang Zahir suaminya mba Endang.
Karena beberapa hari yang lalu aku baru aja mendapatkan kejutan.
Tiba-tiba dipagi hari ada yang datang kerumah saya yaitu suaminya mba
Mimin dari Gema Insani yang mengantarkan buku pesananku sebanyak tiga
buku. Ketika akan kubayar tiga-tiganya, suaminya mba Mimin bilang kalau
saya hanya perlu bayar dua buku saja karena yang satu buku yang
bercover putih itu adalah hadiah. Itu adalah buku yang saya inginkan dari sejak dua bulan yang lalu tapi belum sempat terbeli. Ketika saya lihat bukunya, disitu ada kertas yang bertuliskan "To: Brother Indra, From : Zahir Husein". Subhanallah...Kesamaan
Zahir di hadits itu dengan bang Zahirnya mba Endang selain namanya yang
sama yaitu adalah sama-sama memberi hadiah. Semoga setiap yang bernama
Zahir adalah seperti yang disabdakan nabi di kalimat terakhirnya itu.
Aamiin.
Ini adalah kedua kalinya aku mendapatkan hadiah berupa buku
dengan cara yang tidak kusangka-sangka setelah aku mendapatkan hadiah kitab tafsir pertamaku
dulu. Untuk mba Endang dan bang Zahir, Syukron, terima kasih banyak dan
jazakumullah ya atas hadiahnya. Mudah-mudahan bukunya bisa bermanfaat
buat saya dan temen-temen yang lain. Dan yang pasti, Terima kasih juga
untuk Allah. Alhamdulillah...
"Fa bi ayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzibaan...."
Wassalamu'alaikum wr wb
dulu malaikat nanya : "kenapa Engkau hendak menciptakan manusia yg akan menumpahkan darah di muka bumi, padahal kami senantiasa menyucikan nama-Mu dan memuji-Mu?"
ReplyDeletejawaban Allah SWT : "Aku tahu apa yg kalian tidak tahu"
(referensi : Q.S. Al-Baqarah [2] : 30)
ternyata memang manusia gak cuma pinter menumpahkan darah kan? manusia jg pinter berkasih sayang, kalau mereka mau... :))
Bener mal, juga seperti yang banyak dibilang di Al Quran bahwa Allah Maha Mengetahui isi hati. Innallaha 'alimum bi dzatish shuduur.....Thanks bro
ReplyDeleteturunan dari kasih sayang itu memang mencengangkan ya Ndra... Terlalu indah.
ReplyDelete(yang lg berkabut matanya di tengah malem mengingat indahnya kebaikan dan ukhuwah)
To Mbak Endang: Makasih udah mengajari aku CINTA.
kitab tafsir pertama-nya i guess jg dari mbak endang ya? jangan2 mbak endang neror nih. mau donk diteror mbak endang.. huehehe
ReplyDeleteWahh, rejeki nggak lari kemana Mas...!
ReplyDeleteMudah-mudahan Bang Zahir diridhoi Allah utuk selalu bermurah hati, dan buku tsb di tangan Mas Indra membawa banya kebaikan ke umat. Jadi pahalanya mengalir terus kan?
Amin, amin...
aku tadi sempat agak kaget, karena aku pikir Indra mo bicara tentang zahir-nya paulo coelho ^_^
ReplyDeleteHmmm aren't you just so lucky? Alhamdulillah... so happy for you ndra.. cepet bikin review nya yah biar bisa ikut baca juga... hehe
ReplyDelete...Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
ReplyDelete-Ath Thalaaq-
Mas Indra , anak saya bernama 'Nadia Bunnaya Azizah' , semoga artinya bisa sedasyat dengan beliau - beliau yg bernama Zahir ya Mas, amiennnn.....
ReplyDeleteHehe kalo yang itu bukan dari mba Endang mba, itu dikasih sama temen saya Ajeng
ReplyDeleteIkut mengamini. Mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik, terima kasih mba
ReplyDeleteehem....sopo iku mas ? :D
ReplyDeleteAlhamdulillah wie, thanks for the kitab tafsir from you too. Review buku hadiah yg barunya udah dibuat tuh :)
ReplyDeleteTerima kasih mas atas kutipan ayat ini. sangat menyejukkan
ReplyDeleteAaamiin Ya Rabbal Alamiin :)
ReplyDeletewah kalo nama saya Akmal... kayaknya susah banget ya sepadan sama namanya... :p
ReplyDeleteNanti kalo ketemu hadits yang ada nama Akmal nya saya posting deh ! huhuhu maksa bener ya
ReplyDeletecari aja tuh di Al-Maidah ayat 3.... hiks namaku berat sekali...
ReplyDeleteWahhh... wahhh... bener-bener nyambung banget yah hati mas Indra dengan 'mereka-mereka',,,
ReplyDeletebenar2 anugerah terindah dari Allah nih... :-)
bisa nambah keyakinan untuk kita bahwa Allah tidak pernah absen sekedip matapun untuk mengetahui isi hati hambaNYA....
Btw Zahir itu artinya apa mas Indra ?
Mari kita tanyakan ke yang bersangkutan :D....
ReplyDeleteWah.. kelamaan MAs Indra... soalnya aku tidak punya teman yang namanya Zahir nih...hehhehe
ReplyDeletekalo bahasa arabnya mungkin bukan zahir, tapi zhahir kali ya... (barangkali lho)... kalo zhahir artinya sama dgn "sesuatu yg nampak secara lahiriah", kira2 begitulah yg saya tahu... ada yg lebih tahu bahasa Arab?? saya cuma segini nih taunya...
ReplyDeletesaya sempat berfikir ttg zihar....huruf yang sama tp disusun berbeda hingga artinya pun berbeda
ReplyDelete