Wednesday, May 25, 2005

Bila Dia mempertanyakan kembali...



Kalian berdzikir "Subhanallah"


Maha Suci Allah, Maha Suci Allah


Apa benar kalian mensucikan Aku?


Apa benar kehidupan kalian mensucikan Aku?


Apa benar watak dan perilaku kalian, kebudayaan dan kemajuan bangsa kalian - mensucikan Aku?




Kalian berdzikir "Alhamdulillah"


Segala puji bagi Allah, Segala puji bagi Allah


Apa benar perekonomian kalian memuji Aku?


Apa benar gedung-gedung kalian, kantor-kantor kalian, pertimbangan dan
keputusan kalian, kasih dan sepak terjang kalian - memuji Aku?




Kalian berdzikir "Wa lailaha illallah",


Tiada tuhan selain Allah


Hai hamba-Ku, apa benar Akulah yang kalian tuhankan?




Apa benar Aku faktor primer dalam bagan strategi sejarah kalian?


Apa benar Aku yang nomor satu di dalam kerangka akal dan susunan pikiran kalian ?




Apa benar cinta kalian mendasar kepadaKu?


Apa benar Aku sedang menarik hati kalian, dibanding pria atau wanita, uang, keuntungan dan kekuasaan dunia ?





PLAK ! Sebuah "tamparan" telah mendarat di hati dan pikiranku.....





"...Rabbanaa 'alaika tawakkalnaa wa ilaika anabnaa wa ilaikal mashiir" [QS:Al Mumtahanah 4]








15 comments:

  1. hiks, bisa mengartikan secara individuga Ndra ?
    aku kalau dah liat something too stressful, aku suka mikir, duh, kalau gak minta bantuanNya dan bersyukur bisa 'mikir', mungkin gak akan kuat.
    Untuk ngerobah sekitar, siapa saya ? memang saya gak patut dirubah ?

    ReplyDelete
  2. PLAK! ikut "tertampar" juga ....
    duuh... dalem banget makna tulisanmu nDra!

    ReplyDelete
  3. tersindir sanubariku oleh kata-katamu.. malu aku mengingatNya..
    moga bangkit imanku karenanya...

    ReplyDelete
  4. Thank You 4 the Reminder :)
    Insya Allah Smoga hati saya senantiasa ikhlas untuk ditampar olehNya...

    ReplyDelete
  5. adalah karunia ketika seseorang mengingatkan kita, terima kasih Ndra.
    semoga tamparan ini membuat kita merenung dan berbenah diri untuk menjadi lebih baik...amin, insya Allah.

    ReplyDelete
  6. hah ? Jangan setengah2 komen nya supaya gak menimbulkan persepsi yg kurang baik.Oke bos...

    ReplyDelete
  7. Saya bukan orang yang sangat relijius, tapi bisa merasakan apa yang dikandung disini...

    ReplyDelete
  8. tamparan yang semoga panasnya,panasnya tetep terasa dalam jangka waktu lama.
    lagian masih untung ditampar duluan. coba kl langsung ditanyain!

    ReplyDelete
  9. hmm....(garuk2 dagu)
    maksudnya??? kurang jelas nich maksudnya?

    ReplyDelete
  10. bhiksu adalah org2 yg meninggalkan dunia dan menyambutNya 100%..
    makan sedapatnya, tidur secukupnya, sederhana, ga ada nafsu, ego, ataupun ambisi..
    bila ini terjadi, kasihan umat lain yg juga membutuhkan silaturrahim dr kita..

    that's why Allah nurunin sistem haabluuminallah dan haabluuminanaas-Nya..

    kadang hrs diakui bahwa kita suka menomorsatukan sesuatu yg lain selain Allah (mis: orang tua, pendidikan, patjar, hidup kita sendiri, surga, dll..).. dan itu manusiawi.. meski memang sih hrs diperbaiki..

    ReplyDelete
  11. Ooo maksudnya itu...Insya Allah seseorang yang berpegang erat kepada Al Quran dan As Sunnah akan mengerti gimana cara membagi waktu untuk urusan duniawi dan ukhrowi (akhirat).

    Beberapa dari umat muslim memang ada yang menganut sistem meninggalkan duniawi dan lebih mendekatkan diri kepada Allah dan ma'rifat.Biasanya mereka dari kalangan sufi atau para pengikut tasawuf.Tasawuf merupakan metode yang didalamnya mengajarkan kita untuk lebih mengenal Allah dan mencintai Sang Pencipta melebihi apapun, tasawuf itu sendiri sudah ada dari zaman para sahabat nabi saw.

    Tapi tasawuf sendiri pun ada berbagai macam jenisnya.Sejauh yang saya tau yaitu tasawuf tarekat Qodiriyah dan Naqsyabandiyah.Saya sendiri sekitar tahun 99 pernah mengikuti tarekat itu, tapi karena ada beberapa pemikiran yang tidak bisa saya terima karena menurut saya ada beberapa yang tidak sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah, akhirnya saya memutuskan quit.

    Paham pemikiran tasawuf pun ada yang menyimpang, salah satu contohnya adalah paham "Al-Ghaulu bil Hulul wa Wahdatul-Wujud" (paham bersatunya hamba dengan Allah).Paham ini juga yang dianut Al-Hallaj, seorang tokoh sufi, sehingga dihukum mati tahun 309 H. karena ia berkata, "Saya adalah Tuhan."....Tapi perlu diingat, ngga semua tasawuf itu sesat dan juga ngga semua tasawuf itu benar.

    Dari situ saya bisa lihat betapa pentingnya kita berpegang kepada sesuatu yang dijamin kebenarannya yaitu Al Quran dan As Sunnah supaya tidak terjadi bid'ah (Pembaharuan yang tidak dicontohkan Rasulullah dalam Islam)

    Insya Allah kita selalu ditunjukkan jalan yang benar oleh Allah SWT...Amin

    ReplyDelete
  12. "Saya adalah Tuhan.." yg dimaksud tidaklah literal, tapi ya mau bagaimana lagi.. Tidak semua org bisa mencerna frase itu..

    Betul.. tasawuf itu tinjauan lbh dalam dan tinggi kepada sang Raja Diraja Alam Semesta..
    MenterjemahkanNya lewat maksimalisasi iman dan fisik manusia, yg mana ga akan pernah bisa, tapi mereka mencoba untuk memaksimalkannya.. jadi kadang menjadi "lari" dr dunia.. padahal dunia itu sendiri juga adalah ciptaanNya yg hrs dilakoni.. melakoni dunia pun berarti berusaha mengenalNya..

    Jalan yg benar adalah jalan yg selalu diridhoiNya.. Even cobaan, azab, dan sebagainya pun termasuk jalan yg diridhoiNya..
    Jadi, mari kita bersyukur..

    Terimakasih Tuhan, udah ngasih SEMUANYA untuk kami ini.. Suka duka derita bahagia.. terimakasih ya.. kami tahu, Tuhan sayang sama kami.. amin.

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah, thanks for the reminder dude :)

    ReplyDelete
  14. Nach..setelah diperjelas, jadi terang benderang nich mas.

    Bhiksu itu, kalau di islam itu semacam sufi kali yeah? Coba brothers and Sisters benar enggak nich.

    ReplyDelete