Friday, May 5, 2006

Menyegerakan Nikah

Rating:★★★★
Category:Other
Oleh : Empi Sofyan
republika.co.id


Banyak alasan orang yang kerap menunda-nunda nikah. Di antara dalih yang sering jadi alasan adalah takut tidak mampu memberi nafkah keluarga alias takut miskin. ''Barangsiapa yang takut menikah karena takut miskin, maka bukan umatku.'' (HR Dailami dan Abu Dawud).

Rasulullah SAW berpesan, ''Wahai para pemuda, jika salah seorang dari kalian mampu menikah, maka lakukanlah, sebab menikah itu baik bagi mata kalian dan melindungi yang paling pribadi (farj).'' (HR Bukhari dan Muslim). Hadis di atas mengisyaratkan untuk segera menikah bila lahir batin, fisik maupun mental, telah mampu. Bahkan, Rasulullah SAW mempertegas, ''Barangsiapa yang suka syariatku, maka hendaklah mengikuti sunahku. Dan bagian dari sunahku adalah menikah.'' (HR Baihaqi).

Menikah memiliki banyak keutamaan. Pertama, terpelihara diri dan agamanya. Rasulullah SAW berkata, ''Jika seorang telah menikah, berarti ia telah mencukupi separuh dari agama, maka hendaklah bertakwa pada Allah dalam menjaga sisanya yang separuh.'' Kedua, mendapatkan limpahan rahmat dari Allah SWT. ''Pintu-pintu langit akan dibuka dengan rahmat-Nya dalam empat situasi, yaitu saat turun hujan, saat seorang anak melihat wajah orang tuanya dengan kasih, ketika pintu Ka'bah dibuka, dan saat pernikahan,'' jelas Rasulullah SAW.

Ketiga, berbagi kasih sayang dan cinta. ''Di antara tanda-tanda (kebesaran dan kekuasaan) Allah adalah Dia menciptakan dari jenismu pasangan-pasangan agar kamu (masing-masing) memperoleh ketenteraman dari (pasangan-pasangan)-nya, dan dijadikannya di antara kamu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kamu yang berpikir. (QS Ar-Rum (30): 21).

Nikah merupakan ibadah yang didasarkan pada kerelaan, kesediaan, serta berkomitmen secara tulus untuk merajut rumah tangga sebagai surga yang dipenuhi kasih dan sayang (mawaddah wa rahmah). Mawaddah, secara harfiah berarti kelapangan dan kekosongan. Jadi, mawaddah adalah kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk.

Sedangkan rahmah adalah kondisi psikologis yang terbit di dalam ufuk hati akibat menyaksikan ketidakberdayaan sehingga mendorong yang bersangkutan untuk memberdayakannya. ''Istri-istri kalian adalah pakainan bagi kalian, dan kalian adalah pakaian untuk mereka. (QS Al-Baqarah (2): 187).

Hidup melajang dan membujang seumur hidup, secara psikologis, tak sehat. Sebab, secara fitri manusia membutuhkan pasangan hidup tempat saling mencurahkan kasih sayang. Dan yang terpenting, nikah merupakan salah satu solusi ampuh guna menekan angka penyakit-penyakit sosial, seperti pergaulan bebas.



31 comments:

  1. jadi.... kapan undangannya nyampe nih Bang ;-)

    ReplyDelete
  2. Hayooo para gadis......syaratnya jgn ketinggian.......:-))

    ReplyDelete
  3. Semangatttttttttttttttt, Tidak Ingin Aku menunda apa2 yang telah Allah segerakan. dan menyegerakan apa2 yang telah Allah tunda. positif thingking wae nya kang n semangatttttttttttttttt. ehhh, kata gosip akang dah mo ngehitbah nich hehehehehehee

    ReplyDelete
  4. Wah pusing juga kalo blom dapat izin dari orang tua euy, apalagi kalo udah nyinggung-nyinggung kondisi kita. Tapi nggak salah salah banget sih orang tua kita, apalagi kalo kita meski memilih kuliah dulu apa menikah dulu. Tuh sapa yang bisa ngejawab ayo...(nanti sayembara ini silahkan diambil dirumahnya masing sebanyak 3 kali dalam sehari)

    ReplyDelete
  5. Ayooo menikah... *pakai lagunya ayoo sekolah rano karno*

    ReplyDelete
  6. ayo2 kak indra kapan ni nikahna ;) ato iya2 ud nika y kak ;)

    ReplyDelete
  7. alhamdu li-lLah aku nikah dini.
    alhamdu li-lLah tak pernah menyesal.
    alhamdu li-lLah bayi lahir susupun hadlir.
    ya wong burun azza tak bercocok tanam masih bisa makan khan?
    asal..... tinggalkan tempat tidur, atau....jangan berpanku tangan.

    yang suliiiiiit kali ini, masiiih cari cari yang mo jadi nr dua tiga dan ampatnya hi..hi...hi..

    ReplyDelete
  8. *sigh*

    pengen.. kita udah tau Insya Allah akan dimudahkan semuanya once me and bf get married, tapi.. tetep aja keluarga yg terlalu kuatir kita belum siap.

    pasrah aja lah. gw cm bisa nunggu dan nunggu.

    *sobs*

    ReplyDelete
  9. *sigh*;
    bukan hanya anda, saya juga masih melakukannya, alasan: dua terrorists yang berumur enam dan ampat tuuch di rumah.
    Allah sech sesungguhnya sduah memudahkan semua, yang malah bikin2 repot ini kita2 ini manusia.
    "belum siap" sampe kini dihidupkan sapa emangnya?
    khan.......... Allahu-sh_shamad!

    *sobs*
    bukan hanya nada, saya juga yang dua ini melawan trus! bener2 pemberontaklach.
    tapi tak menyesal.

    ReplyDelete
  10. "Banyak alasan orang yang kerap menunda-nunda nikah. Di antara dalih yang sering jadi alasan adalah takut tidak mampu memberi nafkah keluarga alias takut miskin."

    Kalo bukan alasan takut miskin tapiiiii ..... gimana menyegerakan nikah kalau orangnya ga ada yang mau dinikahin .... udah dicari ga ketemu, ga dicari, lebih lebih lagi ga ketemu ... he he he ...... Karena ini cuma sunnah, ya kerjain sunnah yang lain aja yaaa .... Indra nih nyender nyender sunnah yang ini, mungkin ini "hint" sesuatu akan segera terjadi yaaa ..... he he he .... alhamdulillah ..... dan selamat .....

    Itu foto diatas, foto aslinya Indra and "-" yaaa .... asik lho pake payung lagi ...

    ReplyDelete
  11. Numpang kegembiraannya aja donnnggg!!! kalo dah ketemu jodohnya....

    ReplyDelete
  12. pertama: "Banyak alasan orang yang kerap menunda-nunda nikah. Di antara dalih yang sering jadi alasan adalah takut tidak mampu memberi nafkah keluarga alias takut miskin."

    mereka yang menunda-nunda apa jadi kaya2??? dan...selama ini hidupnya mereka ini jadi.....darimana???

    lalu..." gimana menyegerakan nikah kalau orangnya ga ada yang mau dinikahin .... udah dicari ga ketemu, ga dicari, lebih lebih lagi ga ketemu ... he he he .."

    tapi..sesungguhnya sech banyak yang sudah ada didepan matanya tapi sunkan merankulnya azza.
    kaya hujan tuch ada yang nampun dan ada juga yang lari dari hujan khan?
    tak menyadari kalau yang didepannya iu adalah rizqinya. emang fortune itu harus juga dketahui untuk menankpanya. jarang khan datang kedua kalinya.

    kemudian ini: "Karena ini cuma sunnah, "

    wuaduuuuch, repooootnya kita nech.
    janganlah menyepelekan sunnah katakanlah justru sunnah! dan buaakaaaannya CUMAN.
    dimana sech diletakkan rasulu-lLah SAW sebagai uswah hasanah???

    ReplyDelete
  13. Alhmdulillah... Niat sudah diutarakan, tekad sudah dibulatkan, usaha sudah dijalankan, doa sudah dipanjatkan...
    Carry on, Mas Indra! Didoakeun rame-rame... amin...

    ReplyDelete
  14. thank's mas atas inspirasinya ini.... ehem....

    ReplyDelete
  15. nDra ...ditunggu undangannya ya ...:)

    ReplyDelete
  16. setuju....lalau kapan undangannya mas indra??
    alasan nikah yang paling sulit adalah karena belum datang jodohnya..
    lalu??....
    nah, kuncinya adalah menjemput kan?..jodoh insyaAllah sudah ada sama dengan rejeki
    ada tempatnya, tinggal dijemput...supaya bisa menjemput..tentu harus punya ilmunya juga ... ^ - ^

    ReplyDelete
  17. Ayooooooo menikahlah wahai muda-mudi yang tengah dimabok cinta.....
    hehehehe gw sih dah nikah....

    ReplyDelete
  18. bagi-bagi dong ilmunya... hehehehe....

    ReplyDelete
  19. he2....boleh2...bagi2 pengalaman ya....kalau ilmu yang ok..insyaAllah banyak yang lebih menguasai.... ^ - ^

    ReplyDelete
  20. jika seorang perempuan yang telah "berumur" membaca artikel seperti ini, hatinya bakal tetap teguhkah? :(

    ReplyDelete
  21. Sorry baru baca baca pas lagi weekend ….balasan saya …… Kata “Cuma Sunnah” dalam kalimat saya itu, kan ada lanjutannya ….. “kerjain sunnah yang lain aja yaaa” ….JANGAN DIPOTONG DONGGG….. Kalau dipotong gitu, ya memang kelihatannya jadi menyepelekan sunnah.

    Pegangan kita Qur’an dan Sunnah, & saya sama sekali bukan orang yang banyak tau yaa tentang Islam jadi sebelumnya muhun mahap kalau salah ….. Mengerjakan Sunnah itu baguss sekali, namanya juga nambah tabungan kann ???? Misalnya yaa shalat malam tahajjud, udah di setel jam, tapi tangan tuh secara ga sengaja mematikan alarmnya. Pagi pagi bangun agak kesell tapi gimana dong ga kebangun gitu. Nah disitu letaknya kelegaan karena itu “Cuma sunnah”, bukan Wajib. Jadi tidak seperti Wajib, yang kudu dijalanin.

    Saya ga punya hadist atau ayat ayat yang menguatkan pendapat saya ini, mungkin anda atau Indra atau siapa saja yang baca ini lebih tau….. tapi saya ada cerita sedikit, ibu saya tuh selalu ngerjain shalat sunnah sesudah shalat fardhu. Pada suatu hari selesai shalat maghrib, ibu saya tuh ga ngerjain karena ngobrol sama temennya. Saya Tanya”kok ga shalat sunnah sih, malah ngobrol “. Ibu saya jawab :”Iya, itu kan shalat sunnah. Ibu ngomong sama temen ibu itu juga sunnah, karena niat ibu menyambung silaturrahmi. Temen ibu itu susah sekali ketemunya, ga punya telfon, terus rumahnya juga udah pindah, jadi pas selesai shalat ibu liat dia, ya ibu datengin karena takut dia ilang, dan ibu ingin tau gimana dia, catet alamat biar bisa nyambung lagi . Ya akhirnya ibu ga shalat sunnah, tapi Yang namanya SUNNAH ITU GA BOLEH DISAMAKAN DENGAN WAJIB. Wajib ya Wajib, Sunnah sebisa mungkin kita kerjakan, tapi prioritasnya itu berbeda .” Jadi dalam kasus itu, ibu saya yang selalu ngerjain shalat sunnah, bisa tidak ngerjain shalat sunnahnya, karena itu Cuma sunnah, bukan wajib tapi juga mengerjakan sunnah yang lain. Gitu loh. Jadi walaupun dia biasa ngerjain shalat sunnah, dia ga maksain banget untuk shalat sunnah terus ga ketemu sama temen nya dan ga tau kemana harus ngontak temennya itu Soal pahalanya itu urusan Tuhan.

    Jadi sekali lagi kata “Cuma Sunnah” itu untuk membedakan kedudukannya dengan “Wajib” …. Bukan untuk menyepelekan …. Kan kalau mau tabungannya banyak, yaa Sunnah lah …. Tapi jangan sampai rancu antara Wajib dan Sunnah, …. Itu maksudnya.

    Kalau balik ke topic menikah, siapa sih yang ga mau punya gandengan ….. tapi kan hidup,mati,jodoh, Tuhan yang nentuin…. Ada yang dapet jodoh cepet, ada yang lama, Tuhan lah yang Maha Pengatur …… Siapa tau, biar sehari hari ketemu bule melulu, eehh pada suatu hari ada kembang jatuh dan pada saat gue pungut ehhh seorang lelaki ISLAM ikut memungut juga, akhirnya tercipta lagu :”mpok, kembangnye jatuh” ….. he he he …. Terus kita jadian deh …. He he he … eh kok malah ketawa sih, amin-in dong ….jahat nih pada ketawain aja. …..

    Ok, ok …. Ini MP milik siapa yaaa ….. bales udah kayak bikin serial gini. Sorry ya Ndra ….. kan jarang juga gue nulis …. Gue kan pemalu lho …he he he and malu malu in nih ……

    ReplyDelete
  22. hmm... topic hangat.

    InsyaAllah ya Mas Indra." jodoh pada Tuhan..." mudah-mudahan ketemu jodohnya.Mudahan kembang akan jatuh satu hari nanti..
    Malu? tapi mau kan? hehehe..

    ReplyDelete
  23. mmhh...kenapa setiap saya posting artikel/tulisan tentang pernikahan, selalu saya terus ya yang kena ? huhuhuhuhuhu nasib..... tapi syukron untuk semua atas doa-doanya :D

    ReplyDelete
  24. Nah.. jitu Mas,
    aaminnnn....
    terus terangkan lebih afdhal.. heheheheee..

    Juga posting artikel/tulisan itu biasanya ahlinya atau pengalamannya sendiri..gitu..
    Justeru itu kan, seperti Gurunya..
    Betulkan Pak Guru... permisiii Pak..

    hehehehee...lagi!!!





    ReplyDelete
  25. se7.
    semuanya Allah yang mengatur.
    Allah tempat semua yang bergantung, Allahu-sh shamad, pengurus seluruh 'alam, rabbu-l'alamien.
    tapi........
    ada banyak juga bahagian kita yang disebutkan ihtiar, usaha, kekuasaan dan kekuatan untuk memilih.
    jadi.....
    berpanku tangan lalu bilan terserah tajdir dech!
    tak bisa tuuch, harus aktif.
    kalo ujan dah turun yang tengadahkan tanganpun taua gelasmu tuk menampung air hujan itu jangan hanya dibiarkan dan dilihat azza berjatuhan.
    atau kalau sudah ada sumber air, alias sumur, yang timba iarnya jangan nunggu air ´mendarat ama kita khan?

    semua dalam hidup ini Allah telah siap dan sediakan untuk kita, tinggal kita pilih, mau ambil atau hanya kita "miliki" azza tapi tak pernah meresapinya???

    bukankah kalu kita mau nyebrang jalan juga lihat dulu kiri kanan baruuuuu kita nyebrang atau mudah azza tutup mata lalu bilan terserah takdir???
    apa mo bunuh diri???

    ReplyDelete
  26. Artikel yang bagus.. niwae... tahniah dan selamat dari saya ya indra...:~)

    ReplyDelete
  27. wah klo ngebahas yg satu ini rame euy...., tntu saja tidak mengalahkan sisi kehidupan dan sisi islam yg lain, semua ada porsinya

    ReplyDelete
  28. sebuah keputusan besar dan unik bagi mereka yang menikah dini, tapi itulah islam. Aku bangga karenanya. Selamat bagi mereka yang telah menemukan hakikat cinta dalam pernikahan dini. Smoga Allah memeluk kalian dengan hidayah dan pertolonganNYA

    ReplyDelete