Assalamu'alaikum,
Tiba-tiba
saja seluruh badanku berkeringat dingin. Jari-jari kaki dan tanganku
terasa lengket karena peluh yang terus saja keluar dari lubang
pori-pori. Entah kenapa, detak jantungku bergerak lebih cepat ketika
mobil yang kunaiki berdua dengan ibuku, berhenti di sebuah rumah di
komplek perumahan di Pejaten. Padahal selama di perjalanan kondisi
badanku sangat baik. Beberapa hari yang lalu, ibu memang sempat
mengajakku ke rumah uwa Hariry, kakak kandung ibu di Pejaten. Ibu dan
aku sepakat untuk membawa semua yang sedang aku hadapi ini untuk
dibicarakan dengan pihak keluarga tertua.
Akhirnya hari Sabtu
sore 13 Mei, jadilah aku disidang di hadapan ibu dan dua saudara
lelakinya. Saudara ibu yang satu lagi bernama wa Harun, adik ibu. Wa
Harun ini memang punya sifat yang tegas dan lantang dalam berbicara,
dan sifat ini sangat bertolak belakang dengan wa Hariry yang lebih
lemah lembut dan bijaksana dalam bertutur kata.
Ruang sidang itu
adalah ruang tamu uwa Hariry dimana beliau sebagai mantan asisten
menteri biasa menerima tamu-tamunya disini. Posisi duduk mereka bertiga
benar-benar strategis yaitu membentuk formasi seperti layangan dimana
akulah yang berada disudut paling jauh. Posisi itu benar-benar
membuatku semakin mirip terdakwa kasus kelas berat dan sukses membuat
telapak tanganku semakin basah oleh peluh. Kasihan jantungku yang mulai
terasa tak berirama lagi detaknya....
Setelah ibu mengutarakan
maksud kedatangannya, maka giliranku untuk angkat bicara. Tetapi belum
selesai sekitar 3-4 kalimat aku ucapkan, wa Harun dengan suara lantang
memotong pembicaraanku dan mengeluarkan pendapat-pendapatnya. Bahkan
porsi bicara wa Harun lebih banyak dibandingkan aku. Ketika aku coba
potong pembicaraannya dengan baik-baik, maka beliau dengan tegas
berkata, "Nanti dulu saya belum selesai !".
Sekali
lagi beliau sukses membuat peluh di telapak tanganku banjir. Mataku
mulai sedikit kabur dan sesekali aku melirik ke ibu dan wa Hariry, tapi
pandangan tajam mereka berdua tertuju tepat ke mataku. Ah ! rasanya aku
ingin lari saja dari ruang sidang itu !. Aku membayangkan lari menuju
mobil dan melarikannya sejauh mungkin dari rumah itu.....Tapi
tidak....tidak ! aku harus coba untuk terus bertahan !.
Setelah
masing-masing di ruang sidang itu mengutarakan pendapatnya sekitar 15
menit, ruangan menjadi sedikit sepi senyap selama beberapa menit sambil
diiringi sayup-sayup suara adzan maghrib di kejauhan. Suasana di
menit-menit itu seperti sedang berbaik hati untuk memberikan aku celah
untuk bernafas dan menenangkan diri....
Tapi tak lama ! karena setelah itu wa Harun mulai angkat bicara lagi dan berkata, "Baik kalau begitu, karena Indra dan sang akhwat sudah sama-sama siap, nanti kita ke Bandung untuk khitbah........".
Alhamdulillahi Rabbill Aalamiin...................
.......Segala puji bagi-Mu Ya Allah..........
Wassalamu'alaikum
Tiba-tiba
saja seluruh badanku berkeringat dingin. Jari-jari kaki dan tanganku
terasa lengket karena peluh yang terus saja keluar dari lubang
pori-pori. Entah kenapa, detak jantungku bergerak lebih cepat ketika
mobil yang kunaiki berdua dengan ibuku, berhenti di sebuah rumah di
komplek perumahan di Pejaten. Padahal selama di perjalanan kondisi
badanku sangat baik. Beberapa hari yang lalu, ibu memang sempat
mengajakku ke rumah uwa Hariry, kakak kandung ibu di Pejaten. Ibu dan
aku sepakat untuk membawa semua yang sedang aku hadapi ini untuk
dibicarakan dengan pihak keluarga tertua.
Akhirnya hari Sabtu
sore 13 Mei, jadilah aku disidang di hadapan ibu dan dua saudara
lelakinya. Saudara ibu yang satu lagi bernama wa Harun, adik ibu. Wa
Harun ini memang punya sifat yang tegas dan lantang dalam berbicara,
dan sifat ini sangat bertolak belakang dengan wa Hariry yang lebih
lemah lembut dan bijaksana dalam bertutur kata.
Ruang sidang itu
adalah ruang tamu uwa Hariry dimana beliau sebagai mantan asisten
menteri biasa menerima tamu-tamunya disini. Posisi duduk mereka bertiga
benar-benar strategis yaitu membentuk formasi seperti layangan dimana
akulah yang berada disudut paling jauh. Posisi itu benar-benar
membuatku semakin mirip terdakwa kasus kelas berat dan sukses membuat
telapak tanganku semakin basah oleh peluh. Kasihan jantungku yang mulai
terasa tak berirama lagi detaknya....
Setelah ibu mengutarakan
maksud kedatangannya, maka giliranku untuk angkat bicara. Tetapi belum
selesai sekitar 3-4 kalimat aku ucapkan, wa Harun dengan suara lantang
memotong pembicaraanku dan mengeluarkan pendapat-pendapatnya. Bahkan
porsi bicara wa Harun lebih banyak dibandingkan aku. Ketika aku coba
potong pembicaraannya dengan baik-baik, maka beliau dengan tegas
berkata, "Nanti dulu saya belum selesai !".
Sekali
lagi beliau sukses membuat peluh di telapak tanganku banjir. Mataku
mulai sedikit kabur dan sesekali aku melirik ke ibu dan wa Hariry, tapi
pandangan tajam mereka berdua tertuju tepat ke mataku. Ah ! rasanya aku
ingin lari saja dari ruang sidang itu !. Aku membayangkan lari menuju
mobil dan melarikannya sejauh mungkin dari rumah itu.....Tapi
tidak....tidak ! aku harus coba untuk terus bertahan !.
Setelah
masing-masing di ruang sidang itu mengutarakan pendapatnya sekitar 15
menit, ruangan menjadi sedikit sepi senyap selama beberapa menit sambil
diiringi sayup-sayup suara adzan maghrib di kejauhan. Suasana di
menit-menit itu seperti sedang berbaik hati untuk memberikan aku celah
untuk bernafas dan menenangkan diri....
Tapi tak lama ! karena setelah itu wa Harun mulai angkat bicara lagi dan berkata, "Baik kalau begitu, karena Indra dan sang akhwat sudah sama-sama siap, nanti kita ke Bandung untuk khitbah........".
Alhamdulillahi Rabbill Aalamiin...................
.......Segala puji bagi-Mu Ya Allah..........
Wassalamu'alaikum
semoga ridho Alloh swt menyertai Indra dalam memulai membuka lembaran baru kehidupan Indra bersama seorang yang telah Alloh swt persiapkan untuk Indra...aamiiin:) Turut berbahagia
ReplyDeleteadek indra....!!!
ReplyDeleteSelamat yaaaaaa......
kirain ada apa.... sukses bikin aku jg deg2an bacanya..
140506 00:49
Barakallah...Semoga tetap dimudahkan prosesnya, amiin...*jangan lupa doain kita2 bisa nyusul ye, hehe*
ReplyDeleteAlhamdulillah, senangnya aku membaca berita baik ini :-)
ReplyDeleteKabar-kabari terus kami ya adik sholeh :-)
*salam kenal untuk belahan jiwa*
Alhamdulillah...semoga semua berjalan lancar.
ReplyDeleteYAAAAAAAAAAAAAAAYYYY....akhirnya yang pada 'jamuran' nungguin kelanjutannya rada tenang deeeeh ^^__^^
Baarakallah akh... selamat... semoga sukses, sampai tahap akhir nanti ya, undangan nya kemari ya...
ReplyDeletewalaaaaaaaaaaaahhh
ReplyDeleteselamat ya!!
alhamdulillah. barakallah ya akhi. :)
ReplyDeleteselamat ya mas indra :)
ReplyDeleteAlhamdulillaah, Indraa, akhirnyaa! selamat yahh, undang2 jangan lupaa! :D
ReplyDeletebarakallahulakum... semoga dimudahkan selalu...
ReplyDeleteWaduh.. bikin deg2an bacanya.. :D
ReplyDeleteSemoga Allah memberi kelancaran bagi Indra dan semua yg terlibat dalam proses yg itu..
Selamat ya Dek..
Allah SWT sudah merahmati engkau dengan ar-rusydah (kedewasaan) saat engkau merasa beruntung dan tepat untuk segera menikah karena engkau merasa cukup. Inilah buah kedekatan engkau dengan-Nya.
ReplyDeletealhamdulillah, siapa akhwat bandung yang beruntung itu (setahu ane akmal gak punya adik perempuan...)
ReplyDeletewalah, udah deg-degan, kirain Indra abis ngapain, sampe' disidang sama keluarga :)
ReplyDeleteselamat ya nDra, brati sebentar lagi niy undangannya
di bandung apa di jakarta niy ? :))
waahh.. alhamdulillah.. :) barakallahu ndraa.. :)
ReplyDeletesemoga Allah membuka jalan dan melancarkan prosesnya sampe ke akad.. amin2 :)
wah kirainnn disidang ngapainnn...
ReplyDeleteAlhamdulillah... selamat ya...
(*udah curiga sama judulnya)
ReplyDeletebarakallah ya pak...:D
Insya Allah aku kabari terus kakak yang shalihah :)
ReplyDeletehehehe ternyata ada yang nungguin yah ? :p
ReplyDeleteAne yang beruntung akh, bukan akhwatnya :). Btw bukan adiknya akmal kok, jangan bikin gosip dong akh hihihi
ReplyDeleteInsya Allah mba, sepertinya di dua tempat tapi tunggu kabar selanjutnya ya :)
ReplyDeleteSaya terharu baca ini....rasanya buah ini terlalu mewah dan tidak sebanding dengan apa yang telah saya persembahkan untuk Allah....tapi Allah Maha tahu yang terbaik...syukron ya akh...
ReplyDeleteAlhamdulillahi Rabbill Aalamiin...terima kasih atas ucapan selamat dan doa dari temen-temen semua, semoga dibalas dengan yang lebih baik oleh Allah, Amin.
ReplyDeleteBarakallah...Selamat ya Indra...
ReplyDeleteAlhamdulillah akhirnya....kirain tadi apaan :)
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeletebarakkallah.....
akhirnya yang ditunggu muncul juga...
selamat ya mas indra...semoga diperlancar dan dipermudah segala urusannya....
Akhi, Allah SWT tahu yang terbaik buat hamba-hamba-Nya. Coba degh renungkan lagi nikmat-nikmat Allah SWT yang mengantarkan engkau kepada kesiapan ini. Jangan lupa bersyukur, bersabar, dan tetap takut kepada azab Allah SWT ya? Jadi, kedewasaan seseorang itu ternyata bergantung kepada seberapa besar ketergantungannya kepada Allah SWT dengan segala kemahaagungan-Nya.
ReplyDeleteselamat..semoga seperti apa yang direncanakan..amien.., yang bellum semoga cepat menyusul (semoga ada yang merasa)..heheheh
ReplyDeletesetelah itu perasaannya gimana? berubah ngak?
ReplyDeleteselamat ya...mabruk muqaddam
Waah membaca di awal aku degdegan..dan pas diakhir gemeter..gemeter seneng maksudnya mas..
ReplyDeleteAlhamdulillah....seneeeeng betul denger kabar baik ini. Semoga kedepannya diberikan kemudahan olehNYA ya mas..
Mas Indra mau kado apa dariku nih ;)
selamat ya, ndra :)
ReplyDeleteInsya Allah semuanya lancar2...
waaa... alhamdulillah.. deg2an nih bacanya... barakallah. semoga lancar prosesnya
ReplyDeleteExcusme... am i missing something?
ReplyDeleteAlhamdulillah... akhirnyaa yaaa... sending you millions of prayers!
alhamdulillah.. barakallohu laka wa baroka 'alaika wa jama'a bainakuma fii\ khoyr.. smoga menjadi keluarga yang SAMARADA.. dmudahkan segala urusannya dari khitbah sampai tuntas walimatul ursy nya :D
ReplyDeletetrus... gimana ceritanya waktu ke Bandung.. kok gak ada lanjutannya...
ReplyDeletediitunggu loooo
jadi kapan Mas hari H nya?
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteBarakallah.. akhi ana turut berbahagia....
yes you're definitely missing something ! hehe situ sibuk banget sih kayanya :p. But thanks for the prayers ya
ReplyDeleteAmin ! syukron ya ukh Dilla
ReplyDeletekelanjutannya ? hehe nanti ya mba pasti aku update deh
ReplyDeleteBelum ditentukan mba, aku juga masih mengurus beberapa hal yang berkaitan dengan ma'isyah nya :)
ReplyDeleteAduh akhii....antum kemana aja ? ana kangen akh. Fa Insya Allah sa naltaqii fi waqtin akhor! harus ! :D
ReplyDeletehahaha parah kok saya baru baca sih??? hidup mas Indra! tapi kayaknya ente bakal nikah duluan euy... saya masih rada lama.... [hiks]
ReplyDeletehehehe tenang-tenang...saya juga kayanya sama nih dengan situ {hiks juga]
ReplyDeletedra...yg jurnal wirausahanya dah di delete yah?:) tapi tertarik bacanya loh Dra...kebab turki. Aye mampir insyaAlloh kalo ke jakarta...
ReplyDeletemoga wirausahanya lancar dan tambah maju...trus perkembangan yg ini bagaimana? he he heee...apa bareng2 akmal neh hari H nya?
uehuheu iya sempet didelete, nanti diposting lagi tapi khusus VIP ..halah ! uehueh
ReplyDeleteah mas budi kayak dah tau aja hari-H nya saya... kekekeke mo tau? mo tau? :p
ReplyDeleteYah kan ane mancing kalian neh Mal....eleuh2 maen rahsia rahsia weh ka abdi..sok atuh lah bejakeun ka abdi saha calonna jeung kapan hari H na
ReplyDeleteah calonna mah intip we di album foto wisudaan saya atuh... kalo hari H-nya cari aja somewhere in the thick jungle of multiply kekekeke :D
ReplyDeleteyeee emangnya kita ikan ?!
ReplyDeleteiya nih... mas indra kan jelas bukan ikan, tapi crocodile... kekekekek :D
ReplyDeletejurnal ini yah Mal?...ngelayap ke MP Indra...mana mal? ngga ada tulisan hari H nya wekekekeee
ReplyDeleteteteup memancing di balong pak haji:D
bukan yg ini, tp gak jauhlah dari sini mah... kekekeke sukurin penasaran lo... :D
ReplyDeletereplyakmal wrote on Jun 19
ReplyDeletehahaha parah kok saya baru baca sih???
------> hiks, sama. barakallah semoga lancar semuanya
Wah.. kapan nih mas Indra acara nya.. ? jangan lupa undang2 yah...
ReplyDeleteSelamat yah.... Semoga mencapai keluarga yang penuh berkah.. Amien...
btw cepat juga yah prosesnya ? :-)
kyknya aku yg telat dehhh...!!! hiksss
ReplyDeletebarakallah ya
ooo.......ini toh yang buat peluh membanjir...:)
ReplyDeleteBarakallahulakum.....
kena pasal berlapis
ReplyDeletelho, kirain udah married, kalo liat foto multiplynya ... :D
ReplyDeleteiyalah penganten baru saudara kita ini...
ReplyDeleteini flash back, gitu ceritanya? atau ria yg telat baca ya?
ReplyDeleteHayoo pada liat tanggal postingan ini dooong :D
ReplyDelete