Tuesday, September 11, 2007

Minta maaf sebelum Ramadhan memang baik, hanya kita perlu hati-hati

Rating:★★★★★
Category:Other
Sumber : http://andri.cisco.or.id/


Banyak sekali email yang kuterima, maupun orang yang memposting di blog-nya berisi ucapan permintaan maaf menjelang Ramadhan, dan tidak lupa mencantumkan kalimat-kalimat ini :

“Ketika Rasullullah sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengatakan Amin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Amin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Amin sampai tiga kali.

Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: “ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah Amin-kan do’a ku ini,”
jawab Rasullullah.

Do’a Malaikat Jibril itu adalah:
“Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:

1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
2) Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;
3) Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Membaca hadits itu, wow….ngeri sekali rek. Maka kemudian kutelusuri, adakah hadits yang periwayatannya memang seperti ini, maka ternyata kemudian kutemukan hadits lain yang mirip, redaksinya seperti ini:

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam naik ke atas mimbar kemudian berkata, “Amin, amin, amin”. Para sahabat bertanya :

“Kenapa engkau berkata ‘Amin, amin, amin, Ya Rasulullah?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Telah datang malaikat Jibril dan ia berkata :

‘Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau namun dia tidak bershalawat kepadamu dan katakanlah amin!’ maka kukatakan, ‘Amin’, kemudian Jibril berkata lagi, ‘celaka seseorang yang masuk bulan Ramadhan tetapi keluar dari bulan Ramadhan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin!’, maka aku berkata : ‘Amin’. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata lagi. ‘celaka seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga dan katakanlah amin!’ maka kukatakan, ‘Amin”.

(Hadits Riwayat Bazzar dalam Majma’uz Zawaid 10/1675-166, Hakim 4/153 dishahihkannya dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi dari Ka’ab bin Ujrah, diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 644 (Shahih Al-Adabul Mufrad No. 500 dari Jabir bin Abdillah)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani

Berkata Nabi SAW, telah datang jibril dan dia berkata, Wahai Muhammad, barang siapa menemui bulan Ramadhan dan kemudian mati dan tidak diampuni (dosanya), maka dia akan dimasukkan ke dalam neraka dan Alloh akan mengabaikannya (jauh darinya ??), katakan Amin, maka aku berkata Amin. [HR. Thabrani dari Jaabir] - ini terjemahan bebas dariku, kalau salah tolong dikoreksi, soalnya dapet haditsnya di website arab, so no terjemahan -

Nah, sampai dengan saat ini, belum pernah kutemukan riwayat hadits yang pertama (kalau itu betul-betul hadits - kalau ada yang nemuin, tolong saya dikasih tahu ya !), dan kepada rekan-rekan sekalian, berhati-hatilah ketika hendak memforward email/posting, siapa tahu anda justru turut serta menjadi “tersangka” penyebar HOAX, dan ini HOAXnya lebih parah, memalsukan hadits Nabi SAW. Padahal ancaman pemalsu hadits nabi tuh berat sekali, berhati-hati tentu menjadi suatu hal utama disini.

But, anyway, kalau mau maaf menjelang Ramadhan menurutku sih oke-oke saja, hanya saja jangan sampai kita mengharuskan diri kita untuk meminta maaf sebelum Ramadhan, kalau tidak maaf, khawatir puasanya tertolak. Karena sebenarnya perbuatan maaf-memaafkan (jauh lebih utama memaafkan loh dari pada minta maaf :) - Ciri orang bertaqwa: Berinfaq dalam keadaan lapang maupun sempit, menahan amarah, dan memaafkan manusia) adalah perbuatan yang baik. Kapan pun bisa kita lakukan, tidak perlu menunggu momen sebelum Ramadhan maupun menjelang Idul Fitri. OK!

Sebelumnya, bagi terutama yang kenal dengan saya, saya telah memaafkan segala kesalahan antum sekalian, juga dengan ini saya mohon maaf untuk semuanya, saya banyak khilaf dan salah. Semoga Alloh memudahkan kita untuk banyak beramal dan beribadah di Ramadhan ini. Aamin.

Tulisan ini bukan bermaksud mendiskreditkan budaya maaf-memaafkan menjelang Ramadhan, tapi lebih memberi penekanan agar kita berhati-hati ketika hendak memforward sesuatu, jangan sampai memforward tanpa kita klarifikasi/periksa terlebih dahulu, siapa tahu ternyata HOAX atau Hadits palsu, dan jangan sampai kita mengharuskan sesuatu yang Nabi SAW tidak pernah memerintahkannya.

_____________________________________


Malaikat berdoa Rasullulah Mengaminkannya

Oleh:Yussamir Aljohori
September 6, 2007

Berkenaan dengan hadis yang mengatakan Malaikat Jibril berdoa yang sedang hangat disebar luas itu saya harap dapat dihentikan.Kerana hadis ini tidak dapat dipastikan lagi sumber periwayatannya,oleh itu lebih kita berdiam diri dalam hal ini.Ini bertepatan dengan satu peringatan dari Nabi iaitu:

اتقوا الحديث عنى الا ما علمتم(رواه ترمدذى و ابو شيبه)

takutlah(hati-hatilah) kamu didalam menyampaikan hadis daripada saya, kecuali apa-apa (hadis) yang engkau semua telah ketahuinya“[1]

Ini hadisnya yang sedang hangat disebar luas melalui pelbagai medium,terutama di Universiti saya dengan menggunakan Yahoo Messenger (YM) :

Doa Malaikat jibril Menjelang Ramadhan "Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: * Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada); * Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri; * Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya." Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali. Dapat kita bayangkan, yang berdoa adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jumaat.[2]

Memang hadis itu tidak dapat diketahui lagi tentang kesahihannya,namun disebabkan ketidaktahuan kita tentang sumbernya maka perlu kita berdiam diri.

Saya telah mengadukan hal di atas kepada sahabat saya dan bertanyakan hal ini kepada beliau adakah beliau tahu mengenai hadis diatas .Dan beliau secara peribadi mengatakan beliau tidak pernah mengetahui adanya hadis diatas(beliau adalah seorang pelajar Timur Tengah yang mengambil bidang hadis).Namun menurut beliau hadis yang didalamnya terdapat Rasullulah mengaAminkan doa Malaikat adalah seperti dibawah ini:

عن كَعْب بن عُجْرَة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: احْضُرُوا المنبَر، فَحضرْنَا، قلمَّا ارْتقَى درجَةً قَال: آمين، فلما ارتقى الدرجَة الثانية: قال آمين، فلما ارتقى الدّرجَة الثالثة قال: آمين، فلما نزل، قلن: يا رسولَ الله لقَدْ سمعنَا مِنْكَ الْيَوْمَ شَيْئاً ما كُنَّا نَسْمَعُه! قال: إن جِبْريلَ عليه السلام عَرضَ لِي فقال: بَعُدَ منْ أدرَكَ رمَضَانَ فَلِمْ يُغْفَرْلَهُ قلت: آمين، فلما رقيت الثانية قال: بَعُدَ منْ ذكرت عنده فلم يصلّ عَلَيْكَ فقلت آمين، فلما رقيت الثالثة قال: بَعُدَ مَنْ أَدرَكَ أبويهِ الكبر عنده أو أَحَدَهُمَا فلم يُدْخِلاَهُ الْجنَّةَ قلْتُ: آمين

Maksud hadis:

Dari Ka’ab Bin ‘Ujrah (ra) katanya: Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) bersabda: Berhimpunlah kamu sekalian dekat dengan mimbar. Maka kamipun berhimpun. Lalu beliau menaiki anak tangga mimbar, beliau berkata: Amin. Ketika naik ke anak tangga kedua, beliau berkata lagi: Amin. Dan ketika menaiki anak tangga ketiga, beliau berkata lagi: Amin. Dan ketika beliau turun (dari mimbar) kamipun bertanya: Ya Rasulullah, kami telah mendengar sesuatu dari tuan pada hari ini yang kami belum pernah mendengarnya sebelum ini. Lalu baginda menjawab:

“Sesungguhnya Jibrail (as) telah membisikkan (doa) kepadaku, katanya: Celakalah orang yang mendapati bulan Ramadhan tetapi dosanya tidak juga diampuni. Lalu aku pun mengaminkan doa tersebut. Ketika aku naik ke anak tangga kedua, dia berkata lagi: Celakalah orang yang (apabila) disebut namamu di sisinya tetapi dia tidak menyambutnya dengan salawat ke atasmu. Lalu aku pun mengaminkannya. Dan ketika aku naik ke anak tangga yang ketiga, dia berkata lagi: Celakalah orang yang mendapati ibubapanya yang sudah tua atau salah seorang daripadanya, namun mereka tidak memasukkan dia ke dalam surga. Lalu aku pun mengaminkannya.[3]

Oleh itu saya berharap semua orang dapat menghentikan menyebarkan hadis diatas yang tidak tahu asal-usulnya,dan dapat menggunakan hadis satu lagi yang sudah terang akan kesahihannya itu.

*Terima kasih kepada sahabat saya yang telah bersusah payah mencari hadis ini..Untuk memastikan penggunaan Hadis yang satu lagi itu tidak disebarluas.Moga ada manfaat untuk kita bersama.



[1] Riwayat imam tarmidzi dan Abu Syaibah didalam kitab Mubahas fi ulumul hadis oleh Manna’ Khalil Al-Qathan.

[2] Hadis ini tidak dapat dipastikan asal-usulnya oleh itu lebih baik kita berdiam diri dan tidak menyebar luaskannya.

[3] HR Al-Hakim dan Sanadnya Sahih)


16 comments:

  1. aaah lagi-lagi... nemu ini. ini juga jadi bahan percakapan saya dan suami, setjara yg ngirim sms, ym dan email gak ngasih sumbernya, cuma penggalannya aja... Jazakalloh untuk sharingnya. saya juga jadi ingat, bahwa saya pernah menemukan hadits yg sama di lembaran yaa bunayaanya majalah Nikah, dan jadi seram karena bagian terakhirnya :
    Celakalah orang yang mendapati ibubapanya yang sudah tua atau salah seorang daripadanya, namun mereka tidak memasukkan dia ke dalam surga. Lalu aku pun mengaminkannya. karena mengingatkan saya betapa kurang berbaktinya saya pada orang tua, terutama mama saya. Hiks

    ReplyDelete
  2. Syukron dah dimaafkan segala khilaf n dosa, insya Allah saya jg memaafkan bang Indra, moga puasa Ramadhan ini penuh berkah,aamiin :)

    ReplyDelete
  3. Aku dah curiga kalau riwayatnya lemah.. makanya aku tetap minta maaf, selagi ada waktu...

    ReplyDelete
  4. memang nggak ada haditsnya, dan nggak diwajibkan. Tapi mungkin karena kita kita akan dapat kesempatan untuk menjadi suci --dan jikalau Allah berikan kita kesempatan itu--, tetapi ternyata kita tersandung kesalahan karena orang yang kita punya salah padanya berharap kita meminta maaf, keknya rugi ya ndra :D

    eniwe, tenang aja, indra udah aku maafin kok :P

    ReplyDelete
  5. makaseeh infonya, emang jaman sekarang tuuh aneh2 aja...

    selanjutnya...
    maafin segala khilaf dan salah yang pernah kami lakukan ya bang Indra..?

    ReplyDelete
  6. Sama-sama ya, saya juga mohon maaf atas khilaf yang terjadi. Selamat menjalankan ibadah Ramadhan untuk semuanya ya, semoga ramadhan kali ini lebih baik dari yang kemarin. Amin

    ReplyDelete
  7. Assiiikkk alhamdulillah....sama-sama lho mba juga udah dimaafin :D

    ReplyDelete
  8. kamana wae Kang..
    Ramadhan Karim...

    ReplyDelete
  9. aya ah...heheh cuman jarang nulis yeuh, maklum newly dad :D

    ReplyDelete
  10. aq sanagt senag bisa gabung di mp peyan

    ReplyDelete