Tuesday, November 29, 2005

Sujud



Assalamu'alaikum wr wb




Kata "sujud" banyak disebutkan dalam al Qur'an yang jumlahnya
melebihi lima puluh kali. Hakikat sujud hanya bisa kita rasakan ketika
manusia mengetahui dan paham kepada siapa mereka menyembah. Dia yang
menciptakan alam semesta ini, Dia yang menyempurnakan bentuk jiwa dan
raga manusia, Dia yang memberikan nikmat kepada seluruh mahluk-Nya.
Hanya Allah-lah yang patut disembah. Allah dengan kasih sayang-Nya
memerintahkan seluruh manusia untuk sujud, tunduk dan patuh kepada-Nya,
tapi manusia dengan segala sifat sombongnya kadang tidak atau belum
mengerti makna dari perintah tersebut.

Allah Yang Maha Mulia
dan Maha Kaya tidak memerlukan seluruh manusia untuk sujud kepada-Nya,
karena apabila seluruh mahluk di muka bumi ini bersujud kepada-Nya, hal
itu tidak menambah sifat mulia dan tidak pula menjadikan kerajaan-Nya
semakin besar, karena memang hanya Allah-lah yang mempunyai kuasa yang
paling besar dan luas. Dia-lah Sang Maha Raja yang tidak membutuhkan
mahluk-Nya untuk membuat kerajaan-Nya besar.

Allah telah
berfirman dalam satu hadits qudsi yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al
Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Wahai
hambaku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang
terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan
paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah
kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama
diantara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin
diantara kalian, semuanya seperti
orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku"

Subhanallah,
Allah telah menyatakan bahwa Dia tidak memerlukan mahluk-Nya untuk
membuat kerajaan-Nya semakin mulia. Manusia-lah yang membutuhkan Allah,
manusia-lah mahluk lemah yang senantiasa membutuhkan karunia dan
pertolongan dari-Nya. Setiap detik, setiap jam dan setiap saat manusia
dalam keadaan miskin, bangkrut dan membutuhkan kekayaan-Nya. Maka
mengapa masih ada manusia sombong yang mengatakan bahwa apa-apa yang
dihasilkannya itu adalah murni dari hasil usahanya sendiri sehingga
lupa atau sengaja melupakan diri untuk bersujud, bersyukur dan
menyembah-Nya.

Salah
satu wujud rasa syukur yang bisa dilakukan oleh manusia adalah sujud
syukur yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Diriwayatkan
dari Abi Bakrah bahwa Rasulullah saw apabila mendapatkan kabar yang
menyenangkan, maka beliau tunduk sujud karena Allah [Sunan Abu daud 2/534].


Sujud syukur bagi beberapa orang mungkin telah melupakannya, atau malah
bagi sebagian lain, sujud syukur ini begitu diumbar sehingga tempat dan
kondisi tidak lagi diperhatikan sebagai kelayakan untuk melakukan sujud
syukur. Misalnya, kita sering melihat ketika seorang penyanyi yang
berpakaian serba mini yang ketika memenangkan sebuah perlombaan menyanyi, maka
dia pun sujud syukur dan entah disadari atau tidak, auratnya pun
terbuka. Astaghfirullah, kita berlindung kepada Allah dari sifat khilaf
seperti itu.

Sujud
adalah bentuk rasa syukur dan penghambaan manusia kepada Tuhannya yang
paling  Mulia. Banyak penelitian dari sisi ilmiah tentang manfaat
sujud yang dikatakan semakin sering kita sujud maka akan membawa
manfaat yang baik untuk sisi jasmani seorang manusia karena ketika
sujud, bagian otak mendapatkan pasokan darah yang mengalir dengan
lancar.

Terlepas dari shahih atau tidaknya penelitian
tersebut, hendaknya manusia memahami bahwa ketika dalam posisi sujud,
bagian belakang yang merupakan tempat kotor, berada diatas bagian
kepala dan wajah. Posisi tersebut mengingatkan kita bahwa bagian kepala
(pikiran) dan  wajah manusia adalah tempat berkumpulnya
bibit-bibit dosa, diantaranya adalah mata dan lidah. Bagian tersebut
bisa menjadi bagian yang lebih kotor dibandingkan bagian belakang
apabila tidak terjaga.

Maka sudah sepatutnya manusia bersujud
sambil merasa malu, takut dan "menyembunyikan" wajahnya yang telah
dikotori dan hina ketika sedang berkomunikasi dengan Tuhannya sambil
terus memohon ampun atas segala dosa yang telah dilakukan. Bersyukur
atas segala nikmat yang diberikan-Nya tanpa pamrih, atas setiap
hembusan nafas dan atas semua yang telah ditetapkan bagi manusia.
Sujudlah untuk meraih ridha-Nya, kenali dan dekati Dia, bukankah
saat-saat manusia paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika bersujud ?
dan juga inginkah kita menjadi teman dari seorang nabi kita yang mulia,
Rasulullah saw di surga nanti ?.

Karena Rabi'ah ibn Malik al-aslami pernah bertanya sambil memohon kepada Rasulullah saw,  "Wahai Rasulullah, saya memohon kepadamu agar dapat menjadi temanmu di surga". Rasulullah saw berkata, "Apakah ada yang lainnya ?". Rabi'ah ibn Malik menjawab, "Cukup itu saja". Lalu Rasulullah saw pun bersabda, "Tolonglah aku untuk memperbanyak sujud".[HR. Muslim 1046, Abu Dawud 1320, an-Nasa'i 1136].





Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami,


adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami),



mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya,



sedang mereka tidak menyombongkan diri.



[QS : As Sajdah 15]





Wassalaamu'alaikum wr wb
 






10 comments:

  1. Mas Indra..
    Alhamdulillah..
    Terima kasih..
    D saat saya sedanng..Alhamdulillah, Mas indra ngasih artikel ini..
    Allah bless you brother..

    ReplyDelete
  2. Terima kasih udah sharing sama kita disini Ndra, smoga bisa bermanfaat buat teman2 lain...at least buat gw menyentuh banget...sekali lagi Thanks...

    ReplyDelete
  3. Allah telah berfirman dalam satu hadits qudsi yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Wahai hambaku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku"

     - indrayogi

    Sekedar tambahan aja yach, bagi yang ingin kroscek bahwa Hadits qudsi ini diriwayatkan oleh imam muslim, at tirmidzi dan ibnu majah.

    Maka sudah sepatutnya manusia bersujud sambil merasa malu, takut dan "menyembunyikan" wajahnya yang telah dikotori dan hina ketika sedang berkomunikasi dengan Tuhannya sambil terus memohon ampun atas segala dosa yang telah dilakukan. Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya tanpa pamrih, atas setiap hembusan nafas dan atas semua yang telah ditetapkan bagi manusia. Sujudlah untuk meraih ridha-Nya, kenali dan dekati Dia, bukankah saat-saat manusia paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika bersujud ? dan juga inginkah kita menjadi teman dari seorang nabi kita yang mulia, Rasulullah saw di surga nanti ?.

    Karena Rabi'ah ibn Malik al-aslami pernah bertanya sambil memohon kepada Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah, saya memohon kepadamu agar dapat menjadi temanmu di surga". Rasulullah saw berkata, "Apakah ada yang lainnya ?". Rabi'ah ibn Malik menjawab, "Cukup itu saja". Lalu Rasulullah saw pun bersabda, "Tolonglah aku untuk memperbanyak sujud".[HR. Muslim 1046, Abu Dawud 1320, an-Nasa'i 1136]

     - indrayogi

    Subhanallahu, akh, seandainya kita tahu dan menyadari bahwa tidak ada yang dapat kita sombongi dengan melihat orang yang sujud, semua menghinakan diri di hadapan Allah azza wa jalla kecuali orang-orang yang telah disesatkan hatinya oleh Nya.

    ReplyDelete
  4. subhanalloh............kuais awi awi...bagus banget,sukron ya om indra......

    ReplyDelete
  5. thanks, bro... atas sharingnya...
    sungguh membuatku kembali banyak merenung....

    jangan bosan-bosan mengingatkan kami yang sering alpa ini... ^^;

    ReplyDelete
  6. mas indra...pernah saya berpikir kenapa do'a ruku subhaana robbiyal 'adhim dan ketika kita sujud kita mengucapkan subhaanarobbiyal a'la..memang semua tauqifi dari Alloh hanya bukankah ruku sebuah penghormatan (ta'dhim) maka do'a kita subhaana roobiyal al'adhim (pengagungan kita pada Yang Maha Agung) dan bukankah sujud merupakan perendahan diri pada Yang kuasa maka kita pun harus mengakui Ketinggian Alloh yang Maha tinggi (Al A'la) maka kita ucapakan subhaana roobiyal a'la ( Maha Suci Robbku Yang Maha Tinggi)

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah, syukron akh. Ana bersyukur punya saudara yang bisa mengingatkan seperti ini :). Jazakallah khairan katsiran

    ReplyDelete
  8. Ya, disetiap gerakan shalat kita ada doa yang merupakan puja-puji untuk Allah. Syukron atas tambahannya :)

    ReplyDelete