Sunday, July 8, 2007

Sehari bersama Prof. Mudatsir Abdul Karim

Assalamu'alaikum,


Galak. Begitulah kesan pertama yang saya tangkap pertama kali bertemu beliau. Tapi setelah banyak berdiskusi dengan guru besar ilmu politik di ISTAC-IIUM Kuala Lumpur ini, kesan itu memudar dan saya melihat sifat kasih sayang dan kebapakan dalam diri beliau. Foto-fotonya ada disini.

Hari Jum'at tanggal 29 Juni kemarin saya mendapat tugas dari INSISTS untuk menjadi tour guide pribadi beliau seharian penuh. Setelah bertemu dengan mas Eko sang sekretaris INSISTS di Kalibata jam 11, kami berdua segera menjemput Prof. Mudatsir dan keluarganya yang menginap di sebuah Guest House di daerah Pejaten. Rencananya hari itu Prof. Mudatsir ingin melaksanakan sholat Jum'at di masjid Istiqlal. Tapi entah kenapa hari itu Jakarta macet seharian penuh. Akhirnya kami memutukan untuk sholat Jum'at di masjid di daerah Kalibata. Setelah itu makan siang di rumah makan padang. Diskusi di INSISTS hari itu seharusnya dimulai dari jam 2 siang, tapi karena macet, jarak dari rumah makan padang ke INSISTS terasa jauh dan memakan waktu 45 menit untuk sampai disana. Diskusi pun dimulai jam 3 kurang 10 menit.

Setelah diskusi selesai jam 5 sore, Prof. Mudatsir minta diantar ke masjid Istiqlal untuk sholat Maghrib berjamaah disana. Saya berangkat bersama bang Henry Shalahuddin dan mas Eko. Tapi lagi-lagi kemacetan Jakarta membuat kami harus tertinggal sholat berjamaah disana. Selama dijalan Prof. Mudatsir bicara tentang struktur pemerintahan di Malaysia dan juga banyak bertanya apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah Jakarta untuk mengatasi kemacetan yang sudah sedemikian parahnya. Saya katakan bahwa sarana angkutan Busway dan Monorail adalah salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mengatasi kemacetan walaupun sampai saat ini belum menunjukan perubahan yang signifikan.

Kami sampai di Istiqlal sekitar jam setengah 7. Setelah sholat Maghrib dan Isya berjamaah di Istiqlal, Prof. Mudatsir yang aslinya dari Sudan ini minta diantar ke tempat perbelanjaan. Kalau yang ini tentu permintaan dari istri dan anak perempuannya juga untuk mencari oleh-oleh untuk anaknya yang lain di Malaysia. Saya memutuskan untuk mengantar beliau ke Plaza Senayan, karena saya ingat disana ada Metro yang menyediakan cukup banyak barang yang bisa untuk oleh-oleh.

Sekali lagi, rencana kami untuk bisa selesai semua urusan jam 9 malam harus gagal karena kemacetan di Jakarta hari benar-benar mengubah semua jadwal kami. Kami berangkat dari Istiqlal jam setengah 8 dan baru sampai di Plaza Senayan jam 9 pas. Alhamdulillah saya menggunakan mobil bertransmisi matic jadi cukup mengurangi penderitaan menyetir di Jakarta. Tapi saya sangat kasihan dengan Prof. Mudatsir dan keluarganya, mereka sudah terlihat sangat lelah dan bosan selama di perjalanan. Untung ketika hendak berangkat dari INSISTS sorenya saya punya inisiatif untuk mengajak bang Henry yang fasih bahasa arabnya, sehingga selama di perjalanan Prof. Mudatsir jadi lebih banyak berdiskusi dengan bang Henry.

Selesai belanja Prof. Mudatsir mengatakan, "You're all my guest now so please show me a nice and cozy restaurant and let me take you to a dinner". Alhamdulillah perut kami yang sedari sore meronta akhirnya akan diberi makan juga hehe. Berhubung yang ditunjuk sebagai tour guide adalah saya maka saya memikirkan akan saya bawa kemana ya tamu ini ? Saya sempat terpikir untuk mengajak mereka ke Arabian Cafe di Kemang agar mereka merasakan bagaimana atmosfir Timur Tengah di Jakarta. Tapi ternyata setelah sampai di daerah Kemang tentunya dengan bermacet-macet ria dahulu, tempat itu ngga saya temukan, entah memang sudah tutup atau mungkin terlewat.

Akhirnya saya berinisiatif untuk mengajak mereka ke Dakken yang masih di daerah Kemang juga, sebuah cafe yang punya speasialis steak & coffee. Alasan saya memilih di tempat itu adalah karena sepi pengunjung dan tata ruangnya pun menyerupai rumah biasa sehingga bisa lebih hangat suasananya dibanding restoran yang ramai. Kita berangkat dari Plaza Senayan sekitar jam 10an dan sampai di Kemang jam 11an, walhasil makan malam kami baru dimulai jam setengah 12 malam ! hehe...

Setelah kenyang dan mulai ngantuk, kami pun mulai beranjak pulang. Tujuan pertama tentu mengantarkan Prof. Mudatsir dan keluarganya kembali ke guest house di Pejaten. Tujuan kedua mengantarkan bang Henry dan mas Eko ke kantor INSISTS di Kalibata. Dan tujuan terakhir, tentu saja pulang ke rumah saya dan menemui Nina, istri tercinta yang kehamilannya sudah 7 bulan yang sudah saya tinggalkan seharian dari pagi. Saya sampai dirumah sekitar jam setengah 2 pagi. Alhamdulillah Nina bisa mengerti bahwa apa yang saya lakukan ini insya Allah bernilai amal baik dan semoga Allah melimpahkan balasannya kepada kami dan anak kami nanti. Amin !


Wassalamu'alaikum


PS : Rekaman diskusi di INSISTS dengan Prof. Mudatsir insya Allah akan diposting disini.

6 comments:

  1. Amiinn... Semoga menjadi anak yang shalih/shalihah.
    Bang... Beneran, ikut capek baca postingannya Abang! Salam buat Kak Nina, yang sabar ^_^

    ReplyDelete
  2. Wah dah tujuh bulan ya? Semoga dilancarkan sampai persalinan! Insya Allah.

    ReplyDelete
  3. indra.. prof ini adalah diantara yang terbaik di IIUM.. salah satunya jika diberi peluang... panggil dong Prof Dr Ibrahim zein. dia adalah pakar tentang hadis. sal banyak berbincang dengannya tentang hadis di bilik kuliah. kalau comparative religion.. Prof Dr kamar oniah. dia orangnya tegas dan ngak tahu gimana mau jelaskan...dia sendiri mengaku dia orthodok Muslim. tapi bagi sal..ilmunya aduh...ngak bisa ditandingi.. masyaallah.

    ReplyDelete
  4. Amiin ! Hehehe emang malem itu capek banget tu pulangnya. Pegelnya ngga ilang-ilang sampai besok sorenya, untung ada yang mijetin hehe

    ReplyDelete
  5. Amin ! syukron buat doanya mas :) Salam buat istri dan keluarga ya

    ReplyDelete
  6. Wah sal syukron banget buat infonya, nanti aku kasih tau insists deh supaya ngundang beliau-beliau ini....btw mereka baik-baik ngga ? hehehe. Oh ya kalau ngga merepotkan, aku mau dong kalau ada biodata mereka+foto kalau ada :D

    ReplyDelete