Thursday, July 5, 2007

Diskusi INSISTS: "Pengalaman Belajar Islam di Barat"

Start:     Jul 7, '07
Tema :

Pengalaman Belajar Islam di Barat

Pembicara :

Dr. Syamsuddin Arif Ph.D*
(Orientalisches Seminar, Universitas Frankfurt)

Waktu :

Sabtu, 7 Juli 2007 Pukul 13.00 WIB

Tempat :

INSISTS
Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization
Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan
Tlp. 021-7940381 SMS Centre: 08111102549

Peserta Tidak Terbatas


Syamsuddin Arif, lahir 19 Agustus 1971 di Jakarta, tamat dari KMI Gontor 1989. Setelah dua tahun mengaji dan mengabdi di Majlis Qurra’ wa-l Huffazh, Tuju-tuju, Bone (Sulawesi Selatan), menempuh program S1 di International Islamic University Malaysia (IIUM) sampai selesai 1996. Kemudian melanjutkan program S2 di International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) sampai selesai 1999 dengan tesis, “Ibn Sina’s Theory of Intuition”, di bawah bimbingan Alparslan Açikgenç.

Program S3-nya di ISTAC diselesaikannya pada 2004 dengan disertasi berjudul “Ibn Sina’s Cosmology: A Study of the Appropriation of Greek Philosophical Ideas in 11th Century Islam”, di bawah supervisi Paul Lettinck. Saat ini ia tengah menggarap disertasi keduanya di Orientalisches Seminar, Universitas Frankfurt, yang disponsori oleh DAAD Jerman.

Ia pernah mengajar selama dua semester di Matriculation Centre IIUM, menjadi staf Publications Unit di ISTAC, dan dikirim oleh ISTAC ke Istanbul (Turki) selama dua bulan atas undangan IRCICA untuk mempelajari seni khat langsung dari Hasan Celebi (murid Hamid al-Amidi).
    
Di samping Arab dan Inggris, bahasa yang telah (dan masih terus) dipelajarinya antara lain Greek, Latin, Jerman, Perancis, Hebrew dan Syriac. Karya tulisnya yang telah diterbitkan antara lain: “Intuition and Its Role in Ibn Sina’s Epistemology” dalam al-Shajarah, vol. 5, no.1 (2000): 95-126, “Sufi Epistemology: Ibn ‘Arabi on Knowledge and Knowing” dalam Afkar, no.3 (2002): 81-94, dan “Intuitive Knowledge in Ibn Sina: Its Distinctive Features and Prerequisites” dalam al-Shajarah vol.7, no.2 (2002). Ia juga aktif menulis di media masa nasional seperti Republika dan Hidayatullah.

Source : insists.multiply.com

19 comments:

  1. Indraaaa.. lama gak bersapa. Gimana kabar?

    btw, mbak inci sekarang pindah ke malaysia ya. udah tau kan

    ReplyDelete
  2. Indra, salam ya buat Ust. Syams. Dari teman-teman di Jerman.
    Jangan lupa direkam :-)

    ReplyDelete
  3. Ya mas Indra dah lama nggak denger rekaman INSISTS nih..please help ya. Senang baca profile Mas Syamsudin Arif.

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah kabar baik mba, iya mba Inci pindah kesana saya udah denger kok dari temen di INSISTS. Mba kapan-kapan main juga dong ke GIP Kalibata :)

    ReplyDelete
  5. Insya Allah tan nanti disalamin....btw siapa aja nih yang nitip salam ? biar nanti saya sampaikan ke pak Syams....

    Rekam ? wah ini sih udah banyak yang melakukannya disana nanti. Jadi tinggal minta filenya hehe

    ReplyDelete
  6. Insya Allah mas Sohadi nanti rekamannya saya posting disini. Sebenernya saya ada banyak rekaman diskusi INSISTS, tapi belum sempet ngecilin filenya untuk di posting disini, juga karena koneksi disini dial up jadi agak-agak lama uploadnya hehe mohon maklum :)

    ReplyDelete
  7. Wah dia mah curang make profile segala..
    kita fastabiqul khairat yang nempel pamflet iklan INSISTS :)
    tolong diposting rekamannya :) thanks..

    ReplyDelete
  8. Dari Sultan+IKID Darmstadt+MII Frankfurt ;-)
    (kalau disebutin per orang bisa banyak :D)
    File-nya nanti di upload di MP ya ndra (kalau tidak memberatkan...:-)
    Salam.

    ReplyDelete
  9. MasyaAllah, perlu emang ada orang yang seperti ini...
    Btw, blio bukan yang beraliran 'liberal' kan...?

    ReplyDelete
  10. Bukan Mbak...
    Beliau malah Pengcounter Aliran Liberal

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah... Mau mastiin aja siy, walau udah nebak. Diposting Indra di sini ya mestinya bukan dari Islib.
    Makasih Mas Mahir, namanya mengingatkan saya dengan ponakan... :-)

    ReplyDelete
  12. Wah, alhamdulillah, setelah tejebak kemacetan Bandung-Jakarta, saya akhirnya bisa menghadiri dan silaturahim ke INSISTS, meski telat, sekaligus bisa bertatap muka langsung dengan Ust. Syamsuddin Arief. Sayang ya, sosok seperti Ustadz, Syamsuddin, Adi Setia, Ugi Suharto, Anis Malik TOha, tidak "dihargai" di negeri kita sehingga harus mengajar di Malaysia.

    Mungkin gerakan infaq untuk INSISTS mesti digulirkan lebih luas, supaya cita-citanya mendirikan PT serupa ISTAC bisa terwujud, dan beliau-beliau bisa ngajar di negeri sendiri.

    Semoga

    ReplyDelete
  13. Lho kok ngga ketemu saya mas ? saya juga hadir lho

    ReplyDelete
  14. hahhahha yah kan kita saling melengkapi akhii :D

    ReplyDelete
  15. iya saya juga nyari-nyari mas indrayogi itu yang mana?
    tapi malu kalo nanya-nanya, kalo yang di depan pake peci putih itu mas indra bukan?

    Saya ngobrol-ngobrol sama mas adian dan mas eko di perpus....

    ReplyDelete
  16. Bukan mas, saya ngga pake peci. Saya yang pas acara duduk di paling depan pake laptop dkt tiang :)....sempet motret-motret juga kok....yah mungkin belum jodoh ketemu kali ya hehe

    ReplyDelete
  17. oh gitu ya....saya memang liat ada yang pakai laptop, tapi nggak merhatiin betul yang pakai. Ya mudah-mudahan kalau saya ke INSISTS kita bisa ketemu.

    Kemarin itu saya telat sekali, datang jam 3 sore, saya kira sudah bubar, sesuai jadwal. Ternyata acara di INSISTS nya juga terlambat ya? jadi masih bisa liat sedikit. Tapi sebetulnya saya ke INSISTS lebih ke silaturahim aja....

    Semoga INSISTS maju dan barakah, juga cita-citanya bikin Perguruan Tinggi bisa terlaksana.....aamiin

    ReplyDelete