Tuesday, April 26, 2005

Membedah Anatomi Aliran Sesat

Rating:
Category:Other
Oleh : Hartono Ahmad Jaiz (Sabili)


Perjuangan selalu mendapat dua tantangan. Tekanan dari luar dan duri dalam daging. Ada banyak pola yang mencoba untuk meruntuhkan bangunan Islam, termasuk aliran-aliran sesat yang mengeruhkan sejarah gemilang.

Aliran sesat tampak makin marak, bahkan mengalami euforia (mabuk kebebasan) di masa Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang menduduki jabatan sejak Oktober 1999 sampai 23 Juli 2001. Dari ruwatan kemusyrikan sampai JIL (Jaringan Islam Liberal) yang tak mengakui hukum Tuhan muncul secara resmi. Hingga ada tokoh aliran sesat yang keceplosan, “Mumpung presidennya Gus Dur.” Orang mulai bingung. Lantas terbit buku Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, 2002, terbelalaklah masyarakat. Ada yang simpati, tapi ada yang gerah.

Dari pihak sesat pun berkelit bahwa yang berhak menentukan sesat itu hanyalah Tuhan. Si sesat masih berteriak pula bahwa yang mengorek kesesatan itu pemecah belah. Kita harus menyadari bahwa yang menyatukan hati itu adalah Allah, bukan kita (lihat QS 2: 62-63).

Adanya persatuan itupun hanya kalau berada pada ketaatan kepada Alllah dan Rasul-Nya. Bila tidak, maka akan bercerai berai. Dalam hadits ditegaskan:

Nu’man bin Basyir berkata, Rasulullah saw menghadapkan wajahnya kepada para manusia, lalu bersabda: Tegakkanlah shaf-shaf (barisan shalat) kalian (diucapkan) tiga kali. Wallahi, kamu sekalian mau menegakkan shaf-shafmu atau (kalau kalian tidak mau) maka Allah pasti akan mencerai beraikan di antara hati-hati kalian.” Nu’man berkata, maka aku lihat seorang lelaki melekatkan pundaknya dengan pundak temannya (dalam shaf shalat), dengkulnya dengan dengkul temannya, dan mata kakinya dengan mata kaki temannya” (HR Abu Dawud dan Ahmad).

Pengertian sesat
Sesat atau kesesatan itu bahasa Arabnya dhalal. Yaitu setiap yang menyimpang dari jalan yang dituju (yang benar) dan setiap yang berjalan bukan pada jalan yang benar, itulah kesesatan. Dalam al-Qur’an disebutkan, setiap yang di luar kebenaran itu adalah sesat (lihat QS Yunus: 32). Kebenaran hanya datang dari Allah.

Pertanyaannya kini, kebenaran dari Allah itu adanya di al-Qur’an dan as-Sunnah, namun cara pemahamannya/penafsirannya model apa? Pertanyaan itu sudah ada jawabannya, dalam hadits tentang 73 golongan, riwayat At-Tirmidzi. “Siapakah dia (golongan yang satu—yang selamat dari neraka—itu) wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “(Mereka yang mengikuti apa) yang aku dan sahabatku berada di atasnya.”

Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan, penulis Lamhah ‘anil firaq adh-dhaallah, Membongkar Firqah-Firqah Sesat, berkomentar. Ketika Rasulullah ditanya tentang siapakah satu yang selamat itu, beliau menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang menempuh jalan seperti yang aku dan sahabatku tempuh.” Maka barangsiapa yang tetap di atas jalan yang ditempuh Rasul saw dan para sahabatnya, maka dia termasuk yang selamat dari neraka. Dan barangsiapa yang menyelisihi dari hal tersebut sesungguhnya dia diancam dengan neraka sesuai dengan kadar jauhnya.

Dalam praktik, kesesatan itu tidak dianggap sesat walaupun dilaksanakan ramai-ramai. Di antara contohnya adalah kelompok yang tidak langsung dikenali sebagai kelompok sesat, misalnya:

Komunitas Penimbrung Qur’an Sunnah
Golongan yang satu ini tidak mau disebut kelompok agama, tak mau pula disebut sekuler. Tapi mereka menolak semua yang datang dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Kelompok ini muncul menjelang pertengahan abad 20 dengan membatasi bahwa al-Qur’an dan as-Sunnah tidak bisa diberlakukan di wilayah mereka, karena beralasan bahwa di tempat mereka bukanlah wilayah al-Qur’an dan as-Sunnah. Mereka punya aturan-aturan tertentu yang kadang masuk ke wilayah yang diatur al-Qur’an dan as-Sunnah dengan “membantu” pelaksanaan praktisnya, dalam hal yang menguntungkan mereka. Misalnya tentang pelaksanaan ibadah haji. Di sisi itulah al-Qur’an dan as-Sunnah mereka terima, bahkan hampir mereka monopoli.

Lain lagi dengan kelompok yang secara nama adalah Islamis, namun justru sesat menyesatkan. Misalnya:

NII KW IX
NII (Negara Islam Indonesia) asalnya DI (Darul Islam, diproklamasikan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, 7 Agustus 1949 di Cisayong Tasikmalaya Jawa Barat). Kemudian nama NII itu berupa penjelasan singkat tentang proklamasi. Pada tahun 1980-an ketika diadakan musyawarah tiga wilayah besar (Jawa Barat, Sulawesi, dan Aceh) di Tangerang Jawa Barat, diputuskan bahwa Adah Djaelani Tirtapradja diangkat menjadi Imam NII. Lalu ada pemekaran wilayah NII yang tadinya 7 menjadi 9, penambahannya itu KW VIII (Komandemen Wilayah VIII) Priangan Barat (mencakup Bogor, Sukabumi, Cianjur), dan KW IX Jakarta Raya (Jakarta, Tangerang, Bekasi).

Pada dekade 1990-an KW IX dijadikan sebagai Ummul Quro (ibukota negara) bagi NII, menggantikan Tasikmalaya, atas keputusan Adah Djaelani. Karena pentingnya menguasai ibukota sebagai pusat pemerintahan, maka dibukalah program negara secara lebih luas, dan puncaknya ketika pemerintahan dipegang Abu Toto Syekh Panjigumilang (yang juga Syekh Ma’had Al-Zaitun, Desa Gantar, Indramayu, Jawa Barat) menggantikan Adah Djaelani sejak tahun 1992.

Penyelewengannya terjadi ketika pucuk pimpinan NII dipegang Abu Toto. Ia mengubah beberapa ketetapan-ketetapan Komandemen yang termuat dalam kitab PDB (Pedoman Dharma Bakti) seperti menggantikan makna fai’ dan ghanimah yang tadinya bermakna harta rampasan dari musuh ketika terjadi peperangan (fisik), tetapi oleh Abu Toto diartikan sama saja, baik perang fisik maupun tidak. Artinya, harta orang selain NII boleh dirampas dan dianggap halal. Pemahaman ini tidak dicetuskan dalam bentuk ketetapan syura (musyawarah KW IX) dan juga tidak secara tertulis, namun didoktrinkan kepada jamaahnya. Sehingga jamaahnya banyak yang mencuri, merampok, dan menipu, namun menganggapnya sebagai ibadah, karena sudah diinstruksikan oleh ‘negara’.

Dalam hal shalat, dalam Kitab Undang-undang Dasar NII diwajibkan shalat fardhu 5 waktu, namun perkembangannya, dengan pemahaman teori kondisi perang, maka shalat bisa dirapel. Artinya, dari mulai shalat zuhur sampai dengan shalat subuh dilakukan dalam satu waktu, masing-masing hanya satu rakaat. Ini doktrin Abu Toto dari tahun 2000-an.
Mengenai puasa, mereka mengamalkan hadits tentang mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka dengan cara, sudah terbit matahari pun masih boleh sahur, sedang jam 5 sore sudah boleh berbuka. Alasannya dalil hadits tersebut.

Gerakan ini mencari mangsa dengan jalan setiap jamaah diwajibkan mencari satu orang tiap harinya untuk dibawa tilawah. Lalu diarahkan agar hijrah dan berbaiat sebagai anggota NII. Karena dengan baiat maka seseorang terhapus dari dosa masa lalu, tersucikan diri, dan menjadi ahli surga. Untuk itu peserta ini harus mengeluarkan shadaqah hijrah yang besarnya tergantung dosa yang dilakukan. Anggota NII di Jakarta saja, saat ini diperkirakan 120.000 orang yang aktif.

LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia)
Pendiri dan pemimpin tertinggi pertama gerakan ini adalah Madigol Nurhasan Ubaidah Lubis bin Abdul bin Thahir bin Irsyad. Lahir pada tahun 1915 di Desa Bangi, Kec. Purwoasri, Kediri, Jawa Timur. Paham yang dianut oleh LDII tidak berbeda dengan aliran Islam Jama’ah/Darul Hadits yang telah dilarang oleh Jaksa Agung Republik Indonesia pada tahun 1971. Keberadaan LDII mempunyai akar kesejarahan dengan Darul Hadits/Islam, Jama’ah yang didirikan pada tahun 1951 oleh Nurhasan Al Ubaidah Lubis (Madigol). Setelah aliran tersebut dilarang tahun 1971, kemudian berganti nama dengan Lembaga Karyawan Islam (LEMKARI) pada tahun 1972 (tanggal 13 Januari 1972. Pengikut gerakan ini pada pemilu 1971 berafiliasi dan mendukung GOLKAR).

Aliran sesat yang telah dilarang Jaksa Agung 1971 ini kemudian dibina oleh mendiang Soedjono Hoermardani dan Jenderal Ali Moertopo. LEMKARI dibekukan di seluruh Jawa Timur oleh pihak penguasa di Jawa Timur atas desakan keras MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jatim di bawah pimpinan KH. Misbach. LEMKARI diganti nama oleh Jenderal Rudini (Mendagri), 1990/1991, menjadi LDII (Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia).

Penyelewengan utamanya, menganggap al-Qur’an dan as-Sunnah baru sah diamalkan kalau manqul (yang keluar dari mulut imam atau amirnya). Gerakan ini membuat syarat baru tentang sahnya keislaman seseorang. Orang yang tidak masuk golongan mereka dianggap kafir dan najis.

Modus operandi gerakan ini mengajak siapa saja ikut ke pengajian mereka secara rutin. Peserta akan diberikan ajaran tentang shalat dan sebagainya berdasarkan hadits, lalu disuntikkan doktrin-doktrin bahwa hanya Islam model manqul itulah yang sah, benar. Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan, boleh ditebus dengan uang oleh anggota ini.

Inkar Sunnah
Orang yang tidak mempercayai hadits Nabi saw sebagai landasan Islam, maka dia sesat. Itulah kelompok Inkar Sunnah.

Ada tiga jenis kelompok Inkar Sunnah. Pertama kelompok yang menolak hadits-hadits Rasulullah saw secara keseluruhan. Kedua, kelompok yang menolak hadits-hadits yang tak disebutkan dalam al-Qur’an secara tersurat ataupun tersirat. Ketiga, kelompok yang hanya menerima hadits-hadits mutawatir (diriwayatkan oleh banyak orang setiap jenjang atau periodenya, tak mungkin mereka berdusta) dan menolak hadits-hadits ahad (tidak mencapai derajat mutawatir) walaupun shahih. Mereka beralasan dengan ayat, “…sesungguhnya persangkaan itu tidak berguna sedikitpun terhadap kebenaran” (Qs An-Najm: 28). Mereka berhujjah dengan ayat itu, tentu saja menurut penafsiran model mereka sendiri.

Inkar Sunnah di Indonesia muncul tahun 1980-an ditokohi Irham Sutarto. Kelompok Inkar Sunnah di Indonesia ini difatwakan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) sebagai aliran yang sesat lagi menyesatkan, kemudian dilarang secara resmi dengan Surat Keputusan Jaksa Agung No. Kep-169/ J.A./ 1983 tertanggal 30 September 1983 yang berisi larangan terhadap aliran inkarsunnah di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Ahmadiyah
Orang yang mengakui adanya nabi lagi sesudah Nabi Muhammad saw maka mereka sesat. Itulah kelompok Ahmadiyah yang mempercayai Mirza Ghulam Ahmad dari India sebagai nabi setelah Nabi Muhammad saw.

Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza lahir 15 Februari 1835 M. dan meninggal 26 Mei 1906 M di India.

Ahmadiyah masuk ke Indonesia tahun 1935, tapi mereka mengklaim diri telah masuk ke negeri ini sejak tahun 1925. Tahun 2000, mendiang khalifah Ahmadiyah dari London, Tahir Ahmad, bertemu dengan Presiden Abdurahman Wahid. Kini Ahmadiyah mempunyai sekitar 200 cabang, terutama Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Palembang, Bengkulu, Bali, NTB dan lain-lain. Basis-basis Ahmadiyah di Kuningan, Jawa Barat dan Lombok telah dihancurkan massa (2002/2003) karena mereka sesumbar dan mengembangkan kesesatannya.

Tipuan Ahmadiyah Qadyan, mereka mengaku bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu nabi namun tidak membawa syariat baru. Tipuan mereka itu dusta, karena mereka sendiri mengharamkan wanitanya nikah dengan selain orang Ahmadiyah. Sedangkan Nabi Muhammad saw tidak pernah mensyariatkan seperti itu, jadi itu syari’at baru mereka. Sedangkan Ahmadiyah Lahore yang di Indonesia berpusat di Jogjakarta mengatakan, Mirza Ghulam Ahmad itu bukan nabi tetapi Mujaddid. Tipuan mereka ini dusta pula, karena mereka telah mengangkat pembohong besar yang mengaku mendapatkan wahyu dari Allah, dianggap sebagai mujaddid.

Salamullah
Agama Salamullah adalah agama baru yang menghimpun semua agama, didirikan oleh Lia Aminuddin, di Jakarta. Dia mengaku sebagai Imam Mahdi yang mempercayai reinkarnasi. Lia mengaku sebagai jelmaan roh Maryam, sedang anaknya, Ahmad Mukti yang kini hilang, mengaku sebagai jelmaan roh Nabi Isa as. Dan imam besar agama Salamullah ini Abdul Rahman, seorang mahasiswa alumni UIN Jakarta, yang dipercaya sebagai jelmaan roh Nabi Muhammad saw.

Ajaran Lia Aminuddin yang profesi awalnya perangkai bunga kering ini difatwakan MUI pada 22 Desember 1997 sebagai ajaran yang sesat dan menyesatkan. Pada tahun 2003, Lia Aminuddin mengaku mendapat wahyu berupa pernikahannya dengan pendampingnya yang dia sebut Jibril. Karena itu, Lia Aminuddin diubah namanya menjadi Lia Eden sebagai lambang surga, menurut kitabnya yang berjudul Ruhul Kudus. Pengikutnya makin menyusut, kini tinggal 70-an orang, maka ada “wahyu-wahyu” yang menghibur atas larinya orang dari Lia.

Isa Bugis
Orang yang memaknakan al-Qur’an semaunya, tidak sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw, maka mereka sesat. Itulah kelompok Isa Bugis. Contohnya, mereka memaknakan al-fiil yang artinya gajah menjadi meriam atau tank baja. Alasannya di Yaman saat zaman Nabi tidak ada rumput maka tak mungkin ada gajah. Kelompok ini tidak percaya mukjizat, dan menganggap mukjizat tak ubahnya seperti dongeng lampu Aladin. Nabi Ibrahim menyembelih Ismail itu dianggapnya dongeng belaka. Kelompok ini mengatakan, tafsir al-Qur’an yang ada sekarang harus dimuseumkan, karena salah semua. Al-Qur’an bukan Bahasa Arab, maka untuk memahami al-Qur’an tak perlu belajar Bahasa Arab. Lembaga Pembaru Isa Bugis adalah Nur, sedang yang lain adalah zhulumat, maka sesat dan kafir. Itulah ajaran sesat Isa Bugis.

Tahun 1980-an mereka bersarang di salah satu perguruan tinggi di Rawamangun, Jakarta. Sampai kini masih ada bekas-bekasnya, dan penulis pernah berbantah dengan kelompok ini pada tahun 2002. Tampaknya, mereka masih dalam pendiriannya, walau tak mengaku berpaham Isa Bugis.

Baha’i
Kelompok ini adalah kelompok yang menggabung-gabungkan Islam dengan Yahudi, Nasrani dan lainnya. Itulah kelompok Baha’i. Menghilangkan setiap ikatan agama Islam, menganggap syariat Islam telah kadaluarsa. Persamaan antara manusia meskipun berlainan jenis, warna kulit dan agama. Inilah inti ajaran Baha’i. Menolak ketentuan-ketentuan Islam. Menolak Poligami kecuali dengan alasan dan tidak boleh dari dua istri. Mereka melarang talaq dan menghapus ‘iddah (masa tunggu). Janda boleh langsung kawin lagi, tanpa ‘iddah. Ka’bah bukanlah kiblat yang mereka akui. Kiblat mereka adalah dimana Tuhan menyatu dalam diri Bahaullah (pemimpin mereka).

Pluralisme Agama, JIL (Jaringan Islam Liberal)
Orang yang menyamakan semua Agama, hingga Islam disamakan dengan Yahudi, Nasrani, dan agama-agama kemusyrikan, mereka juga sesat dan menyesatkan. Itulah kelompok yang berpaham pluralisme agama, yang sejak Maret 2001 menamakan diri sebagai JIL (Jaringan Islam Liberal) yang dikoordinir oleh Ulil Abshar Abdalla. Ulil tidak mengakui adanya hukum Tuhan, hingga syariat mu’amalah (pergaulan antar manusia). Perintah syari’at jilbab, qishash, hudud, potong tangan bagi pencuri dan sebagainya itu tidak perlu diikuti. Bahkan larangan nikah antara Muslim dengan non Muslim dianggap tidak berlaku lagi, karena ayat larangannya dianggap tidak jelas. Vodca (minuman keras beralkohol lebih dari 16%) pun menurut Ulil bisa jadi di Rusia halal, karena udaranya dingin sekali.

Pemahaman “kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah/al-Hadits” seperti yang dipahami umat Islam sekarang ini menurut Ulil, salah, karena menjadikan penyembahan terhadap teks. Maka harus dipahami bahwa al-Qur’an yang sekarang baru separuhnya, sedang separuhnya lagi adalah pengalaman manusia.

Lembaga Kerasulan
Kelompok ini mengibaratkan Rasul bagai menteri, sedang kerasulan adalah sebuah departemen. Lalu Rasul boleh wafat sebagaimana menteri boleh mati, namun kerasulan atau departemen tetap ada. Diangkatlah rasul baru sebagaimana diangkat pula menteri baru. Karena Nabi Muhammad saw adalah rasul terakhir. Yang berpaham Rasul tetap diangkat sampai hari kiyamat itulah kelompok Lembaga Kerasulan.

Masih banyak sebenarnya lembaga dan gerakan aliran sesat yang berkembang di Indonesia. Ada yang bergerak secara kelompok, tapi ada pula yang bersifat pemikiran individu, seperti Harun Nasution dan Ahmad Wahib. Kedua tokoh ini nyaris sama. Harun Nasution mengatakan bahwa semua agama pada dasarnya adalah sama. Sedangkan Ahmad Wahib yang pernah menerbitkan buku Pergolakan Pemikiran Islam pernah membuat statemen yang mengagetkan dalam bukunya, “Seandainya Muhammad tidak ada, wahyu dari Allah (al-Qur’an) dengan tegas aku berkata bahwa Karl Marx dan Frederick Engels lebih hebat dari utusan Tuhan itu. Otak kedua orang itu yang luar biasa dan pengabdiannya yang luar biasa akan meyakinkan setiap orang bahwa kedua orang besar itu adalah penghuni surga tingkat pertama berkumpul dengan para Nabi dan Syuhada.”

Begitu banyak tantangan untuk umat Islam. Ada tekanan yang datang dari luar, ada pula pengkhianatan dan kesesatan yang muncul dari dalam. Dengan berpikir jernih dan bersandar pada hukum-hukum Allah, semoga umat ini selalu mendapat lindungan-Nya.


Wallahu a’lam bisshawab.


47 comments:

  1. pengen nangis. Tapi saya gak punya kuasa...........hanya nyerahin sama Yang Memiliki Kuasa. He's the Truth

    ReplyDelete
  2. keren,
    pernah baca di sabili. semoga jadi semakin banyak yang tau

    ReplyDelete
  3. Sangat bermanfaat....
    Makasih Kang Indra :)

    ReplyDelete
  4. Sama, udah pernah baca..malah pernah dapet yang lebih sangar lagi

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah kalau bermanfaat, insya Allah saya coba cari tau lebih banyak lagi tentang aliran2 sesat itu (links,foto,dll)

    ReplyDelete
  6. Aliran mereka ini punya website disini :

    salamullah.org

    Dan kalau mau lihat bagaimana dan seperti apa aliran mereka, foto2nya bisa dilihat disini :

    Foto-foto


    "Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wa hab lanaa mil ladunka rahmatan innaka antal wahhaab"
    Ya Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan berilah kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi karunia [QS:Al-Imran 8]

    ReplyDelete
  7. Aliran mereka ini punya website disini :

    salamullah.org

    Dan kalau mau lihat bagaimana dan seperti apa aliran mereka, foto2nya bisa dilihat disini :

    Foto-foto


    "Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wa hab lanaa mil ladunka rahmatan innaka antal wahhaab"
    Ya Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan berilah kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi karunia [QS:Al-Imran 8]

    ReplyDelete
  8. Untuk Aliran Salamullah, mereka ini punya website disini :

    salamullah.org

    Dan kalau mau lihat bagaimana dan seperti apa aliran mereka, foto2nya bisa dilihat disini :

    - Foto-foto1

    - Foto-foto2


    "Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wa hab lanaa mil ladunka rahmatan innaka antal wahhaab" [QS:Al-Imran 8]

    ReplyDelete
  9. emang yang kayak gimana yang lebih sangar itu?

    ReplyDelete
  10. Saya juga dulu pernah ketipu Mas Indra sama NII....manis sekali pendekatannya, memanfaatkan ketidaktahuan saya, udahannya saya dikejar2, sampe berantem2 sama temen2 saya. Saya diibaratkan sebagai buah manis yang berada di keranjang sampah, tidak berguna, karena saya tidak mau ikut dengan mereka.

    Sejak kejadian itu, saya semakin yakin Allah ngga pernah akan lari dari saya, selama saya menjalankan segala sesuatu Lilahi Ta 'Ala, Allah pasti menuntun, walau kadang sedikit berkelok.

    ReplyDelete
  11. wah kok sama ya ? kalo saya dulu sekitar taun 2003, lewat seorang wanita yg ehem kebetulan saya ehem ada "rasa" sama dia.Trus waktu pendekatan dia ngajak diskusi sambil buka Quran diatas meja dan mulai deh bikin tafsir saraos na wae (seenaknya aja)....Tapi alhamdulillah "Dia" masih melindungi....

    ReplyDelete
  12. iiih sama lagi Mas Indra, yang ngedeketin saya juga lelaki yang saya waktu itu 'ehem'in he he

    Kayanya emang gitu kali ya modus operandinya, lewat sesama lain jenis ^_^

    ReplyDelete
  13. saya jg pernah dan dengan sukses "doi" mencelat.. hehehe..
    sampe dia bilang, kalo saya dibawa ke kelompoknya, mungkin neraka langsung hadir disitu..
    ada gunanya juga jadi penjahat.. hehehe..

    ReplyDelete
  14. Iya nih mas bambang...mana yg lebih sangar ???

    *penasaran bgt*

    ReplyDelete
  15. tips & trik menghindari dari sebuah harakah yang sesat bagaimana kang ?

    ReplyDelete
  16. Punten, kalau kita merujuk ke hadits :

    "Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, yang jika kamu berpegang teguh pada kedua-duanya maka kamu tidak akan sesat, yaitu al-Quran dan as-Sunnah" [HR. Ahmad dan lbnu Majah]

    Kalau kita merujuk ke Al Quran :

    ....Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [QS An Nisaa': 59]

    Dari hadits dan ayat Quran itu bisa dijelaskan yaitu mempelajari Islam dari dasarnya yaitu Al Quran dan Hadits (Sunnah), mulai dari ilmu asbabun nuzul,ilmu shorof, nahwu, bhalagah, musthalahul hadits (ilmu tentang hadits) dan ilmu-ilmu lainnya. Memang terdengar membosankan hehe...

    Atau bisa juga merujuk ke para ulama ahli hadits yang telah diakui oleh khalayak banyak, terutama ulama dahulu yang jaraknya masih dekat ke para sahabar Rasulullah SAW, tapi merujuk disini bukan untuk menjadikan kita supaya mentaqlid ulama tersebut sebagai yang paling benar. Oleh karena itu cari beberapa ulama muhadits yang berkompeten di bidangnya lalu pelajari hasil karyanya masing-masing.

    Insya Allah dari situ kita bisa melihat manakah yang lebih tepat untuk kita ikuti dan mana yang lebih baik untuk ditinggalkan.

    Punten yah kang bukan bermaksud sok tahu, ini cuma sharing tips ajah hehe. Kalau ada temen-temen MP lain yang mau memberi tips silahkan ya :)

    ReplyDelete
  17. jazakumullah atas tips & trik nya, selain dari itu ada ngak ?. masalahnya kan awal2 nya sich (harakah yg dianggap sesat) juga slalu memakai quran & hadits tapi kelanjutannya itu lho yg bikin gregetannnnnn. hihihihihi

    ReplyDelete
  18. thanks for sharing... ^_^
    jadi tahu nih....

    ReplyDelete
  19. ngeri ya.....yg bikin ngeri karena yg bertarung itu pemikiran. Kalo berkelahi musuhnya jelas. Nah kalo yg seperti ini lebih membingungkan karena mereka sama-sama mengklaim berlandas Qur'an dan Hadis.

    ReplyDelete
  20. saya pernah ketemu dan mewawancarai lia aminuddin sebagai seorang entrepreneur perangkai bunga dg anak buah para mantan narapidana (sebelum mendirikan salamullah) -sekitar tahun 1995.

    alhamdulillah, saya tidak pernah ditawari "aliran macam-macam". :)

    ReplyDelete
  21. Boleh sedikit nambahi Mas Indra? Setiap kita mendapatkan penafsiran baru (menurut kita) tentang Al-Qur'an atau Hadits, jangan langsung percaya atau tidak percaya (kalau dalam istilah arabnya DZAN). Tahap pertama adalah menjadikan dia sebagai informasi, selanjutnya (jangan berhenti !!!) cari penguat (dalil-dalil lain) tentang penafsiran tersebut. Teruuuuus begitu sampai kita yakin betul bahwa penafsiran tsb adalah TIDAK SESAT lengkap dengan penguat-penguatnya. Dalam masa pencarian ini, Allah pasti akan menolong menunjukkan jalan yang benar. Dan jangan lupa terus berdoa!!

    ReplyDelete
  22. Mas..masih ingat ada khan tahun 1980-1990 tentang Islam Jemaah? ada kayanya dulu disebut aliran sesat juga dech? ada descriptionnya enggak?

    ReplyDelete
  23. yup saya setuju. sangat halus dan abstrak yang dihadapi. perlu berilmu.

    pantas aja Allah akan mengangkat lebih beberapa derajat orang yang beriman dan berilmu. karena untuk mengenal-Nya memang butuh ilmu.

    ReplyDelete
  24. pertanyaan bagi saya berikutnya adalah, jalan yang mana sajakah yang Rasul dan para sahabat berada di atasnya? mungkinkah ini pun jadinya bisa ditafsirkan macam-macam?

    ReplyDelete
  25. bu pungki, pada tulisan di atas disebutkan, islam jamaah ini berubah nama jadi lemkari, lalu LDII hingga sekarang... :)

    ReplyDelete
  26. Aduch..berarti harus periksa mata nich.
    Terima kasih atas bantuannya Pak Tian.

    ReplyDelete
  27. Tambahan mas, maaf kalau salah.
    Saya pernah bicara dengan seorang Baha'i di SF, CA. Beliau berkata, Tuhan itu adalah individu itu sendiri. Juga menurut mereka mereka merayakan hajinya bukan di Mekkah tetapi di sebuah kota di Yerusalem sana.

    ReplyDelete
  28. Ada yang menarik dan layak disimak tentang IPTEK yang berdasar PETUNJUK Al Quran di: http://febdian.net

    ReplyDelete
  29. sekedar info aja mas,,kalau ada yg mau lebih lengakap silahkan baca buku..'Paham dan aliran sesat di Indonesia',,,,,,karya Bp Hartono Ahmad jaiz,,,,,,,,,

    ReplyDelete
  30. Ebook gratis tentang Islam ada di www.pakdenono.com

    ReplyDelete
  31. jangan cuma katenya......... masalah agama urus masing2 aja deh

    ReplyDelete
  32. Assalamualaikum .......sy tommy
    sy sedikit bingung........tekhnik menghadapi orang2 aliran sesat gimana ya?
    en apakah NII emang penyebarannya diem2, Sekularisme liberalisme pluralisme .....apa emang ga' sembunyi2 penyebaran fahamnya

    ReplyDelete
  33. ingat fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.............apakah islam anda yang paling benar? islam apa sih yang 100% masuk surga.apakah anda menjamin bahwa organisasi yang diatas itu sesat?apakah anda pernah menjadi anggotanya trus membelot lalu anda bilang sesat?tolong kasih tau saya, apa islam gusdur benar? gimana islamnya muamadiyah amien rais, gimana sunni, gimana syiah dll.
    Ingat mulutmu adalah Harimaumu...harap dijaga mulutmu dan tulisanmu..jika anda benar2 islam tulen

    ReplyDelete
  34. Assalamu`alaikum wr wb
    Kesesatan dalam bentuk ibadah dan muamalah apapun, apalagi menyangkut akidah dan ketauhidan maka yang didapat hanyalah kerugian dan azab.
    Tak ada yang perlu diikuiti kecuali hanya Islam yang bersumber dari Al-quran dan sunnah Nabi muhammad SAW.

    ReplyDelete
  35. Assalamualaikum WarrahmatuLLAHI wa barakatuhu.

    Pertama, saya paham apa yang saudarakan sampaikan adalah ada dalam semangat Tawa sawbilhaq wa tawasawbilsabri.

    Cuma satu hal, apa yang anda sampaikan diatas adalah hasil kajian seseorang, yang diterbitkan dalam sebuah buku,dan diedarkan kepada khalayak umum.

    satu semangat dengan saudara, setiap amal yang kita kerjakan pasti akan ALLAH pertanyakan di akhirat kelak, termasuk apa yang anda dan saya lakukan selama ini dan saat ini.Ada baiknya apa yang kita lakukan sudah sangat yakin,tau (karena hasil olahan sendiri dan atas dasar pengetahuan yang obyektif) kita pahami, baru kita sampai kepada mampu untuk menyampaikan kepada pihak lain.Mari Saudaraku kita selami, cari, dan perjuangkan.Bukankah Hidup berada didalam ridha ALLAH adalah satu impian hidup yang sangat pantas untuk kita perjuangkan...marilah kita cari Yang Satu diantara 73 itu,,,hingga kita merasa tentram hidup ada didalam naungan ILMUNYA (ALQURAAN WA SUNNATURRASUL)

    Memang saya bukan orang yang pandai dalam ilmu bahasa,baik indonesia maupun asing (Arab,Inggris, dll)

    Kalau Boleh saya bertanya ALQURAAN WA SUNNATURRASUL, waw nya bisa diterjemahkan apa saja??mohon masukannya dari mas Indrayogi dan Kawan2

    Wassalam WR.WB

    ReplyDelete
  36. Assalamualaikum wr wb, buat semuanya ikutan nimbrung, rupanya seru juga ya bicara aliran sesat terutama baru-baru ini, kenapa bisa seporadis ya munculnya di taun ini tu yang namanya aliran sesat, apa penyebabnya, apa bukan konspirasi dari barat sana? gimana menurut teman-teman? terimakasih, salam kenal buat GALIHSANTANA, dilihat dari kata-kata anda mungkin saya kenal Anda dari mana, kira2 sama dengan saya, menurut saya media ini tidak cukup baik untuk bicara ILMU, cukup wawasan umum saja, terimakasih

    ReplyDelete
  37. iye.. emang kite kudu hati2 banget......
    gitu kali ye ?... biar gak nyasar kemane-mane....

    ReplyDelete
  38. mas indrayogi, makasih....tulisannya berguna bgt bwt kita.
    moga kita slalu dilindungi oleh Allah

    ReplyDelete
  39. Saya msh heran, knp mesjid2 LDII msh byk aja ?? Meski udah dicap aliran sesat oleh para ulama tp tetep aja gak ada tindakan tegas thdp mrk.... Yaah gak usah anarkislah, cukup ditangkap, diajak berdialog (syukur2 insyaf), kalo gak insyaf2 jg yaa diadililah utk segera dipenjarakan... Kasihan org2 yg jadi korban kalo gak ada tindakan

    ReplyDelete
  40. Mohon maaf jika saya salah.
    Dari semua list yang disebut sebagai aliran sesat, ada satu yang menggelitik pemikiran saya.
    Pada pengertian saya, Baha'i bukan suatu aliran. Tetapi dia adalah agama. Hitungan tahunnya berbeda (ada 19 bulan kalo gak salah). Aturannya beda.
    Nabi-nabinya beda. Di sini Khrisna, Budha juga diakui sebagai nabi.
    Yang jadi masalah, mungkin karena salah satu nabi yang diakui adalah Rasulullah Muhammad SAW dan ada beberapa persinggungan dengan keyakinan Islam. Yang juga pasti dia ambil pula dari agama-agama dan kepercayaan lain. Dalam hal ini mungkin dia ada kesamaan dengan Salamullah punyanya Lia Edan. Cuma bedanya Lia Edan benar-benar mengacak-acak keyakinan Islam sedangkan Baha'i tidak cuma Islam. Dia lakukan comot sana-comot sini (lihat http://www.icrp-online.org/wmview.php?ArtID=328&page=2) dan meramunya menjadi agama baru. Mungkin ini kemudian akan mendekatkan dia kepada JIL hanya berbeda jika JIL tidak membentuk agama baru, Baha'i berhasil meramu menjadi agama baru. Jika kemudian agama Baha'i bisa benar-benar dianggap sebagai agama (bukan sekedar sekte atau aliran yang berafiliasi ke suatu agama tertentu), maka sesuai dengan UUD '45 yang menjadi pedoman di negeri ini, maka kita sebagai umat Islam mungkin akan diuji konsistensinya untuk bisa menerima Baha'i sebagai agama hadir di tengah-tengah kita. Meskipun mungkin ada kebencian yang bakal muncul kepada mereka karena ada ajaran mereka yang bertentangan dengan ajaran Islam. Terutama ajaran mengenai kenabian dan beberapa rujukan mereka ke Al-Qur'an.
    Dalam hal ini, aku cuma bisa berangan-angan, andai negeri ini berazazkan Islam, maka akan sangat mudah untuk membendung agama ini masuk indonesia.

    ReplyDelete
  41. Sesat ? memang ada yg bener ?? ahh becanda kalian semua !!, kehancuran umat manusia di muka bumi ini kan gara-gara anda. Manusia yang merasa tidak sesat justru yang memicu kerusakan. Anda lihat saja.. di cermin tampak jelas wajah anda dan kesesatan anda. QS 7:179, yang sesat itu binatang ternak. Binatang ternak biar dibilang sesat dia masih makan rumput. Dan masih patuh pada majikannya. Bahkan tetap patuh pada kodrat nya sebagai binatang ternak. Coba lihat diri anda semua.. apakah lebih sesat dari binatang ternak ?. Kerja cari uang untuk kepuasan duniawi, cari istri untuk status dan mempermudah exploitasi hasrat duniawi, berlomba duduk di tahta biar gengsi bertambah tinggi dan haus akan kehormatan duniawi. Aslama Islam Muslim, kok bisa bisanya anda mengaku muslim ? hidup tanpa syariat dari ALLAH kok mengaku muslim ?. Ingat bung, apa anda pernah melihat hukuman orang yang tidak sholat subuh ?.

    ReplyDelete
  42. wah postingan 2005 muncul lagi :)
    thanx Kang Indra, jadi penyegaran kembali...
    sukur2 bisa dicari tulisan UPDATEnya...
    khan yg Musodiq dan yg di Palu (ikat kepala putih) itu belum masuk :)

    ReplyDelete
  43. wah postingan 2005 muncul lagi :)
    thanx Kang Indra, jadi penyegaran kembali...
    sukur2 bisa dicari tulisan UPDATEnya...
    khan yg Musodiq dan yg di Palu (ikat kepala putih) itu belum masuk :)

    ReplyDelete


  44. “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu ! orang yang sesat tidak akan mendatangkan mudarat/kerugian kepadamu bila kamu telah memperoleh petunjuk. Kepada Allah swt. kamu sekalian akan kembali; kemudian Dia akan memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Al-Maaidah, 5: 106 dengan basmalah ayat ke-1)

    Al-Quran Suci adalah sebuah kitab petunjuk bahwa setiap orang yang berkeinginan unuk mendapatkan petunjuk (pencerahan) daripadanya, maka dari awal langkahnya sampai puncak kesempurnaan, semua jalan dan cara unuk mendapatkan petunjuk dan bimbingan akan diajarkan dan diberikan oleh al-Quran suci. Dan begitu pula, ini adalah sebuah ‘kitab petunjuk’ yang selalu memberiahukan segala tempat dan tingkat yang membahayakan setiap insan yang mencari keridhaan Ilahi dan orang yang menuju kepada Allah swt. Selain itu, juga diberitahukan cara untuk terhindar dari setiap bahaya, alhasil, al-Quran Suci sebagai kitab petunjuk sekali-kali tidak akan meninggalkan sekejap pun bagi insan-insan yang ingin menjadi muqarrab dan pecinta Ilahi. Dari sudut dan segi ini kalau kita meninjau dan mendalami Quran Karim maka kita akan dapat memahami dengan sepenuhnya makna dan hakikatnya, karena:
    ‘Hasbuna Kitaabullooh’ (Cukuplah bagi kita kitab Allah itu)

    Sebenarnya bagi manusia yang al-Quran sebagai kitab petunjuk dengan tulus ikhlas, dengan penuh ketakwaan dan disertai dengan niat yang kuat, maka bagi orang itu termasuk dalam ayat:

    Padahal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan tulus ikhlas dalam ketaatan kepada-Nya dan dengan lurus, serta mendirikan shalat dan membayar zakat, dan itulah agama yang teguh. (Surah al-Bayyinah: 6)

    Adapun yang berhubungan dengan orang-orang yang berjalan menurut petunjuk Allah swt, pertanyaan pertama yang sangat penting akan muncul ialah siapakah yang berhak memutuskan orang-orang manakah yang tergolong golongan yang telah mendapat petunjuk dan orang-orang manakah yang tergolong dalam golongan yang telah sesat?

    Untuk ini dengan jelas dan tegas Allah telah berfirman dalam Quran Suci yang berbunyi:
    Coba perhatikan dengan sungguh-sungguh, bahwa berdasarkan Quran Suci yang ayatnya baru saja saya kemukakan, menunjukkan bahwa yang menentukan hidayah (petunjuk) adalah terletak di tangan Allah swt dan bukan di tangan manusia. Dengan itu, tentang hal ini janganlah kamu hiraukan apa yang dikatakan oleh manusia terhadapmu.

    Allah swt tidak memberi kemampuan dan kekuatan kepada seorangpun manusia dan tidak pula diberi wewenang untuk memutuskan siapa yang mendapat petunjuk dan siapa yang sesat. Siapa yang dikatakan oleh Allah, orang iu mendapat petunjuk, maka orang iulah yang sebenarnya yang dinyatakan sebagai orang yang mendapat peunjuk dari Allah sw. begitu pula, orang yang dikatakan oleh Allah bahwa orang itu orang sesat, sekalipun seluruh kekuatan duniawi memberi fawa bahwa ia orang yang benar dan orang yang diberi petunjuk oleh Allah sw sedikitpun tiada gunanya.

    Betapa agungnya isi kitab suci al-Quran ini mengatakan, bahwa hendaknya kamu menghadapkan pandanganmu, pikiranmu dan perasaanmu semua kepada Allah swt. Dengan itu ingatlah sekali lagi bahwa seandainya Allah telah menyatakan bahwa kamu telah sesat sekalipun kekuatan-kekuatan dunia mengatakan bahwa orang ini telah mendapat petunjuk, maka hal ini tiadalah berguna sedikit pun bagimu. Tetapi seandainya kamu telah dinyatakan oleh Allah swt. Sebagai orang yang telah mendapat petunjuk, maka yakinlah bahwa tiada ketakutan bagimu dan tiada pula bahaya yang akan menimpa atas dirimu.

    Kalau anda dalami lagi ayat ini, anda akan jumpai kelebihan-kelebihannya yang lain. Sebagai contohnya: kalau manusia diberi wewenang oleh Allah swt unuk menentukan, siapa yang mendapat petunjuk dan siapa yang tidak dan Allah memutuskan menurut yang telah ditetapkan oleh manusia, selayang pandang janggal sekali tampaknya.

    Selaku makhluk Allah, apa yang ada pada manusia itu sendiri, ia sendiri tidak mengetahui tentang dirinya sendiri dan bagaimana ia mengetahui keadaan-keadaan orang-orang lain. Bila ia iu diberi kekuatan dan kemampuan untuk melihat

    ReplyDelete