Tuesday, April 8, 2008

Mana Solusinya ?

Assalamu'alaikum,


Belakang ini ada dua hal menarik yang cukup sering dibicarakan orang di internet. Yang pertama adalah terbitnya film "Fitna" di internet karya seorang politikus dan juga Islamophobic dari Belanda yang bernama Geert Wilders. Dan yang kedua adalah dampak dari terbitnya film tersebut di Indonesia.

Tentang film Fitna sendiri saya ngga bisa berkomentar banyak, selain karena saya sendiri belum yakin apakah hal itu bisa disebut sebagai film atau bukan. Juga rasanya masih banyak film lain yang lebih layak untuk dikomentari dari segi sinematografi dan segi lainnya. Kalau saya lebih suka menyebut FITNA sebagai FIlm Tanpa makNA. Karena setelah melihat film tersebut saya justru tidak bergairah untuk membantahnya tapi justru malah kasihan dengan sang pembuat film.

Pertama, dia harus mati-matian "berjuang" dengan jalan pintas plus murahan untuk mendapatkan nama di partainya dan berharap mendapat dukungan dari partai lain. Kedua, ternyata hasilnya tidak seperti yang dia harapkan walaupun pengadilan Belanda memutuskan bahwa Wilders tidak melanggar hukum Belanda. Tidak terlalu mengejutkan karena memang begitulah hukum Barat. The freedom of expression, they say. Did they think a freedom really has no limit at all ?...Sick. Jadi akankah Geert Wilder berakhir seperti Theo Van Gogh ? Cuma Allah yang mengetahui. We'll see

Side effect

Ini dia topik yang paling sering saya temui akhir-akhir ini di internet. Semenjak pak menteri Moh. Nuh mengeluarkan dan mengirimkan surat saktinya ke para provider internet dan juga Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan juga Asosiasi Warnet Indonesia (AWARI), keluhan mulai banyak berdatangan. Beberapa teman mengeluh bahwa mereka sudah tidak bisa lagi buka situs youtube, metacafe, rapidshare dan bahkan multiply. Saya bisa mengerti dan memaklumi sikap tegas pak Nuh dengan kejadian ini dan bahkan perlu saya acungi jempol untuk niatnya. Tapi niatnya aja lho ya, karena cara yang beliau pakai belum tentu tepat.

Banyak yang mengatakan atau menganalogikan bahwa apa yang pak Nuh lakukan ini bagaikan membunuh nyamuk yang berukuran kecil dengan menggunakan granat. Tentu bukan nyamuknya saja yang terkena ledakan tapi juga mahluk-mahluk lain disekitarnya. Analogi ini cukup menarik karena perlu kita akui bahwa apa yang dilakukan Geert Wilders dengan FITNA nya itu hanyalah setitik noda di dalam kain putih yang berukuran tak terhingga. Kalau kita mau menengok ratusan tahun ke belakang dan melihat apa yang dilakukan para orientalis terhadap Islam, bisa jadi darah kita akan lebih mendidih. Tapi itu semua tidak membuat Islam berkurang nilai kemuliaannya. Istilah singkatnya “Al Islamu Ya’lu Wala Yu’la ‘Alaih”. Go translate :)

Nah solusi yag ditawarkan pak Nuh tadi ternyata menimbulkan masalah baru, yaitu mulai banyaknya suara-suara yang memprotes kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Seharusnya memang ada cara lain untuk memblock situs-situs. Misalnya pemerintah diusulkan melakukan pemblokiran secara terpusat, tidak di sentral ISP, tapi langsung menuju penyedia akses jaringan atau Network Access Provider (NAP). Selain itu, pemerintah juga diusulkan untuk membuat penyaring nama domain (DNS Filtering).

Dan inilah solusi yang ditawarkan oleh APJII dan AWARI bahkan mereka siap untuk membantu. Hanya saja pemerintah harus membangun server dengan kapasitas memori yang besar dan menyediakan sumber daya manusia yang memadai. Dan ini diperkirakan akan memakan biaya sebesar 100 juta. Harga yang cukup murah bagi pemerintah kan ? Kita tunggu saja hasilnya yang semoga tidak menimbulkan masalah baru di depannya.


Wassalamu'alaikum


Maraji' :

- detikinet.com
- romisatriawahono.net

30 comments:

  1. hehe lagi iseng di malam hari aja Yud...

    ReplyDelete
  2. Waaaaaaaaah, aku malah jadi tambah makin penasaran pingin liat filmnya, kasian banget siy tuh bapak, huehehe....

    Soal pemblokiran, ya itu tadi, komunitas tak berdosa dan 'lucu2' di MP dll jadi kena getahnya :-( Mangnya kita burung kena flu burung yg kemudian satu kandang kudu dibakar semua? :-(

    ReplyDelete
  3. Mba Ima apakabarnya ? wah hebat nih denger-denger udah sering tour ya ? :). Btw iya kasian mas Geert itu...mari didoakan supaya cepet.........(isi sesuai keinginan hati sendiri) :D

    ReplyDelete
  4. Tuur apaan Dra? asli gak faham, huehehe :-p

    Soal mendoakan, hueueuhehehe, aku doain mudahan dia segera sadar, kalau perlu malah masuk Islam sekalian :-p

    ReplyDelete
  5. Dulu pernah baca di salah satu jurnal mba Ima yang isinya jalan-jalan ngisi workshop or something ?...correct me ? hehe

    ReplyDelete
  6. 100 juta mah kecil banget dibanding dengan 30 trilyun yang dianggarkan....

    buat saya sebagai mahasiswa
    tidak masuk akal sama sekali kecuali pemerintah mo buat mesin penyadap secanggih US....yang sepertinya melihat kondisi saat ini dana tersebut salah sasaran

    30 trilyun kalo dibuat sekolah gratis bisa berapa ribus sekolah....
    bikin puskesmas baru bisa banyak banget....

    bahkan untuk sistem pertahanan, kita bisa beli pesawat2 tempur baru untuk ngejaga wilayah kita

    FYI....saya dapet info....dari orang ITS juga....
    "kebijakan" menteri yang sekarang....sebenernya proyek pribadi.... wallahu a'lam deh

    kalo emang bener kayak gitu yaa semoga diluruskan jalannya lah
    jangan sampe Indonesia dibuat kayak Iran ato Cina...amit2 dah bisa ogah balik ke Indo gwa

    ReplyDelete
  7. Astaghfirullah! Benarkah??? Kelewatan kalau benar2 terjadi, ck ck ck...
    Bisa diperjelas maksudnya proyek pribadi itu apa??? Biar gak jatuh pada sikap menggunjing gak jelas...

    Kalo buatku skr yg penting komunitas cyber bergerak melakukan perlawanan real, gak cuma wacana di dunia maya saja! Soalnya kalo dibiarkan menggelinding begitu saja, aku khawatir kita balik lagi ke Era Orde Baru, hiks...

    Kebebasan berekspresi memang ada batasnya, tapi hak menerima informasi adalah bagian dari hak asasi juga!

    ReplyDelete
  8. He ? is that true ? more details please ?

    ReplyDelete
  9. Thanks Indra for sharing this too. Udah lama nih nggak kelihatan... mudah2an sehat wal'afiat semua. :-)

    Mungkin Pak Nuh ketika mengeluarkan keputusan tsb sedang emosi juga setelah menonton film Fitna. Tapi sebenarnya youtube (dan semacamnya) sudah lama penuh dengan video2 yang lebih extreme kebencian thd Islamnya dibanding film Fitna. Dan sekarang tampaknya film Fitna pun sudah diperbanyak dan diupload oleh banyak user yg membenci Islam bukan hanya di youtube tapi di video site2 lainnya. Sebenarnya kalau kita amal jama'i kompak kita bisa beramai2 mem-FLAG video2 propaganda anti Islam tsb dengan "Hateful/Abusive Content" sehingga oleh youtube admin video tsb akan diremove. IMHO menyensor media internet yang umum macam ini karena adanya film2 tsb, tidak tepat buat perkembangan media komunikasi di era informasi saat ini. Kecuali site2 yang memang khusus dibuat untuk menyebarkan hateful/abusive content.

    Saya sangat menyayangkan kalau youtube diblokir di Indonesia karena saya sendiri merasakan banyak belajar Islam dengan banyak Muslims (dari berbagai negara) di sana, juga dari video2 Ahmad Deedat, Zakir Naik, Jamal Badawi, dlsb, serta kesempatan berda'wah kepada siapa saja di sana. Memblokir youtube rasanya kok seperti menutup ladang ilmu dan da'wah. Mengapa kita tidak memperbanyak da'wah di sana? Ulama2 kita sendiri banyak sekali yang ahli lulusan berbagai macam universitas baik di tanah air, timur, barat, timur tengah, dll, mustinya mereka kita ajak turut serta aktif da'wah di media internet yang audiencenya dari manca negara ini. Dalam era globalisasi ini para ulama harus mau tidak mau, turut serta aktif merubah situasi dan mind set banyak orang di dunia kalau tidak ingin umat Islam di Indonesia terkena dampaknya pula.

    Tampaknya hanya sedikit dari umat Islam yang membuat film2 response/rebuttal dan mempostnya pula di sana dengan keyword yang pas (misalnya "fitna, response, rebuttal, islam, muslim, qur'an") sehingga orang2 yang mencari video responsenya akan melihat video kita pula. Saya sendiri mencoba mempost 10 min video response di multiply juga di youtube dan dalam satu minggu yang menontonnya sudah mencapai 15,000 viewers. Bayangkan kalau banyak pula ulama2 yang turut meresponse dengan da'wah yang bagus di sana. Insya Allah amal tsb tidak akan sia2.

    Wallahu'alam.

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah kita sekeluarga sehat-sehat semua, semoga mas Ridha sekeluarga juga ya. Btw ide mas Ridha untuk meng-upload film tandingan itu ide yang bagus juga lho. Hal ini juga selaras dengan apa yang dikatakan oleh Pak Din Syamsuddin yang mengajak para sineas untuk membuat film tandingan (eramuslim.com). Semoga saja terlaksana...

    ReplyDelete
  11. Makasih infonya Ndra.
    Salut juga buat Bang Ridha, mudah-mudahan ada banyak yang ngikutin.

    ReplyDelete
  12. Kalau saya bilang irtu tindakan terburu2 sekali....lihat saja dampaknya kedepan

    ReplyDelete
  13. Dan pemerintah Indonesia sudah memberikan 'penghormatan' yang sangat berlebih terhadap film ini. Film kroco aja koq diributin... sangat banyak materi propaganda anti-islam lain yang lebih menyayat hati ada di internet, cuma sayangnya tidak dibuat oleh tokoh-tokoh / pejabat sehingga lolos dari pengawasan para petinggi negara ini.

    Adapun keberadaan materi merusak tersebut, adalah resiko yang tak bisa dihindari dari Internet / globalisasi. Proteksi bukan cara yang tepat, karena selain tidak ada tools yang tepat buat ini, approachnya lebih baik diarahkan kepada pendewasaan pemirsa, pembelajaran pemakaian filtering yang tepat dalam menghadapi globalisasi.

    Dan seperti yang mas Maghfira tulis; internet (even YouTube) memiliki banyak materi yang sangat bermanfaat juga, koq diputus? Analogi saya sih begini: Sebal dengan tingkah membangkang dari mahasiswa, tutup saja universitasnya!

    ReplyDelete
  14. Dari banyak script yang beredar di MP sini mengenai dialog dengan pak Nuh dua hari lalu, dinyatakan kalau titah ini turun langsung dari Presiden! Sedangkan pak Nuh hanya mendaulat untuk memblokir YouTube, yang mana tetep kurang tepat, tapi tidak memerintahkan pemblokiran Multiply dan situs lainnya.

    Dua kemungkinan:
    + Jalur komando yang error (atasan bilang apa, bawahan ngerjain apa)
    + Koordinasi yang buruk (bawahan ngapain, boss tidak tahu)

    Tulisan yang menyatakan beliau pro-blogger ada di blognya kang Tian (http://tianarief.multiply.com)

    ReplyDelete
  15. saya rasa untuk sebuah hal yang begitu penting..
    Seperti kasus Film Fitna ini, ga masalah kalo seandainya solusi yang ditawarkan seperti itu.. 100 juta ga berarti apa-apa deh dibandingkan kerugian yang kita terima gara-gara pemblokiran total pada berbagi situs kemarin.. apalgi kalo pemblokiran dilakukan permanen.. halah!
    investasi juga buat masa depan, bila terjadi masalah yang sama berkaitan dengan konten yang dipajang pada suatu web. So it's not problem, hrs didukung kalo hal itu yang terbaik.
    -Dudee-

    ReplyDelete
  16. duh aku bisa apa ya?
    nanya kabar mas indra aja deh. apa kabar, mas indra? noura sudah bisa apa?

    ReplyDelete
  17. Alhamdulillah kabar baik mba Ria, semoga mba sekeluarga juga senantiasa dijaga kesehatan dan rizkinya oleh Allah SWT. Naura skrg sudah bisa ngambeg, jadi kalau ada barang yang dia mau dan ngga dikasih, dijamin tereak:D.


    *edited. Maaf ya mba Ria :)

    ReplyDelete
  18. youtube n myspace is back online!! Tadii malem jam 10an huhuhu

    ReplyDelete
  19. Horee rapidshare juga....btw infonya detail bgt kwiz...ada jamnya segala..ketauan mantengin banget huhu

    ReplyDelete
  20. buahahaha iya emang guwe pantengin trus...hawuehauwehuawe...kurang sreg soalnya kalo pake proxy2-an..hawuehuawe u know me laaa

    ReplyDelete
  21. ini menurut temen yang pernah diajar ama "beliau" ya...

    ide tentang UU ini...awalnya dari tugas akhir salah seorang mahasiswa yang ngebuat sebuah program untuk mendeteksi gambar2 porno dengan parameter warna dan tekstur kulit....

    katanya tugas itu sebenernya tugas iseng ....dan saya pribadi sebagai seseorang yang seneng fotografi....menilai parameternya ga masuk akal...

    ternyata "beliau" sneng dengan program itu....dan UU ITE ini "katanya" bakal make program tersebut....

    sekali lagi...ini dari temen saya....soal bener dan tidaknya wallahu a'lam....
    saya waktu itu dah liat halaman web tentang proyek tersebut... tapi maap linknya ilang... jadi ga bisa dibagi ke sini....

    sebenernya...ada satu hal yang saya takutin....mungkin saya yang paranoid aja kali ya....tapi ga ada salahnya deh saya numpang share.....

    anggaran 30 trilyun muncul gitu aja....dan semua sepertinya fine2 aja... tidak pernah ada yang mempertanyakan dana segitu didapat darimana?
    trus website2 yang diblokir adalah website2 yang trafficnya cukup tinggi....
    waktu itu Kaskus terancam diblokir juga...tapi adminnya keburu mengamankan isi kaskus....

    buat saya....blokir website = bandwith extra
    bandwith extra + 30 trilyun = ????.....
    wallahu a'lam....

    ReplyDelete
  22. mari kita mengkaji ulang giman ya cara yg lebih efektif untuk menentang kedzaliman?, kedzaliman makin canggih kita masih tradisionil dalam merubahnya. mari kita berpikir bersama! jawabannya juga harus kita realisasikan menjadi kenyataan. ALLAHUAKBAR..........,

    ReplyDelete
  23. Amin. Syukron buat tanggapannya akh. Btw katanya mau ke Jakarta ? tanggal berapa ?

    ReplyDelete
  24. insyaALLAH tgl 5 ato tgl. 7 ni akh. InsyaALLAH ana mampir ke tempat akh Yudi, klo antum mengundang ana, ana akan mampir ke kantin antum, he..... . (kok tau akh? akh yudi yg bilang ya?)

    ReplyDelete
  25. Kalo ngga salah antum juga pernah bilang ke ana kok kalo mau ke Jakarta, tapi lupa lewat PM atau sms hehe...kabarin aja akh kalau sudah di Jakarta dan silahkan mampir ke tempat ana :)

    ReplyDelete