Friday, April 4, 2008

Belajar di LIPIA Jakarta

Rating:★★★★★
Category:Other
Sebelumnya saya mohon maaf kalau banyak pertanyaan yg blm terjawab, disebabkan karena saya bukan kuliah di LIPIA, saya baru kuliah lagi di STID Al-Hikmah. Itu pun baru masuk, jadi mohon maaf kalau pertanyaannya blm bisa saya jawab skrg.

Untuk tanya2 lebih lanjut mungkin bisa lsg menghubungi

Ust. Ahmad Sarwat, Lc
www.ustsarwat.com
021- 92880436 / 0856-9446-1792
YM : ustsarwat

Atau ke :

http://www.lipia.org/


Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pak ustadz, saya ingin masuk ke LIPIA mohon diberi penjelasan tentang materi testnya. Juga sekilas tentang bagaimana pengalaman belajar di LIPIA.

Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih

Wassalamu 'alaikm wr wb.

Aray

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

LIPIA adalah kepanjangan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab. Awalnya ketika berdiri di tahun 1980, hanya merupakan sebuah ma'had, semacam lembaga kursus bahasa Arab.

Namun pada tahun 1987, LIPIA secara resmi membuka program kuliah S-1 dengan fakultas tunggal yaitu Fakultas Syariah Jurusan Perbandingan Mazhab. Induk dari lembaga ini sebenarnya adalah sebuah Universitas Negeri di Riyadh Saudi Arabia, yang bernama Universitas Islam Al-Imam Muhammad Ibnu Suud. (http://www.imamu.edu.sa/)

Seluruh kurikulum mengacu kepada kurikulum dari Universitas di Riyadh, termasuk juga kitab-kitab berbahasa Arab yang digunakan dan juga tenaga pengajarnya. Selain berkebangsaan Saudi Arabia, ada juga yang datang dari Mesir, Sudan, Palestina, Jordan, Somalia, Iraq dan lainnya.

Umumnya mereka adalah Profesor dan Doktor yang sudah berpengalaman mengajar di berbagai UniversiasIslam terkemuka di dunia, seperti Al-Azhar Mesir dan lainnya.

Dan otomatis semua perkuliahan disampaikan dalam bahasa Arab yang fushah. Karena dosennya tidak bisa bahasa Indonesia. Dan semua literatur yang digunakan memang mengacu kepada literatur asli peninggalan emas para ulama di masa kejayaan Islam.

Namun untuk bisa masuk ke jenjang kuliah S-1, seorang calon mahasiswa disyaratkan telah lulus beberapa program sebelumnya, yaitu program persiapan bahasa (i'dad lughawi) dan persiapan Universitas (takmili).

Meski cuma program persiapan bahasa, namun bentuknya kuliah juga, sama nantinya dengan kuliahS-1. Program persiapan bahasa berjumlah 4 semester atau dua tahun. Perkuliahannya dimulai sejak jam 07.00 s/d 12.00, seminggu 5 hari kerja, dari hari Senin sampai hari Jumat.

Yang menarik, untuk bisa diterima di bangku kuliah persiapan bahasa, seorang calon mahasiswa harus bersaing dengan calon lainnya. Di zaman kami dulu, dari dua kelas yang tersedia, sekitar 80 kursi, jumlah yang memperebutkannya sampai 1.500-an orang. Itu pun harus antri sejak shubuh untuk sekedar bisa mendapat nomor pendaftaran.

Test yang dilakukan ada dua, test tertulis dan test lisan. Banyak yang gugur ketika mengikuti test tertulis, karena soalnya ternyata tidak tertulis melainkan suara kaset berbahasa Arab. Jadi telinga kita harus peka mendengarkan soal dibacakan dalam bahasa Arab lewat kaset itu. Lalu jawabanya baru kita isikan di lembar jawaban.

Maka berguguranlah ratusan calon mahasiswa. Yang lulus, namanya akan terpampang di dinding gedung LIPIA dan harus segera ikut test lisan.

Test lisan lebih gawat lagi. Satu orang calon mahasiwa 'dikeroyok' oleh dua sampai tiga orang Arab yang berjenggot, ditest hafalan Quran 2 juz yang diacak ayat-ayatnya. Lalu diminta membaca sebuah buku berbahasa Arab yang gundul alias tidak berharakat, setelah itu ditanya ini itu tentang apa yang kita baca barusan. Tentu saja ditanya pakai bahasa Arab dan menjawabnya pun pakai bahasa Arab pula.

Selesai tema isi buku, dosen-dosen Arab itu melanjutkan dengan'interogasi' tentang wawasan kita terhadap ilmu-ilmu agama, lagi-lagi pakai bahasa Arab. Maka pada test ini, banyak calon mahasiswa yang bermandi keringat, "Wah, kayak menghadapi malaikat Munkar dan Nakir", kata salah seorang teman sambil bercanda di waktu itu saking takutnya.

Sebenarnya pada dosen berkebangsaan Arab itu tidak galak atau killer, mereka sangat ramah dan tahu bahwa pengetahuan bahasa Arab kami pas-pasan. Mereka sering membantu untuk menjawab pertanyaan yang mereka buat sendiri. Tapi namanya mental sudah anjlog, banyak yang menyerah.

Tapi teman-teman yang lain banyak yang sudah punya persiapan, semacam bimbingan tes. Jadi semua soal yang biasanya digunakan sudah dilatih duluan, termasuk latihan test lisan itu. Jadi tidak sedikit yang ketika ditanya ini dan itu, mereka menjawab dengan santai, bahkan ada yang sambil bercanda dan tertawa-tawa. Wah, yang begini kayaknya pasti lulus. Sebab secara praktis, mereka sudah bisa ngobrol dengan orang Arab, pakai bercanda segala pula.

Lalu tibalah hari pengumuman, semua calon mahasiswa datang ke LIPIA dengan berdebar-debar. Kebanyakan mereka datang dari daerah, yang anak Jakarta paling dua atau tiga orang saja. Jadi pemandangannya menarik sekali. Banyak di antara mereka yang sudah sekalian membawa koper atau tas, seandainya tidak diterima, ya langsung pulang kampung.

"Suasananya persis suasanayaumul hisab", komentar seorang teman. Setiap orang deg-degan menunggu-nunggu apakah lolos keterima atau tidak. Lalu dari Syu'unit Tullab keluar pak Zaini membawa lembar pengumuman dan di tempat lagi di dinding gedung. Lalu terlihat pemandangan yang beraneka rupa, ada yang meloncat-loncat kegirangan, ada yang duduk lesu, ada langsung angkat tas menuju terminal, ada juga bengong saja.

Kuliah di LIPIA

Kuliah di LIPIA memang kuliah yang intensif. Jam kuliah begitu padat, persis ketika kita sekolah di SMA dulu. Masuk jam 07.00 pagi dan pulang jam 12.00. Sehari 5 sessi, tiap sessi 50 menit. Jadi antara sesi satu dengan sessi lain, diberi jeda hanya 5 menit saja, sekedar memberi kesempatan para dosen berganti kelas.

Di kelas persiapan bahasa, materi kuliahnya memang terkonsentrasi pada penguasaan 4 sisi kemahiran berbahasa, yaitu membaca, menulis, berbicara dan mendengar. Salah satu kelebihan program ini, yang mengajar memang orang Arab semua, sehingga taste (dzauq) bahasa Arab benar-benar terasa.

Banyak teman yang tadinya sudah merasa bisa bahasa Arab, ternyata salah dalam ta'bir dan harus diperbaiki. Karena sewaktu di pesantren dulu, guru mereka yang bukan orang Arab itu mengajarkannya keliru. Yah, namanya saja bukan orang Arab, tetap saja taste nya beda.

Satu yang menarik ketika kuliah di LIPIA, setiap mahasiswa diberi uang saku setiap bulan. Kalau mahasiswa program persiapan bahasa, uang sakunya hanya 100 real (kurs 1 real = Rp 2.500- Rp3.000). Tapi kalau program Persiapan Universitas dan Program S-1, uang sakunya lumayan, karena jumlahnya 2 kali lipat, yaitu 200 real.

Enak banget ya, sudah kuliah gratis, tanpa uang pendaftaran, uang gedung, sumbangan ini itu, lalu dibayar pula. Dan lebih dari semua itu, semua buku dan kitab juga dibagikan gratis. Cuma makan saja yang tidak gratis. Pantas saja peminatnya membludak. Dan seingat kami, seumur-umur kuliah di LIPIA, belum pernah membayar uang kuliah walau cuma seratus perak.

Ruang kelas ber-AC, perpustakaan luas, tiap hari masuk 'bioskop' alias laboratorium bahasa. Bahkan yang asalnya dari daerah, disediakan kos-kosan gratis.

Tapi disiplin yang ditegakkan juga ketat. Tiap ganti jam pelajaran, dosen akan mengabsen ulang. Wah, kayak anak SD. Tapi kalau dipikir-pikir, memang harus begitu menghadapi kebiasan bangsa kita yang terkenal tidak disiplin. Jumlah absen nanti akan mempengaruhi nilai mukafaah (uang saku) dan juga kalau melebihi 25% toleransi, bisa dihukum tidak bisa ikut ujian akhir. Akhirnya bisa tinggal kelas, atau malah DO sekalian.

Masuk Takmili

Lulus kuliah di persiapan bahasa (i'dad lughawi) adalah syarat untuk mendaftar ke program persiapan Universtias (takmili). Dan lulus dari program takmili adalah syarat untuk bisa mendaftar di program S-1 Fakultas Syariah.

Untuk masuk ke takmili, 'ritual' serupa harus dilakukan kembali. Tidak ada jaminan bagi lulusan i'dad lughawi untuk langsung diterima di takmili. Justru mereka akan diseleksi ulang. Test lagi secara tertulis dan secara lisan.

Kali ini titik tekannya adalah pada kekuatan sastra bahasa Arab dan sebagain dasar dari ilmu-ilmu keIslaman. Syaratnya hafal dua juz Al-Quran, mahir berbahasa Arab, menguasai dasar-dasar ilmu-ilmu syariah.

Di program takmili kita akan berkenalan dengan sekian banyak sastra arab, termasuk syi'ir jahili seperti Imru'ul Qais, hingga sastra Arab modern seperti Al-Manfaluthi dan jajarannya.

Payahnya, semua harus dihafal luar kepala dan diurai satu persatu. Dosen meminta kita maju ke depan untuk membacakan syair-syair itu yang terkadang jumlahnya bisa sampai 50 bait. Masih disuruh menjelaskan kata perkata, bait per bait dan kekuatan bahasa dari masing-masing ungkapan yang digunakan oleh penyair. Wah, tampang kami sudah mirip penyair semua.

Awalnya kami bingung, mau belajar agama kok malah disuruh menghafal syair, mending menghafal nasyid atau sekalian Al-Quran. Ternyata kita dilatih untuk menguasai bahasa Arab bukan hanya percakapan tapi juga kekuatan bahasa dan sastra. Konsiderannya, dua sumber agama Islam itu merupakan sastra yang indah dan level tinggi. Percuma bicara Islam atau sok jadi tokoh Islam tapi tidak mengerti kekuatan bahasa keduanya. Percuma kalau hanya sekedar baca terjemahan.

Maka makin semangatlah kami belajar menghafal syair jahili dan Islami sekaligus. Hingga lulus dan selesai selama 1 tahun penuh.

Masuk Fakultas Syariah

Setelah tiga tahun berturut-turut menyelam di persiapan bahasa dan persiapan universitas, akhirnya sampai juga di bagian yang paling susah. Bagian program S-1 yang mensyaratkan hafal 3 juz Quran dan kemampuan pemahanan ilmu syariah yang jauh lebih dalam.

Testnya tetap sama, yaitu test tulisan dulu baru kemudian test lisan. Hasilnya, yang berguguran cukup banyak yang masuk hanya beberapa orang saja satu kelas.

Di Fakultas Syariah, nyaris semua cabang ilmu keIslaman diajarkan. Ada mata kuliah Fiqih yang berjumlah40 SKS, sehingga setiap hari ada mata kuliah itu, sejak dari semester 1 sampai semester 8. Kitab yang dipakai adalah kitab fenomenal Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid karya Ibnu Rusyd Al-Hafid.

Ada mata kuliah Ushul Fiqih yang berjumlah32 SKS sehingga dalam seminggu ada 4 hari mata kuliah itu diajarkan. Kitabnya cukup bikin mumet, yaitu Raudhatun Nadhir

Ada juga mata kuliah Tafsir yang berjumlah20 SKS dan tiga hari seminggu diajarkan. Kitabnya adalah Fathul Qadir karya Asy-Syaukani.

Ada Hadits Ahkam jumlah SKS-nya sama Tafsir (20 SKS). Kitabnya adalah Subulus Salam karya Ash-Shan'ani. Kitab ini adalah syarah (penjelasan) dari kitab Bulughul Maram.

Masih juga ada mata kuliah Nahwu yang berjumlah 24 SKS. Kitabnya Audhahul Masalik yang merupakan syarah dari matan Alfiyah Ibnu Malik. Juga ada mata kuliah Al-Quran yang intinya tahsinut tilawah dan tahfidz. SKS-nya 12, targetnya sampai lulus S-1, kita menghafal 8 juz Al-Quran.

Selain itu juga ada mata kuliahQawaid Fiqhiyyah4 SKS, Faraidh8 SKS, Teks Sastra 4 SKS, Balaghah 2 SKS, Ushul Tarbiyah 2 SKS, Tarbiyah Islamiyah 2 SKS, Metodologi Mengajar 4, Ilmu Jiwa-Jiwa SKS, Riset 4 dan Kultur Islam 4 SKS.

Jadi totalnya 200 SKS. Lebih banyak dari umumya kuliah S-1 di negeri kita yang umumnya hanya sekitar 150-an SKS.

Lembaga pendidikan sebesar ini dan sebagus ini, ternyata bukan milik pemerintah Indonesia, tetapi milik Saudi Arabia. Hasil dari kesepakatan antara dua pemerintah. Lulusan dari LIPIA ini sekarang banyak yang terjun di dunia dakwah, mulai dari majelis taklim, pesantren, ma'had, penerbitan pers, pegawai negeri, dosen sampai ke kursi DPR.

Detail lebih jauh tentang lembaga ini sebenarnya bisa dibuka di situs mereka, yaitu www.lipia.org, walaupun belum selengkap yang kita harapkan. Banyak link yang mati, nampaknya situs ini tidak diurus dengan benar. Dan berita terkininya hari Rabu, 17-Mei-2006. Berarti sejak dua tahun yang lalu situs ini tidak diurus? Ittaqillah ya Syeikh

Kenapa Hanya Ada Satu LIPIA

Mengingat pentingnya lembaga pendidikan seperti LIPIA, muncul banyak permintaan, kenapa cuma ada satu LIPIA dengan jumlah kursi yang terbatas.

Jawabnya tentu kita kembalikan kepada pemerintah Saudi Arabia. Karena yang punya LIPIA bukan negara kita. Jadi terserah kepada mereka. Mungkin buat negara itu, cukuplah LIPIA satu saja di Indonesia. Sebab negara lain seperti Malaysia pun juga tidak ada LIPIA.

Konon hanya beberapa negara yang beruntung bisa ada kerjasama dengan pemerintah Saudi Arabia. Kalau tidak salah di Jepang (http://www.aii-t.org/e/main/index.htm), Washington, dan ada beberapa negara lagi.

Departemen Agama Membangun LIPIA?

Semoga ke depan model lembaga pendidikan seperti ini bukan hanya LIPIA milik pemerintah Kerajaan Saudi Arabia saja, tapi juga bisa diklonning oleh Departemen Agama RI dari segi kualitas dan integritas dan keseriusannya.

Mungkin ada yang bertanya, memangnya Departemen Agama RI punya duit?

Lho, Departemen Agama RI sangat punya uang berlebih untuk mendirikan lembaga seperti LIPIA. Bahkan sepuluh buah pun bisa dibangunnya. Asalkan duitnya tidak lari ke tempat-tempat yang tidak jelas, seperti yang selama ini terjadi. Pukul kasar saja, bagaimana mungkin seorang mantan Menteri Agama bisa mendekam di dalam hotel prodeo hingga hari ini, kalau bukan karena duit-duit tidak jelas dalam jumlah yang fantastis.

Lalu wajar dong kalau kita berpikir, Itu yang ketahuan, lalu yang tidak ketahuan? Logikanya lebih banyak lagi kan. Kalau semua itu dijalankan oleh orang jujur, kita bisa saja mendirikan universtias yang jauh lebih hebat dan lebih berkualitas dari LIPIA, bukan cuma gedungnya, tapi kualitas kurukulum, kulitas dosen dan kualias lulusannya.

Tapi kalau mau yang lebih fantastis, ada juga universitas yang swasta penuh, namun jauh lebih besar dan lebih punya nama ketimbang LIPIA, yaitu Al-Azhar di Mesir, kampus tempat si Fahri belajar. Suatu ketika nanti coba kita bahas di forum ini tentang the Amazing Al-Azhar. Insya Allah.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

http://www.eramuslim.com

44 comments:

  1. katanya susah masuk kesitu?
    lam kenal ya?

    ReplyDelete
  2. jadi mau kuliah lagi nih bang..:d
    yakin....??:d

    ReplyDelete
  3. Insya Allah...saat semuanya beres :). Doain aja Yud

    ReplyDelete
  4. Bukan katanya tapi memang benar...baca aja artikel diatas :)

    ReplyDelete
  5. akang maksudnya heheheh maaf ya pak bos..:D

    ReplyDelete
  6. batasan umurnya ada ngga ????

    kalo ada dari umur berapa sampe umur berapa ???

    ReplyDelete
  7. Wah afwan kalo info yang ini saya kurang tau juga ya

    ReplyDelete
  8. MasyaAllah ternyata susah juga masuknya, tapi gak sia-sia belajar disana rata-rata ustadznya yang tidak menurutkan hawa nafsunya sangat menguasai ilmu2 ISLAM.berbeda dengan ustadz yang hanya mengejar kenikmatan Duniawi.Wallahua'lam

    ReplyDelete
  9. ya ustadz ana mau tahfid Qur'an persyratannya apa???
    syukron

    ReplyDelete
  10. astagfirullah,,,

    sy bru mau UAN ,,,

    mbayanginyanya sdh pusingg,,,




    smoga Allah mmbantu kmi smua,,,

    amiin,,

    ReplyDelete
  11. Subhanalloh....

    Walaupun terbayang betapa beratnya untuk ikut testnya..

    tapi, insya Alloh tetap semangat nih...

    ana mau nyoba tapi, masalah b.arabnya itu loh...

    Duhduh....

    belum bisa berbahasa Arab ...

    bisanya cuma Jazakalloh... Syukron... afwan... dan sejenisnya...Hheee...


    Doakan ya...

    Mudah2an ana bisa masuk saya tanpa harus merasa grogi...

    Hafalannya minimal brp juz ?

    juz apa dan apa ?

    ReplyDelete
  12. assalamu'alaikum warahmatullah...
    adik saya anak jurusan bahasa dan sastra arab semester 1, trus dia mau mendaftar ke LIPIA. kira2 apa yang harus dia siapkan ya...
    hapalan Qur'annya kayaknya cuma 1 juz (bisa kurang, lebih ngga), latar belakang pesantren ga ada....
    peluang masuknya kecil ya?...

    ReplyDelete
  13. Sebelumnya saya mohon maaf kalau banyak pertanyaan yg blm terjawab, disebabkan karena saya bukan kuliah di LIPIA, saya baru kuliah lagi di STID Al-Hikmah. Itu pun baru masuk, jadi mohon maaf kalau pertanyaannya blm bisa saya jawab skrg.

    Untuk tanya2 lebih lanjut mungkin bisa lsg menghubungi

    Ust. Ahmad Sarwat, Lc
    www.ustsarwat.com
    021- 92880436 / 0856-9446-1792
    YM : ustsarwat

    Atau ke :

    http://www.lipia.org/

    Doakan saja mudah2an saya juga bisa masuk LIPIA :)

    ReplyDelete
  14. insyallah tahun depan aku mu daftar ne...
    ingin rasanya mengembangkan ilmu agama dan mengembangkan kemampuan bahasa arab. karena hal tersebut merupakan ilmu pokok yang seharusnya di miliki oleh semua umat muslim. minta sambungan doanya ne pak! semoga lulus..

    ReplyDelete
  15. ass. boleh nanya tidak....sya mempunyai beberapa pertanyaan.
    1. apa syarat masujk lipia itu??
    2. kapan waktu pendaftaran dan kapan mulai ujiannya??
    3. pelajatran apa yang akan diujikan??
    4. kemudian bagaimana sistem pengujiannya???
    5. terima kasih sebelumnya. nohon jawabannya, gar sya bisa menyiapkan jauh jauh hari... wass

    ReplyDelete
  16. ass. boleh nanya tidak....sya mempunyai beberapa pertanyaan.
    1. apa syarat masujk lipia itu??
    2. kapan waktu pendaftaran dan kapan mulai ujiannya??
    3. pelajatran apa yang akan diujikan??
    4. kemudian bagaimana sistem pengujiannya???
    5. terima kasih sebelumnya. nohon jawabannya, gar sya bisa menyiapkan jauh jauh hari... wass

    ReplyDelete
  17. ass,,bgmn klu kta sdah hafal 30 juz,,tpi mngnai bhs arabx msih blum kental,dlm artian msih blum lancar,,tlg partisipasinya dan dukunganx agar sya bisa kliah d lipia,,,amien
    ana mnta jwbanx....

    ReplyDelete
  18. Assalaamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh
    nukhbirukum yaa akhy idz antum lam tujarribuuna fii LIPIA fa arju minkum an tujarribuu 'alaihi .
    wa idz lam tasta'dzinuuna 'alaa niyaatikum fa 'alaykum an tujayyiduu fii niyaatikum.wa'lamuu hadzal hadiitsi min rosulillahi sholollohu 'alaihi wa sallama "...(innamal a'malu biniyaatin.....) . wa idz antum turidduna an ta'arrofa 'alayya fa'laykum an tu'addinuu ilaa haadzal a'allamatul roqmul haatifulyad (085742972737)
    wassalaamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh

    ReplyDelete
  19. Assalaamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh
    nukhbirukum yaa akhy idz antum lam tujarribuuna fii LIPIA fa arju minkum an tujarribuu 'alaihi .
    wa idz lam tasta'dzinuuna 'alaa niyaatikum fa 'alaykum an tujayyiduu fii niyaatikum.wa'lamuu hadzal hadiitsi min rosulillahi sholollohu 'alaihi wa sallama "...(innamal a'malu biniyaatin.....) . wa idz antum turidduna an ta'arrofa 'alayya fa'laykum an tu'addinuu ilaa haadzihil a'allamath(masysfar@gmail.com)
    wassalaamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh

    ReplyDelete
  20. Assalaamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh
    nukhbirukum yaa akhy idz antum lam tujarribuuna fii LIPIA fa arju minkum an tujarribuu 'alaihi .
    wa idz lam tasta'dzinuuna 'alaa niyaatikum fa 'alaykum an tujayyiduu fii niyaatikum.wa'lamuu hadzal hadiitsi min rosulillahi sholollohu 'alaihi wa sallama "...(innamal a'malu biniyaatin.....) . wa idz antum turidduna an ta'arrofa 'alayya fa'laykum an tu'addinuu ilaa haadzal a'allamatul roqmul haatifulyad (085742972737)
    wassalaamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuh

    ReplyDelete
  21. emang alamat lenglapnya LIPIA tuh mana sich ?

    ReplyDelete
  22. Alhamdulillah sekarang sudah ada LIPIA di Nangroe Aceh Darussalam. Saya merupakan salah satu mahasiswanya (program I'dad). LIPIA di sini masih baru, saya merupakan angkatan ke-2.

    Salam silaturahim
    Khalifah

    ReplyDelete
  23. Assalamu'alaikum....

    sebelumnya afwan...
    Saya kepengen banget sebenernya kuliah di Al Azhar Mesir sana...tapi mungkin Orang tua saya tidak mengizinkan mengingat mungkin sangat jauh dari Rumah tempat tinggal saya....
    akhirnya saya memutuskan menentukan pilihan saya di LIPIA...jakarta...
    saya penegn banget Masuk LIPIA...
    saya tahu LIPIA dari Ustadz saya du Sekolah yang dulu juga alumni sana...
    dan saya sangat kagum dengan beliau..karena beliau sangat mahir pandai pintar dalam urusan bahasa arab......

    Yang saya pengen tanyakan ....

    apakah yang harus saya persiapkan untuk bisa masuk di LIPIA....
    mengingat mumpung saya masih duduk di bangku sekolah tepatnya
    kelas 2 jurusan bbahasa...Madrasah aliyah Negeri Tambakberas Jombang...Jawa Timur...

    supaya nanti klo saya sudah keluar dari sana saya tidak terlalu kesulitan
    mengingat saya setelah membaca artikel anda diatas......
    yang sangat menakutkan dan ngeri.....

    Bifadlika..ya Ustadz.....
    Arju ilaik an Tajwabu ala su'ali....
    Syukron.......wa afwan.

    ReplyDelete
  24. ass. ustad setelah saya baca seluruh artikel memang berat ya taapi itu semua harus berawal dari niat.....
    ust apa yang harus saya persiapkan supaya bisa masuk ke LIPIA nantinay mengingat sekarang saya duduk di kelas 2 aliyah jurusan ipa ( pondok pesantren darussalam sengkubang kab .pontianajk KALIMANTAN BARAT...........?????????
    sukro katsiron

    ReplyDelete
  25. سم الله الرحمن الرحيم
    Assalaamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh
    syukron jaziilan 'alaa husni ihtimaamikum fii kulli syaiin ilayya.
    wa laa tansaunii.

    wa syukron 'alaa ukhty ( QISTHY ).( LIANA MILATI ALFA ),( SITI MARYAM ),UMMI KABSYAH,YOGA,FERY,JOHAN,SYARIFUDDIN,NURUL,TASYA M, HELMI,soleh,HINDUN,TAMARA B,JUNDY,... wa ghoiruhaa.
    KLICK ON www.ysfbox.multiply.com

    Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan , jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan. Tapi lihatlah di sekitarmu dengan penuh kesadaran.
    wassalaamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh

    ReplyDelete
  26. i'm sorry if my numberphone not active and i diverted to my at email.
    And ask my email to number 083894571706

    ReplyDelete
  27. tenang aj boz umur anda msh bsa untuk diajukan >>>>>>

    ReplyDelete
  28. masysfar@gmail.com

    masysfar@gmail.com

    masysfar@gmail.com

    ReplyDelete
  29. assalamualaikum wr wb

    saya mau tanya tentang fakultas apa saja yang ada di LIPIA? Tolong beritahu dengan detail dan rinci.

    wassalam

    muhammad iqbal azzaki

    ReplyDelete
  30. afwan saya mau tanya kalau untuk bulan februari nanti masuknya siswa baru tanggal berapa tepatnya?syukron jazakallah bilkhoir

    ReplyDelete
  31. assalamualaikum....
    Untuk lulusan pesantren materi apa saja yang di ujikan?dan apakah harus dari i'dad terlebih dahulu

    ReplyDelete
  32. assalamualaikum,,,,mf sya solihin mau tau info pendaftaran untuk tahun ajaran 2011 nich bulan apa ya ,,,? mksh

    ReplyDelete
  33. assalamualaikum
    saya sangat berminat sekali untuk bisa belajar di lipia tapi apa harus dari idad dlu??
    saya lulusan pesantren yang insyaallah hafal 2 juz alqur'an, tapi apakah bahasa arab disana sama dengan bahasa arab yang biasa di ajarkan di pesantren-pesantren di indonesia??

    ReplyDelete
  34. Apa Iya Akhi Klo y9 Ana Tau D Indonesia Hanya Ada Satu Cabang nY Yaitu D Jakrta..

    ReplyDelete
  35. Apa Iya Akhi..???
    y9 Ana Tau Cabang Ny Cuman Ada Di Jakarta Selatan..

    ReplyDelete
  36. pengen banget kuliah di LIPIA, tapi sayang banget secara administrasi saya tidak bisa karena saya cuma dipesantren tradisional jadi ga punya ijazah formal. mudah2an saya diberi kesempatan menimba ilmu di LIPIA..

    ReplyDelete
  37. assalamu'alaikum wr. wb.
    saya mau nanya, gimana caranya kalua mau kliah di LIPIA kalau lulusan dari smk?
    mohon penjelasannya?
    jazakumullah.......

    ReplyDelete
  38. assalamu'alikum..
    ustadz saya beringinan masuk LIPIA , bagaimana kah, cara dan syarat2 yang harus saya ketahui dan pelajari?
    terimakasih sebelumnya ustadz,

    wassalamua'alaikum

    ReplyDelete
  39. assalamualaikum, ingin bertanya, apakah bisa jika langsung mendaftar ke program s1 syariah? atau harus mengikuti i'dad dan takmil? syukron jzk.

    ReplyDelete