Monday, January 22, 2007

Seminar "Evaluasi 37 tahun Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia"

Start:     Feb 3, '07

Pada hari Sabtu, 3 Februari 2007, pukul 09.00 - 15.30 WIB , Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir, bertempat di Jalan Kramat Raya 45 Jakarta, akan menggelar satu acara seminar nasional bertema "Evaluasi 37 tahun Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia". Tampil sebagai pembicara adalah Dr. Daud Rasyid, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, Dr. Mukhlis Hanafi, dan Adnin Armas MA. Seminar ini memiliki makna yang penting bagi umat Islam Indonesia, mengingat, setelah 37 tahun berlalu, gerakan pembaruan Islam bukannya telah berhenti, tetapi semakin menjadi-jadi dan melebar ke mana-mana.


Masa 37 tahun Gerakan Pembaruan Islam dimulai ketika Nurcholish Madjid memulai pidatonya pada 3 Januari 1970 di Jakarta dengan judul "Keharusan Pembaruan Pemikiran Islam dan Masalah Integrasi Umat". Dalam disertasinya di Monash University Australia yang diterbitkan oleh Paramadina dengan judul "Gagasan Islam Liberal di Indonesia", Dr. Greg Barton menyebutkan, bahwa melalui makalahnya tersebut, Nurcholish dihadapkan pada satu dilema dalam tubuh umat. Di satu sisi, masyarakat Muslim harus menempuh arah baru, namun di sisi lain, arah baru tersebut berarti mengorbankan keutuhan umat. Baca lebih lanjut disini.


Contact person:


Imam, 0813-17599291, Dwi 021-70206503.
Infaq : Umum Rp 25.000, mahasiswa Rp 10.000 (untuk makalah, sertifikat, snack 2X).


Biodata Pembicara :


Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, MA


TTL : Jakarta, 18 Agustus 1971


Status : Nikah tahun 2000 dengan dua anak Fayyadh dan Wafa Ahdella


Tiba di Mesir : Oktober 1992
Alamat di Indonesia : Jl. Radjiman Widyodiningrat P. Jahe Kel. Jatinegara
Cakung Jakarta Timur
Alamat di Mesir : Swissry Project 87/1 10th Nasr City Cairo 2711533
Kekeluargaan : KPJ
Fakultas : Ushuluddin
Jurusan : Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran
Universitas : Al-Azhar
Judul Disertasi :
كتاب لوامع البرهان وقواطع البيان فى معاني القرآن للمعيني (المتوفى سنة 537 ه)
من أوله الى آخر سورة القصص (دراسة وتحقيق)
Studi filologi yang mengikuti editing naskah, analisa, komentar dan kritik atas tafsir imam Al-Mai'niy (W537 H)
Tanggal Munaqasyah : 6 Maret 2006

Dengan predikat :
مرتبة الشرف الأولى مع التوصية بطبع الرسالة على نفقة الجامعة وتداولها بين الجامعات
Summa Cumlaude (Penghargaan Tingkat Pertama) disertai rekomendasi agar disertasi tersebut dicetak atas biaya universitas dan didistribusikan ke universitas-universitas lain
Lama Pendidikan : 3 tahun 6 bulan, dari tahun 2002 – 2006

Riwayat Pendidikan :

SD dan MI Jakarta Timur (1997 – 1983)
KMI Gontor Ponorogo (1983 – 1989)
PP. Tahfidz Alquran Sunan Pandanaran (1990 -1992)
S1 Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Tahun 1992-1996
S2 Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Tahun 1996-2000
S3 Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Tahun 2002-2006

Kesan selama menempuh pendidikan di Mesir :
Mesir pernah menjadi salah satu pusat peradaban islam, karena itu disini kita temukan banyak khazanah intelektual islam (turats) saya sangat menikmati dan menghayati hidup di tengah khazanah turats tersebut.

Pesan bagi mahasiswa lain:
Pergunakanlah waktu sebaik mungkin! Waktu / masa dalam alquran diungkapkan dengan kata "al-ashr", yang mengesankan bahwa waktu adalah sesuatu yang harus "diperas" agar menghasilkan sari pati kehidupan yang berharga. "Man lam takun lahu bidayatun muhriqah lam takun lahu nihayatun musyriqah" (Masa depan gemilang hanya dapat diperoleh dengan usaha keras menempa diri di awal perjalanan), demikian pesan seorang tokoh sufi besar Ibnu Athaillah.
_____________________________________


Dr. Daud Rasyid, MA lahir di Tanjung Balai, sebuah kota kecil di pesisir pantai Sumatera Utara pada hari Senin tanggal 3 Desember 1962 Masehi bertepatan dengan tanggal 5 Rajab 1382 Hijriyah. Daud Rasyid adalah putera tunggal alm. Bapak Harun al-Rasyid dan alm. Ibunda Hajjah Nurul Huda, seorang pendidik dan ustazah di kota itu.


Masa kecilnya dihabiskan belajar pagi-sore di sekolah formal. Pagi, belajar di sekolah umum dan sore belajar di Madrasah. Malam hari dan hari libur diisi dengan belajar non-formal kepada para syaikh dan Ustaz di daerahnya. Tahun 1980, setelah tamat SMA dan Aliyah, ia meninggalkan kota kelahirannya, merantau ke Medan untuk mengecap pendidikan tinggi di IAIN Medan dan di USU. Namun itu hanya tiga tahun dilaluinya. Baru saja menyelesaikan B.A dari IAIN, dibukalah kesempatan untuk belajar ke Al-Azhar melalui beasiswa Al-Azhar yang disalurkan melalui IAIN.


Riwayat Pendidikan




  • 1980-1983 belajar di Fak. Syari'ah IAIN Sumatera Utara, Medan, selesai Sarjana Muda (B.A) dengan yudicium : "Memuaskan".


  • 1981-1983 belajar di Fak. Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.


  • 1984-1987 belajar di Fak. Syari'ah wal-Qanun (Syari'ah dan Hukum) Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.


  • 1987-1990 belajar di program Pascasarjana (S2) Fakultas Darul 'Ulum (Studi Islam dan Arab) Universitas Kairo, jurusan "Syari'ah" dan lulus Master (M.A.) dalam bidang "syari`ah" dengan judicium : "Cum Laude" (mumtaz). Judul tesis : "Marwiyyat al-Hakam ibn 'Utaibah wa fiqhuhu" (Hadits-hadits riwayat Imam Al-Hakam ibn �Utaibah dan Metodologi Fiqhnya).


  • 1994-1996 menempuh program Doktor (S3) di Fak. Darul 'Ulum, Universitas Kairo dan meraih "Doktor" (PhD) dalam bidang "Syari`ah" dengan yudicium "Summa Cumlaude" (mumtaz bi martabat syaraf `ula) dengan judul disertasi : "Juhud 'Ulama` Indonesia fi as-Sunnah" (Jasa-jasa Ulama Indonesia di bidang Sunnah").

_____________________________________


Adnin Armas M.A, menyelesaikan pendidikannya di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo tahun 1992 dan melanjutkan ke Universitas Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), dalam bidang Filsafat. Memperoleh Sarjana dari International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) bidang Pemikiran Islam (Islamic Thought) dengan tesis berjudul Fakhruddin arRazi on Time pada tahun 2003.


Saat ini beliau adalah kandidat doktor di ISTAC UIAM aktif sebagai peneliti INSIST (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization). Karya beliau antara lain adalah: Metodologi Bibel dalam Studi al-Qur’an; Pengaruh Orientalis terhadap Islam Liberal. Di samping itu beliau sangat aktif menulis artikel-artikel ilmiah di beberapa majalah dan surat kabar di Indonesia.


Currently a Ph.D candidate at ISTAC-IIUM, Adnin obtained B.A. from International Islamic University Malaysia in 1997 and M.A in Islamic Thought from ISTAC in 2003. He is a prolific writer on Liberal Islam and Secularisation and some of his published articles are:


- Menjernihkan Ide Kesatuan Agama (Republika, February 2003)


- Menelusuri Originalitas Gagasan Sekularisasi Nurcholish Madjid (Jurnal Dirosah Islamiyah, Vol. 1, No. 2 (2003).


- Simbol Kegagalan Kristen Melawan Barat (Majalah Hidayatullah, December, 2003)


- Sekularisasi Menghempaskan Agama (Majalah Hidayatullah, February 2004)


- Pembela dan Penghadang Sekularisasi (Majalah Hidayatullah, March 2004)


- Tafsir al-Qur'an atau Hermeneutika al-Qur'an (Majalah Islamia, March 2004)


- Orientalisme dan Teori Pengaruh Terhadap Islam (Republika 6 May, 2004)


- Pengaruh Metodologi Bibel Terhadap Studi Al-Qur'an (Republika, 29 November 2004).


- Orientalis dan Studi Al-Qur'an: Tanggapan Atas Tanggapan (Republika, April 2005).



Books Published


- Christian and Orientalist Influences on Liberal Islam. An interactive dialogue with activists of the Liberal Islam Network, Jakarta: Gema Insani Press (GIP) 2003.


- Biblical Methodology in Qur'anic Studies: A Critical Analysis, Jakarta; Gema Insani Press (GIP) 2005.


_____________________________________


Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A. Ed, M. Phil, lahir di Gontor, 13 September 1958, adalah putra ke-9 dari KH Imam Zarkasyi, pendiri Pesantren Modern Gontor Ponorogo. Beliau juga Pemimpin Redaksi Majalah ISLAMIA dan direktur Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS), lulus program Ph.D. dari International Institute of Islamic Thought and Civilization - International Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM) Malaysia pada 6 Ramadhan 1427 H/29 September 2006, setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul ‘Al-Ghazali’s Concept of Causality’, di hadapan para penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Osman Bakar, Prof. Dr. Ibrahim Zein, dan Prof. Dr. Torlah. Prof. Dr. Alparslan Acikgence, penguji eksternal dari Turki, memuji kajian Hamid terhadap teori kausalitas al-Ghazali pada kajian sejarah pemikiran Islam. Sebab, pendekatan Hamid terhadap konsep kausalitas al-Ghazali telah menjelaskan sesuatu yang selama ini telah dilewatkan oleh kebanyakan pengkaji al-Ghazali.


Riwayat Pendidikan


- Kulliyatul Muallimin al-Islamiyah (KMI) Pondok Modern Gontor, 1977.
- Fakultas Tarbiyah, Institut Pendidikan Darussalam (IPD), Pondok Modern Gontor, 1982. (BA)
- Institute of Education and Research (IER), University of the Punjab, Lahore Pakistan, 1986. (MA.Ed)
- Faculty of Art, Dept. Theology Unversity of Birmingham, United Kingdom, 1996-1998. (M.Phil)
- Islamic Thought, International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC-IIUM) Kuala Lumpur, Malaysia, 2006 (Ph.D).


Sejak kecil sampai sarjana S-1, Hamid dibesarkan dan dididik ayahnya sendiri di lingkungan Pesantren Gontor. Barulah kemudian dia melanjutkan program masternya di Pakistan. Setelah mengabdi beberapa tahun di Gontor, Hamid kembali melanjutkan kuliah S-2 nya di Birmingham Inggris. Dari Inggris, dia langsung melanjutkan studi S-3 nya ke ISTAC. Barulah, pada tahun 2006, pada usia 48 tahun, Hamid baru menyelesaikan studi doktornya.


Bagi pembaca majalah ISLAMIA, sebenarnya sejak empat tahun ini, sosok Hamid sudah dikenal luas melalui berbagai artikelnya. Pemikirannya sudah tersebar luas dan memberikan dampak signifikan pada berbagai kalangan peminat studi Islam.


_____________________________________

16 comments:

  1. ditunggu laporannya ya ..
    semoga Allah meridhoi amal soleh kita, amiin

    ReplyDelete
  2. Insya Allah mba....tapi seperti biasa, kalau nanti ngga berhalangan hadir kayanya nanti saya rekam dalam bentuk mp3 :)

    ReplyDelete
  3. heuheu.. nunggu ulasannya di indrayogi.multiply.com aaahh :D

    ReplyDelete
  4. Dateeeeeeeeeeng!
    Insya Allah,
    Tepat bener saat Ari emang lagi di Jakarta *Alhamdulillah*

    Indra, thanks infonya ya! dah di catet nih :)

    Rie *seneng*

    ReplyDelete
  5. hehehe kayanya excited banget ya mba hehehe :D. Yuk mba nanti janjian ketemu disana

    ReplyDelete
  6. ana link ke jurnal ana ya akh ... syukron
    `:'-}

    ReplyDelete
  7. Antum dateng ngga nih ? kalau dateng jangan lupa bawa mp3 recorder hehe :D

    ReplyDelete
  8. bagus kyknya acarana...:). nunggu rekamanna:D ato tulisan:D

    ReplyDelete
  9. Bos, jangan lupa caprosnya, oh ya, kalo ketemu Mbak Arie, sekalian caprosnya juga ^_^ biar ada komparasi gt, okeh...

    ReplyDelete
  10. keempat tokoh intelektual-ulama ini dah pernah bertemu-muka. Bang Muchlis dikenal luas dikalangan mahasiswa Indonesia Mesir, Pak Daud juga, bang Adnin dan pak Hamid dah tampil dalam workshop INSIST di Cairo!

    ReplyDelete
  11. capros apaan sih? *binun*
    komparasi?
    Ga ikut-ikutan ah,

    Rie *ngumpet*

    ReplyDelete
  12. Pasti bagus dong ! hehe....rekaman ? insya Allah, doakan sehat dan ngga ada halangan buat hadir ya mas Budi :)

    ReplyDelete
  13. Capros ? komparasi ? hehehe kurang dimengerti nih :)

    ReplyDelete
  14. Sangat beruntung sekali....insya Allah nanti tgl 3 saya bertemu mereka juga deh !

    ReplyDelete
  15. Pemberitahuan : Untuk yang mau mengikuti seminar ini harap mendftarkan diri ke contact person yang telah tersebut diatas. Infaqnya bisa dibayar diacara

    ReplyDelete