Friday, December 4, 2009

Nasehat terakhir dari seorang sahabat

Baru saja saya membuka lagi account friendster yang telah lama terbengkalai. Sambil iseng saya buka-buka lagi kolom testimonial dari teman-teman di friendster dari awal. Saya terus membuka tiap halaman testimonial sampai akhirnya berhenti di salah satu testimonial dari Dicky, seorang sahabat yang sekaligus menjadi role model saya. Begini bunyi testimonialnya :

"Assalamu'alaikum.

SubhanAllah, kalo mengingat bagaimana persahabatan ana dengan akh Indra ini terjalin, sepertinya banyak sekali kenangan yang sangat sulit untuk dituliskan. Mengapa? karena kita telah merasakan "jalan" yang sama dalam menggapai kesejukan embun-embun dien al-Islam.

Ternyata, dari seribu jalan yang telah kita lalui, fisabilillah-lah yang paling memberikan ketenangan jiwa. Ternyata dari seribu melodi yang telah kita dengar, kemerduan tilawatil Qur'an-lah yang menjadi obat jiwa kami yang paling mujarab. Dan ternyata, di dalam jalan inilah kami menemukan keindahan untuk meniti dan belajar, belajar untuk menjadi jundi Allah yang selalu merindukan jannahNYA.

Janganlah pernah lekang akhi. Janganlah lupakan, bahwa akan ada jannah yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Jangan pernah surut akhi, karena Allah-lah tujuan kita. Janganlah lupa akhi, bahwa dunia menjadi ujian bagi jundi-jundiNYA. Selalulah berharap akhi, agar kita dapat dibariskan di barisan syuhadaNYA."

Sebuah motivasi dan doa yang membuat saya takjub dari seorang sahabat yang telah mendahului saya menuju Rabbnya. Kira-kira sebulan tepatnya tanggal 23 Agustus 2006 setelah Dicky menulis testimonial itu, Allah memanggilnya untuk pulang. Dicky meninggal  dalam tidurnya setelah pulang sholat Shubuh di masjid. Bahkan menurut kakaknya, Dicky pun saat itu sedang shaum sunnah. Subhanallah...

Ya Rabb betapa indah panggilan-Mu untuknya. Sungguh setelah mengetahui saat meninggalnya Dicky, semuanya merasa ikhlas dan bahkan beberapa ada 'iri' sambil berharap mereka pun suatu hari nanti dipanggil pulang dalam keadaan yang sama. Begitu juga saya.

Jazakallah khair ya akhi atas segala kisah indah yang kau bagi bersama kami di dunia yang fana ini. Semoga kami yang masih di dunia bisa mengambil ibrah dari kepergianmu. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu....



11 comments:

  1. Allohummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu...
    amiin

    ReplyDelete
  2. subhanallah...
    allahumafirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu

    ReplyDelete
  3. ikut berdoa juga, semoga kita bisa menutup akhir umur ini di jalan Nya.. Allahumma Amin

    ReplyDelete
  4. terimakasih sharing ceritanya akhi Indra....

    ReplyDelete
  5. Kisah yg mengetuk hati akan ajal yg bisa datang kapan saja. Trims udah sharing.

    ReplyDelete
  6. Allaahummakhtim lanaa bihusnil khaatimah, ya Allaah, akhirilah kehidupan kami dengan akhir yang baik. Amiiin

    ReplyDelete
  7. subhanallah....air mata mo ikut serta merasakannya

    ReplyDelete