Showing posts with label diskusiinsists. Show all posts
Showing posts with label diskusiinsists. Show all posts

Friday, December 28, 2007

Diskusi INSISTS: "Meninjau Kembali Perdebatan Al Ghazali dan Ibnu Rusyid Tentang Alam"

Start:     Dec 29, '07
PEMBICARA:
ADNIN ARMAS, MA.
(DIREKTUR EKSEKUTIF INSISTS)

WAKTU:
Sabtu, 29 Desember 2007 – Jam: 10:00 S/D 12:00 WIB

TEMPAT:
INSISTS – Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization

Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan

Tlp. 021-7940381 SMS Centre: 08111102549

Peserta Terbatas Untuk Maksimal 40 orang.

Monday, November 12, 2007

Diskusi INSISTS : "Abrahamic Faith"

Start:     Nov 17, '07
Bagi peminat pemikiran keagamaan, istilah “Abrahamic Faith” atau “agama Ibrahim” tidaklah asing. Istilah ini sudah lama dipopulerkan oleh banyak kalangan dan dianggap sebagai sesuatu yang sudah lazim dalam isilah studi-studi agama, seperti halnya pembagian agama menjadi “agama samawi” (agama langit) dan “agama ardhi” (agama bumi). Istilah ini mulai popular di dunia Islam, setelah pada tahun 1986, The International Institute of islamic Thought (IIIT), menerbitkan sebuah buku berjudul Trialogue of the Abrahamic Faiths (ed. Ismail Raji al-Faruqi). Secara harfiah, judul buku itu adalah “Trialog antar Agama-agama Ibrahim”.  Buku ini merupakan kompilasi makalah hasil konvensi tahun 1979 di New York yang diselenggarakan oleh American Academy of Religion (AAR).

Pada 8 November 2007, Republika menurunkan sebuah kolom Azyumardi Azra berjudul ”Trialog Peradaban”. Azra menceritakan, bahwa pada 21-24 Oktober 2007, Harvard University menyelenggarakan sebuah konferensi bertema ”Children of Abraham: A Trialogue of Civilization”. Kata Azra, ’Anak-anak Ibrahim’, tak lain adalah para pengikut tiga agama: Yahudi, Kristen, dan Islam. Pembicaraan antara ketiga agama (trialog) diharapkan dapat menumbuhkan saling pengertian dan toleransi yang pada gilirannya mendatangkan perdamaian.

Lebih jauh Azra menulis:

Dalam makalah berjudul ‘Trialogue of Abrahamic Faiths: Towards the Alliance of Civilizations”, saya melihat ‘Abrahamic Faiths’ yang dalam Al-Quran disebut sebagai ‘millah Ibrahim’ memiliki banyak kesamaan dan afinitas; lebih dari itu ketiganya juga berbagi sejarah yang sama. Tetapi, tentu saja, masing-masing agama Nabi Ibrahim tersebt unik dalam dirinya sendiri. Lagi pula, para penganut ketiga agama itu ibarat kakak-adik, juga terlibat dalam persaingan, kecemburuan, konflik, dan bahkan perang.”

Begitulah, sebagian isi tulisan Azyumardi Azra, yang mengaku beruntung hadir dalam konferensi di Harvard tersebut. Ia merupakan satu-satunya ilmuwan dari Asia yang hadir di situ.

Kita tentu menyambut baik setiap usaha untuk menciptakan perdamaian di muka bumi ini. Namun, kita perlu mengkaji dengan cermat, cara-cara yang digunakan untuk menciptakan perdamaian tersebut, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan ajaran Islam itu sendiri. Soal dialog antar-agama, dalam sejarah, sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sejak awal kemunculannya, umat Islam sudah terbiasa berdialog dengan siapa saja.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang “Abrahamic Faith” ini, INSISTS mengadakan Diskusi Sabtuan. Info lengkapnya :


PEMBICARA:
ADIAN HUSAINI  MA
(DIREKSI  INSISTS)

WAKTU:
SABTU, 17  NOVEMBER  2007 – JAM: 10:00 S/D 12:00 WIB

TEMPAT:
INSISTS – Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization

Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan

Tlp. 021-7940381 SMS Centre: 08111102549

Peserta Terbatas Untuk Maksimal 40 orang.



Wednesday, October 31, 2007

Diskusi INSISTS : "Framework Kajian Filsafat Islam di Perguruan Tinggi Islam, Sebuah Kajian Kritis"

Start:     Nov 3, '07

TEMA:
"Framework Kajian Filsafat Islam di Perguruan Tinggi Islam, Sebuah Kajian Kritis"

PEMBICARA:
DR. Hamid Fahmy Zarkasyi  M.Phil
(Direktur INSISTS)

WAKTU:
SABTU, 3 NOVEMBER  2007 – JAM: 10:00 S/D 12:00 WIB

TEMPAT:
INSISTS – Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization

Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan

Tlp. 021-7940381 SMS Centre: 08111102549

Peserta Terbatas Untuk Maksimal 40 orang.

Monday, October 22, 2007

Diskusi INSISTS : "Makna Kebahagiaan Dalam Islam"

Start:     Oct 27, '07
Henri Shalahuddin MA
(Peneliti INSISTS)

WAKTU:
SABTU, 27 OKTOBER 2007 – JAM: 10:00 S/D 12:00 WIB

TEMPAT:
INSISTS – Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization

Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan

Tlp. 021-7940381 SMS Centre: 08111102549

Peserta Terbatas Untuk Maksimal 40 orang.

Friday, September 14, 2007

Diskusi INSISTS : Kerusakan Ilmu dan Pendidikan di Indonesia: Dampak & Solusinya

Start:     Sep 29, '07

Kerusakan ilmu adalah akar dari semua masalah yang menimpa suatu masyarakat. Ilmu yang salah melahirkan guru, dosen, ilmuwan, cendekiawan, pemimpin, dan ulama yang salah dalam berpikir, mengajar, mengambil kebijakan, dan mengeluarkan fatwa. Dominasi paham liberalisme, materialisme, hedonisme, dan pragmatisme semakin memperparah kerusakan masyarakat. Ilmu dikomersialkan, sekaligus dinisbikan. Ilmuwan ditelantarkan dan dicampakkan. Hiburan dan penghibur menjadi idola.

Kekeliruan konsep ilmu di dunia pendidikan Tinggi di Indonesia telah melahirkan dua kondisi yang memprihatinkan: (a) Di Perguruan Tinggi Umum terjadi ignorance (kebodohan) terhadap ilmu-ilmu agama. Kampus-kampus umum banyak melahirkan  sarjana-sarjana yang nyaris buta terhadap ilmu-ilmu fardhu ’ain sepanjang hidupnya. (b) Di Perguruan Tinggi Islam terjadi confusion (kekacauan ilmu).

Berbagai Perguruan Tinggi ini melahirkan sarjana-sarjana agama yang keliru ilmunya yang kemudian disebarkan ke tengah masyarakat. Lebih parah lagi, saat pragmatisme dan relativisme telah merasuki bidang studi Islam, sehingga banyak melahirkan sarjana-sarjana agama yang justru ragu dengan agamanya sendiri. Padahal, para sarjana agama inilah yang nantinya akan menempati pos-pos strategis dalam bidang keagamaan, sebagai guru agama, dosen agama, pimpinan pesantren dan organisasi Islam, pejabat Majelis Ulama dan Departemen Agama.

Bagaimana sebenarnya kerusakan ilmu dan pendidikan ini berlangsung? Apa dampaknya terhadap masyarakat di masa depan?  Dan bagaimana solusinya? Insyaallah, masalah ini akan dibedah dalam serial seminar INSISTS tentang keilmuan dan pendidikan. Seri pertama akan dilakukan pada:

  • Hari/Tanggal      : Sabtu/29 September 2007.
  • Waktu               : pukul 13.00-18.00 (Buka bersama)
  • Tempat             Gedung Gema Insani, Jl. Ir. Juanda-Depok, Tlp. 021 7708891-3 fax. 021 7708894

Pemakalah  dan Tema  :

  • Adian Husaini, M.A. (Menelusuri Fenomena dan Akar Kerusakan Ilmu di Indonesia: Studi kasus mata kuliah ”Studi Islam di Indonesia”).
  • Adnin Armas, M.A. (Konsep Ilmu dalam Islam: Mengapa Diabaikan Oleh Perguruan Tinggi Kita?)
  • Henri Shalahuddin, M.A. (Kekeliruan Studi Teologi di Perguruan Tinggi Islam).

(Para pemakalah adalah peneliti INSISTS dan juga dosen mata kuliah Islamic Worldview di Program Pasca Sarjana PSTTI-Universitas Indonesia, Universitas Ibn Khaldun Bogor, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Administrasi:

  • Biaya seminar Rp 100.000,- / orang dan mahasiswa Rp 75.000,-/ orang sudah termasuk makalah dan buka puasa.
  • Kursi terbatas untuk 100 orang. Peminat bisa segera menghubungi kantor INSISTS, 021 7940381 HP 08111102549/081316663707/08176895797.
  • Pembayaran bisa melalui transfer ke Rek. BCA No. 4212344161 AN. ADIAN HUSAINI.
___________________________________________

Biodata Pembicara :


Adian Husaini, MA
Tmp/Tgl lahir: Bojonegoro/ 17 Desember 1965
 
Pendidikan:

- S-3:  Kandidat Doktor bidang pemikiran dan peradaban Islam di Universitas Islam Internasional Malaysia.

- S-2: Hubungan Internasional Universitas Jayabaya Jakarta.

- S-1: Fakultas Kedokteran Hewan IPB

- Pesantren Ar-Rasyid Bojonegoro, Pesantren Ulil Albab Bogor & LIPIA Jakarta.
 
Aktitivitas :

1. Dosen (luar biasa mata kuliah Islamic Worldview) di Pasca Sarjana Program Studi Timur Tengah dan Islam--Universitas Indonesia

2. Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia

3. Wakil Ketua Komisi Hubungan antar-agama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

4. Pengurus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah

5. Penulis tetap program ”CATATAN AKHIR PEKAN ADIAN HUSAINI” di Radio Dakta 107 FM dan www.hidayatullah.com
 
Pengalaman:

- Guru Biologi
- Wartawan Harian Berita Buana dan Republika
- Dosen jurnalistik Universitas Ibnu Khaldun Bogor
- Analis berita di Radio Muslim FM.
 
Buku-buku yang sudah ditulis telah lebih dari 20 judul buku, diantaranya:

1. Pragmatisme Politik Luar Negeri Zionis Israel (2003)

2. Islam Liberal: Sejarah, Konsepsi, Penyimpangan, dan Jawabannya (2002).

3. Tinjauan Historis Konflik Yahudi, Kristen, Islam (2004).

4. Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal (2005) – buku ini mendapat penghargaan sebagai buku terbaik untuk kategori non-fiksi dalam Islamic Book Fair di Jakarta tahun 2006.

5. Pluralisme Agama: Parasit Bagi Agama-agama (DDII, 2006).

6. Hegemoni Kristen-Barat dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi (2006) – buku terbaik ke-2 dalam Islamic Book Fair tahun 2007.


Adnin Armas, M.A menyelesaikan pendidikannya di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo tahun 1992 dan melanjutkan ke Universitas Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), dalam bidang Filsafat. Memperoleh Sarjana dari International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) bidang Pemikiran Islam (Islamic Thought) dengan tesis berjudul Fakhruddin arRazi on Time pada tahun 2003.

Saat ini beliau adalah kandidat doktor di ISTAC UIAM aktif sebagai peneliti INSIST (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization). Karya beliau antara lain adalah: Metodologi Bibel dalam Studi al-Qur’an; Pengaruh Orientalis terhadap Islam Liberal. Di samping itu beliau sangat aktif menulis artikel-artikel ilmiah di beberapa majalah dan surat kabar di Indonesia.

Karya tulis :

- Menjernihkan Ide Kesatuan Agama (Republika, February 2003)

- Menelusuri Originalitas Gagasan Sekularisasi Nurcholish Madjid (Jurnal Dirosah Islamiyah, Vol. 1, No. 2 (2003).

- Simbol Kegagalan Kristen Melawan Barat (Majalah Hidayatullah, December, 2003)

- Sekularisasi Menghempaskan Agama (Majalah Hidayatullah, February 2004)

- Pembela dan Penghadang Sekularisasi (Majalah Hidayatullah, March 2004)

- Tafsir al-Qur'an atau Hermeneutika al-Qur'an (Majalah Islamia, March 2004)

- Orientalisme dan Teori Pengaruh Terhadap Islam (Republika 6 May, 2004)

- Pengaruh Metodologi Bibel Terhadap Studi Al-Qur'an (Republika, 29 November 2004).

- Orientalis dan Studi Al-Qur'an: Tanggapan Atas Tanggapan (Republika, April 2005).

Books Published

- Christian and Orientalist Influences on Liberal Islam. An interactive dialogue with activists of the Liberal Islam Network, Jakarta: Gema Insani Press (GIP) 2003.

- Biblical Methodology in Qur'anic Studies: A Critical Analysis, Jakarta; Gema Insani Press (GIP) 2005.


Henri Shalahuddin, lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, 5 September 1975, putra keenam dari pasangan M. Subhi Ali (aIm) dan Mardhiyyah (almh). Pendidikan formalnya dimulai di SDN I Sumberrejo Bojonegoro (1982-1988), MTs al-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro (1989) dan KMI Pondok Modern Darussalam Gontor (1989-1995). Melanjutkan jenjang Strata 1 (S1) di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Pondok Modern Gontor (1995-1999) di fakultas Ushuluddin. Sedangkan pendidikan S2, ditempuhnya di International Islamic University Malaysia (HUM), Fakultas Islamic Revealed Knowledge and Human Science (IRKH), Department ofUsul aI-Din and Islamic Thought.

Di antara riset yang pernah ditulisnya dalam Bahasa Arab adalah: "Mawqif Ahli l-Sunnah wa l-Jama'ah min al-Usul al-Khamsah li l-Mu'tazilah" (Ahlussunah's Attitude toward Five Principles of Mu'tazilah, 120 halaman) di bawah bimbingan Drs. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. Sebuah penelitian untuk memenuhi persyaratan S1 di ISID Gontor Indonesia. "Dawr al-Ghazali fi Tatwir Manhaj 'Ilmi l-Kalam min khilali Kitabihi al-Iqtisad fi l-l'tiqad" (al-Ghazali' s Role in Developing of Islamic Theology based on his Book al-Iqtisad fi l-l'tiqad). Tesis Master di IIUM Gombak Kuala Lumpur, 110 halaman, November 2003, di bawah bimbingan Prof. Dr. Abu Yaarib al-Marzouqi (Tunis) dan Prof. Dr. Ibrahim Zein (Sudan). Abstraknya telah dipublikasikan di Jurnal IIUM, "TAJDID", 8th year, February 2004, issue no. 15, sebagai salah satu tesis master terbaik.

Di samping itu, terdapat sebuah artikel penulis tentang aI-Imam al-Ghazali: Mu,tawwir Manhaj 'Ilmi l-Kalam yang dimuat dalam jurnal Pascasarjana, "al- Risalah", an Annual Academic Refereed Journal, Fourth Year - December 2004 - Dhul al-Qi'dah l424H-Issue No.4, Centre for Postgraduate Studies (CPS) IIUM dan beberapa artikel lainnya berbahasa Indonesia di Majalah Media Dakwah, Harian Republika, dan Majalah Hidayatullah.

Menikah dengan Elisabeth Diana Dewi (November 2004) dan dikarunia satu putra, Taif Ahmad Nabil (8 Januari 2006).

Penulis pernah aktif mengajar di beberapa lembaga pendidikan, di antaranya di Pondok Modern Darussalam Gontor (April 1995 - November 2000), dosen di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor dalam materi Ilmu Kalam (Islamic Theology) sejak November 1999 hingga November 2000, Pesantren al-Rasyid Bojonegoro (Desember 2000-Juni 2001), dan Sekolah Rendah al-Amin Gombak Selangor, Malaysia (Januari-April 2002).

Beberapa pengalaman yang mengembangkan intelektual penulis di antaranya adalah menjadi asisten riset Assoc. Prof. Dr. Abd. El Salam Beshr Mohamed (dosen IIUM asal Mesir mulai September-Desember 2003), asisten riset Prof. Dr. 'Abdul Qahhar Dawud al-'Ani (dosen IIUM asal Irak) editor karya-karya ilmiah di percetakan Kachi Trading. Sdn. Bhd. IIUM Kuala Lumpur (Maret-Juli 2003), dan petugas haji (Mission of Indonesian Hajj), Desember 2004-Februari 2005. Saat ini ia aktif sebagai peneliti dan sekretaris di Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS), dosen STID M. Natsir serta sebagai Freelance translator di beberapa penerbit dan majalah.

_______________________________________________


Tuesday, July 10, 2007

Diskusi INSISTS: "Kritik Terhadap Tafsir Feminis"

Start:     Jul 14, '07
Location:     Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan
Umat Islam tidak pernah meragukan bahwa kemukjizatan al-Qur'an menembus batas ruang dan waktu. Keunikan al-Qur'an sebagai wahyu, -baik dari sisi redaksi maupun maknanya-, mengharuskan umatnya untuk menempuh metodologi khusus yang sejalan dengan konsep wahyu dalam Islam, terlebih saat berinteraksi dengan kandungan ayat-ayatnya. Konsep wahyu dalam Islam secara selektif menolak segala metode penafsiran liar yang bertentangan dengan sifat dasar wahyu.

Dewasa ini, banyak usaha "membumikan" al-Qur'an melalui pendekatan tafsir jalanlain yang tidak pernah dikenal dalam khazanah keilmuan Islam. Al-Qur'an tidak lagi dipahami secara utuh dan menyeluruh, tetapi ditafsirkan secara parsial, lokal, kondisional dan temporal, demi menyesuaikan selera zaman dan penafsir. Bahkan seringkali bermunculan ide nyleneh yang memberi justifikasi keabsahan nilai-nilai modern dari Barat-Kristen dengan penafsiran ayat-ayat al-Qur'an. Di antara ide ini adalah memahami al-Qur'an dari sudut pandang jender (feminisme) yang dilakukan oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar, yang saat ini menjabat Guru Besar Tafsir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. NaÎr ×Émid AbË Zayd (liberal Mesir), Dr. Muhammad ShaÍrËr (liberal Syiria), dan lain-lain.

Bagi kalangan liberal, usaha menundukkan al-Qur'an dalam paham kesetaraan jender ala Barat, biasanya tidak dilakukan dengan cara menolak ayat-ayat al-Qur'an secara langsung. Tetapi dilakukan dengan memberikan penafsiran ayat-ayat melalui metode kritik sejarah. Metode kritik sejarah (historical criticism) adalah kritik sastera yang mengacu pada bukti sejarah atau berdasarkan konteks di mana sebuah karya ditulis, termasuk fakta-fakta tentang kehidupan pengarang/penulis serta kondisi-kondisi sejarah dan sosial saat itu.

Kemudian metode ini dicocok-cocokkan dengan teori asbÉb al-nuzËl dan khuÎËÎ al-sabab yang terdapat dalam kajian tafsir klasik. Dalam diskusi kali ini, pembahasan akan difokuskan pada metode liberal dalam mendudukkan al-Qur'an pada kerangka jender, beberapa contoh hasil penafsiran hermeneutis terhadap ayat-ayat al-Qur'an, dan penjelasan ketidaksesuaiannya metode ini dengan sifat dasar wahyu yang disertai kritik ringkas tentang hal ini.

Yang menjadi pertanyaan kemudian, jikalau memang kritik sejarah dalam hermeneutika layak digunakan sebagai corak baru dalam metode tafsir al-Qur'an, maka sejauhmanakah keabsahan metode ini digunakan untuk menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an? Apakah terbatas pada ayat-ayat yang dipandang merugikan perempuan, dan tidak pada laki-laki?

Ataukah metode kritik sejarah ini juga bisa digunakan untuk menafsirkan semua ayat-ayat al-Qur'an, baik yang terkait dengan tauhid, ibadah, hukum-hukum yang terkait dengan individu dan sosial, baik yang bersifat hukum kriminal maupun kekeluargaan, akhlak, kisah-kisah umat terdahulu, makanan, minuman, pakaian, serta bisakah juga diterapkan untuk mengkaji ayat-ayat yang bersifat muÍkamÉt dan mutashÉbihÉt, baik itu ayat-ayat yang lafadznya berindikasi qaÏ'i-Ðanni, muÏlaq-muqayyad, khÉs-'Ém dsb?!

Ataukah metode kritik sejarah baru digunakan untuk menafsirkan sebagian ayat dalam rangka menolak sebagian ajaran-ajaran Islam tertentu yang tidak sejalan dengan paham humanisme dan pandangan-pandangan hidup Barat-Kristen kontemporer?

Hadiri Diskusi Sabtuan INSISTS :

Kritik Terhadap Tafsir Feminis

Pembicara:
Henri Shalahuddin, MA

Waktu:
Sabtu, 14 Juli 2007 - Jam: 10:00 s/d 12:00 WIB

Tempat:
INSISTS
Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan
Tlp. 021-7940381
Terbatas untuk 40 peserta


Henri Shalahuddin, MA lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, 5 September 1975, putra keenam dari pasangan M. Subhi Ali (aIm) dan Mardhiyyah (almh). Pendidikan formalnya dimulai di SDN I Sumberrejo Bojonegoro (1982-1988), MTs al-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro (1989) dan KMI Pondok Modern Darussalam Gontor (1989-1995). Melanjutkan jenjang Strata 1 (S1) di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Pondok Modern Gontor (1995-1999) di fakultas Ushuluddin. Sedangkan pendidikan S2, ditempuhnya di International Islamic University Malaysia (HUM), Fakultas Islamic Revealed Knowledge and Human Science (IRKH), Department ofUsul aI-Din and Islamic Thought.

Di antara riset yang pernah ditulisnya dalam Bahasa Arab adalah: "Mawqif Ahli l-Sunnah wa l-Jama'ah min al-Usul al-Khamsah li l-Mu'tazilah" (Ahlussunah's Attitude toward Five Principles of Mu'tazilah, 120 halaman) di bawah bimbingan Drs. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. Sebuah penelitian untuk memenuhi persyaratan S1 di ISID Gontor Indonesia. "Dawr al-Ghazali fi Tatwir Manhaj 'Ilmi l-Kalam min khilali Kitabihi al-Iqtisad fi l-l'tiqad" (al-Ghazali' s Role in Developing of Islamic Theology based on his Book al-Iqtisad fi l-l'tiqad). Tesis Master di IIUM Gombak Kuala Lumpur, 110 halaman, November 2003, di bawah bimbingan Prof. Dr. Abu Yaarib al-Marzouqi (Tunis) dan Prof. Dr. Ibrahim Zein (Sudan). Abstraknya telah dipublikasikan di Jurnal IIUM, "TAJDID", 8th year, February 2004, issue no. 15, sebagai salah satu tesis master terbaik.

Di samping itu, terdapat sebuah artikel penulis tentang aI-Imam al-Ghazali: Mu,tawwir Manhaj 'Ilmi l-Kalam yang dimuat dalam jurnal Pascasarjana, "al- Risalah", an Annual Academic Refereed Journal, Fourth Year - December 2004 - Dhul al-Qi'dah l424H-Issue No.4, Centre for Postgraduate Studies (CPS) IIUM dan beberapa artikel lainnya berbahasa Indonesia di Majalah Media Dakwah, Harian Republika, dan Majalah Hidayatullah.

Menikah dengan Elisabeth Diana Dewi (November 2004) dan dikarunia satu putra, Taif Ahmad Nabil (8 Januari 2006).

Penulis pernah aktif mengajar di beberapa lembaga pendidikan, di antaranya di Pondok Modern Darussalam Gontor (April 1995 - November 2000), dosen di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor dalam materi Ilmu Kalam (Islamic Theology) sejak November 1999 hingga November 2000, Pesantren al-Rasyid Bojonegoro (Desember 2000-Juni 2001), dan Sekolah Rendah al-Amin Gombak Selangor, Malaysia (Januari-April 2002).

Beberapa pengalaman yang mengembangkan intelektual penulis di antaranya adalah menjadi asisten riset Assoc. Prof. Dr. Abd. El Salam Beshr Mohamed (dosen IIUM asal Mesir mulai September-Desember 2003), asisten riset Prof. Dr. 'Abdul Qahhar Dawud al-'Ani (dosen IIUM asal Irak) editor karya-karya ilmiah di percetakan Kachi Trading. Sdn. Bhd. IIUM Kuala Lumpur (Maret-Juli 2003), dan petugas haji (Mission of Indonesian Hajj), Desember 2004-Februari 2005. Saat ini ia aktif sebagai peneliti dan sekretaris di Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS), dosen STID M. Natsir serta sebagai Freelance translator di beberapa penerbit dan majalah.


Thursday, July 5, 2007

Diskusi INSISTS: "Pengalaman Belajar Islam di Barat"

Start:     Jul 7, '07
Tema :

Pengalaman Belajar Islam di Barat

Pembicara :

Dr. Syamsuddin Arif Ph.D*
(Orientalisches Seminar, Universitas Frankfurt)

Waktu :

Sabtu, 7 Juli 2007 Pukul 13.00 WIB

Tempat :

INSISTS
Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization
Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan
Tlp. 021-7940381 SMS Centre: 08111102549

Peserta Tidak Terbatas


Syamsuddin Arif, lahir 19 Agustus 1971 di Jakarta, tamat dari KMI Gontor 1989. Setelah dua tahun mengaji dan mengabdi di Majlis Qurra’ wa-l Huffazh, Tuju-tuju, Bone (Sulawesi Selatan), menempuh program S1 di International Islamic University Malaysia (IIUM) sampai selesai 1996. Kemudian melanjutkan program S2 di International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) sampai selesai 1999 dengan tesis, “Ibn Sina’s Theory of Intuition”, di bawah bimbingan Alparslan Açikgenç.

Program S3-nya di ISTAC diselesaikannya pada 2004 dengan disertasi berjudul “Ibn Sina’s Cosmology: A Study of the Appropriation of Greek Philosophical Ideas in 11th Century Islam”, di bawah supervisi Paul Lettinck. Saat ini ia tengah menggarap disertasi keduanya di Orientalisches Seminar, Universitas Frankfurt, yang disponsori oleh DAAD Jerman.

Ia pernah mengajar selama dua semester di Matriculation Centre IIUM, menjadi staf Publications Unit di ISTAC, dan dikirim oleh ISTAC ke Istanbul (Turki) selama dua bulan atas undangan IRCICA untuk mempelajari seni khat langsung dari Hasan Celebi (murid Hamid al-Amidi).
    
Di samping Arab dan Inggris, bahasa yang telah (dan masih terus) dipelajarinya antara lain Greek, Latin, Jerman, Perancis, Hebrew dan Syriac. Karya tulisnya yang telah diterbitkan antara lain: “Intuition and Its Role in Ibn Sina’s Epistemology” dalam al-Shajarah, vol. 5, no.1 (2000): 95-126, “Sufi Epistemology: Ibn ‘Arabi on Knowledge and Knowing” dalam Afkar, no.3 (2002): 81-94, dan “Intuitive Knowledge in Ibn Sina: Its Distinctive Features and Prerequisites” dalam al-Shajarah vol.7, no.2 (2002). Ia juga aktif menulis di media masa nasional seperti Republika dan Hidayatullah.

Source : insists.multiply.com

Wednesday, June 27, 2007

Diskusi INSISTS: "Western Policy to Islam"

Start:     Jun 29, '07

Western Policy to Islam

Pembicara: PROF. MUDATSIR ABD EL-RAHIM

(GURU BESAR ISTAC-IIUM-KUALA LUMPUR - MALAYSIA)


Tempat: Kantor INSISTS Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan Tlp. 021-7940381
Waktu: hari Jum'at, tanggal 29 Juni 2007 Pukul 14:00 s/d 16:00 WIB


Karena INSISTS kedatangan tamu khusus pada pekan ini yang waktunya sangat terbatas, maka diskusi Sabtuan pada pekan ini dimajukan waktunya menjadi Hari Jumat (29 Juni 2007), pukul 14.00.

Diskusi terbatas kali ini bersama Prof. Mudatsir Abd el-Rahim, guru besar ISTAC-IIUM Kuala Lumpur, dengan tema "Western Policy to Islam". Prof. Mudatsir adalah guru besar ilmu politik asal Sudan yang memiliki pengalaman pada taraf internasional dalam dunia akademis dan diplomatik. Beliau pernah menjadi Rektor di Universitas Islam Internasional di Sudan dan juga guru besar di Philadelphia University. Bersama beliau, kita dapat berbincang tentang berbagai masalah dunia Islam saat ini, juga tentang isu-isu aktual mengenai Sudan, Hasan Turabi, Palestina, Hak Asasi Manusia, dan sebagainya.

Bagi anda yang berminat mohon segera hubungi kantor INSISTS di 7940381 / SMS Centre 08111102549. Tempat terbatas untuk 40 orang (diskusi disampaikan dalam bahasa Inggris).


Thursday, June 21, 2007

Diskusi INSISTS: Benih Liberalisme Dalam Pemikiran Muhammad Abduh

Start:     Jun 23, '07

Benih Liberalisme Dalam Pemikiran Muhammad Abduh


Pembicara: Drs. Tabrani Sabirin MA

- Wakil Ketua Majelis Tabligh, PP Muhammadiyah
- Direktur Tabloid "Suara Islam"
- Anggota MUI, Komisi Hub. Luar Negeri


Tempat: Kantor INSISTS Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan
Tlp. 021-7940381
Waktu: Hari Sabtu
tanggal 23 Juni 2007
Pukul 10:00 s/d 12:00 WIB 


Ketentuan Umum:

Makalah hanya tersedia bagi 40 orang peserta

Peserta wajib registrasi terlebih dahulu by phone or SMS Centre 08111102549

Infaq untuk makalah

Monday, June 4, 2007

Diskusi INSISTS: Worldview Islam Sebagai Framework Kajian Ilmu-ilmu Islam

Start:     Jun 9, '07
Location:     Jl. Kalibata Utara II No. 84
Worldview Islam Sebagai Framework Kajian Ilmu-ilmu Islam


Pembicara: DR. Hamid Fahmy Zarkasyi*

Tempat: Kantor INSISTS
Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan
Tlp. 021-7940381
Waktu: hari Sabtu, tanggal 9 Juni 2007
Pukul 10:00 s/d 12:00 WIB

Ketentuan Umum:

- Makalah hanya tersedia bagi 40 orang peserta

- Peserta wajib registrasi terlebih dahulu by phone or SMS 08176895797

- Infaq untuk makalah



Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A. Ed, M. Phil, lahir di Gontor, 13 September 1958, adalah putra ke-9 dari KH Imam Zarkasyi, pendiri Pesantren Modern Gontor Ponorogo.

Beliau juga Pemimpin Redaksi Majalah ISLAMIA dan direktur Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS), lulus program Ph.D. dari International Institute of Islamic Thought and Civilization - International Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM) Malaysia pada 6 Ramadhan 1427 H/29 September 2006, setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul ‘Al-Ghazali’s Concept of Causality’, di hadapan para penguji yang terdiri atas Prof. Dr. Osman Bakar, Prof. Dr. Ibrahim Zein, dan Prof. Dr. Torlah.

Prof. Dr. Alparslan Acikgence, penguji eksternal dari Turki, memuji kajian Hamid terhadap teori kausalitas al-Ghazali pada kajian sejarah pemikiran Islam. Sebab, pendekatan Hamid terhadap konsep kausalitas al-Ghazali telah menjelaskan sesuatu yang selama ini telah dilewatkan oleh kebanyakan pengkaji al-Ghazali.

Wednesday, May 23, 2007

Diskusi INSISTS: Pemikiran Khilafah Sayyid Qutb

Start:     May 26, '07
Sayyid Qutb, tokoh yang dijuluki oleh Prof Leonard Binder sebagai penggagas radikalisme Islam, menarik dikaji pemikirannya. Binder mencoba memisahkan pemikiran Qutb dengan pemikiran-pemikiran tokoh Ikhwan lainnya. Beberapa orientalis Barat malah menjulukinya sebagai “the founder of terrorism”. Pemikiran Qutb tentang jihad atau radikalisme telah banyak dikaji.

Kini kita mencoba mengkaji pemikirannya tentang Khilafah atau Negara Islam. Bagaimana pemikiran Qutb tentang Khilafah Islamiyah? Mengapa ia bersama Gamal Abdul Nasser menggulingkan Raja Fuad? Mengapa Sayyid Qutb menginginkan Islam sebagai dasar Negara Mesir? Kajian dan Diskusi INSISTS Sabtu ini akan mencoba menjawabnya.

Diskusi ini insya Allah akan diadakan pada:

Hari/tgl: Sabtu/26 Mei 2007
Pemateri: Nuim Hidayat, MSi
Jam: 10.00-12.00 WIB
Tempat: Sekretariat Insists, Jl Kalibata Utara II/84, Jaksel Tlp. 021-7940381

Note: Peserta terbatas maksimal 40 orang. Free of charges.

Biografi singkat Pemateri:

Nuim Hidayat, lahir Bojonegoro 20 Juli 1969. Pendidikan S1 diselesaikan di IPB Bogor dan S2 di UI, Program Kajian Timur Tengah dan Islam. Sejak kecil telah bergelut dengan dunia pesantren hingga mahasiswa. Mantan wartawan dan Dosen di Univ Ibn Khaldun serta STID M Natsir ini telah menulis beberapa buku diantaranya: Sayyid Qutb: Biografi dan Kejernihan Pemikirannya, Islam Liberal, Theo Syafei dan Bara di Kupang dan lain-lain. Ia juga sering menulis di media massa, diantaranya: Media Dakwah, Sabili, Hidayatullah, Adz Zikra, Republika, Gatra dan lain-lain. Kini selain mengajar mahasiswa, ia juga menjadi Sekjen Dewan Dakwah Islamiyah Depok dan Kepala Bagian Penerbitan Gema Insani.