Showing posts with label diskusi. Show all posts
Showing posts with label diskusi. Show all posts

Friday, December 28, 2007

Diskusi INSISTS: "Meninjau Kembali Perdebatan Al Ghazali dan Ibnu Rusyid Tentang Alam"

Start:     Dec 29, '07
PEMBICARA:
ADNIN ARMAS, MA.
(DIREKTUR EKSEKUTIF INSISTS)

WAKTU:
Sabtu, 29 Desember 2007 – Jam: 10:00 S/D 12:00 WIB

TEMPAT:
INSISTS – Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization

Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan

Tlp. 021-7940381 SMS Centre: 08111102549

Peserta Terbatas Untuk Maksimal 40 orang.

Monday, November 12, 2007

Diskusi INSISTS : "Abrahamic Faith"

Start:     Nov 17, '07
Bagi peminat pemikiran keagamaan, istilah “Abrahamic Faith” atau “agama Ibrahim” tidaklah asing. Istilah ini sudah lama dipopulerkan oleh banyak kalangan dan dianggap sebagai sesuatu yang sudah lazim dalam isilah studi-studi agama, seperti halnya pembagian agama menjadi “agama samawi” (agama langit) dan “agama ardhi” (agama bumi). Istilah ini mulai popular di dunia Islam, setelah pada tahun 1986, The International Institute of islamic Thought (IIIT), menerbitkan sebuah buku berjudul Trialogue of the Abrahamic Faiths (ed. Ismail Raji al-Faruqi). Secara harfiah, judul buku itu adalah “Trialog antar Agama-agama Ibrahim”.  Buku ini merupakan kompilasi makalah hasil konvensi tahun 1979 di New York yang diselenggarakan oleh American Academy of Religion (AAR).

Pada 8 November 2007, Republika menurunkan sebuah kolom Azyumardi Azra berjudul ”Trialog Peradaban”. Azra menceritakan, bahwa pada 21-24 Oktober 2007, Harvard University menyelenggarakan sebuah konferensi bertema ”Children of Abraham: A Trialogue of Civilization”. Kata Azra, ’Anak-anak Ibrahim’, tak lain adalah para pengikut tiga agama: Yahudi, Kristen, dan Islam. Pembicaraan antara ketiga agama (trialog) diharapkan dapat menumbuhkan saling pengertian dan toleransi yang pada gilirannya mendatangkan perdamaian.

Lebih jauh Azra menulis:

Dalam makalah berjudul ‘Trialogue of Abrahamic Faiths: Towards the Alliance of Civilizations”, saya melihat ‘Abrahamic Faiths’ yang dalam Al-Quran disebut sebagai ‘millah Ibrahim’ memiliki banyak kesamaan dan afinitas; lebih dari itu ketiganya juga berbagi sejarah yang sama. Tetapi, tentu saja, masing-masing agama Nabi Ibrahim tersebt unik dalam dirinya sendiri. Lagi pula, para penganut ketiga agama itu ibarat kakak-adik, juga terlibat dalam persaingan, kecemburuan, konflik, dan bahkan perang.”

Begitulah, sebagian isi tulisan Azyumardi Azra, yang mengaku beruntung hadir dalam konferensi di Harvard tersebut. Ia merupakan satu-satunya ilmuwan dari Asia yang hadir di situ.

Kita tentu menyambut baik setiap usaha untuk menciptakan perdamaian di muka bumi ini. Namun, kita perlu mengkaji dengan cermat, cara-cara yang digunakan untuk menciptakan perdamaian tersebut, khususnya dalam hal yang berkenaan dengan ajaran Islam itu sendiri. Soal dialog antar-agama, dalam sejarah, sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sejak awal kemunculannya, umat Islam sudah terbiasa berdialog dengan siapa saja.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang “Abrahamic Faith” ini, INSISTS mengadakan Diskusi Sabtuan. Info lengkapnya :


PEMBICARA:
ADIAN HUSAINI  MA
(DIREKSI  INSISTS)

WAKTU:
SABTU, 17  NOVEMBER  2007 – JAM: 10:00 S/D 12:00 WIB

TEMPAT:
INSISTS – Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization

Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan

Tlp. 021-7940381 SMS Centre: 08111102549

Peserta Terbatas Untuk Maksimal 40 orang.



Wednesday, October 31, 2007

Diskusi INSISTS : "Framework Kajian Filsafat Islam di Perguruan Tinggi Islam, Sebuah Kajian Kritis"

Start:     Nov 3, '07

TEMA:
"Framework Kajian Filsafat Islam di Perguruan Tinggi Islam, Sebuah Kajian Kritis"

PEMBICARA:
DR. Hamid Fahmy Zarkasyi  M.Phil
(Direktur INSISTS)

WAKTU:
SABTU, 3 NOVEMBER  2007 – JAM: 10:00 S/D 12:00 WIB

TEMPAT:
INSISTS – Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization

Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan

Tlp. 021-7940381 SMS Centre: 08111102549

Peserta Terbatas Untuk Maksimal 40 orang.

Monday, October 22, 2007

Diskusi INSISTS : "Makna Kebahagiaan Dalam Islam"

Start:     Oct 27, '07
Henri Shalahuddin MA
(Peneliti INSISTS)

WAKTU:
SABTU, 27 OKTOBER 2007 – JAM: 10:00 S/D 12:00 WIB

TEMPAT:
INSISTS – Institute for The Study of Islamic Thought and Civilization

Jl. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta Selatan

Tlp. 021-7940381 SMS Centre: 08111102549

Peserta Terbatas Untuk Maksimal 40 orang.

Friday, September 14, 2007

Diskusi INSISTS : Kerusakan Ilmu dan Pendidikan di Indonesia: Dampak & Solusinya

Start:     Sep 29, '07

Kerusakan ilmu adalah akar dari semua masalah yang menimpa suatu masyarakat. Ilmu yang salah melahirkan guru, dosen, ilmuwan, cendekiawan, pemimpin, dan ulama yang salah dalam berpikir, mengajar, mengambil kebijakan, dan mengeluarkan fatwa. Dominasi paham liberalisme, materialisme, hedonisme, dan pragmatisme semakin memperparah kerusakan masyarakat. Ilmu dikomersialkan, sekaligus dinisbikan. Ilmuwan ditelantarkan dan dicampakkan. Hiburan dan penghibur menjadi idola.

Kekeliruan konsep ilmu di dunia pendidikan Tinggi di Indonesia telah melahirkan dua kondisi yang memprihatinkan: (a) Di Perguruan Tinggi Umum terjadi ignorance (kebodohan) terhadap ilmu-ilmu agama. Kampus-kampus umum banyak melahirkan  sarjana-sarjana yang nyaris buta terhadap ilmu-ilmu fardhu ’ain sepanjang hidupnya. (b) Di Perguruan Tinggi Islam terjadi confusion (kekacauan ilmu).

Berbagai Perguruan Tinggi ini melahirkan sarjana-sarjana agama yang keliru ilmunya yang kemudian disebarkan ke tengah masyarakat. Lebih parah lagi, saat pragmatisme dan relativisme telah merasuki bidang studi Islam, sehingga banyak melahirkan sarjana-sarjana agama yang justru ragu dengan agamanya sendiri. Padahal, para sarjana agama inilah yang nantinya akan menempati pos-pos strategis dalam bidang keagamaan, sebagai guru agama, dosen agama, pimpinan pesantren dan organisasi Islam, pejabat Majelis Ulama dan Departemen Agama.

Bagaimana sebenarnya kerusakan ilmu dan pendidikan ini berlangsung? Apa dampaknya terhadap masyarakat di masa depan?  Dan bagaimana solusinya? Insyaallah, masalah ini akan dibedah dalam serial seminar INSISTS tentang keilmuan dan pendidikan. Seri pertama akan dilakukan pada:

  • Hari/Tanggal      : Sabtu/29 September 2007.
  • Waktu               : pukul 13.00-18.00 (Buka bersama)
  • Tempat             Gedung Gema Insani, Jl. Ir. Juanda-Depok, Tlp. 021 7708891-3 fax. 021 7708894

Pemakalah  dan Tema  :

  • Adian Husaini, M.A. (Menelusuri Fenomena dan Akar Kerusakan Ilmu di Indonesia: Studi kasus mata kuliah ”Studi Islam di Indonesia”).
  • Adnin Armas, M.A. (Konsep Ilmu dalam Islam: Mengapa Diabaikan Oleh Perguruan Tinggi Kita?)
  • Henri Shalahuddin, M.A. (Kekeliruan Studi Teologi di Perguruan Tinggi Islam).

(Para pemakalah adalah peneliti INSISTS dan juga dosen mata kuliah Islamic Worldview di Program Pasca Sarjana PSTTI-Universitas Indonesia, Universitas Ibn Khaldun Bogor, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Administrasi:

  • Biaya seminar Rp 100.000,- / orang dan mahasiswa Rp 75.000,-/ orang sudah termasuk makalah dan buka puasa.
  • Kursi terbatas untuk 100 orang. Peminat bisa segera menghubungi kantor INSISTS, 021 7940381 HP 08111102549/081316663707/08176895797.
  • Pembayaran bisa melalui transfer ke Rek. BCA No. 4212344161 AN. ADIAN HUSAINI.
___________________________________________

Biodata Pembicara :


Adian Husaini, MA
Tmp/Tgl lahir: Bojonegoro/ 17 Desember 1965
 
Pendidikan:

- S-3:  Kandidat Doktor bidang pemikiran dan peradaban Islam di Universitas Islam Internasional Malaysia.

- S-2: Hubungan Internasional Universitas Jayabaya Jakarta.

- S-1: Fakultas Kedokteran Hewan IPB

- Pesantren Ar-Rasyid Bojonegoro, Pesantren Ulil Albab Bogor & LIPIA Jakarta.
 
Aktitivitas :

1. Dosen (luar biasa mata kuliah Islamic Worldview) di Pasca Sarjana Program Studi Timur Tengah dan Islam--Universitas Indonesia

2. Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia

3. Wakil Ketua Komisi Hubungan antar-agama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

4. Pengurus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah

5. Penulis tetap program ”CATATAN AKHIR PEKAN ADIAN HUSAINI” di Radio Dakta 107 FM dan www.hidayatullah.com
 
Pengalaman:

- Guru Biologi
- Wartawan Harian Berita Buana dan Republika
- Dosen jurnalistik Universitas Ibnu Khaldun Bogor
- Analis berita di Radio Muslim FM.
 
Buku-buku yang sudah ditulis telah lebih dari 20 judul buku, diantaranya:

1. Pragmatisme Politik Luar Negeri Zionis Israel (2003)

2. Islam Liberal: Sejarah, Konsepsi, Penyimpangan, dan Jawabannya (2002).

3. Tinjauan Historis Konflik Yahudi, Kristen, Islam (2004).

4. Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal (2005) – buku ini mendapat penghargaan sebagai buku terbaik untuk kategori non-fiksi dalam Islamic Book Fair di Jakarta tahun 2006.

5. Pluralisme Agama: Parasit Bagi Agama-agama (DDII, 2006).

6. Hegemoni Kristen-Barat dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi (2006) – buku terbaik ke-2 dalam Islamic Book Fair tahun 2007.


Adnin Armas, M.A menyelesaikan pendidikannya di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Ponorogo tahun 1992 dan melanjutkan ke Universitas Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), dalam bidang Filsafat. Memperoleh Sarjana dari International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) bidang Pemikiran Islam (Islamic Thought) dengan tesis berjudul Fakhruddin arRazi on Time pada tahun 2003.

Saat ini beliau adalah kandidat doktor di ISTAC UIAM aktif sebagai peneliti INSIST (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization). Karya beliau antara lain adalah: Metodologi Bibel dalam Studi al-Qur’an; Pengaruh Orientalis terhadap Islam Liberal. Di samping itu beliau sangat aktif menulis artikel-artikel ilmiah di beberapa majalah dan surat kabar di Indonesia.

Karya tulis :

- Menjernihkan Ide Kesatuan Agama (Republika, February 2003)

- Menelusuri Originalitas Gagasan Sekularisasi Nurcholish Madjid (Jurnal Dirosah Islamiyah, Vol. 1, No. 2 (2003).

- Simbol Kegagalan Kristen Melawan Barat (Majalah Hidayatullah, December, 2003)

- Sekularisasi Menghempaskan Agama (Majalah Hidayatullah, February 2004)

- Pembela dan Penghadang Sekularisasi (Majalah Hidayatullah, March 2004)

- Tafsir al-Qur'an atau Hermeneutika al-Qur'an (Majalah Islamia, March 2004)

- Orientalisme dan Teori Pengaruh Terhadap Islam (Republika 6 May, 2004)

- Pengaruh Metodologi Bibel Terhadap Studi Al-Qur'an (Republika, 29 November 2004).

- Orientalis dan Studi Al-Qur'an: Tanggapan Atas Tanggapan (Republika, April 2005).

Books Published

- Christian and Orientalist Influences on Liberal Islam. An interactive dialogue with activists of the Liberal Islam Network, Jakarta: Gema Insani Press (GIP) 2003.

- Biblical Methodology in Qur'anic Studies: A Critical Analysis, Jakarta; Gema Insani Press (GIP) 2005.


Henri Shalahuddin, lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, 5 September 1975, putra keenam dari pasangan M. Subhi Ali (aIm) dan Mardhiyyah (almh). Pendidikan formalnya dimulai di SDN I Sumberrejo Bojonegoro (1982-1988), MTs al-Tanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro (1989) dan KMI Pondok Modern Darussalam Gontor (1989-1995). Melanjutkan jenjang Strata 1 (S1) di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Pondok Modern Gontor (1995-1999) di fakultas Ushuluddin. Sedangkan pendidikan S2, ditempuhnya di International Islamic University Malaysia (HUM), Fakultas Islamic Revealed Knowledge and Human Science (IRKH), Department ofUsul aI-Din and Islamic Thought.

Di antara riset yang pernah ditulisnya dalam Bahasa Arab adalah: "Mawqif Ahli l-Sunnah wa l-Jama'ah min al-Usul al-Khamsah li l-Mu'tazilah" (Ahlussunah's Attitude toward Five Principles of Mu'tazilah, 120 halaman) di bawah bimbingan Drs. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. Sebuah penelitian untuk memenuhi persyaratan S1 di ISID Gontor Indonesia. "Dawr al-Ghazali fi Tatwir Manhaj 'Ilmi l-Kalam min khilali Kitabihi al-Iqtisad fi l-l'tiqad" (al-Ghazali' s Role in Developing of Islamic Theology based on his Book al-Iqtisad fi l-l'tiqad). Tesis Master di IIUM Gombak Kuala Lumpur, 110 halaman, November 2003, di bawah bimbingan Prof. Dr. Abu Yaarib al-Marzouqi (Tunis) dan Prof. Dr. Ibrahim Zein (Sudan). Abstraknya telah dipublikasikan di Jurnal IIUM, "TAJDID", 8th year, February 2004, issue no. 15, sebagai salah satu tesis master terbaik.

Di samping itu, terdapat sebuah artikel penulis tentang aI-Imam al-Ghazali: Mu,tawwir Manhaj 'Ilmi l-Kalam yang dimuat dalam jurnal Pascasarjana, "al- Risalah", an Annual Academic Refereed Journal, Fourth Year - December 2004 - Dhul al-Qi'dah l424H-Issue No.4, Centre for Postgraduate Studies (CPS) IIUM dan beberapa artikel lainnya berbahasa Indonesia di Majalah Media Dakwah, Harian Republika, dan Majalah Hidayatullah.

Menikah dengan Elisabeth Diana Dewi (November 2004) dan dikarunia satu putra, Taif Ahmad Nabil (8 Januari 2006).

Penulis pernah aktif mengajar di beberapa lembaga pendidikan, di antaranya di Pondok Modern Darussalam Gontor (April 1995 - November 2000), dosen di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor dalam materi Ilmu Kalam (Islamic Theology) sejak November 1999 hingga November 2000, Pesantren al-Rasyid Bojonegoro (Desember 2000-Juni 2001), dan Sekolah Rendah al-Amin Gombak Selangor, Malaysia (Januari-April 2002).

Beberapa pengalaman yang mengembangkan intelektual penulis di antaranya adalah menjadi asisten riset Assoc. Prof. Dr. Abd. El Salam Beshr Mohamed (dosen IIUM asal Mesir mulai September-Desember 2003), asisten riset Prof. Dr. 'Abdul Qahhar Dawud al-'Ani (dosen IIUM asal Irak) editor karya-karya ilmiah di percetakan Kachi Trading. Sdn. Bhd. IIUM Kuala Lumpur (Maret-Juli 2003), dan petugas haji (Mission of Indonesian Hajj), Desember 2004-Februari 2005. Saat ini ia aktif sebagai peneliti dan sekretaris di Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS), dosen STID M. Natsir serta sebagai Freelance translator di beberapa penerbit dan majalah.

_______________________________________________


Monday, July 23, 2007

Diskusi & Bedah Buku : "Islam dan Negara Sekular: Menegosiasikan Masa Depan Syariah"

Start:     Jul 27, '07
Location:     MP Book Point, Jl. Puri Mutiara Raya 72 Cipete, Jakarta Selatan
Sehubungan dengan penerbitan buku “Islam dan Negara Sekular: Menegosiasikan Masa Depan Syariah” karya Abdullahi Ahmed An-Na’im, dengan ini Penerbit Mizan dan CSRC bermaksud mengadakan acara diskusi dan bedah buku:

Tema : Islam dan Negara Sekular: Menegosiasikan Masa Depan Syariah
Hari/Tanggal : Jumat / 27 Juli 2007
Jam : Pukul 15.00 WIB—Selesai
Tempat : MP Book Point,
Jl. Puri Mutiara Raya 72 Cipete, Jakarta Selatan

Pembicara :
 
1. Abdullahi Ahmed An-Na’im (Penulis)
2. Ismail Yusanto (Hizbut Tahrir Indonesia)
3. Hamid Fahmy Zarkasy (INSIST)
4. M. Nurkholis Ridwan (Pimpinan Redaksi Majalah Sabili)
Moderator : Yudi Latif

Untuk itu kami mengundang Bapak dan Ibu hadir dalam acara diskusi dan bedah buku ini.

Demikianlah undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian Bapak dan Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Wassalam,

Mizan Publika
____________________


Sinopsis Buku:

Syariah pasti memiliki masa depan yang cerah dalam kehidupan publik masyarakat Islam karena dapat berperan dalam menyiapkan anak-anak untuk hidup bermasyarakat, membina lembaga, dan berhubungan sosial. Syariah akan terus memainkan peran penting dalam membentuk dan mengembangkan norma-norma dan nilai-nilai etika yang dapat direfleksikan dalam perundangan- perundangan dan kebijakan publik melalui proses politik yang demokratis.

Namun, An-Na'im berpendapat bahwa prinsip-prinsip atau aturan-aturan syariah tidak dapat diberlakukan dan diterapkan secara formal oleh negara sebagai hukum dan kebijakan publik dengan alasan bahwa prinsip-prinsip dan aturan-aturan itu merupakan bagian dari syariah. Apabila pemberlakuan syariah seperti itu diusahakan, hal itu merupakan kehendak politik negara dan bukan hukum Islam.

Intinya, negara haruslah bersikap netral terhadap doktrin atau prinsip agama mana pun. Netralitas di sini tidak berarti negara secara sengaja memojokkan peran agama ke bilik-bilik sempit kehidupan privat, melainkan semata-mata demi menjamin kebebasan setiap individu untuk mendukung, berkeberatan, atau memodifikasi setiap penafsiran manusia atas doktrin atau prinsip-prinsip agama.

Karenanya, An-Na’im, dalam karya penting ini, mengadvokasikan prinsip pemisahan kelembagaan antara Islam dan negara, namun dengan tetap mempertahankan hubungan antara Islam dan politik, melalui apa yang disebutnya sebagai public reason. Prinsip ini memungkinkan penerapan prinsip-prinsip syariah dalam kebijakan publik secara legitimate, namun tetap tunduk kepada prinsip-prinsip ketatanegaraan yang berlaku, serta menjamin kesetaraan hak setiap warga negara tanpa membedakan agama, ras, suku, gender, dan ideologi politik.

Dalam konteks ini, An-Na’im berada pada posisi jalan tengah dalam debat antara penerapan total dan penolakan membabi-buta terhadap aplikasi syariah dalam kehidupan publik.

Tentang Penulis:


Abdullahi Ahmed An-Na’im adalah pemikir Muslim terkemuka asal Sudan. Dia dikenal luas sebagai pakar Islam dan HAM, dalam perspektif lintas budaya. Penelitiannya mencakup isu-isu ketatanegaraan di negeri-negeri Islam dan Afrika, di samping isu-isu tentang Islam dan politik. An-Na’im juga menekuni riset-riset lain yang difokuskan pada advokasi strategi reformasi melalui tranformasi budaya internal.

Riset-riset advokasi yang telah dan baru saja dirampungkannya antara lain: Perempuan dan Tanah di Afrika, Hukum Keluarga Islam, Islam dan HAM, dan Islam dan Negara Sekular: Menegosiasikan Masa Depan Syariah. Karyanya yang terakhir ini diterbitkan ke dalam beberapa bahasa, di antaranya Indonesia, Persia, Urdu, Bengali, Turki, Rusia, dan Inggris. Edisi Bahasa Inggris karya riset ini akan diterbitkan oleh Harvard University Press awal tahun 2008. Saat ini An-Na’im bekerja sebagai Profesor Charles Howard Candler di bidang Hukum di Emory Law School, Atlanta, Amerika Serikat.
____________________


PS : Berhubung saya ngga bisa hadir di diskusi ini, tolong dong siapa saja yang hadir untuk merekamnya atau minta makalahnya :)