Showing posts with label sharing. Show all posts
Showing posts with label sharing. Show all posts

Friday, February 15, 2008

Trying to keeping the faith...

Assalamu'alaikum,


Beberapa bulan terakhir ini saya seringkali dihadapkan oleh pandangan-pandangan temen-temen lama yang dengan pandangan yang cukup aneh. Bahkan beberapa mungkin ada yang memandang sinis. Tapi saya udah mulai terbiasa dengan kondisi seperti itu. Dan saya memang udah memprediksikan bahwa nantinya pasti akan seperti itu.

Semenjak saya menjalani kehidupan yang baru sekitar 3-4 taun yang lalu, saya udah mengkondisikan diri bahwa nantinya kehidupan sosial saya bakal ngalamin sedikit "benturan" atau mungkin "gesekan" yang saya amat sangat sadar bahwa itulah konsekuensi dari jalan hidup yang akhirnya saya pilih sekarang ini.

Kira-kira 3-4 taun yang lalu saya memutuskan buat off dari "rutinitas" saya. Apalagi sih rutinitasnya kalo bukan buat nyari kesenangan dan kebahagian diri. Yap makna dari dua kata itulah yang selalu saya cari. Saya yakin setiap manusia normal pastilah mau hidup senang dan bahagia. Dan manusia bisa mengeluarkan beribu-ribu bahkan berjuta-juta definisi tentang hidup bahagia. Kalo saya pribadi saat itu pergi ke tempat-tempat keramaian udah bisa bikin saya bahagia, apalagi kalo perginya rame-rame. That would be so much fun.

Tapi ngga tau kenapa, dari sekitar taun 95an sampai taun 2003 saya yang terbiasa dengan itu, tiba-tiba di awal taun 2004 saya ngerasain kebosanan yang amat sangat!. Ya, ngga tau kenapa semua terasa jadi hambar, no salt, no sweet just plain. Misalnya satu saat saya pergi ke suatu acara party, ngga tau kenapa semua kerasa datar. Walaupun saya kenal sama DJnya dan dia dengan senang hati muterin setiap lagu yang saya request, still...datar. Saat itu saya ngerasa, "Ini party di Jakarta kok gak ada perubahan ya? orang-orangnya itu-itu mulu, konsepnya apalagi".

Tiap taun konsep party yang pasti ada itu ngga jauh-jauh dari tema valentine, halloween party, ladies nite, bubble party, single party dan arrrgghh..... Semua itu kerasa jadi monoton buat saya. Pernah ada satu event yang di iklan keliatan sebagai event yang paling spektakuler, ternyata pas saya coba hadir disana tetep aja datar buat saya. Begitu juga dengan kegiatan nongkrong saya sama temen-temen.

Saya ngerasa kelamaan berada di kehidupan seperti itu sehingga saya sampai bisa ngerasa jenuh yang amat sangat. Setelah ngerasa seperti itu, saya coba untuk ngelakuin sesuatu yang belum pernah saya lakuin, Backpacking. Walaupun mungkin kedengerannya simpel, tapi ternyata ngga juga. Saat itu saya cuma berangkat berdua sama mantan supir alm ayah dulu. Si mantan supir itu tinggal di Jepara dan akhirnya jadilah saya ikut dia kesana pindah-pindah bis. Singkat cerita, 10 sudah hari saya berada diluar Jakarta dengan segala keterbatasan dan ritme kehidupan yang sangat berbeda. Banyak pelajaran yang saya dapet dari sana.

Saya pun mulai tertarik baca, sesuatu yang dulu sangat anti baca (kecuali komik Gober). Buku awal yang saya baca adalah bukunya Gola Gong, Balada si Roy. Terus meningkat ke buku-buku tentang agama yang ringan-ringan seperti La Tahzan. Masih dalam rangka mencari definisi kesenangan dan kebahagian, saya terus nyoba menggali dan merangkul pengetahuan apapun yang berserakan untuk nyari jawaban dan definisi itu. Dan saya sadar betul bahwa itu ngga mudah.

Sangat-sangat ngga mudah. Saya harus melalui masa-masa dicurigain kakak saya ikut aliran sesat. Begitu juga dengan temen-temen saya. Waktu itu saya mau bikin pengajian dirumah dan ngundang seorang temen lewat sms, dengan enteng dia jawab, "Pengajian apa nih ? aliran sesat ?". Pernah juga satu ketika saya pergi ke luar kota sama ibu dan kakak saya. Sambil iseng nunggu naik ke pesawat, saya ngeluarin mp3 al Qur'an saya dan mulai ngaji pake earphone. Ngga berapa lama kemudian, kakak saya nyeletuk,

"Ndra, lo kenapa sih ?"

"Kenapa gimana ?"

"Akhir-akhir ini lo aneh kelakuannya"

"He ? aneh gimana ?"

"Iya aneh, setiap hari lo dikamar mulu, keluar paling pas waktu makan aja. Abis shubuh biasanya gak pernah ngaji sekarang jadi ngaji dan banyak lagi deh. Lo ngga ikut aliran sesat kan ?!"

.........Dan saya pun bengong dan hampir menangis dibuatnya sambil berkata dalam hati, "Hey ! I'm just trying to find my way home aight !"

Cobaan-cobaan kaya gitulah yang seringkali saya alami. Nah yang terbaru adalah beberapa hari yang lalu. Saat itu saya ketemu temen lama seorang perempuan di sebuah resepsi dan berusaha nyapa. Dengan gaya bajunya yang bisa dibilang kekurangan bahan, dia pun nyodorin tangannya, tapi saya coba dengan sehalus mungkin untuk ngga nyentuh tangannya dengan gaya bersalaman ala sunda. Dan saya rasa ini bukan hal yang aneh bahkan dalam agama yang saya yakini, seorang laki-laki itu haram menyentuh wanita yang bukan muhrim atau pasangan hidupnya.

The next thing, pandangan dia jadi terlihat sadis huhuhu. Bahkan ketika saya pamit pulang dan saya menyodorkan tangan ala sunda lagi, dia ngga nyambut dan tangannya tetep di posisi biasa...hehehe....does she think i'm weirdo ? Kalau saya mesti dibilang aneh hanya karena saya ingin berusaha menjalankan agama saya dengan baik, go ahead ! keep telling me that i'm a weirdo, and i happy for that.

Saya rasa inilah hasilnya karena saya pengen nyoba sekuat saya untuk mempertahankan prinsip-prinsip dari agama yang saya yakini. Dibilang aneh, dibilang ikut aliran sesat dan sebagainya. Emosi ? oh dulu waktu di awal jelas saya sering emosi setiap kali dibilang seperti itu. Tapi sekarang alhamdulillah suara-suara seperti itu makin menghilang :). Ngga mudah memang dan saya ngga menyesali itu. Bahkan saya merasa tertantang untuk itu. Biarin orang lain mau nganggep saya apa aja, yang penting sekarang saya udah punya prinsip yang insya Allah bakal saya pertahankan sampai ajal menjemput. Mohon doanya selalu.


Wassalamu'alaikum


“Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing
dan akan kembali pula daam keadaan asing,
maka berbahagialah orang-orang dikatakan asing.”

[HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah dan Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma]



Tuesday, January 8, 2008

Dikangenin

Assalamu'alaikum,

Anda pasti pernah merasakan rindu kepada seseorang. Entah itu ibu, ayah, kakak dan orang-orang tersayang lainnya. Nah pernahkah ketika anda sedang berada di suatu tempat dan perasaan anda biasa-biasa saja saat itu tapi tiba-tiba bisa langsung rindu berat kepada orang yang anda cintai itu. Saya pernah. Ini bukan tulisan yang penting banget sih, saya cuma mau sharing aja :)

Saat itu sekitar jam 9 malam saya sedang berada di masjid At Taqwa, Kemanggisan untuk rapat rismata membahas tentang radio rismata fm. Yang namanya rapat tentu ngga bisa diselesaikan dalam waktu 10-15 menit. Minimal satu jam. Nah ketika itu rapat sedang seru-serunya. Tiba-tiba handphone saya berbunyi tanda ada sms masuk. Ternyata dari Nina, bunyi smsnya cukup singkat,

"Ayang, suamiku tercinta dimanapun engkau berada. Kami wanita-wanita yang engkau cintai merindukanmu"

Saya sedikit kaget juga saat itu karena wanita yang saya cintai ya Nina istri saya itu. Tapi beberapa detik kemudian saya baru sadar bahwa sekarang sudah ada Naura, wanita ketiga dalam kehidupan saya. Rapat pun menjadi ngga konsen dan tiba-tiba saya rindu berat kepada istri dan Naura. Akhirnya saya pun izin dengan alasan ngga enak sama istri dan Naura :p. Alhamdulillah mereka mengerti.

Kejadian kedua ketika saya sedang berada di Bogor untuk mengantar ibu saya ke rumah saudara disana. Waktu saya disana, istri saya mengirim sms begini,

"Abi lagi dimana..bunda dan Naura sangat merindukan kepulangan abi...apalagi roti unyilnya...perut bunda kangen katanya bi hehe. We love you abi...cun jauh dari Naula n bunda"

Duh saya senyum-senyum baca sms dari istri itu :). Padahal saya berpisah dari istri untuk ke Bogor baru beberapa jam saja. Alhamdulillah betapa besar nikmat yang sudah Allah berikan. Perasaan rindu yang timbul tidak lagi menimbulkan was-was dalam hati. Sekarang semuanya sudah lepas dan bebas.

Bagaimana dengan anda ? lagi rindu sama siapa nih saat ini ? :)

Wassalamu'alaikum

Thursday, January 3, 2008

Naura Idul Adha di Cileunyi, 18 Desember 2007




Tanggal 18 Desember kemarin saya, Nina dan Naura berangkat ke Cileunyi, tempat kakek neneknya Naura. Kita sempatkan untuk lebaran disana karena 2 kali lebaran Id kita ngga pernah bisa bareng orang tuanya Nina. Oleh karena itu yang Idul Adha kali ini kita planning banget.

Perjalanan dari Jakarta ke Cileunyi cukup jauh juga, sekitar 3-4 jam. Tapi pas sampai Bandung kita ngga langsung kesana, tapi ke kampusnya Nina dulu di Unpad untuk mengurus persyaratan sidangnya Nina. Sekitar jam 4 sore kita baru sampai di Cileunyi. Rumahnya asri banget deh, suasananya juga masih sejuk, mesjid pun di komplek itu hanya satu jadi pas sholat Id rame banget.

Selesai sholat Id, kita semua berangkat ke Majalengka, tempat enin, neneknya Nina. Berkali-kali enin bilang ke bapaknya Nina bahwa enin kangen buyut (Naura) dan pengen ketemu. Karena memang semenjak Naura lahir, enin belum pernah ketemu langsung dan hanya lewat foto saja. Untuk lebih lengkapnya lihat foto-fotonya saja ya :)

Gunung Geulis, 8 Desember 2007




Assalamu'alaikum,

Tanggal 8 Desember kemarin saya sekeluarga berkesempatan liburan ke Gunung Geulis di villa nya Bank Niaga. Kebetulan kakak saya dipinjamkan tempat oleh temannya yang bkerja di Bank Niaga. Villa ini khusus karyawan Niaga dan bukan untuk umum oleh karena itu bookingnya harus by appointment dari karyawan Niaga

Berhubung kakak saya ada teman yang bekerja di Niaga maka jadilah kita menginap sekeluarga plus 3 khadimat disana dari tanggal 8 sampai 9 Desember. Silahkan lihat-lihat :)

Wassalamu'alaikum

Sunday, December 23, 2007

Beberapa Prinsip Dasar Dalam Memulai Usaha Baru

Rating:★★★★★
Category:Other
Diambil dari http://studitentangkewirausahaan.blogspot.com/
Oleh Drs. Heri Erlangga, S.Sos, Dosen, Pimpinan STIKOM Wangsa Jaya Banten


MEMULAI USAHA DARI SEMULA HARUS SADAR DAN HARUS MAMPU MENGANALISIS SITUASI DIRI DAN SITUASI LINGKUNGAN SECARA CERMAT DAN TEPAT, YAITU :

  • Apakah ada peluang usaha di bidang yang akan dimasuki?
  • Apakah anda tahu betul (Tidak sekedar meniru atau ikut-ikutan) Seluk beluk bidang yang akan dimasuki (Cara memulai, membuat, menjual. ,menyimpan, mengambil kredit dan lain-lain? )
  • Apakah anda tahu persis siapa pesaing dan calon pesaing anda dalam bidang tersebut? (Berapaka jumlah mereka, berapa persen luas pasar mereka, letak usaha mereka, kemampuan keuangan, pendidikan dan lain-lain? ?
  • Apakah adan tahu persis berapa besar pasar ( Jumlah penduduk, letak tinggal mereka, tingkat pendapatan penduduk, perkembangan selera yang anda layani?)
  • Berapa persen kira-kira yang hendak anda rebut atau layani?
  • Anda harus tahu tehnik pembuatan barang yang akan anda buat atau barang yang akan anda jual, Bagaimana kecenderungan teknologi dan teknik pembuatannya?
  • Apakah cepat berubah? Apakah ada calon pengganti dari jenis produk lain yang lebih baik dan lebih murah?
  • Apakah anda tahu persis siapa pensuplai (pembekal) anda (dimana mereka tinggal, berapa jumlah kemampuan minimal dan maksimal, apakah mereka mungkin memberi kredit dan lain-lain? Apakah ada calon pensuplai potensial di tempat lain? Apakah ada tempat mengambil barang yang lain?
  • Anda juga ahrus sudah menjajaki dimana atau kepada siapa kemungkinan mendapat pinjaman bagi penambahan modal, berapa bunganya dan apa saja persyaratan mimnimalnya?
  • Apakah anda juga mengetahui sumber tenaga kerja, cara mendapatkan tenaga yang akan membantu usaha anda (pendidikanm umur, pengalaman, tempat tinggal dll) ?
  • Apakah anda sudah dapat menentukan dimana lokasi usaha anda (menapa di situ, berapa biaya dan apa untung ruginya, apa kelemahan serta peluangnya?
  • Apakah anda mengerti seluk beluk peralatan yang anda perlukan (jenisnya, harganya, daya tahannya, kemungkinan penggantian kalau rusak, jenis peralatan pesaing lain?
  • Apakah anda juga mengetahui segala peraturan yang menyangkut bidang usaha anda, seperti undang-undang tentang gangguan, izin usaha, pajak, kutipan resmi, Peraturan tata kota, kebersihan, analisis dampak lingkungan dll?

Wednesday, November 28, 2007

Menyempurnakan Assalamu'alaikum

Assalamu'alaikum,

Ucapan ”Assalamu’alaikum” merupakan anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, “Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]

Saya seringkali menerima sms atau e-mail dari beberapa kawan dan juga beberapa ustadz yang mengawali salamnya dengan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti "Asw" atau "Aslm". Ada yang sedikit lebih panjang seperti "Aslmlkm". Bahkan ada pula singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau yang membaca mengerti artinya. Singkatan itu justru yang paling sering saya dapatkan, yaitu "Ass". Nah sekarang silahkan anda buka link ini untuk mengetahui artinya.

Dalam kamus Linguist yang saya punya, arti dari kata Ass  yang berasal dari bahasa inggris itu adalah sebagai berikut,

kb. 1 (animal) keledai. 2 orang yang bodoh. 
Don't be a silly a. Janganlah sebodoh itu.
3 Vlug.: pantat.

Hiiy...dari 3 definisi itu satupun ngga ada yang bagus. Setelah kita mengetahui artinya masih tegakah kita mengucap salam kepada orang lain dengan kalimat Ass ? .Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam islam sesungguhnya merupakan do’a seorang muslim terhadap saudara muslimnya. Maka apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan "Ass", secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.

Kalau memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat sms dengan lengkap karena sedang menyetir misalnya, solusinya cukup mudah yaitu langsung to the point atau tulis met pagi, siang, malam, halo, hi dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari Assalamu'alaikum menjadi "Ass".

Setiap Muslim ketika mengucapkan salam, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala). Dan dalam kaidah singkat menyingkat ucapan salam pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan.”

Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa barokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah]. Nah dari tiga singkatan itu silahkan anda pilih yang mana yang anda inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya.

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum. Coba deh anda coba search di google dengan keyword
Assaamu'alaikum, ternyata cukup banyak saudara kita di belantara cyber ini yang terpeleset jari dalam mengetik ucapan salam yang benar :).

Nah, kenapa kita harus memperhatikan agar huruf L itu agar tetap tertulis ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu 'alaika ya Muhammad" (
Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).

Dan kata assaamu ini artinya adalah kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum" (Ternyata jaman dulu udah ada maen playstation alias plesetan ya). Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (
Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]

Jadi alangkah lebih baiknya kalau mulai saat ini kita menyempurnakan tulisan Ass yang tidak punya nilai apa-apa menjadi Assalamu'alaikum yang punya nilai 10 pahala kebaikan. Dan alangkah lebih baik lagi kalau diteruskan sampai Wabarokatuh, cape sedikit ngga papa, insya Allah 30 pahala kebaikan telah kita kantongi :).

Wassalamu'alaikum


Tuesday, November 13, 2007

Pengalaman Dengan Ustadz

Assalamu'alaikum,


Alhamdulillah Ust. Daud Rasyid M.A. sekarang sudah mempunyai official website. Pagi tadi saya dikirim e-mail oleh beliau dan meminta saya untuk menyebarkan info ini. Ust. Daud adalah salah satu ustadz rujukan saya dalam masalah hadits. Sekali waktu saya dan istri pernah silaturahim ke rumah beliau di daerah Condet. Rumahnya yang asri dan penerimaannya yang ramah semakin menambah kharisma beliau di mata saya dan istri.

Sikap Ust. Daud kepada saya sungguh diluar dugaan. Pada awalnya saya kira Ust. Daud adalah tipe ustadz yang pendiam dan sulit diajak ngobrol. Ternyata ketika saya kerumahnya, beliau langsung membawakan kurma dan secangkir teh hangat untuk menemani obrolan kami sore itu. Ust. Daud tidak membedakan lawan bicaranya tua atau muda, beliau tetap bersikap ramah dan bersahabat.

Hampir dua jam lamanya kami ngobrol-ngobrol mulai dari tentang pengalaman beliau di Al-Azhar Kairo, kisah pernikahannya dengan istrinya, kelahiran anak pertamanya, debatnya dengan Alm. Cak Nur, sampai ke resep makanan Soto Medan dan masih banyak lagi. Beliau pun mendukung niat saya untuk sekolah lagi di jurusan Dirasat Islamiyah dan akan membantu sebisanya, amin. Alhamdulillah

Semua itu kita lewati dalam suasana yang hangat bagaikan dua orang sahabat karib. Padahal baru kali itu saya  bertemu secara langsung dan silaturahim kerumah Ust. Daud. Dan saya dengar dari Ust. Fauzi, beliau adalah orang Indonesia pertama yang meraih gelar doktor dalam bidang Hadits. Wallahu a'lam. Subhanallah, ketinggian ilmunya benar-benar dibuktikan dengan sikapnya.

Bukan bermaksud membandingkan, tapi jujur saja, beberapa kali saya sempat dikecewakan oleh beberapa ustadz. Ada dua ustadz yang menjadi pengalaman berkesan saya yaitu dengan ustadz yang berinisial SAB dan BY yang keduanya cukup terkenal dikalangan ikhwah. Kekecewaan saya disebabkan minimnya komunikasi yang terjalin antara saya dan mereka. Dan itu bukan keinginan saya, justru keinginan saya simple, yaitu seperti apa yang dilantunkan Opick dalam sebuah lagunya Tombo Ati,

Obat Hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Qur’an dan maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh

Pengalaman saya dengan Ust. BY cukup singkat yaitu ketika saya meminta beliau untuk mengisi kajian di masjid At-Taqwa dekat rumah saya. Sebenarnya ketika dalam keadaan memberikan ceramah, saya sangat suka sekali dengan beliau dan sempat terpesona ketika beliau melantunkan ayat-ayat al-Qur'an dengan fasih dan suara yang halus. Saya bahkan pernah menangis ketika beliau melantunkan ayat al-Qur'an dalam satu ceramah tarawih yang diisi oleh beliau di masjid At-Taqwa. Tapi ternyata ketika suatu kali saya pernah menelpon beliau, penerimaannya tidak sama ketika beliau sedang berceramah. Tanpa basa-basi, kaku, keras dan datar. Kejadian ini bukan hanya sekali. Tapi insya Allah saya tetap berprasangka baik kepada beliau. Mungkin beliau sibuk.

Pengalaman saya dengan Ust. SAB lebih lucu lagi. Pernah suatu kali saya bertemu Ust. SAB di pasar dekat rumah saya dan saya mengucapkan salam ke beliau, dan beliau pun membalasnya. Tapi ketika saya ingin menanyakan sesuatu kepada beliau, tanpa basa-basi atau pamit pulang, beliau malah langsung ngeloyor ke sepeda motornya dan meninggalkan saya yang terbengong-bengong atas sikap ustadz tersebut.

Afwan ya ustadz bukannya ingin menggurui, tapi bukankah Nabi pernah bersabda, "Sungguh, segala sesuatu yang dihiasi kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala sesuatu akan nampak jelek” [HR. Muslim no.2594 dari Aisyah]

Dan dalam hadits lainnya Nabi pernah bersabda, "Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan” [HR. Muslim No. 2592 dari Jabir bin Abdullah]

Tulisan saya ini hanyalah sebuah sharing dan tidak maksud apapun selain itu. Mudah-mudahan ada ibrah yang bisa diambil dari sharing saya ini. Semoga semakin bertambahnya ilmu yang kita miliki tidak semakin menambah perasaan lebih tinggi dan lebih terhormat di hadapan yang lain.

Ya Allah, jangan biarkan rasa su'udzon saya tumbuh kepada para ustadz tersebut. Semoga Allah semakin menambah ilmu-Nya kepada mereka, para ustadz, ulama dan juru dakwah dimanapun mereka berada dan senantiasa bersikap lemah lembut kepada siapapun tanpa memandang usia, jabatan dsb. Amin.


Wassalamu''alaikum

Monday, September 10, 2007

Naurafani Zanetta Achmadi

Assalamu'alaikum,

Alhamdulillah segala puji bagi Allah, akhirnya tanggal 21 Agustus kemarin, Nina istri saya melahirkan seorang putri cantik yang kita beri nama Naurafani Zanetta Achmadi. Nama itu sebenarnya ada tiga bagian yaitu, Naura, Rafani dan Zanetta. Naura bisa berarti cahaya (Nur), Rafani artinya bahagia serta kaya raya dan Zanetta (Spanyol) yang berarti pemberian dari Tuhan (Allah). Nina melahirkan dengan normal di RS. Muhammadiyah, Taman Puring. Bahkan kata dokternya, dari awal kehamilan Nina sampai melahirkan ini adalah contoh kehamilan ideal. Insya Allah pernyataan ini bukan hanya untuk menyenangkan kami saja karena kami justru mendengarnya  bukan dari dokter tersebut tapi dari para suster di kamar bersalin :).

Naura lahir dengan berat 3,2 Kg dan panjang 49 cm. Tapi beberapa hari setelah kelahiran, berat Naura turun menjadi 2,8 Kg dan kata dokter ini normal mengingat dulu ketika didalam rahim Naura bisa dengan bebas dan kapan saja selalu mendapat suplai makanan dari ibunya.

Nina mulai masuk kamar bersalin sekitar jam setengah 9 malam. Malam itu niatnya kita hanya ingin konsultasi dengan dokter, tapi ketika diperiksa ternyata Nina sudah bukaan pertama jadi malam itu kita ngga diperbolehkan pulang. Walhasil episode deg-degan saya pun dimulai. Jam setengah sebelas malam Nina mulai masuk kamar pasien dengan keadaan mulai mules-mules. Saya terus menemani Nina sambil terus berusaha menenangkan Nina.

Sambil menemani Nina, saya mulai mengetik sms untuk minta doanya agar proses kelahiran Nina dimudahkan dan agar Allah memberikan saya hasil yang terbaik. Kenapa saya memohon doa seperti itu, karena di bulan-bulan terakhir kehamilan Nina saya sempat mengalami kekhawatiran. Penyebabnya adalah karena Nina pernah ngomong bahwa dia khawatir kalau pernikahan kami yang manis ini hanya dapat kami rasakan selama satu tahun...Duh suami mana yang ngga khawatir kalau sang istri yang sedang hamil bicara seperti itu :).

Sekitar jam 12an malam sms telah saya kirimkan ke banyak orang termasuk para ustadz yang saya kenal dengan harapan mereka ikut mendoakan saya dan istri. Alhamdulillah antara jam 3-4 pagi sms balasan mulai berdatangan diantaranya adalah Ust. Daud Rasyid, Ust. Subki Al-Bughury, Ust. Adnin Armas, Ust. Henry Shalahuddin dan Ust. Beben. Semuanya mendoakan kami yang terbaik di waktu yang terbaik pula yaitu di sepertiga malam. Hati saya langsung tenang karena kami didoakan para kekasih Allah, orang-orang yang shaleh yang senantiasa bersujud kepada Rabbnya di keheningan pagi. Jazakumullah khairan jaza ya ustadz !

Akhirnya pada jam 06.40 pagi, Nina mulai berjuang melahirkan Naura dibantu oleh dokter Dewi Prabarini dan para suster. Saya pun terus berdiri disampingnya sambil menuntun Nina melafadzkan kalimat Tauhid. Ngga sampai 5 menit prosesnya, tepat pukul 06.45 Naura pun melihat dunia. Tangisan Naura langsung memecahkan kesunyian kamar bersalin. Saya langsung cek setiap centimeter bagian tubuhnya takut ada kelainan. Ternyata semuanya normal tanpa kurang suatu apapun, Alhamdulillah ya Allah !.

Ibu saya yang saat itu juga ada disana tak kuat menahan tangis harunya. Kini ibu punya 3 cucu dan yang paling cantik adalah Naura karena yang 2 lainnya laki-laki semua begitu pula istri kakak saya Aria yang beberapa bulan lagi insya Allah akan melahirkan anak laki-laki. Sekali lagi tak bosan-bosannya kami memohon doa dari teman-teman sekalian agar Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi saya, Nina, Naura dan keluarga. "Karena tidak ada sesuatupun yang paling mulia bagi Allah melainkan do'a" [HR. At-Tirmidzi No. 3370, HR. Ibnu Majah No. 3829]

Amin ya Rabbal 'Alamin...


Wassalamu'alaikum


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Naurafani Zanetta Achmadi
21.08.2007 - 06.45

Friday, September 7, 2007

Tentang Gunung Krakatau

Rating:★★★★★
Category:Other
Krakatau adalah gunung berapi yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Gunung berapi ini pernah meletus pada tanggal 26 Agustus 1883. Letusannya sangat dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat. Suara letusan Gunung Krakatau sampai terdengar di Alice Springs, Australia dan pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali dari bom atom yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.

Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.

Gunung Krakatau Purba

Melihat kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, para ahli memperkirakan bahwa pada masa purba terdapat gunung yang sangat besar di Selat Sunda yang akhirnya meletus dahsyat yang menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang disebut Gunung Krakatau Purba, yang merupakan induk dari Gunung Krakatau yang meletus pada 1883. Gunung ini disusun dari bebatuan andesitik.

Catatan mengenai letusan Krakatau Purba yang diambil dari sebuah teks Jawa Kuno yang berjudul Pustaka Raja Parwa yang diperkirakan berasal dari tahun 416 Masehi. Isinya antara lain menyatakan:

"Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwara. Ada pula goncangan bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat. Kemudian datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan dan seluruh badai menggelapkan seluruh dunia. Sebuah banjir besar datang dari Gunung Batuwara dan mengalir ke timur menuju Gunung Kamula.... Ketika air menenggelamkannya, pulau Jawa terpisah menjadi dua, menciptakan pulau Sumatera".

Pakar geologi B.G. Escher dan beberapa ahli lainnya berpendapat bahwa kejadian alam yang diceritakan berasal dari Gunung Krakatau Purba, yang dalam teks tersebut disebut Gunung Batuwara. Menurut buku Pustaka Raja Parwa tersebut, tinggi Krakatau Purba ini mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut, dan lingkaran pantainya mencapai 11 kilometer.

Akibat ledakan yang hebat itu, tiga perempat tubuh Krakatau Purba hancur menyisakan kaldera (kawah besar) di Selat Sunda. Sisi-sisi atau tepi kawahnya dikenal sebagai Pulau Rakata, Pulau Panjang dan Pulau Sertung, dalam catatan lain disebut sebagai Pulau Rakata, Pulau Rakata Kecil dan Pulau Sertung. Letusan gunung ini disinyalir bertanggung- jawab atas terjadinya abad kegelapan di muka bumi. Penyakit sampar bubonic terjadi karena temperatur mendingin. Sampar ini secara signifikan mengurangi jumlah penduduk di muka bumi.

Letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa kejayaan Persia purba, transmutasi Kerajaan Romawi ke Kerajaan Byzantium, berakhirnya peradaban Arabia Selatan, punahnya kota besar Maya, Tikal dan jatuhnya peradaban Nazca di Amerika Selatan yang penuh teka-teki. Ledakan Krakatau Purba diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta ton per detik. Ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 meter, menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun.

Munculnya Gunung Krakatau

Pulau Rakata, yang merupakan satu dari tiga pulau sisa Gunung Krakatau Purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan vulkanik dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung Rakata yang terbuat dari batuan basaltik. Kemudian, dua gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan yang kemudian menyatu dengan Gunung Rakata yang muncul terlebih dahulu. Persatuan ketiga gunung api inilah yang disebut Gunung Krakatau.

Gunung Krakatau pernah meletus pada tahun 1680 menghasilkan lava andesitik asam. Lalu pada tahun 1880, Gunung Perbuwatan aktif mengeluarkan lava meskipun tidak meletus. Setelah masa itu, tidak ada lagi aktivitas vulkanis di Krakatau hingga 20 Mei 1883. Pada hari itu, setelah 200 tahun tertidur, terjadi ledakan kecil pada Gunung Krakatau. Itulah tanda-tanda awal bakal terjadinya letusan dahsyat di Selat Sunda. Ledakan kecil ini kemudian disusul dengan letusan-letusan kecil yang puncaknya terjadi pada 26-28 Agustus 1883.

Letusan Gunung Krakatau

Pada hari Senin, 27 Agustus 1883, tepat jam 10.20, meledaklah gunung itu. Menurut Simon Winchester, ahli geologi lulusan Universitas Oxford Inggris yang juga penulis National Geoghrapic mengatakan bahwa ledakan itu adalah yang paling besar, suara paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling meluluh-lantakkan dalam sejarah manusia moderen. Suara letusannya terdengar sampai 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8 peduduk bumi saat itu.

Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. Sedangkan buku The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.

Selain itu, ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencavai 80 km. Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru.

Akibat letusan itu menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan serta sebagian Gunung Rakata dimana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter. Gelombang laut naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbul bukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran bawah laut.

Tercatat jumlah korban yang tewas mencapai 36.417 orang berasal dari 295 kampung kawasan pantai mulai dari Merak (Serang) hingga Cilamaya di Karawang, pantai barat Banten hingga Tanjung layar di Pulai Panaitan (Ujung Kulon serta Sumatera Bagian selatan. Di Ujungkulon, air bah masuk sampai 15 km ke arah barat. Keesokan harinya sampai beberapa hari kemudian, penduduk Jakarta dan Lampung pedalaman tidak lagi melihat matahari. Gelombang Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung Arab yang jauhnya 7 ribu kilometer.

Anak Krakatau

Mulai pada tahun 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Kakatau, muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari kawasan kaldera purba tersebut yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan tingginya selitar 20 inchi per bulan. Setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar 20 kaki dan lebih lebar 40 kaki. Catatan lain menyebutkan penambahan tiggi sekitar 4 cm per tahun dan jika dihitu, maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi anak rakata mencapai 7.500 inchi atau 500 kaki lebih tinggi dari 25 tahun sebelumnya. Penyebab tingginya gunung itu disebabkan oleh material yang keluar dari perut gunung baru itu. Saat ini ketinggian Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut, sementara Gunung Krakatau sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut.

Menurut Simon Winchester, sekalipun apa yang terjadi dalam kehidupan Krakatau yang dulu sangat menakutkan, realita-realita geologi, seismik serta tektonik di Jawa dan Sumatera yang aneh akan memastikan bahwa apa yang dulu terjadi pada suatu ketika akan terjadi kembali. Tak ada yang tahu pasti kapan Anak Krakatau akan meletus. Beberapa ahli geologi memprediksi letusan in bakal terjadi antara 2015-2083. Namun pengaruh dari gempa di dasar Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 juga tidak bisa diabaikan.

Menurut Profesor Ueda Nakayama salah seorang ahli gunung api berkebangsaan Jepang, Anak Krakatau masih relatif aman meski aktif dan sering ada letusan kecil, hanya ada saat-saat tertentu para turis dilarang mendekati kawasan ini karena bahaya lava pijar yang dimuntahkan gunung api ini. Para pakar lain menyatakan tidak ada teori yang masuk akal tentang Anak Krakatau yang akan kembali meletus. Kalaupun ada minimal 3 abad lagi atau sesudah 2325 M. Namun yang jelas, angka korban yang ditimbulkan lebih dahsyat dari letusan sebelumnya.

Sumber : Majalah Hidayatullah edisi Agustus 2006. Disadur dari Wikipedia




Thursday, July 12, 2007

Ikhtiar yang tertunda

Assalamu'alaikum,

Masih ingat dengan tulisan saya kira-kira 2 bulan yang lalu yang berjudul Sebuah Ikhtiar, The Sequel ? Kalau belum membaca silahkan dibuka linknya. Ikhtiar kedua saya setelah warung kebab untuk mencari maisyah ternyata harus berhenti. Kedai Sotosop 99 yang dibangun oleh Nina mau tidak mau harus berhenti dulu untuk sementara. Dari segi management kantin di gedung Graha Surya Internusa (GSI), Kuningan cukup memuaskan hanya saja sharing profit yang mereka ajukan cukup besar plus target penjualan dan pengeluaran lainnya. Alhamdulillah kontrak yang mereka ajukan di awal pun berjangka waktu pendek yaitu 2 bulan saja. Sehingga kita bisa melihat apakah 2 bulan itu untung atau rugi.

Ternyata setelah kami jalani 2 bulan, ada hal-hal yang tidak terduga oleh kami. Target saya saat itu adalah 2 bulan berjalan itu sudah cukup untuk melatih pegawai untuk bisa memasak persis seperti Nina. Karena memang sebulan pertama jualan itu Nina yang membuat semua menunya. Hampir setiap selesai sholat shubuh kita berdua ke pasar untuk belanja bahan baku masakan. Setelah itu barulah Nina bertempur di dapur dibantu oleh satu orang pegawai dan pembantu rumah. Nah target saya tadi ternyata meleset. Maksud saya adalah jatah Nina untuk memasak semua menu dan mengajarkannya adalah 1 bulan, setelah itu Nina harus banyak istirahat dan lebih konsen ke kehamilannya. Juga karena kehamilannya semakin membesar tentu beban yang diangkat selama Nina berdiri atau jalan pun semakin bertambah.

Setelah berjalan satu bulan kita mencoba untuk lebih melepaskan si pegawai untuk memasak sendiri di dapur rumah. Lalu perlahan-lahan si pegawai pun mulai memasak di dapur kantin untuk menghemat waktu perjalanan. Nah ketika dia mulia memasak di kantin gedung inilah yang tidak terawasi sehingga rasa masakan-masakan kami banyak mengalami perubahan drastis. Bahkan dari manager kantinnya saya mendengar cerita bahwa ada orang yang membeli soto betawi kami dan setelah dicoba sekali suap langsung ngga dimakan lagi lalu bilang ke managernya, "Mba saya ngga jadi deh makan soto betawinya, ngga ada rasanya !" hehehe. Managernya pun mengadu ke saya dan dia pun langsung mengerti pasti yang masak bukan istri saya lagi. Karena di awal kami buka, penjualan alhamdulillah cukup besar. Minggu-minggu pertama saja perharinya penjualan mencapai 350rb, dimana kantin counter lain butuh waktu lebih dari itu.

Entah kenapa ketika sang manager mengadukan hal itu ke kita, saya jadi semakin optimis bahwa sebenarnya masakan buatan Nina memang enak sehingga ketika bukan Nina lagi yang memasak, orang langsung mengetahuinya. Beda tangan beda rasa, inilah jargon yang biasa dilontarkan teman-teman sesama pengusaha makanan. Awalnya saya ngga terlalu menggubris jargon itu, tapi kalau sudah begini saya mau ngomong apalagi ? hehehe. Nina sendiri yang dulu kuliah di unpad jurusan administrasi bisnis, masih punya niat kuat setelah melahirkan untuk nantinya berbisnis di bidang makanan. Teorinya mungkin sudah Nina dapat di kuliah, jadi tinggal prakteknya :).

Akhirnya saya putuskan kontrak dua bulan di GSI harus berakhir karena saya ngga mau memaksakan Nina untuk memasak ditambah sharing profit yang terlalu tinggi. Tapi biar bagaimanapun ini bisa menjadi pengalaman berharga dalam berwirausaha dan menjadi seorang enterpreneur. Mohon doanya ya agar usaha kami kedepan lebih maju dan lancar :).

Wassalamu'alaikum

Sunday, July 8, 2007

Sehari bersama Prof. Mudatsir Abdul Karim

Assalamu'alaikum,


Galak. Begitulah kesan pertama yang saya tangkap pertama kali bertemu beliau. Tapi setelah banyak berdiskusi dengan guru besar ilmu politik di ISTAC-IIUM Kuala Lumpur ini, kesan itu memudar dan saya melihat sifat kasih sayang dan kebapakan dalam diri beliau. Foto-fotonya ada disini.

Hari Jum'at tanggal 29 Juni kemarin saya mendapat tugas dari INSISTS untuk menjadi tour guide pribadi beliau seharian penuh. Setelah bertemu dengan mas Eko sang sekretaris INSISTS di Kalibata jam 11, kami berdua segera menjemput Prof. Mudatsir dan keluarganya yang menginap di sebuah Guest House di daerah Pejaten. Rencananya hari itu Prof. Mudatsir ingin melaksanakan sholat Jum'at di masjid Istiqlal. Tapi entah kenapa hari itu Jakarta macet seharian penuh. Akhirnya kami memutukan untuk sholat Jum'at di masjid di daerah Kalibata. Setelah itu makan siang di rumah makan padang. Diskusi di INSISTS hari itu seharusnya dimulai dari jam 2 siang, tapi karena macet, jarak dari rumah makan padang ke INSISTS terasa jauh dan memakan waktu 45 menit untuk sampai disana. Diskusi pun dimulai jam 3 kurang 10 menit.

Setelah diskusi selesai jam 5 sore, Prof. Mudatsir minta diantar ke masjid Istiqlal untuk sholat Maghrib berjamaah disana. Saya berangkat bersama bang Henry Shalahuddin dan mas Eko. Tapi lagi-lagi kemacetan Jakarta membuat kami harus tertinggal sholat berjamaah disana. Selama dijalan Prof. Mudatsir bicara tentang struktur pemerintahan di Malaysia dan juga banyak bertanya apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah Jakarta untuk mengatasi kemacetan yang sudah sedemikian parahnya. Saya katakan bahwa sarana angkutan Busway dan Monorail adalah salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mengatasi kemacetan walaupun sampai saat ini belum menunjukan perubahan yang signifikan.

Kami sampai di Istiqlal sekitar jam setengah 7. Setelah sholat Maghrib dan Isya berjamaah di Istiqlal, Prof. Mudatsir yang aslinya dari Sudan ini minta diantar ke tempat perbelanjaan. Kalau yang ini tentu permintaan dari istri dan anak perempuannya juga untuk mencari oleh-oleh untuk anaknya yang lain di Malaysia. Saya memutuskan untuk mengantar beliau ke Plaza Senayan, karena saya ingat disana ada Metro yang menyediakan cukup banyak barang yang bisa untuk oleh-oleh.

Sekali lagi, rencana kami untuk bisa selesai semua urusan jam 9 malam harus gagal karena kemacetan di Jakarta hari benar-benar mengubah semua jadwal kami. Kami berangkat dari Istiqlal jam setengah 8 dan baru sampai di Plaza Senayan jam 9 pas. Alhamdulillah saya menggunakan mobil bertransmisi matic jadi cukup mengurangi penderitaan menyetir di Jakarta. Tapi saya sangat kasihan dengan Prof. Mudatsir dan keluarganya, mereka sudah terlihat sangat lelah dan bosan selama di perjalanan. Untung ketika hendak berangkat dari INSISTS sorenya saya punya inisiatif untuk mengajak bang Henry yang fasih bahasa arabnya, sehingga selama di perjalanan Prof. Mudatsir jadi lebih banyak berdiskusi dengan bang Henry.

Selesai belanja Prof. Mudatsir mengatakan, "You're all my guest now so please show me a nice and cozy restaurant and let me take you to a dinner". Alhamdulillah perut kami yang sedari sore meronta akhirnya akan diberi makan juga hehe. Berhubung yang ditunjuk sebagai tour guide adalah saya maka saya memikirkan akan saya bawa kemana ya tamu ini ? Saya sempat terpikir untuk mengajak mereka ke Arabian Cafe di Kemang agar mereka merasakan bagaimana atmosfir Timur Tengah di Jakarta. Tapi ternyata setelah sampai di daerah Kemang tentunya dengan bermacet-macet ria dahulu, tempat itu ngga saya temukan, entah memang sudah tutup atau mungkin terlewat.

Akhirnya saya berinisiatif untuk mengajak mereka ke Dakken yang masih di daerah Kemang juga, sebuah cafe yang punya speasialis steak & coffee. Alasan saya memilih di tempat itu adalah karena sepi pengunjung dan tata ruangnya pun menyerupai rumah biasa sehingga bisa lebih hangat suasananya dibanding restoran yang ramai. Kita berangkat dari Plaza Senayan sekitar jam 10an dan sampai di Kemang jam 11an, walhasil makan malam kami baru dimulai jam setengah 12 malam ! hehe...

Setelah kenyang dan mulai ngantuk, kami pun mulai beranjak pulang. Tujuan pertama tentu mengantarkan Prof. Mudatsir dan keluarganya kembali ke guest house di Pejaten. Tujuan kedua mengantarkan bang Henry dan mas Eko ke kantor INSISTS di Kalibata. Dan tujuan terakhir, tentu saja pulang ke rumah saya dan menemui Nina, istri tercinta yang kehamilannya sudah 7 bulan yang sudah saya tinggalkan seharian dari pagi. Saya sampai dirumah sekitar jam setengah 2 pagi. Alhamdulillah Nina bisa mengerti bahwa apa yang saya lakukan ini insya Allah bernilai amal baik dan semoga Allah melimpahkan balasannya kepada kami dan anak kami nanti. Amin !


Wassalamu'alaikum


PS : Rekaman diskusi di INSISTS dengan Prof. Mudatsir insya Allah akan diposting disini.

Thursday, May 24, 2007

Membangun Jiwa Wirausaha

Rating:★★★★★
Category:Other
Perempuan itu datang menemui Abu Hanifah. la ingin menjual kainnya. Sebagaimana dicatat sejarah, Abu Hanifah merupakan seorang ulama generasi tabiin yang susah dibedakan apakah dia ulama yang saudagar atau saudagar yang ulama.

"Berapa kamu jual kain ini?" tanya Abu Hanifah.

"Seratus dirham!" jawab perempuan itu. Temyata kain yang dibawa perempuan itu sangaf bagus, bermutu, dan mahal. Namun perempuan tersebut tidak tahu harga kain itu sebenarnya. Entah dari mana dulunya ia memeroleh kain itu. la lupa. Adapun Abu Hanifah, seorang saudagar yang begitu menguasai dunia pasar, langsung mengetahui kualitas kain tersebut. Namun hal itu tak menjadikan sang Imam punya niat buruk untuk memanfaatkan kesempatan apalagi berlaku curang. Maka, dialog pun berlanjut.

"Harga kainmu ini jauh lebih mahal daripada seratus dirham. Coba kamu tawarkan dengan harga yang lebih tinggi," ujar Abu Hanifah.

"Bagaimana kalau dua ratus dirham?" tanya perempuan itu.
"Kainmu masih lebih bagus daripada dua ratus dirham!" sahut Abu Hanifah.

"Tiga ratus dirham!"

"Kainmu masih lebih mahal dari harga itu!" "Kalau begitu, belilah dengan harga empat ratus dirham."

"Kainmu sebenarnya masih lebih mahal dari empat ratus dirham, tapi aku akan membelinya dengan harga itu!" kata Abu Hanifah. Transaksi pun berlangsung. Keduanya pun sepakat dengan harga itu.

Kini dialog tersebut sepertinya tak mungkin terjadi dalam dunia nyata. Mungkin hanya akan kita dapatkan pada dunia cerita, drama atau hikayat. Kini, sepertinya mustahil ada seorang pedagang yang menawar harga barang melebihi harga yang diinginkan penjual. Kini, tak mungkin kita temukan pedagang minta agar harga belinya dinaikkan. Namun tidak demikian dengan kisah perempuan dan Abu Hanifah di atas. Kisah yang diriwayatkan oleh al-Maqdisi itu benar-benar ada, betul-betul terjadi.

Selain jiwa suci dan kejujuran, banyak petikan hikmah yang bisa kita tuai dari sosok Abu Hanifah. Tokoh tabiin yang hanya sempat bertemu dengan tujuh sahabat Nabi ini merupakan ulama peletakdasar mazhab Hanafi. Selain dikenal sebagai ulama, ia juga adalah seorang saudagar sukses.

Bagi kaum Muslimin, jiwa entrepreneur atau wirausaha ini menarik untuk dilirik. Apalagi ketika tingkat kebutuhan tenaga kerja semakin tidak bisa mengimbangi kecepatan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia. Tenaga kerja yang ada jauh lebih ban yak daripada kebutuhan. Angka kebutuhan penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) tak mampu menampung jebolan Sekolah Menengah Atas atau Perguruan Tinggi. Instansi swasta pun demikian. Yang terjadi justru sebaliknya.

Di tengah lilitan kebutuhan ekonomi sekarang, ribuan pabrik dan perusahaan swasta justru banyak yang mem-PHK karyawannya. Akibatnya, angka pengangguran membengkak. Ratusan ribu lulusan perguruan tinggi menganggur. Bangsa ini kelebihan tenaga kerja. Ujungnya, kita dipaksa "menjual" para tenaga kerja itu ke luar negeri dengan segala penderitaannya.

Di sisi lain, seharusnya fenomena ini membuat anak negeri ini merenung. Selain terbatasnya lahan penerimaan PNS atau karyawan swasta, bangsa ini juga membutuhkan sosok-sosok entrepreneur. Kekayaan alam yang berlimpah, SDM yang membludak dan kebutuhan ekonomi yang kian membengkak, menghajatkan kita untuk belajar bekerja mandiri. Masyarakat bangsa ini mulai harus mengubah paradigma berpikirnya dari harus menjadi PNS menjadi-mengutip judul buku karangan Valentino Densi-Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian.

Saatnya para karyawan merenung. Fakta menyebutkan, tingkat kenaikan gaji para karyawan, baik PNS maupun swasta, tak mampu mengejar tingkat pertambahan kebutuhan sehari-hari. Belum lagi. kalau ia harus mengubah nasib dengan memunyai kendaraan atau rumah besar, misalnya.

Kita renungkan, berapa lama waktu yang diperlukan seorang karyawan yang menerima gaji dua juta rupiah per bulan, misalnya, agar bisa memiliki rumah seharga 200 juta rupiah? la harus menabung selama 100 bulan atau delapan tahun lebih. Itu pun kalau ia menyimpan seluruh penghasilannya sebanyak dua juta per bulan tanpa dipotong untuk kebutuhan makan, tempat tinggal, sekolah anak dan lainnya.

Dengan kondisi demikian, mungkinkah ia berharap bisa memiliki kendaraan roda empat. Kalau saja ia berharap mendapatkan kendaraan atau rumah seharga dua miliar, misalnya, maka orang yang berpenghasilan dua juta per bulan tadi harus menabung-tanpa makan dan minum-selama 1000 bulan.

Pertanyaannya, bagaimana mungkin mereka yang selama ini duduk sebagai PNS tapi bisa memiliki semua kemewahan itu?

Dalam analisanya yang ia tulis di bukunya Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian, Valentino Dinsi menyebutkan, PNS atau mereka yang bekerja sebagai karyawan swasta level menengah ke bawah, hanya bisa kaya dengan lima cara. Yaitu, menikah dengan orang kaya, mendapatkan warisan, menang undian, bekerja sampingan, dan korupsi. Tanpa pertu menuduh, kita bisa buktikan mana di antara lima hal itu yang paling banyak dilakukan.

Merenungkan hal tersebut, selayaknya penghuni negeri ini mengubah paradigma berpikirnya. Paradigma sebagian masyarakat kita masih banyakyang ngotot memaksakan anaknya harus diterima di PNS dengan berbagai cara termasuk suapmenyuap dan nepotisme. Paradigma ini harus diubah dengan paradigma baru. Yaitu, mendidik generasi muda dengan jiwa wirausaha.
Dengan demikian, begitu lulus dari SMA atau perguruan tinggi, generasi kita tak lagi belajar bagaimana menulis lamaran pekerjaan, tapi belajar cara membuat proposal bisnis. Mereka tak lagi berbondong-bondong menenteng map me lamar jadi pegawai, tapi beramai-ramai membuka usaha baru.

Jika jiwa wirausaha ini bisa kita tumbuhkan sejak dini, kita berharap negeri ini akan bangkit dari keterpurukan. Kekayaan alam yang melimpah ruah ini bisa kita kelolah sendiri tanpa harus mengundang orang asing. Syaratnya satu, kita mau berubah. "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri," (QS ar-Ra'd: 11).
 

Hepi Andi Bastoni
Sabili, No. 23 Th. XIV 31 Mei 2007/14 Jumadil Awal 1428

Thursday, May 10, 2007

Sebuah ikhtiar (The Sequel)

Assalamu'alaikum,


Masih ingat dengan tulisan yang saya buat beberapa waktu yang lalu dengan judul "Sebuah ikhtiar" ?. Nah tulisan saya kali ini mungkin bisa menjadi bagian keduanya atau sequelnya yang masih bercerita seputar wirausaha kecil-kecilan. Alhamdulillah Allah memberikan amanah kepada saya dan istri untuk kembali membuka tempat berikhtiar. Dan saya pun patut menyukuri lebih karena Allah telah menganugerahkan seorang istri yang bisa memasak. Sehingga jadilah tempat ikhtiar kami kali ini adalah sebuah tempat makan.

Kedai Sotosop 99, begitu kami memberi nama tempat usaha kecil-kecilan kami ini yang bertempat di kantin gedung perkantoran Graha Surya Internusa (GSI), Kuningan sebelah hotel Grand Melia. Angka 99 diambil dari tanggal pernikahan kita yaitu tanggal 9 bulan 9 (September). Sesuai namanya, apa yang disediakan disini adalah jenis makanan-makanan yang berkuah. Rencananya sih menu yang berkuahnya akan menjadi bervariasi, tapi untuk sementara ini Nina, istri saya baru menyediakan Soto Betawi, Sop Iga Sapi, Sop Buntut dan Soto Ayam (menyusul). Insya Allah Nina akan meng-eksplor lebih jauh tentang menu-menu berkuah ini, dan yang saya tunggu-tunggu salah satunya adalah Soto Padang dan Soto Jakarta :).

Rencana membuka Kedai Sotosop 99 di kantin perkantoran GSI sangat mendadak. Saat itu saya, Nina dan ibu sedang menghadiri pengajian kantoran yang diadakan di gedung GSI di lantai 7, tepatnya di musholla kantor bank Danamon Syariah. Kebetulan yang mengisi ceramah saat itu adalah ibu Lisa Mulia teman ibu sewaktu kenal di INSISTS. Ya, ibu saya dan bu Lisa menjadi dekat setelah sering menghadiri kajian di INSISTS. Nah selesai pengajian di musholla itu kami turun ke kantin untuk makan siang bersama disana. Setelah makan siang, saya mencari-cari Nina. Kok dia ngilang tiba-tiba ya ?. Setelah saya melihat ke sekeliling kantin, saya melihat Nina sedang asik ngobrol dengan seorang wanita berseragam yang belakangan saya ketahui adalah daily manager di kantin itu.

Singkat cerita, jadilah saat itu terbersit dalam benak Nina dan saya untuk membuka usaha baru dan mulai berkelana dari warung soto satu ke warung soto lainnya. Istilahnya sejak saat itu kita jadi rajin wisata kuliner untuk mencari rasa yang pas :D. Ngga jarang juga lho ketika kita berkunjung ke satu warung soto yang enak dan Nina langsung menanyakan resep-resepnya tanpa basa-basi hehe. Contohnya ketika kita mampir di warung soto Jakarta bang Madun di daerah Barito Jakarta Selatan. Selesai makan, Nina asyik bercengkerama dengan penjualnya, bang Iwan. Sampai-sampai saya yang kenal dengan penjualnya jadi ngga enak sendiri hehe.

Setelah sekitar seminggu kita wisata kuliner, Nina mulai mencoba buat makanan-makanan tersebut dan keluarga dirumah menjadi jurinya. Kalau untuk urusan yang ini saya paling sering dimintai pendapat oleh Nina. Setiap kali Nina tanya enak atau ngga, tentu saja saya selalu jawab enak, namanya juga cinta istri . Maka dari itu saya selalu bilang ke Nina jangan tanya ke saya deh supaya jawabannya bisa lebih objektif hehe. Akhirnya setiap ada yang datang ke rumah pas Nina lagi masak pasti selalu diberondong pertanyaan-pertanyaan "Enak ngga ?", "Kurang apa ?" dan pertanyaan semacam itu.

Setelah proses uji coba di dapur femina eh maksud saya dapur Nina selesai, maka tugas selanjutnya adalah mulai mengumpulkan peralatan memasak mulai dari piring, mangkok, sendok garpu, panci dan sebagainya. Tak lupa bumbu-bumbu masak pun mulai kita buru. Untuk urusan ke pasar setiap hari pun ngga jadi masalah buat kita karena memang sebelumnya sudah terbiasa. Hanya saja kali ini setiap kali belanja di pasar, barang bawaannya menjadi dua kali lipat bahkan bisa tiga kali lipat tergantung mau bikin stok untuk berapa hari.

Proses keseluruhan dari ide awal, pengumpulan barang keperluan, belanja di pasar sambil mengangkut barang bawaan yang berat adalah proses yang cukup melelahkan. Apalagi ketika di awal buka kita berdua masih newbie alias pemula dalam hal ini, jadi maklum saja ketika itu banyak mendapat complaint dari pembeli karena pesanan mereka lama datengnya. Display dagangan kita pun di hari pertama bener-bener seadanya tanpa hiasan sedikit pun .

Tapi alhamdulillah sekarang Kedai Sotosop 99 sudah berjalan seminggu di kantin itu. Sehingga makin banyak pelajaran yang kita dapat. Dayat, pegawai kita yang dulu di kebab dan sekarang ganti posisi menjadi pegawai Kedai Sotosop 99 pun sudah cukup terlatih untuk menghadapi situasi yang ramai dan sudah bisa ditinggal disana. Untuk pegawai counter kebab pun sudah ada penggantinya walau masih harus terus dipantau.

Akhir kata (walaupun bukan akhir cerita), saya dan Nina mengundang temen-temen di MP ini yang kantornya kebetulan deket sama gedung GSI samping hotel Grand Melia untuk sudilah kiranya mampir ke kedai kecil kita untuk mencicipi masakan buatan Nina dan memberi masukan apabila ada yang kurang. Mohon doanya ya ! :D


Wassalamu'alaikum

Monday, April 23, 2007

Indahnya hidup berpasangan


Assalamu'alaikum,


Alhamdulillah, tanggal 23 Maret kemarin umur
saya bertambah (atau berkurang ?). Sekarang semuanya berjalan biasa
saja, tidak ada yang istimewa. Kalau dulu biasanya memang ada sedikit
perayaan kecil, misalnya traktir keluarga makan diluar. Tapi kali ini
tidak, selain karena saudara yang lain sibuk sendiri, juga karena
semakin bertambahnya keluarga jadi rasanya sedikit berat juga :p.

Tahun ini adalah yang pertama kalinya umur saya bertambah (berkurang ?) dengan didampingi teman sejati.
Saya masih ingat tahun kemarin ulang tahun saya, saya keliling Jakarta
dengan teman-teman rismata sambil bagi-bagi nasi kotak. Kali ini cukup
diam dirumah dengan Nina. Tanggal 23 Malamnya ketika saya hendak
berangkat ke peraduan alias tidur, saya melihat mata Nina sedikit
menerawang, seperti ada sesuatu yang dia pikirkan. Lama saya perhatikan
sampai akhirnya Nina sadar bahwa saya sedang memperhatikan dia.

"Lagi mikirin apa Nin ?"

Nina
tak menjawab pertanyaan saya dan hanya tersenyum. Tak berapa lama
kemudian mata Nina mulai berkaca-kaca dan bulir-bulir airmata yang
jernih pun mulai mengalir turun dari mata ke pipi. Saya cukup tersentak
melihat Nina yang tiba-tiba menangis.

"Nina, kamu kenapa ?! Indra punya salah sama kamu yah ?". Nina menggelengkan kepala.

"Yakin ?" tanya saya coba mendapatkan jawaban yang pasti.

Nina menjawab, "Ngga kok, ngga ada yang salah sama a'indra, justru Nina yang ada salah sama a'indra". Saya
makin bingung dibuatnya karena saya tak sedikitpun merasa bahwa Nina
punya salah dengan saya. Nina pun melanjutkan kalimatnya,

"Aindra, maaf ya....dihari ulang tahun aindra yang ke 26 ini Nina ngga bisa ngasih kado apa-apa....."

Saya
tersenyum sekaligus takjub mendengar Nina bicara seperti itu.
Sepertinya Nina tidak menyadari bahwa sebenarnya dialah hadiah ulang
tahun yang teristimewa yang pernah ada dalam hidup saya. Kehadirannya
semakin meneguhkan iman saya dan semakin yakin Allah Maha Adil.
Keberadaannya mampu menyeimbangkan ritme kehidupan saya.
Kesedehanaannya mengalahkan segala pesona dan kesabarannya mampu
melunakkan hati yang keras. Tutur katanya yang selalu lemah lembut dan
tak mampu berkata keras selalu berhasil membuat suasana hati menjadi
tenang dan tentram.


Selaras dengan apa yang ada di Al Qur'an, Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang
[QS 30:21]. Apa yang saya tulis ini tidaklah berlebihan bagi saya.


Kejadian diatas membuat saya
berpikir, Subhanallah, betapa Allah Maha Sayang terhadap
hamba-hamba-Nya walaupun masih banyak yang ingkar dan kufur akan
nikmatNya. Allah menciptakan semuanya berpasangan, Allah berfirman :

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui [QS 36:36]

Manusia
pun diciptakan oleh Allah berpasang-pasangan agar segala kesulitan,
kemudahan dan kebahagian hidup ini dapat dijalani bersama. Agar
masing-masing berlomba-lomba dalam kebaikan (Fastabiqul khairat)
dan saling mengingatkan dalam kealpaan. Pernahkah terbayang di benak
kita bahwa kita akan hidup sendiri selamanya tanpa pernah sekalipun
merasakan indahnya hidup berpasangan. Rasanya sulit bagi manusia normal
untuk menolak salah satu bentuk kenikmatan yang diberikan oleh Allah,
yaitu hidup berpasangan.

dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita. [QS 53:45]

Akhirnya Allah pun menegaskan tujuan dari berpasangan,

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.[QS 51:49]

Inilah
salah satu keindahan dari hidup berpasangan, agar kita selalu dapat
mengingat kebesaran Allah dan mensyukuri nikmat-Nya....

Fabiayyi alaa i Robbikumaa Tukaddzibaan....

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?......



Ya Zawjati...
Having Allah as my God,
Prophet Muhammad as my leader
and you as my wife
is the best gift in my whole life.
Alhamdulillahi Robbil 'alamin
....



Wassalamu'alaikum




Thursday, March 29, 2007

Fenomena Tulisan Allah Akhir-Akhir Ini

Rating:★★★★★
Category:Other

Assalamualaikum Pak Ustadz yang dirahmati Allah,

Akhir-Akhir ini banyak pemberitaan munculnya lafal Allah di berbagai kejadian. Mulai dari jilatan api di Lapindo, pohon yang membentuk lafal Allah di Pekan Baru hingga bulu kucing yang terdapat lafal Allah di Tangerang.

Pertanyaan saya:

1. Apakah fenomena itu memang kuasa dari Allah agar kita selalu mendekatkan diri kepadanya?

2. Ataukah hanya kerjaan makhluk-makhluk diluar manusia yang menginginkan kemusyrikan? Sebab bukan tidak mungkin pohon atau kucing tersebut akan dicari-dicari orang untuk dimintai keberkahan maupun hal musyrik lainnya.

Terima kasih atas jawabannya.

Wassalamualaykum warrahmatullahi wabarokatuh.

Fanny Tirtasari
fanny_tirtasari at eramuslim.com

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Fenomena seperti itu memang sering kali kita temui. Misalnya pohon-pohon yang kalau dilihat dari sudut pandang tertentu akan membentuk tulisan mirip lafdhul-jalalal, Allah. Atau juga yang konon muncul pada jilatan api lumpur Lapindo baru-baru ini.

Pertanyaannya, pertanda apakah semua ini? Apakah ada isyarat tertentu dari Allah SWT, ataukah peristiwa alam biasa yang terjadi secara kebetulan?

Maka diskusi kecil di warung kopi pun tidak sepi dari perbincangan ini. Termasuk di milis dan di forum ustadz menjawab ini. Buktinya, anda telah mengirim pertanyaan ini dan kami -mau tak mau- harus menanggapinya.

Kami jadi teringat semasa kecil umat Islam heboh mendengar berita bahwa Neil Amstong mendengar adzan di bulan saat mendarat tahun 1968. Konon, menurut berita itu, saat mendengar pertama kali, Amstrong belum tahu bahwa suara 'asing' yang didengarnya itu adalah suara panggilan shalat umat Islam.

Berita ini kontan mendapat sambutan luar biasa di tengah umat Islam. Para ustadz dan penceramah asyik mengangkat fenomena ini dalam berbagai kesempatan. Intinya, bahwa semua itu pertanda bahwa Islam adalah agama yang benar.

Tapi sayangnya, terakhir tersiar kabar konfirmasi bahwa berita itu sengaja dihembuskan oleh pihak yang tidak suka pada umat Islam Dan kemudian Amstrong sendiri yang menampik berita bohong itu. Duh, kasihannya umat Islam, mudah sekali dipermainkan orang.

Fenomena munculnya tulisan Allah SWT ini perlu kita cermati secara teliti dan hati-hati. Sebabkemudahan rekayasa di zaman digital ini sangat mudah dilakukan, meski bukan berarti kita menuduh semua itu adalah rekayasa komputer.

Tapi yang perlu kita pertimbangkan adalah seberapa besar nilai positif dan produktif yang kita dapat dari semua penampakan itu? Apakah kalau ada kucing yang bulunya bertuliskan Allah, lalu umat Islam semakin rajin shalat dan ibadah? Apakah kalau api di Lapindo secara kebetulan ditangkap kamera dan bertuliskan Allah, lalu umat Islam berhenti dari melakukan maksiat, korupsi dan berbuat zhalim? Apakah kalau ada susunan awan di langit membentuk tulisan Allah, lalu keadilan bisa ditegakkan?

Kalau tidak, lalu apa manfaat dari semua fenomena itu?

Sesungguhnya, tanpa harus ada tulisan lafadz Allah, pada tubuh kita sendiri sudah lengkap tanda-tanda kebesaran Allah. Sebagaimana firman Allah sendiri:

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quraan itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS. Fushshilat: 53)

Bahkan di ayat ini, tidak disebutkan hanya pada tempat tertentu, tetapi di semua tempat, bahkan di semua diri manusia. Pada semua itu ada tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Tetapi ayat ini tidak menyebutkan bahwa tanda itu adalah berbentuk tulisan Allah.

Tanda-tanda itu maksudnya adalah tanda kebesaran Allah SWT. Di mana orang-orang yang cerdas dan tahu teknologi akan berdecak kagum atas semua kesempurnaan ciptaan itu. Dan dari mulut mereka keluar ungkapan:

Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran: 191)

Namun kekaguman itu hanya berlaku buat orang-orang yang mengerti dan bisa mengambil pelajaran. Dengan memikirkan semua kesempurnaan ciptaan Allah itu, akhir para ilmuwan yang beriman akan semakin bertambah imannya. Semakin cinta dan patuh kepada Allah, serta semakin kuat dalam mengejar kebahagiaan negeri akhirat.

Sedangkan buat orang yang hatinya kesat dan beku, jangankan renungan tentang kebesaran Allah dan ciptaan-Nya, bahkan Al-Quran yang merupakan miraclepun mereka ingkari.

Jadi kesimpulannya, Allah sudah menurunkan begitu banyak tanda kekuasaannya, baik dalam bentuk ayat (tanda) kauniyah seperti fenomena kesempurnaan ciptaan-Nya, atau pun ayat Qauliyah, yaitu 6000-an ayat, 114 surat dan 30 juz ayat Al-Quran yang tak terbantahkan.

Logikanya, kalau yang 6000-an ayat itu saja diacuhkan, apalagi yang hanya tulisan lafadz Allah di awan, api, bulu kucing, pohon dan sebagainya. Tentunya, nyaris tidak menambah apa-apa.

Rawan Syirik

Selain kurang memberi manfaat yang nyata, ada sebagian kalangan yang sampai melarang kita mengangkat masalah seperti itu, karena dikhawatirkan malah akan menimbulkan masalah baru, yaitu kemusyrikan. Dan kejadian ini memang nyaris selalu membayangi.

Tidak aneh kalau dikhawatirkan nanti akan ada orang yang mengkeramatkan kucing yang bulunya bertuliskan Allah, bahkan mungkin akan mengirim sesajen, minta jodoh, minta diangkat jadi pegawai negeri atau malah minta kode buntut. Astaghfirullahal-adhim!

Karena itu untuk amannya, sebaiknya kita lebih konsentrasi untuk mengupas ayat-ayat Allah yang lebih ilmiyah, dengan kajian yang lebih mengarah kepada keaguan Allah dalam penciptaan-Nya. Dan jangan lupa pula untuk lebih sering lagi mengupas ayat Allah yang bersifat qauliyah. Yaitu kita belajar ilmu tafsir dari para ulama yang mu'tabar.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

http://www.eramuslim.com/usm/fqk/460b17de.htm

Friday, March 16, 2007

Islamic Book Fair, 11 Maret 2007


Jalanan depan Century macet berat, jadi kita parkir di masjid al Bina dan jalan menyusuri hutan Senayan :D

Inilah suasana IBF 2007 kemarin. Acaranya sendiri seperti biasa sangat ramai. Saya ke IBF 2007 ini dua kali, yang pertama dengan Nina yaitu hari Senin dan yang kedua dengan kakak saya Aria dan temannya Boyke hari Minggu, hari terakhir IBF. Untuk acaranya jujur menurut saya kurang rame dibanding tahun kemarin, jelas aja tahun kemarin itu bintang tamunya adalah Aidh Al Qarni :).

Tapi biar bagaimanapun acaranya, yang penting bagi saya adalah harga buku-bukunya yang diskonnya gede-gedean :D.

Tuesday, June 27, 2006

Kebab, PR & Hadits



Assalamu'alaikum,



Alhamdulillah warung kebab saya sudah berjalan kurang lebih 3 minggu.
Tanggal 11 Juni adalah hari pertama saya berdagang dan di hari pertama
itu penjualan memang cukup sedikit. Untuk ukuran yang kecil terjual 8
kebab dan yang ukuran besar terjual 6 kebab. Adalah hal yang wajar
ketika produk yang cukup baru, asing, saya lempar ke pasaran di
lingkungan saya dan belum mendapatkan respon. Tapi justru keterasingan
produk itulah yang saya anggap bisa menjadi nilai lebih.


Sebenarnya sebelum memulai usaha kebab pun saya mendapatkan tawaran
untuk join membuka usaha burger. Tapi setelah beberapa hari survey di
daerah rumah saya, justru produk itulah yang paling banyak ditemui. Di
Kemanggisan, terdapat lima sekolah yang terdiri dari dua sekolah dasar,
satu smp, satu sma plus satu taman kanak-kanak. Kelima tempat itulah
insya Allah yang akan menjadi target market saya. Terlihat cukup
menggiurkan bukan, tapi tidak juga. Karena saya masih harus
menyesuaikan waktu kerja pegawai dengan waktu bubaran sekolah yang
kelimanya punya waktu yang berbeda-beda. Maka untuk sementara waktu
saya menumpang di depan toko oli sekitar Kemanggisan. Waktu jualnya pun
terbatas karena mengikuti toko tersebut yang tutup jam lima, dan saya
baru bisa berjualan sekitar ba'da maghrib.

Malam minggu yang
kedua, saya mengundang teman-teman sd saya untuk berkunjung dan
alhamdulillah saya mengundang hanya dua orang tapi yang datang jadi
enam orang, maka jadilah malam itu penjualan terlaris sampai saat ini,
alhamdulillah. Besoknya, dua orang dari teman saya itu datang lagi
membawa temannya yang baru dan teman saya itu bilang ke saya sambil
mesem-mesem bahwa katanya kebabnya enak, makanya dia balik lagi sambil
bawa temannya yang lain. Bagi saya yang pernah mengenyam sedikit ilmu
Public Relations, saya semakin yakin bahwa metode advertising yang
paling efektif untuk produk makanan adalah "word of mouth".


Salah satu contohnya adalah produk Bread Talk yang sampai saat ini
belum pernah saya lihat iklannya di berbagai media, tetapi berhasil
membuat gerai-gerai mereka selalu dipenuhi antrian. Contoh lainnya
adalah Starbucks yang jarang sekali anda lihat iklannya di televisi
atau media cetak. Atau mungkin mau contoh yang lebih dekat ? Mari kita
tengok roti bakar Edi di lingkungan Al Azhar Pusat yang setiap malam
minggu selalu penuh sesak dan juga nasi goreng bhakti di daerah Blok S.
Pernahkan kita melihat iklan produk mereka di media ?


Ada satu buku menarik tentang PR ini yang ditulis oleh pasangan ayah
anak Al Ries dan Laura Ries, berjudul "The Fall of Advertising &
The Rise of PR". Judulnya memang seru, seakan-akan ingin mengatakan
bahwa dunia periklanan telah mendekati ajalnya dan sudah saatnya PR
(Public Relations) berkuasa. Menurut pengamatan Al Ries, dalam abad
ke-21 ini memang telah terjadi perubahan dramatis dari pemasaran yang
berorientasi iklan ke pemasaran berorientasi public relations. Anda
tidak dapat lagi meluncurkan merek baru dengan iklan, karena iklan
tidak punya kredibilitas. Anda hanya dapat meluncurkan merek baru
dengan PR. Dengan PR anda bisa menyampaikan kisah secara tidak langsung
melalui pihak ketiga, terutama media. Dengan bertaburnya iklan di media
massa, bahkan di sepanjang jalan, iklan justru telah kehilangan dayanya
karena konsumen sudah jenuh, bahkan muak dengan segala yang disodorkan
di hadapan mata mereka. [The Fall of Advertising & The Rise of PR, Gramedia Pustaka 2004]


Salah satu letak keberhasilan PR adalah kepercayaan atau keshahihan
dengan meneliti secara tidak langsung ke sumber berita. Kalau dalam
ilmu hadits, ada ilmu yang dinamakan Al jarh wa Ta'dil. Ilmu ini
membahas tentang para perawi misalnya sekitar masalah yang membuat
mereka tercela atau bersih dalam menyampaikan suatu hadits. Seperti
ketahui, syarat perawi itu sangatlah berat. Sehingga apabila satu
perawi ketahuan cacatnya yang cukup signifikan, maka dijamin status
hadits yang dibawakannya pun bisa menjadi matruk atau hadits yang
diriwayatkan oleh seorang perawi yang tertuduh dusta, banyak lupa atau
banyak mengkhayal [Subhi Ash-Shalih, Ulum al-Hadits wa Musthalahu].
Begitu juga sebaliknya, ketika kita menerima suatu berita tentang
makanan dari seseorang yang pernah merasakan makanan tersebut atau
minimal sudah kita kenal dekat, maka berita itu akan lebih mudah kita
terima berita.

Hampir setiap kali saya melayani para
pembeli, saya sering bertemu dengan orang yang sama di hari kemarinnya
dan hari itu datang lagi dengan membawa teman yang berbeda. Melihat
fenomena seperti ini, saya pernah memberikan tiga kebab gratis ke tiga
teman saya dan juga kepada para pedagang atau penghuni rumah disekitar
tempat saya berdagang. Syaratnya hanya satu, mohon diberitakan ke teman
atau sanak saudara yang lain bahwa disini ada kebab. Alhamdulillah
efeknya sedikit demi sedikit mulai terasa :). Tapi maaf, program free
kebab ini sudah berakhir, jadi untuk yang masih penasaran, kehadirannya
tetap saya tunggu. Tiada kesan tanpa kehadirannmu ! [Words from, Kartu ulang tahun anak-anak]. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan ini :).


Wassalamu'alaikum












Sunday, February 19, 2006

Islam anytime anywhere...a wishful thinking


Assalamu'alaikum,

Suatu waktu saya pernah membeli majalah dan saya lupa majalah apa, entah Hidayatullah atau yang lain. Di dalam majalah itu ada artikel dari seorang siswa Al Azhar, Kairo yang tulisannya itu lumayan panjang menceritakan keadaan dan suasana kota disana. Dia bercerita bahwa di Kairo itu kalau kita menemukan dua orang yang sedang bertengkar lalu kita ingatkan tentang sosok Nabi Muhammad dengan membaca shalawat, maka bisa dipastikan mereka akan terdiam dan bisa saling memaafkan. Begitu juga ketika saya membaca novel Ayat-ayat Cintanya kang Abik, cerita semacam itu pun ada disitu, walaupun itu hanyalah novel tapi saya yakin yang diceritakan disitu adalah hasil refleksi dari penulis yang sempat tinggal di kota tersebut.

Baru-baru ini saya juga di invite seorang teman baru di multiply. Dia seorang siswa yang sedang belajar di Kairo. Dan disalah satu journalnya saya menemukan cerita yang serupa dengan cerita yang saya baca di majalah tadi. Sahabat baru saya itu menulis dalam journalnya bagaimana masyarakat disana memperlakukan al Qur'an dan di toko, mall, kantor atau angkutan umum tertentu, sangat sering terdengar lantunan al Qur'an. Intinya Al Qur'an disana bukan menjadi sesuatu yang terlihat aneh.

Saya berkhayal, kapan ya kira-kira Indonesia bisa seperti itu atau mungkin tidak perlu Indonesia dulu deh karena terlalu luas. Mungkin Bogor dulu atau kota-kota yang cukup kecil. Kalau Jakarta hampir no hope ya untuk bisa menjadi seperti Kairo.

Tapi why not ?! Pikir saya. Kalau ngga ada yang mulai, lalu siapa yang akan mulai. Sempet terpikir juga sih untuk mulai duluan, tapi takut disangka riya atau sok-sokan. Soalnya yang saya lihat disana jelas berbeda dengan Kairo. Di cafe-cafe itu yang saya lihat pengunjungnya yang muslim lebih menyukai majalah-majalah fashion, lifestyle plus ngopi-ngopi sambil nggosip lalu apa jadinya kalau tiba-tiba ada orang yang nyelonong datang ke cafe itu sambil membawa buku tafsirnya Ibnu Katsir, maybe they will say, you are totally weird dude ! :D. Yap, jaman sekarang orang yang mau mendalamin Islam malah kadang suka dibilang aneh hehehe...

Tapi seru juga kali ya kalau suatu saat kita menemukan salah seorang diantara pengunjung cafe Starbucks atau Coffe Bean Plaza Senayan itu ada yang membaca buku Fiqih Sunnah-nya Sayyid Sabiq, atau di pojokan kita lihat ada yang asik mencatat dari Riyadhus Sholihin-nya Imam Nawawi. Lalu kita lihat lagi, ada sekumpulan eksekutif muda berdasi yang di waktu istirahat makan siang mereka, ramai berdiskusi tentang Fathul Baari-nya Ibnu Hajar al Asqolani. Di pojokan lain kita lihat ada beberapa wanita kuliahan lagi seru gosipin Fahri-nya Ayat-Ayat Cinta.

Setelah itu dari Coffe Bean kita menuju ke atas dan melewati sebuah resto yang bernama Cafe Victoria, dan kita dapati disana seorang wanita karir lengkap dengan setelan blazernya, dia sedang membaca Menjadi Wanita Paling Bahagia-nya Aidh Al Qarni. Lalu beberapa kursi di sebelahnya ada seorang wanita lagi yang sedang membaca Fatawa an-Nisa-nya Ibnu Taymiyah sambil menunggu pesanan makanannya datang.

Melangkah ke foodcourt kita bisa melihat segerombolan abg yang sedang serius membaca Risalah Dakwah-nya Hasan Al Banna dan beberapa temannya sedang menelaah kitab hadits-nya Al Albani dengan damai dan sejahtera. TV besar yang ada di tengah-tengah foodcourt kita lihat sedang memutar film-nya Mustafa Akkad, Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad saw. Dan ketika masuk waktu-waktu sholat, maka TV big screen itu otomatis memutar adzan dari Imam As Sudais yang berlatar belakang Masjidil Haram.......

Now don't you tell me to go home early from that mall. I'll be on that mall for hours just to see and to feel that ambience :D. Would it be something beautiful, Islam anytime anywhere...a wishful thinking....


"The revival of religion is the revival of the nation. The life of religion is the light of life"
[Bediuzzaman Said Nursi]


Wassalamu'alaikum