Assalamu'alaikum,
Masih ingat dengan tulisan yang saya buat beberapa waktu yang lalu dengan judul "Sebuah ikhtiar" ?. Nah tulisan saya kali ini mungkin bisa menjadi bagian keduanya atau sequelnya yang masih bercerita seputar wirausaha kecil-kecilan. Alhamdulillah Allah memberikan amanah kepada saya dan istri untuk kembali membuka tempat berikhtiar. Dan saya pun patut menyukuri lebih karena Allah telah menganugerahkan seorang istri yang bisa memasak. Sehingga jadilah tempat ikhtiar kami kali ini adalah sebuah tempat makan.
Kedai Sotosop 99, begitu kami memberi nama tempat usaha kecil-kecilan kami ini yang bertempat di kantin gedung perkantoran Graha Surya Internusa (GSI), Kuningan sebelah hotel Grand Melia. Angka 99 diambil dari tanggal pernikahan kita yaitu tanggal 9 bulan 9 (September). Sesuai namanya, apa yang disediakan disini adalah jenis makanan-makanan yang berkuah. Rencananya sih menu yang berkuahnya akan menjadi bervariasi, tapi untuk sementara ini Nina, istri saya baru menyediakan Soto Betawi, Sop Iga Sapi, Sop Buntut dan Soto Ayam (menyusul). Insya Allah Nina akan meng-eksplor lebih jauh tentang menu-menu berkuah ini, dan yang saya tunggu-tunggu salah satunya adalah Soto Padang dan Soto Jakarta :).
Rencana membuka Kedai Sotosop 99 di kantin perkantoran GSI sangat mendadak. Saat itu saya, Nina dan ibu sedang menghadiri pengajian kantoran yang diadakan di gedung GSI di lantai 7, tepatnya di musholla kantor bank Danamon Syariah. Kebetulan yang mengisi ceramah saat itu adalah ibu Lisa Mulia teman ibu sewaktu kenal di INSISTS. Ya, ibu saya dan bu Lisa menjadi dekat setelah sering menghadiri kajian di INSISTS. Nah selesai pengajian di musholla itu kami turun ke kantin untuk makan siang bersama disana. Setelah makan siang, saya mencari-cari Nina. Kok dia ngilang tiba-tiba ya ?. Setelah saya melihat ke sekeliling kantin, saya melihat Nina sedang asik ngobrol dengan seorang wanita berseragam yang belakangan saya ketahui adalah daily manager di kantin itu.
Singkat cerita, jadilah saat itu terbersit dalam benak Nina dan saya untuk membuka usaha baru dan mulai berkelana dari warung soto satu ke warung soto lainnya. Istilahnya sejak saat itu kita jadi rajin wisata kuliner untuk mencari rasa yang pas :D. Ngga jarang juga lho ketika kita berkunjung ke satu warung soto yang enak dan Nina langsung menanyakan resep-resepnya tanpa basa-basi hehe. Contohnya ketika kita mampir di warung soto Jakarta bang Madun di daerah Barito Jakarta Selatan. Selesai makan, Nina asyik bercengkerama dengan penjualnya, bang Iwan. Sampai-sampai saya yang kenal dengan penjualnya jadi ngga enak sendiri hehe.
Setelah sekitar seminggu kita wisata kuliner, Nina mulai mencoba buat makanan-makanan tersebut dan keluarga dirumah menjadi jurinya. Kalau untuk urusan yang ini saya paling sering dimintai pendapat oleh Nina. Setiap kali Nina tanya enak atau ngga, tentu saja saya selalu jawab enak, namanya juga cinta istri
. Maka dari itu saya selalu bilang ke Nina jangan tanya ke saya deh supaya jawabannya bisa lebih objektif hehe. Akhirnya setiap ada yang datang ke rumah pas Nina lagi masak pasti selalu diberondong pertanyaan-pertanyaan "Enak ngga ?", "Kurang apa ?" dan pertanyaan semacam itu.
Setelah proses uji coba di dapur femina eh maksud saya dapur Nina selesai, maka tugas selanjutnya adalah mulai mengumpulkan peralatan memasak mulai dari piring, mangkok, sendok garpu, panci dan sebagainya. Tak lupa bumbu-bumbu masak pun mulai kita buru. Untuk urusan ke pasar setiap hari pun ngga jadi masalah buat kita karena memang sebelumnya sudah terbiasa. Hanya saja kali ini setiap kali belanja di pasar, barang bawaannya menjadi dua kali lipat bahkan bisa tiga kali lipat tergantung mau bikin stok untuk berapa hari.
Proses keseluruhan dari ide awal, pengumpulan barang keperluan, belanja di pasar sambil mengangkut barang bawaan yang berat adalah proses yang cukup melelahkan. Apalagi ketika di awal buka kita berdua masih newbie alias pemula dalam hal ini, jadi maklum saja ketika itu banyak mendapat complaint dari pembeli
karena pesanan mereka lama datengnya. Display dagangan kita pun di hari pertama bener-bener seadanya tanpa hiasan sedikit pun
.
Tapi alhamdulillah sekarang Kedai Sotosop 99 sudah berjalan seminggu di kantin itu. Sehingga makin banyak pelajaran yang kita dapat. Dayat, pegawai kita yang dulu di kebab dan sekarang ganti posisi menjadi pegawai Kedai Sotosop 99 pun sudah cukup terlatih untuk menghadapi situasi yang ramai dan sudah bisa ditinggal disana. Untuk pegawai counter kebab pun sudah ada penggantinya walau masih harus terus dipantau.
Akhir kata (walaupun bukan akhir cerita), saya dan Nina mengundang temen-temen di MP ini yang kantornya kebetulan deket sama gedung GSI samping hotel Grand Melia untuk sudilah kiranya mampir ke kedai kecil kita untuk mencicipi masakan buatan Nina dan memberi masukan apabila ada yang kurang. Mohon doanya ya ! :D
Wassalamu'alaikum
Masih ingat dengan tulisan yang saya buat beberapa waktu yang lalu dengan judul "Sebuah ikhtiar" ?. Nah tulisan saya kali ini mungkin bisa menjadi bagian keduanya atau sequelnya yang masih bercerita seputar wirausaha kecil-kecilan. Alhamdulillah Allah memberikan amanah kepada saya dan istri untuk kembali membuka tempat berikhtiar. Dan saya pun patut menyukuri lebih karena Allah telah menganugerahkan seorang istri yang bisa memasak. Sehingga jadilah tempat ikhtiar kami kali ini adalah sebuah tempat makan.
Rencana membuka Kedai Sotosop 99 di kantin perkantoran GSI sangat mendadak. Saat itu saya, Nina dan ibu sedang menghadiri pengajian kantoran yang diadakan di gedung GSI di lantai 7, tepatnya di musholla kantor bank Danamon Syariah. Kebetulan yang mengisi ceramah saat itu adalah ibu Lisa Mulia teman ibu sewaktu kenal di INSISTS. Ya, ibu saya dan bu Lisa menjadi dekat setelah sering menghadiri kajian di INSISTS. Nah selesai pengajian di musholla itu kami turun ke kantin untuk makan siang bersama disana. Setelah makan siang, saya mencari-cari Nina. Kok dia ngilang tiba-tiba ya ?. Setelah saya melihat ke sekeliling kantin, saya melihat Nina sedang asik ngobrol dengan seorang wanita berseragam yang belakangan saya ketahui adalah daily manager di kantin itu.
Setelah sekitar seminggu kita wisata kuliner, Nina mulai mencoba buat makanan-makanan tersebut dan keluarga dirumah menjadi jurinya. Kalau untuk urusan yang ini saya paling sering dimintai pendapat oleh Nina. Setiap kali Nina tanya enak atau ngga, tentu saja saya selalu jawab enak, namanya juga cinta istri
Proses keseluruhan dari ide awal, pengumpulan barang keperluan, belanja di pasar sambil mengangkut barang bawaan yang berat adalah proses yang cukup melelahkan. Apalagi ketika di awal buka kita berdua masih newbie alias pemula dalam hal ini, jadi maklum saja ketika itu banyak mendapat complaint dari pembeli
Akhir kata (walaupun bukan akhir cerita), saya dan Nina mengundang temen-temen di MP ini yang kantornya kebetulan deket sama gedung GSI samping hotel Grand Melia untuk sudilah kiranya mampir ke kedai kecil kita untuk mencicipi masakan buatan Nina dan memberi masukan apabila ada yang kurang. Mohon doanya ya ! :D
Wassalamu'alaikum
waah hebat.... hebat... saya cuma bisa berencanaa melulu nih.. hihihi
ReplyDeletepemilihan tempatnya disurvey juga gak? pemilihannya berdasarkan pertimbangan apa aja?
terus soal modal, itu gimana?
mabruk!!selamat yaa...
ReplyDeletesemoga sukses:)
wah..selamat yaa, moga2 berkah..
ReplyDeletemau juga kapan2 nyobain :)
bukanya sampai kam berapa Akmal?
hiks...Akmal ? segitu ngetopnya kah doi sampai terngiang-ngiang ? huhuhu
ReplyDeleteKalo Kedai saya itu sih bukanya dari jam 11 siang sampai sore jam 4. Tapi ngga tau deh kalo Akmal :p
Nah itu dia mba, pertanyaan-pertanyaan semacam ini jawabannya juga dadakan. Masalah pemilihan tempat tentu disurvey dulu, mengingat gedung GSI nya cukup besar makanya kita pilih disitu. Alasan lain adalah karena sistemnya yang mudah, management kantin ngga menggunakan sistem sewa tempat perbulan tapi bagi hasil. Jadi kita yang penjual disana ngga perlu terlalu kuatir disaat penjualan menurun.
ReplyDeleteSoal modal ? hhmm ya alhamdulillah dari counter kebab saya ada sedikit keuntungan, ada juga yang saya dapet dari hasil menagih ke temen-temen yg dulu berhutang ke saya :D....
Kapan menyusul mba ? :)
Syukron doanya ya !
ReplyDeletehehehe.. punten, sori, ndra, tadi aku habis lihat jurnalnya akmal.. :D
ReplyDeletebtw, kapan ada pengajian lagi di tempat Indra? :)
ooooh gitu... sukses selalu ya...
ReplyDeletenyusul? Hihihihi ... insyaalloh begitu ada modalnya deh...
Wah paass banget deh nanya nya....insya Allah dalam waktu dekat Diskusi Kajian Islam akan ada lagi. Sekarang masih dalam tahap approach ke pembicaranya...nanti dikabarin lagi ya
ReplyDeletewaaahhh toooob markotop!
ReplyDeletengirii uyyyy, ma' nyuuss dah buat Akang Indra :D
saya doakan mas, mudah-mudahan lancar dan berkembang
ReplyDelete*sambil berharap kapan ya bisa seperti itu? :)
sukses buat mas Indra dan istri, semoga berkahnya makin banyak dan rezekinya makin di limpahkan oleh Allah, jgn lupa dikeluarkan zakatnya mas ...
ReplyDeleteHebat, benar2 entrepreneur sejati niiiiiiiiiiy :-) kapan2 ikutan nyicipin aaaaaaaaaaah :-)
ReplyDelete*yg suka terima catering juga di Leeds* :-p
kapan2 mampir ke situ ah......
ReplyDeleteAlhamdulillah.... :)
ReplyDeleteAmiinn ! saya doakan juga mudah-mudahan mas Syamsul juga bisa lebih dari ini :)
ReplyDeleteAmin ya Allah ! aduh makasih doanya ya....we need that. Jazakallah khair :)
ReplyDeleteAyooo mba Ima kl ke Jakarta kabar-kabari yaa nanti nyobain deh tinggal nunjuk :D....hebat euy bisa bikin catering juga di Leeds !
ReplyDeleteDitunggu ! :D
ReplyDeletemasa percobaan grtis ga teh??? heheeheh,,, CutI bersaMa buka ga Teh?
ReplyDeleteInsha Allah kalau pulang ke JKT mau coba masakan Ukt. Nina. Mudah2an sukses dan lancar yaaa.
ReplyDeleteBuka kok.....hari jumat kan ? pokoknya dateng aja dulu deh :D
ReplyDeleteAmin ! ditunggu ya mba :)
ReplyDeletehiks...soto ayam nya cepet dunk....biar ajeng bisa sering kesana, qqqq....soto betawi dkk yg rada bersantan rada gak kuat...
ReplyDeleteemang klop deh teh nina ma a indra klo urusan bisnis, tapi klo teh nina lagi pada ngomongin makanan, kita berdua kebagian bengong ya A?:D
Selamat kang Indra...
ReplyDeletehayo ly barengan
*psstt ini kang Indra bukan boss Akmal :D
udah ada kok :p...makanya buruan nikah trus pindah deh :D
ReplyDelete"Enak ngga ?", "Kurang apa ?" dan pertanyaan semacam itu.
ReplyDelete------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
wahhh.. seru jadi jadi ahli nyobain satu per satu masakannya...
^_^
Makasih kang atas klarifikasinya....kalo postingan ini ketauan Akmal bisa makin gede palanya nanti ehhehehhe maap mal....
ReplyDeletekabarin ya kalo mau dateng ke kantinnya, biar nanti disambut langsung sama kita :D
nanti aku dataNg yacH,,, tetehhhh,, i'm comIng,,,,
ReplyDeletewaaah kebabnya aj blon sempet nyobain udah ada sotosop...!!!
ReplyDeletesemangat terus bang indra dan mbak nina-nya :)
promosi yang keren banget neh...
ReplyDeletebtw... kebabnya aja yang lebih dekat dari kantor belum sempat aq cobain :(
Semoga sukses ya... Indra dan Nina :)
salam juga untuk Ibu... beliau baik sekali :)
promosi yang keren banget neh...
ReplyDeletebtw... kebabnya aja yang lebih dekat dari kantor belum sempat aq cobain :(
Semoga sukses ya... Indra dan Nina :)
salam juga untuk Ibu... beliau baik sekali :)
siap-siap aja:P
ReplyDeleteAmin ! syukron ya doanya :)...btw emang udah pernah ketemu ibu saya ya ? maaf kalo saya lupa :)
ReplyDeleteberarti ngutang jadi nyobain dua-duanya ya ! haha....thanks for the support ya
ReplyDeleteSlamet...semoga berkah...btw...kiriiiim dong ke sini, soto yang saya sering makan sejak kecil, soto sokaraja, kok gag ada yak...?
ReplyDeletemas indra dan teh nina, selamat dan sukses...semoga berkah. seneng ya, bisa jadi juragan dan membuka lapangan kerja buat orang lain. insha Allah, ladang amal nih...
ReplyDeleteSoto Sokaraja ? kaya apa tuh ? ada resepnya kah ? hehehe....btw apa kabarnya sih mba Endang ?...lama ngga kedengeran kabarnya
ReplyDeleteAmin !....terima kasih doanya ya mba, mudah-mudahan Allah juga selalu memberikan yang terbaik untuk mba sekeluarga. Amin ! :)
ReplyDeletecontoh yang sangat sedehana sekaliiiiiiii (rasanya juga pas pasan) kayanya pernah saya post deh, coba ntar di cek lagi, kalo menurut saya sih soto sokaraja ini rasanya lebih ringan dari soto lain, trus togenya pun khas, yang ujungnya besar2 itu dan buntutnya kecil itu lho, manis2 gitu, sambalnya pake sambal kacang, ngga pake santen. Kayanya Mba Yani Hawaii ada keluarganya yang buka warung soto tsb di depan masjid agung.
ReplyDeleteada rencana buka cabang ga nih di jawa timur? soalnya jarang2 orang kampung gini bisa datang ke ibukota he..he..
ReplyDeleteBuka cabang ? waduh...Amin ! hehehe usahanya juga baru dimulai mba, jadi masih tahap survey dulu para pembeli suka atau ngga dengan jualan kita :)...kalau suka baru deh terpikir untuk buka cabang :D
ReplyDeletekmaren makan sup apa pindang ya...? di ratu kuring. Sup ikan patin, enaaaaaaaaaaaaak banget ... kuahnya. segerrrr...kalo ikan patinnya gak tega makannya. tapi kata mama sih enak juga.
ReplyDeleteayo coba bikiiin
Sop ikan patin ? waaahh disamping counter kita udah ada yang jualan duluan uhuhuhu tapi insya Allah Nina bisa bikinnya :)
ReplyDeleteasssiiiikkk mo nyobain donk aindra... kpn ya ke kemaanggisan lagi..?? tink..tink..
ReplyDeleteAih Subhanallah ah couple kita yang satu ini.
ReplyDeleteMau dong nyobain. Bisa delivery gak ke sini? hihihi
sal doakan berjaya ni indra amin amin amin ya rabbal alamin.
ReplyDeletekalau sal honeymood di sana.. sal singgah makan ya hehehe.. sal bawa tunang sal ashraf aka bendahara bersama.. ( sori2 harus tunggu nikah dulu hehehe baru berduaan hehehe sorii22 lupaaaa) titip salam sama nina ya.....
wah, baru baca nih..!
ReplyDeletesukses untuk Bang Indra dan Teh Nina :)
Semoga sukses ya!
ReplyDeleteWah wah keren. AlhamduliLlaah.
ReplyDeleteKapan buka cabang di BOGOR?