Friday, August 10, 2012

Fitur Blog Multiply Ditutup ? Back Up Dulu Yuks !

http://www.httrack.com/
Seperti kita ketahui, fitur blogging di Multiply akan dihapus mulai 1 Desember 2012. Buat teman2 pengguna Multiply yang ingin back up tulisan dan web nya disana bisa coba back dengan software ini.

Syaratnya perlu koneksi yang unlimited tanpa quota, karena software ini bisa mendownload website MP sampai berjam2 dengan ukuran file keseluruhan web bisa mencapai 500mb lebih tergantung isi MP nya.

Saya sendiri sedang menjalankan software ini dari tanggal 10 Agustus pagi, dan sampai saat ini, 11 Agustus (19 jam) masih proses download dengan file size 880mb (˘̩̩̩.˘̩ƪ)...

Jadi yang punya koneksi stabil silahkan dicoba :)

Kelebihannya :


- Tampilan backup sama persis kaya kita buka MP lewat online

- Komen2 tersimpan aman. Album2 foto msh blm yakin krn download saya msh blm selesai semua prosesnya jadi blm bisa dicoba

- Bisa dibuka kapan aja dimana aja tanpa perlu koneksi internet


Kekurangan :

- Butuh koneksi stabil, unlimited dan tanpa quota seperti FastNet dll

- Durasi download yang lama dan butuh extra sabar. Ini tergantung isi MP kita juga kayanya, semakin banyak tulisan, foto2 akan semakin lama

- Yang join di MP dari 2004 kaya saya dan cukup aktif, siap2 space kosong yg banyak ya. Dalam waktu 20 jam saya unduh MP ini sudah makan space 950mb lebih.


Alternatif lain untuk backup MP (blm saya coba) :

http://hidayat.febiansyah.name/2012/08/07/import-wordpress-rss-backup/



Thursday, August 9, 2012

Pertemuan Dengan DR. Ugi, Salah Satu Pendiri INSISTS

Akhirnya saya bertemu lagi dengan DR. Ugi Suharto, seorang ilmuwan Muslim yang saya kagumi atas ilmunya. Pertemuannya tidak sengaja, beberapa hari yang lalu ada telpon masuk ke hp saya tapi menanyakan Adian Husaini, saya bilang ini bukan nomer beliau dan tanya ini dengan siapa. Ternyata suara di sebrang mengatakan, saya Ugi. Mendengar nama itu ingatan saya kembali jauh ke tanggal 7 Agustus tahun 2005 ketika ikut diskusi panel yang diadakan Dewan Dakwah, "Diskusi Panel Pluralisme Agama, Liberalisme dan Sekularisme". Disitu saya terkesima dengan pemaparan DR. Ugi yang tadinya saya pikir beliau ini kuliah di jurusan ushuluddin.

Ternyata bukan, beliau adalah adalah mahasiswa Indonesia pertama yang menyabet gelar “Mahasiswa ekonomi ter­baik” di (International Islamic University Malaysia) IIUM pada tahun 1990. Jenjang S2 dan S3 pun masih bergelut di bidang ekonomi. Mulai tahun 2000, selepas meraih gelar PhD di bidang pemikiran ekonomi Islam, DR. Ugi menjadi dosen di ISTAC sebelum akhirnya ditarik ke kampus IIUM. Diser­tasinya berjudul “Early Discourse on Islamic Public Finance” dan pernah menulis buku berjudul, "Kitab al Amwal : Abu Ubayd's Concept of Public Finance". Jadi DR. Ugi bisa dibilang pakar ekonomi Islam.

 

 

Tapi ketika di Dewan Dakwah tahun 2005 beliau justru bicara tentang hadits dan tafsir, saat itu DR. Ugi banyak mengcounter pemikir-pemikir orientalis barat yang menulis tentang hadits dan tafsir secara serampangan. Pemaparan dan bahasa yang digunakan DR. Ugi saat itu benar-benar menyiratkan bahwa beliau lulusan fakultas syariah. Ternyata saya salah.

Setelah itu saya mencari tahu siapa DR. Ugi Suharto ini dan semakin terkesima ketika membaca info ini,

Pada tahun 2001, DR. Ugi menerima tantangan yang berat dari ISTAC, untuk mengajar mata kuliah “History and Methodology of Hadith”, disamping mata kuliah “History of Islamic Eco­nomic Thought”. Mahasiswanya pun tidak main-main. Beberapa diantaranya adalah mahasiswa tingkat S2 dan S3 yang sudah belajar “ulumul hadith” dari universitas-universitas di Madinah, Mesir, atau India.

Disamping menguasai bidang ekonomi Islam, DR. Ugi juga dikenal sebagai sosok ilmuwan lintas sektoral. Selain bidang ekonomi, ia menulis sejumlah makalah ilmiah dalam bidang ilmu kalam, tafsir, hermeneutika, hadith, dan sebagainya. “Ulama-ulama kita dulu mampu menguasai berbagai bidang ilmu dengan baik. Mereka multidisipliner,” ujarnya seraya menunjuk pada sosok al-Ghazali, ar-Razi, Ibn Sina, Ibn Taimiyah, dan sebagainya.

Untuk membuka cakrawala yang lebih luas dalam bebagai bidang keilmuan, Dr. Ugi sempat mengambil kursus bahasa Jerman, Perancis, dan Persi, disamping “bahasa wajib” yang dikuasainya, Arab dan Inggris.

Masya Allah, sejak tahun 2005 itulah saya resmi menjadi fans nya DR. Ugi Suharto yang beliau juga salah satu pendiri INSISTS :D. DR. Ugi lah salah satu faktor yang membuat saya ikut kuliah 2 bulan di INSISTS dan bergelut dengan bahasa-bahasa filsafat yang rumit dan njelimet.

DR. Ugi banyak memberikan inspirasi bahwa menjadi apapun kita dan profesi apapun kita, dalam ilmu agama kita harus lebih fasih. Dan ini sudah dibuktikan oleh DR. Ugi bahwa menjadi seorang pakar ekonomi tidak harus menutup kemungkinan untuk mempelajari syariah bahkan mengajarkannya. Memang budaya inilah yang dibangun di kampus beliau dulu di ISTAC, Malaysia. Bahwa ilmu pengetahuan kontemporer dan agama (Islam) adalah bagian integral yang tidak bisa dipisahkan. Dan menurut saya beliau adalah salah satu contoh sukses dari produk ISTAC ini. DR. Ugi sekarang menjabat sebagai Associate Professor di University College Bahrain.

 

Kampus ISTAC di Malaysia

Masih banyak lulusan dari ISTAC ini yang sekarang ada di Indonesia. Mereka tergabung di INSISTS http://insistnet.com/ (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations). Mereka adalah DR. Hamid Fahmi Zarkasyi, Adnin Armas, MA, DR. Adian Husaini, dan DR. Syamsuddin Arif.

DR. Syamsuddin Arif ini termasuk salah satu cendekiawan Muslim langka yang kini dimiliki kaum Muslim. Selain menguasai bahasa Arab dan Inggris dengan fasih, lisan dan tulisan, alumnus Pondok Gontor ini juga menguasai bahasa Latin dan Yunani dan sedang menekuni bahasa Hebrew dan Syriac. Masya Allah !

Menurut saya, para ilmuwan ini harus mendapat tempat yang sesuai dan bisa bermanfaat bagi banyak orang khususnya di Indonesia sendiri. Sangat disayangkan kalau akhirnya mereka justru berkiprah di negeri lain.

Saat ini INSISTS punya impian besar untuk membangun kampus INSISTS, sebuah kampus peradaban yang insya Allah akan mencetak lebih banyak lagi DR. Ugi, DR. Adian, DR. Hamid dll. Saya punya keyakinan dan harapan yang besar terhadap impian ini untuk mencetak para ilmuan Muslim yang ber-aqidah salimah dan mampu menjadi bagian dari solusi umat.

Mereka yang tergabung di INSISTS ini harus bisa dan harus didukung untuk membangun "ISTAC" di Indonesia dan mencetak kader-kadernya lebih masif. Mohon doa dan dukungannya dalam bentuk apapun untuk mewujudkan impian kampus peradaban INSISTS ini. Bismillahirrahmanirrahim !

 

DR. Syamsuddin Arif memimpin doa di tanah wakaf untuk kampus INSISTS di Purwakarta.

 

Allahumma la sahla illa ma ja'altahu sahla, wa 'anta taj-alul hazna idha shi'ta sahla

Ya Allah, tiada yang mudah selain yang kau mudahkan dan Engkau jadikan kesusahan itu mudah jika Engkau menghendakinya jadi mudah. [HR. Ibnu Hibban]

 

Barakallah INSISTS !

 

_______

 

 

Video Profile INSISTS :

http://www.youtube.com/watch?v=kWxZbXm13SY

 

Video Penjelasan Impian Kampus INSISTS :

http://www.youtube.com/watch?v=U0FvDYueQXg