Sunday, July 31, 2005

Airmata



Airmata, sebuah ungkapan untuk mewujudkan rasa

bagi yang sedang dilanda duka

Tapi bagaimana dengan airmata yang dicurahkan

karena rasa rindu yang dalam kepada kekasihnya

Sungguh ungkapan rasa yang tiada duanya



Akan tetapi pabila Sang kekasihnya itu

adalah Allah Subhanallahu wa Ta'ala

maka airmata seperti ini

akan jadi penghalang neraka[1]



Apalagi airmata itu mengalir karena rindu dan cinta
kepada-Nya,

jelas orang yang seperti ini akan mendapat

keridhaan
dari Allah
Subhanallahu wa Ta'ala.

Dan apabila Allah telah meridhai seseorang,

lalu apalagi yang harus dicari didunia ?....





[1]"Dua mata yang tidak disentuh api neraka : mata yang
menangis karena takut pada Allah dan mata yang terjaga pada malam hari
di jalan Allah" [HR. Tirmidzi No.1639]




Berdiskusi & Mengkaji, 31 Juli 2005


(Left to Right) Indra, Iwan, Obby, Gita, Nita, Dewi, Ronni, Oji dan mas Agung.

Assalamu'alaikum wr wb

Alhamdulillah, diskusi dan kajian di rumah saya yang ke-4 bisa terlaksana walaupun ustadz tokoh utamanya yaitu Drs.H.M.Fauzi Nurwahid berhalangan hadir karena sakit dan digantikan oleh teman beliau, Ustadz Ishak S2 dari Universitas Islam Jakarta Fakultas Tarbiyah.

Acara kali ini ada 9 orang yang hadir. Terdiri dari laki-laki 6 orang dan perempuan 3 orang. Ada Nita dari kubu friendster sama temen-temennya dan ada Iwan dan Agung dari kubu multiply dan ada Oji dan Obby yang sempet ikutan ESQ (Emotional Spiritual Quotient). Setelah semua kumpul sekitar jam 4an saya ditelpon sama Ust. Fauzi dan beliau bilang berhalangan hadir. Akhirnya karena kita udah terlanjur ngumpul maka kita mulai sendiri diskusinya. Diskusi awal dibuka tentang topik yang sedang hot. Ya...apalagi kalau bukan tentang Ahmadiyah hehe. Diskusi berlangsung cukup seru ternyata karena salah seorang temen yang hadir disitu punya beberapa kenalan seorang Ahmadiyah dan dia sangat menyesalkan tentang cara-cara kekerasan yang digunakan untuk memberangus Ahmadiyah. Karena menurut temen saya itu, Ahmadiyah adalah kumpulan orang-orang yang seperti kehilangan arah dan perlu dibimbing dengan ilmu-ilmu Islam yang sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah yang shahih. What a wise thought my friend...agree.

Setelah Ustad Ishak hadir, pembahasan dari kajian tersebut memang tidak jauh dari pentingnya ilmu dalam memahami Islam. Juga dibahas tentang efek dari lemahnya ilmu dalam segala bidang. Beliau juga sangat mengharapkan agar kita yang hadir sore itu menjadi generasi penerus para aktivis dakwah, tidak harus menjadi ustadz tapi minimal ketika ditanya masalah-masalah tentang agama Islam tidak hanya manut-manut :). Aamiin pak ustadz !

Topik diskusi itu sempet melenceng sedikit dan jadi membahas masalah Imam Mahdi. Karena temen-temen yang hadir disitu ada yang mengatakan kalau Imam Mahdi itu bukan dalam bentuk manusia tapi sifat atau keadaan, dan yang lainnya berpendapat bahwa Imam Mahdi adalah memang benar seseorang yang berwujud manusia yang nanti akan muncul ke dunia. So what's the answer ?....next session Insya Allah :). Buat yang tertarik ikutan silahkan.

Wassalamu'alaikum wr wb

Monday, July 25, 2005

Mendekati awan



Mendekati awan,

Serasa seperti mendekati-Nya

selalu ragu dan takut

dengan ransum kebaikan yang belum cukup



Mendekati awan,

Tersingkap semua keindahan buatan-Nya



Tak pernah jenuh memandang dan mengagumi

lalu turun saline di pipi

sambil terucap

Subhanallahu wabihamdi





[Yemenia Airways, 19 Juli 2005 20:30]



Hasil karyaku




Seorang amatir yang masih butuh banyak bimbingan :)

Kisah dari Tanah Makkah


Tetap ramai pengunjung jam berapa pun

Sepenggal Kisah dari Tanah Makkah

Alhamdulillah perjalanan umrah kemarin berjalan dengan lancar. Perjalanan dimulai dari bandara Soekarno Hatta dengan jam keberangkatan pukul 18:00 menuju Jeddah sebelumnya transit dulu di Malaysia dan Yaman. Perjalanan itu ditempuh selama sekitar 12 jam. Waktu ini sebenernya kelamaan. Karena kita transit di tempat yang berbeda dengan waktu yang ngga sebentar juga.

Sampai di Jeddah waktu menunjukan pukul 07:00 dan langsung menuju hotel al Hijaz di Makkah. Berhubung perjalanan yang kita tempuh cukup lama, akhirnya hari itu tidak ada kegiatan kemana-mana kecuali sholat di hotel. Jadi hari pertama disana kita belulm di izinkan untuk sholat di Masjidil Haram karena takut tercecer.

Setelah Isya, kita serombongan mulai bersiap-siap untuk umroh tawaf dan sa’i. Ihram sudah kita pakai di atas pesawat sejak di Yaman, jadi miqotnya kita lewati dari atas pesawat. Selepas isya jam 22:00 di kamar masing-masing barulah kita mulai berjalan beriringan ke arah Masjidil Haram sambil dalam hati ini terus melafazkan “Labbayk Allahumma Labbayk, Labbayk la sharika laka Labbayk, Innal hamda wanni‘mata laka walmulk La sharika lak”

Sungguh, jantung ini berdegup kencang ketika melihat salah satu menara Masjidil Haram. Perasaan deg-degan dan hina langsung terasa ketika memasuki halaman masjid. Takut kalau sang pendosa ini tertolak segala amal ibadahnya. Tapi kucoba kuatkan hati dan mantapkan diri karena atas ridha-Nya jugalah saya di berikan undangan yang tak ternilai ini.

Ubin demi ubin kami lewati dan dalam setiap langkahnya selalu menyerukan kemuliaan nama-Nya. Ketika saya mulai memasuki masjid disitu saya khawatir dan takut ketika melihat Ka’bah dari kejauhan. Semakin lama rombongan kami semakin mendekat ke Ka’bah dan akhirnya jarak saya dan Ka’bah hanya berjarak sekitar 3-5 meter. Subhanallah, tak henti-hentinya kuucapkan puji syukur ketika bisa melihat pusat kiblat umat Islam yang biasanya saya lihat di tv dan di sajadah dari Indonesia yang berjarak 7500 km dari Ka’bah.

Setelah melakukan tawaf sebanyak 7 kali, saya melakukan sholat dua rakaat di belakang maqom Ibrahim dan menumpahkan segala perasaan yang ada sambil terus memuji-Nya. Setelah itu kami dibawa oleh pembimbing menuju Shafa Marwah untuk melakukan sa’i. Disitu saya tak kuasa menahan airmata karena saya sempat terpikir “apa ini akan menjadi yang terakhir kalinya saya melihat Ka’bah ….”

Sa’i di Shafa dan Marwah dilakukan sebanyak 7 kali putaran dan disetiap putaran itulah saya membacakan list doa yang diminta oleh temen-temen saya. Termasuk list temen-temen di Multiply ini. Mudah-mudahan apa yang diharapkan sama temen-temen MP bisa didengar dan dikabulkan oleh Allah. Aamiin.


Kisah selebihnya, biar foto yang berbicara :)

Sunday, July 24, 2005

Diskusi & Kajian Islam ke-4 @ My House

Start:     Jul 31, '05 3:00p
Location:     Rumah saya
Assalamu'alaikum wr wb

Insya Allah akan saya adakan lagi diskusi kajian Islam dirumah saya hari Minggu tgl 31 Juli 2005 jam 3 sore, dengan ustadz Drs.H.M.Fauzi Nurwahid, anggota dari komisi pendidikan dan dakwah PERSIS. Pembicaraan yang pasti seputar Islam dan ilmu-ilmunya dan juga bagaimana cara kita untuk membentengi diri dari pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah. Untuk topik lebih spesifik belum ditentukan. Insya Allah diskusi kajian Islam kecil-kecilan ini bisa bermanfaat buat temen-temen yang mau hadir. Aamiin

Ada sedikit kisah dari hadits :

Sa’id ibn al-Musayyib, salah seorang pemimpin tabi’in, pernah duduk bersama seorang pembesar Madinah untuk belajar darinya. Maka, orang-orang disekitarnya bertanya, “Engkau adalah orang yang paling alim, tapi mengapa engkau duduk bersamanya, padahal dia adalah salah satu muridmu ?”

Dia menjawab, “Sesungguhnya Allah menyelimuti majelis ini dengan rahmat. Dan saya ingin Allah menyelimuti saya bersama mereka”. Ini adalah persis seperti sabda Rasulullah saw dari Allah SWT bahwa Dia berfirman kepada para jama’ah majelis ini, “Mereka meninggalkan majelis ini dengan mendapat ampunan,sesungguhnya kalian ridha dengan-Ku dan Aku pun ridha dengan kalian”.

Maka, para malaikat bertanya, “Wahai Tuhan, didalamnya ada seorang yang datang hanya untuk begini dan begitu”. Maka Allah berfirman, “Apa yang ada padanya telah Aku ampuni. Mereka adalah kaum yang tidak menyusahkan teman duduk mereka.” [at-Targhib wa at-Tarhib 1493, Bukhari 6261, Muslim 6790]

Subhanallah, mudah-mudahan Allah juga melimpahkan ampunan-Nya dan meliputi diskusi kajian Islam kecil-kecilan ini dengan rahmat dan ridha-Nya. Aamiin, Allahuma Aamiin.


Wassalamu'alaikum wr wb

Saturday, July 23, 2005

Perbedaan Pendapat Pada Umatku Adalah Rahmat ?

Rating:★★★★★
Category:Other
Source : http://swaramuslim.net

Perbedaan Pendapat Pada Umatku Adalah Rahmat ?

Berkata sebagian kaum Muslimin :

"Biarkanlah keragaman pendapat yang ada di tubuh kaum Muslimin tentang agama mereka tumbuh subur dan berkembang, asalkan setiap perselisihan dibawa ketempat yang sejuk."

Alasan mereka didasarkan pada sebuah hadits yang selalu mereka ulang-ulang dalam setiap kesempatan, yaitu hadits:

"Perbedaan pendapat pada umatku adalah rahmat"

Benarkah ungkapan ini? benarkah Rasulullah mengucapkan hadits tersebut?
Apa kata Muhadditsin (Ahli Hadits) tentang hadits tersebut??

Syaikh Al-Albani rahimahulah berkata: "Hadits tersebut tidak ada asalnya". [Adh-Dha’ifah :II / 76-85]

Imam As-Subki berkata: "Hadits ini tidak dikenal oleh ahli hadits dan saya belum mendapatkannya baik dengan sanad shahih, dha’if (lemah), maupun maudhu (palsu)."

Syaikh Ali-hasan Al-Halaby Al-Atsari berkata: "ini adalah hadits bathil dan kebohongan." [Ushul Al-Bida’]

Dan dari sisi makna hadits ini disalahkan oleh para ulama.

Al-‘Alamah Ibnu Hazm berkata dalam Al-Ahkam Fii Ushuli Ahkam (5/64) setelah menjelaskan bahwa ini bukan hadits: "Dan ini adalah perkataan yang paling rusak, sebab jika perselisihan itu adalah rahmat, maka berarti persatuan adalah adzhab. Ini tidak mungkin dikatakan oleh seorang muslim, karena tidak akan berkumpul antara persatuan dan perselisihan, rahmat dan adzhab."

Bagaimanakah Daya Rusak Hadits Palsu Tersebut Terhadap Islam ?


1. Mengekalkan perpecahan dalam Islam

Tidak ragu lagi bahwa hadits tersebut adalah tikaman para pembawanya bagi persatuan Islam yang haqiqi. Ketika para pembawa panji-panji sunnah menyeru umat kepada persatuan Aqidah dan Manhaj (jalan/metode) yang shahih. Tiba-tiba muncul orang-orang yang mengaku mengajak kepada persatuan Islam dengan berkata: "Biarkanlah kaum muslimin dengan keyakinannya masing-masing, biarkanlah kaum muslimin dengan metodenya masing-masing dalam berjalan menuju Allah , janganlah memaksakan perselisihan yang ada harus seragam dengan keyakinan dan pola pikir orang-orang arab padang pasir 15 abad yang lalu. Karena Rasulullah bersabda: "perselisihan pendapat pada umatku adalah rahmat."

Allahu Akbar…!! Alangkah kejinya ungkapan tersebut dan banyak lagi perkataan yang semisalnya yang mengakibatkan kaum muslimin abadi di dalam aqidah dan manhaj yang berbeda. Padahal ayat-ayat dalam Al-Qur’an melarang berselisih pendapat dalam urusan agama dan menyuruh bersatu. Seperti Firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 46 yang artinya;

"Jangan kamu berselisih, karena kamu akan menjadi lemah dan hilang kewibawaan kamu."

Surat Ar-Rum ayat 31-32:

"Jangan kamu seperti orang-orang yang musyrik, yaitu mereka mencerai-beraikan agamanya dan bergolong-golongan. Dan setiap golongan berbangga dengan apa yang ada pada golongan mereka."

Surat Hud ayat: 118-119:

"Mereka terus-menerus berselisih kecuali orang yang mendapatkan rahmat dari Tuhanmu."

Dan kita diperintah Allah untuk bersatu dalam Aqidah dan manhaj diatas Aqidah dan Manhajnya Rasulullah dan para sahabatnya. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-An’am ayat: 153 yang artinya:

"Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa."

Dan kita diperintahkan Allah untuk merujuk bersama kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah ketika terjadi perselisihan, bukannya membiarkan perselisihan aqidah dan hal-hal yang pokok dalam agama meradang di tengah ummat dengan dalih sepotong hadist palsu. Firman-Nya dalan surat An-Nisa’ ayat 59 yang artinya:

"Jika kamu berselisih pendapat maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (Sunnah-nya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya."

2. Kaum muslimin tidak lagi menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagi sandaran kebenaran dan hakim.

Syaikh Al-Albani berkata: "Diantara dampak buruk hadits ini adalah banyak kaum muslimin yang mengakui terjadinya perselisihan sengit yang terjadi diantara 4 madzab dan tidak pernah sama sekali berupaya untuk mengembalikannya kepada Al-Qu’an dan Al-Hadits." [Adh-Dha’ifah: I/76]

Allah berfirman menceritakan Nabi-Nya Muhammad ketika mengadu kepada-Nya:
"Berkatalah rasul: ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan." [QS. Al-Furqan:30].

Sungguh hal itu terulang kembali di zaman ini dikarenakan hadist palsu yang menggerogoti ummat.

3. Umat islam tidak lagi menjadi umat terbaik yang jaya di atas umat yang lainnya.

Ini dikarenakan hadits palsu tersebut menjadi dinding bagi seorang muslim untuk beramar ma’ruf nahi mungkar, seorang muslim tidak lagi menegur saudaranya yang berbuat salah dalam syirik, kekufuran, dan bid’ah serta maksiat disebabkan meyakini hadits palsu tersebut. Karena mereka menganggap semua itu sebagai suatu perbedaan yang hakikatnya adalah rahmat, sehingga tidak perlu untuk ber-nahi mungkar. Akibatnya, predikat ummat terbaik tidak lagi disandang oleh umat islam, karena telah meninggalkan syaratnya yakni Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ali-’Imran ayat: 110 yang artinya:
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah ."

4. Ancaman dan kecaman yang keras dari Nabi, karena berkata dengan mengatasnamakan Rasulullah secara dusta.

Rasulullah bersabda :

"Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia siapkan tempat duduknya dari api neraka" [Riwayat Bukhari-Muslim].

Hendaklah takut orang-orang yang mengada-adakan perkataan dusta atas nama Rasulullah , demikian pula orang-orang yang menyebarkan dan mendongengkan kisah-kisah palsu dan lemah yang hanya muncul dari prasangka belaka yang padahal prasangka itu adalah seburuk-buruk perkataan.

5. Meninggalkan perintah Allah

Ini adalah efek lanjutan dari hadist palsu tesebut, karena ketika seseorang mentolelir perselisihan aqidah, halal dan haram, serta segala sesuatu yang telah tegas digariskan oleh dua wahyu, maka di saat yang sama ia telah meninggalkan perintah Allah untuk menuntaskan setiap perselisihan kepada Al-Qur’an, dan As-Sunnah. Sebagaimana Allah berfiman :
"Jika kamu berselisih pendapat maka kembali-kanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (As-Sunnah) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya" [An-Nisa:59]

6. Melemahkan kekuatan kaum Muslimin serta membuka jalan bagi orang-orang kafir untuk menghancurkan Islam dari dalam.

Syaikh Ali Hasan dalam kitabnya "ushul bida" mengisyaratkan dampak buruk hadist tersebut yang dapat melemahkan kaum muslimin dan menjatuhkan kewibawaannya, karena jelas-jelas hadist palsu tersebut menebarkan benih-benih perpecahan di tubuh kaum Muslimin, sedangkan Allah berfirman :
"Jangan kamu berselisih, karena kamu akan menjadi lemah dan hilang kewibawaan kamu." [Al-Anfal: 46]

Ibnu mas’ud meriwayatkan :
“Rasulullah membuat satu garis dengan tangannya lalu bersabda “ini jalan Allah yang lurus”, lalu beliau membuat garis-garis dikanan kirinya, kemudian bersabda, “ini adalah jalan-jalan yang sesat tak satupun dari jalan-jalan ini kecuali didalamnya terdapat setan yang menyeru kepadanya.” Selanjutnya beliau membaca firman Allah , “dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia janganah mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya yang demikian itu diperintahkan oleh Allah kepadamu agar kamu bertaqwa (Qs. Al-an’am153)”. (Hadits shahih riwayat Ahmad dan Nasa’i).


Maraji’:
Ushul bida’ [Syaikh Ali Hasan Ali Abdul hamid]
Sifatush shalaty An-Naby [Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani] dan sumber-sumber lainnya
http://swaramuslim.net

Friday, July 22, 2005

Apakah Ahmadiyah itu ?

Rating:★★★★
Category:Other
Assalamu'alaikum WarahmatuLlaahi Wabarakatuh,

Sebagai pembuka brosur ini, kami kutip sebuah ayat Al-Qur`an yang mengancam orang yang mengaku menerima wahyu serta menulis kitab dengan tangannya sendiri, kemudian dikatakannya dari Allah swt dengan dusta yang amat keji seperti yang dilakukan oleh "nabi" Mirza di atas.

Allah swt berfirman:
"Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri lalu dikataknnya: Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaanlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari apa yang mereka kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah 79)

Cat: Apabila PB Ahmadiyah berkeberatan dengan isi brosur ini, alangkah baiknya diselesaikan melalui debat terbuka yang disaksikan oleh umat.

Beberapa faham yang dianut Ahmadiyah :

1. Aliran Ahmadiyah-Qadiyani itu berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi dan Rasul, kemudian barangsiapa yang tidak mempercayainya adalah kafir murtad

2. Ahmadiyah-Qadiyani memang mempunyai Nabi dan Rasul sendiri yaitu Mirza Ghulam Ahmad dari India

3. Ahmadiyah-Qadiyan mempunyai kitab suci sendiri yaitu kitab suci "Tadzkirah"

4. Kitab suci"Tadzkirah" tersebut adalah kumpulan wahyu yang diturunkan "tuhan" kepada Mirza Ghulam Ahmad yang kesuciannya sama dengan kitab suci Al-Qur'an, karena sama-sama wahyu dari Tuhan, tebalnya lebih tebal dari Al-Qur'an, dan kitab suci Ahmadiyah tersebut ada di kantor LPPI

5. Kalangan Ahmadiyah mempunyai tempat suci tersendiri untuk melakukan ibadah haji yaitu Rabwah dan Qadiyan di India. Mereka mengatakan: "Alangkah celakanya orang yang telah melarang dirinya bersenang-senang dalam haji akbar ke Qadiyan. Haji ke Makkah tanpa haji ke Qadiyan adalah haji yang kering lagi kasar". Dan selama hidupnya "nabi" Mirza tidak pernah haji ke Makkah

6. Kalau dalam keyakinan umat Islam para nabi dan rasul yang wajib dipercayai hanya 25 orang, dalam ajaran Ahmadiyah Nabi dan Rasul yang wajib dipercayai harus 26 orang, dan Nabi dan Rasul yang ke-26 tersebut adalah "Nabi Mirza Ghulam Ahmad"

7. Dalam ajaran Islam, kitab samawi yang dipercayai ada 4 buah yaitu: Zabur, Taurat, Injil dan Al-Qur'an. Tetapi bagi ajaran Ahmadiyah Qadiyan bahwa kitab suci yang wajib dipercayai harus 5 buah dan kitab suci yang ke-5 adalah kitab suci "Tadzkirah" yang diturunkan kepada "Nabi Mirza Ghulam Ahmad"

8. Orang Ahmadiyah mempunyai perhitungan tanggal, bulan dan tahun sendiri. Nama bulan Ahmadiyah adalah: 1. Suluh 2. Tabligh 3. Aman 4. Syahadah 5. Hijrah 6. Ihsan 7. Wafa 8. Zuhur 9. Tabuk 10. Ikha' 11. Nubuwah 12. Fatah. Sedang tahunnya adalah Hijri Syamsi yang biasa mereka singkat dengan H.S. Dan tahun Ahmadiyah saat ini adalah tahun 1373 H.S (1994 M atau 1414 H). Kewajiban menggunakan tanggal, bulan dan tahun Ahmadiyah tersendiri tersebut di atas perintah khalifah Ahmadiyah yang kedua yaitu Basyiruddin Mahmud Ahmad

9. Berdasarkan firman "tuhan" yang diterima oleh "nabi" dan "rasul" Ahmadiyah yang terdapat dalam kitab suci "Tadzkirah" yang artinya: "Dialah tuhan yang mengutus rasulnya "Mirza Ghulam Ahmad" dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya atas segala agama-agama semuanya.("kitab suci Tadzkirah" hal. 621)

Berdasarkan keterangan yang ada dalam kitab suci Ahmadiyah di atas BAHWA AHMADIYAH BUKAN SUATU ALIRAN DALAM ISLAM, TETAPI MERUPAKAN SUATU AGAMA YANG HARUS DIMENANGKAN TERHADAP SEMUA AGAMA-AGAMA LAINNYA TERMASUK AGAMA ISLAM

10. Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri, kitab suci sendiri, tanggal, bulan dan tahun sendiri, tempat untuk haji sendiri serta khalifah sendiri yang sekarang khalifah yang ke-4 yang bermarkas di Inggris bernama: Thahir Ahmad. Semua anggota Ahmadiyah di seluruh dunia wajib tunduk dan taat tanpa reserve pada perintah dia. Orang di luar Ahmadiyah adalah kafir dan wanita Ahmadiyah haram kawin dengan laki-laki di luar Ahmadiyah. Jika tidak mau menerima Ahmadiyah tentu mengalami kehancuran

11. Berdasarkan "ayat" kitab suci Ahmadiyah "Tadzkirah" bahwa tugas dan fungsi Nabi Muhammad saw sebagai nabi dan rasul yang dijelaskan oleh kitab suci umat Islam Al-Qur'an, dibatalkan dan diganti oleh "nabi" orang Ahmadiyah Mirza Ghulam Ahmad

11.1. Firman "tuhan" dalam "kitab suci" Tadzkirah:
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab suci'Tadzkirah" ini dekat dengan Qadiyan-India. Dan dengan kebenaran Kami menurunkannya dan dengan kebenaran dia turun." ("kitab suci" Tadzkirah hal.637)

11.2. Firman "tuhan" dalam "kitab suci" Tadzkirah:
Artinya: "Katakanlah-wahai Mirza Ghulam Ahmad-jika kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku" ("kitab suci" Tadzkirah hal. 630)

11.3.Firman "tuhan" dalam "kitab suci" Tadzkirah
Artinya: "Dan Kami tidak mengutus engkau-wahai Mirza Ghulam Ahmad-kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam". (kitab suci "Tadzkirah" hal. 634)

11.4. Firman "tuhan" dalam kitab suci "Tadzkirah":
Artinya: "Katakan wahai Mirza Ghulam Ahmad-sesungguhnya aku ini manusia biasa seperi kamu, hanya diberi wahyu kepadaku".("kitab suci Tadzkirah hal. 633)

11.5. Firman "tuhan" dalam "kitab suci" Tadzkirah:
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu – wahai Mirza Ghulam Ahmad - kebaikan yang banyak" ("kitab suci" Tadzkirah hal.652)

11.6. Firman "tuhan" dalam "kitab suci" Tadzkirah:
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menjadikan engkau – wahai Mirza Ghulam Ahmad - imam bagi seluruh manusia" ("kitab suci" Tadzkirah hal. 630)

11.7. Firman "tuhan" dalam "kitab suci" "Tadzkirah":
Artinya: "Oh, pemimpin sempurna, engkau - wahai Mirza Ghulam Ahmad - seorang dari rasul, yang menempuh jalan betul, diutus oleh Yang Maha Kuasa, Yang Rahim" ("kitab suci" Tadzkirah hal. 658-659)

11.8. Firman "tuhan" dalam "kitab suci" Tadzkirah:
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam lailatul qadr" (kitab suci Tadzkirah hal. 519)

11.9. Firman "tuhan" dalam "kitab suci" Tadzkirah:
Artinya: "Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar tetapi Allah-lah yang melempar. (Tuhan) Yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan Al-Qur'an" ("kitab suci" Tadzkirah hal.620)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat kitab suci Al-Qur'an yang dibajaknya. Ayat-ayat "kitab suci" Ahmadiyah Tadzkirah yang dikutip di atas, adalah penodaan dan bajakan-bajakan dari kitab suci Umat Islam Al-Qur'an. Dan Mirza Ghulam Ahmad mengaku pada umatnya -orang Ahmadiyah-bahwa ayat-ayat tersebut adalah wahyu yang dia terima dari "tuhannya" di I N D I A.

12. PENODAAN AGAMA DAN HUKUMNYA

12.1 Pada Kitab Undang-undang Hukum Pidana diadakan pasal baru
yang berbunyi sbb: PASAL 56 a:

Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun, barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan: a. yang pokoknya bersifat permusuhan. Penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama di Indonesia.

12.2 Surat edaran Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor
D/BA.01/3099/84 tanggal 20 September 1984, a.l.:

2. Pengkajian terhadap aliran Ahmadiyah menghasilkan bahwa Ahmadiyah-Qadiyan dianggap menyimpang dari Islam karena mempercayai Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi, sehingga mereka percaya bahwa Nabi Muhammad saw bukan nabi terakhir.

13.1. Malaysia telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Malaysia sejak tanggal 18 Juni 1975.

13.2. Brunei Darussalam juga telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Brunei Darussalam.

13.3. Rabithah `Alam Islami yang berkedudukan di Makkah telah mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah adalah KAFIR dan KELUAR DARI ISLAM.

13.4. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah adalah KAFIR dan TIDAK BOLEH pergi haji ke Makkah.

13.5. Pemerintah Pakistan telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah adalah golongan MINORITAS NON MUSLIM.

14. K E S I M P U L A N

a."Ahmadiyah sebagai perkumpulan atau jemaat didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di Qadiyan - I N D I A (sekarang Pakistan) tahun 1889, yang karena perbedaan pandangan tentang penerus kepemimpinan dalam Ahmadiyah dan ketokohan pendirinya berkembang dua aliran, yaitu Anjuman Ahmadiyah (Ahmadiyah Qadiyan) dan Anjuman Ishaat Islam Lahore (Ahmadiyah Lahore).Kedua aliran tersebut mengakui kepemimpinan dan mengikuti ajaran serta paham yang bersumber pada ajaran Mirza Ghulam Ahmad.

b.Jemaat Ahmadiyah masuk dan berkembang di Indonesia sejak tahun 1920-an dengan menamakan diri Anjuman Ahmadiyah Qadiyan Departemen Indonesia dan kemudian dinamakan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang dikenal dengan Ahmadiyah Qadiyan, dan Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia (GIA) yang dikenal dengan Ahmadiyah Lahore.

c.Mirza Ghulam Ahmad mengaku telah menerima wahyu, dan dengan wahyu itu dia diangkat sebagai nabi, rasul, al-Masih Mau`ud dan Imam Mahdi. Ajaran dan faham yang dikembangkan oleh pengikut Jemaat Ahmadiyah Indonesia khususnya terdapat penyimpangan dari ajaran Islam berdasarkan Al-Qur`an dan Al-Hadits yang menjadi keyakinan umat Islam umumnya, antara lain tentang kenabian dan kerasulan Mirza Ghulam Ahmad sesudah Rasulullah saw.(BALITBANG DEPAG RI, Jakarta, 1995 hal. 19, 20,21)

P E N U T U P

Sebagai penutup brosur ini, kami kutip sebuah ayat Al-Qur`an yang mengancam orang yang mengaku menerima wahyu serta menulis kitab dengan tangannya sendiri, kemudian dikatakannya dari Allah swt dengan dusta yang amat keji seperti yang dilakukan oleh "nabi" Mirza di atas.

Allah swt berfirman:

"Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al- Kitab dengan tangan mereka sendiri lalu dikataknnya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaanlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari apa yang mereka kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah 79)

Beberapa surat edaran dan fatwa :

- Fatwa MUI NOMOR : 05/Kep/Munas II/MUI/1980

- Departemen Agama NOMER D/BA. 01/3099/84

- Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara NOMOR : KEP-07/0.2/Dsb.1/02/1994

- Surat Keputusan Bersama Kab.Kuningan

Cat: Apabila PB Ahmadiyah berkeberatan dengan isi brosur ini, alangkah baiknya diselesaikan melalui debat terbuka yang disaksikan oleh umat.

Sumber: Buletin LPPI. Masjid Al-Ihsan Lt.III Proyek Pasar Rumput Jakarta 12970 Telp/Fax. (021)8281606


WaLlaahu'alam bi Shawwab

Wassalamu'alaikum WarahmatuLlaahi Wabarakatuh


Thursday, July 21, 2005

Mereka mengajakku berdzikir


Image hosted by Photobucket.com





Ini adalah pemandangan ketika kita
akan menuju kota Mekkah dari Jeddah. Pemandangan yang mungkin banyak
terlewatkan oleh sebagian orang yang berangkat kesana, dan bisa
dimaklumi karena perjalanan menuju Jeddah dari kota atau negara asalnya
mungkin cukup jauh sehingga setelah sampai di Jeddah mereka langsung
memilih
untuk tidur di kendaraan ketika menuju Makkah. Seperti yang saya alami,
ketika rombongan saya sampai di bis yang menuju ke Makkah they all going down hehe...



Lama perjalanan antara Jeddah ke Makkah bisa ditempuh dengan waktu
kurang lebih 2 jam. Dan selama itu pulalah saya melihat banyak papan
seperti foto diatas yang membuat saya otomatis melafazkan apa yang
tertulis di papan tersebut. Bisa dibayangkan berapa banyak papan yang
dipasang dengan jarak tempuh 2 jam dan jarak antara papan satu dengan
papan berikutnya antara 50-100 meter. Tadinya saya kira itu hanya papan
pemberitahuan atau bahkan saya sempat mengira itu iklan, tapi ternyata
lafaz dzikir. Lafaz dzikirnya pun berbeda-beda, foto diatas hanya
sebagian lafaz saja yang sempat saya capture.



Kalau diantara temen-temen ada yang berkesempatan untuk umrah atau
haji, sewaktu perjalanan antara Jeddah (airport) ke Makkah usahakan
untuk melihat ke papan-papan ini dan coba untuk melafazkannya dalam
hati, karena tanpa kita sadari kita telah berdzikir selama perjalanan
itu. :). Alhamdulillah, baru sampai Jeddah saya udah disuguhi "santapan" yang lezat. Ngga sabar menunggu "santapan" berikutnya di Makkah... :)





“Janganlah
sampai bosan menghiasi lidahmu dengan berdzikir kepada Allah”



[HR. Tirmidzi
3506, Ibnu Majah 3876, Ahmad 17350]
















Agenda Youth Islamic Study Club Al-Azhar

Start:     Jul 23, '05
End:     Aug 17, '05
Location:     Masjid Agung Al-Azhar
Sabtu,23 Juli 2005, pkl.19.30 s/d selesai
Konser Grup musik D E B U.
Lihatlah para warga negara Amerika
yang pandai bernasyid. (Gratis untuk umum)
di Lapangan Basket Masjid Agung Al-Azhar

Sabtu,23 Juli 2005, pkl. 16.00 s.d. 18.00 bbwi
Kajian Tafsir Tematik : Tafsir [inti] Qur'an Surat
An' Nisa
Pembicara : HR. Syarif Rahmat, SQ

Ahad,24 Juli 2005, pkl. 09.00 s/d 12 .00
Paket Kajian Keluarga Sakinah YISC AL^AZHAR

Sabtu, 30 Juli 2005, jam 15.30 - selesai
KAJIAN FIQIH Tematik
Tema : Berkenalan dengan IBNU RUSYD & Kitab
Bidayatul Mujtahid
Pembicara : M. Hilaly Basya, S.Ag (Direktur
Excecutive Centre for Moderate Moslem^CMM)

Minggu, 31 Juli 2005, pkl.13.30 - selesai
IT Workshop : "Wireless Technology"
Pembicara : Romi Satria Wahono
(www.ilmukomputer.com)
Contact Person : Irfansyah-0816787283,
Isparmo-08158082405

Rabu, 17 AGusTuS 2005, Pkl.06.00 - 15.00
Wisata Tahunan'2005
LoKaSI : Gunung Mas, Puncak
BiaYA Rp. 60.000 / org NEtt


www.yisc.or.id

Saturday, July 9, 2005

Rembulan bijak



Wahai rembulan bijak,

temanilah jiwa masam ini

melewati garangnya rahang malam.

Tak kusadari kini diri terjauh dari malaikat pagi.



Aku tak ingin lari lagi.

Lelah.



Malam ini hanya ingin kucumbui kain turki.

Biarlah semua memandang seakan menerkam.

Biarlah mereka mengaum dan menerjang.

Diri ini akan tetap berdiri kelu termangu.

Menanti pagi menunggu pasti.



Duhai pekat,

akankah satu saat kau tampakkan wujudmu.

Ceritakanlah rahasia manusia

yang selalu mereka sembunyikan padamu,

sebagai bekal diri menapaki senja

menuju kiblat-Nya.....




[Satu jam sebelum keberangkatan]


*Pamit ya and wish me luck :)








Friday, July 8, 2005

Pukul satu dini hari



Pukul satu dini hari...

Ada yang berkeringat lelah sehabis melepas birahi.

Ada yang bergetar tangannya bertaruh di meja judi...

Ada yang menari ditemani musik sakit hati.

Ada yang berpesta dan mabuk kelebihan rejeki...



Pukul satu dini hari...

Ada yang merindukan kekasih yang telah pergi.

Ada yang setia menanti disudut-sudut jalan sepi...

Ada yang mengharap mendapatkan sentuhan laki-laki.

Ada yang mendamba belaian lembut wanita...



Pukul satu dini hari...

Ada yang tertidur lelap dalam mimpi

menyambut pagi.

Ada orang yang bersepeda mengais rejeki.

Ada yang terbangun untuk menyusui sang bayi.

Ada yang berdiri, ruku, sujud dan menangis

meminta ampunan Illahi

agar hidupnya di ridhoi....



Kita yang mana ?.....





Tilas yang tertinggal


Masa lalu meninggalkan tilas

Memunculkan pada kita jati dirinya

Ia muncul dan terungkap dalam kegelapan malam

Dengan linangan air mata di pelupuk mata



Ketika Hidayah datang menyentuh hati,



Tiada kata terlambat untuk perbaiki diri,



Sehingga layak bertemu dengan Ilahi



Ia menangisi dosa yang telah lalu

Dan membuat orang lain menangis

Siapakah gerangan yang tidak mempunyai hati yang beku

Ketahuilah, hati orang ini sungguh telah mengalaminya...



[My room, 26 November 2004]








Thursday, July 7, 2005

Janji-Nya bagi orang yang akan menikah

Rating:★★★★
Category:Other
Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.

Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…

1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (An Nuur : 26)

Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.

2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nuur: 32)

Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya, maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rejeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160) [1]

Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (Ar Ruum : 21)

5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ ”. (Al Mu’min : 60)

Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dan seterusnya.

Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll. [2]

Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia [3], pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll. [4]

Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dan lain-lain. [5]

Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.

Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam”. (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad). [6]

Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu.” (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35). [7]

Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim). [8]

6. ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat”. (Al Baqarah : 153)
Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid’ah-bid’ah.

7. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Alam Nasyrah : 5 – 6)

Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.

8. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad : 7)

Agar Allah Tabaraka wa Ta’ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.

9. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)

10. “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (Al Baqarah : 214)

Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.

Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?

-------------------------

Footnote:
[1] Lihat Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Konsep Perkawinan dalam Islam, Pustaka Istiqomah, Cet. II, 1995, hal. 12
[2] Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Adab & Sebab Terkabulnya Do’a, Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Cet. I, Des 2004, hal. 1 – 2
[3] Allah turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir. Allah lalu berfirman, “Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan! Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri! Siapa yang meminta ampun kepada-Ku tentu Aku ampuni.” Demikianlah keadaannya hingga fajar terbit. (HR. Bukhari 145, Muslim 758) (lihat Tahajjud Nabi, Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al Qahthani, Media Hidayah, Sept. 2003, hal. 27).
[4] Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Adab & Sebab Terkabulnya Do’a, Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Cet. I, Des 2004, hal. 8 – 14
[5] Idem, hal. 15 – 22
[6] Abdul Hakim bin Amir Abdat, Al – Masaa-il Jilid 3, Penerbit Darul Qalam, Jakarta, Cet. II, 2004 M, hal. 103
[7] Idem, hal. 105
[8] Idem, hal. 101

--------------------------------------------------------------------------------
Referensi: Referensi : Footnote: [1] Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Konsep Perkawinan dalam Islam, Pustaka Istiqomah, Cet. II, 1995 [2] Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Adab & Sebab Terkabulnya Do’a, Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Cet. I, Des 2004 [3] Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Adab & Sebab Terkabulnya Do’a, Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Cet. I, Des 2004 [4] Abdul Hakim bin Amir Abdat, Al – Masaa-il Jilid 3, Penerbit Darul Qalam, Jakarta, Cet. II, 2004 M

Wednesday, July 6, 2005

Ketika Saudi dan Mesir Menolak Rice

Rating:★★★★
Category:Other
republika.co.id

Senin (20/6) pagi itu, awan menggantung di Sharm el Sheik, Semenanjung Sinai, Mesir. Di sebuah resor, tampak puluhan orang berbadan tegap berjaga-jaga dengan siaga tinggi. Beberapa di antara mereka sibuk berbicara melalui walkie-talkie, sementara lainnya berputar-putar mengelilingi area itu.

Hari itu, Presiden Mesir, Husni Mubarak, kedatangan tamu istimewa dari Amerika Serikat (AS), Condoleezza Rice, menteri luar negeri. Mubarak sengaja mengajak Rice bertemu di daerah yang ramai dikunjungi wisatawan itu agar pembicaraan serius bisa dilakukan dengan rileks.

Rice mengaku menunggu pertemuannya secara empat mata dengan Mubarak untuk membicarakan berbagai masalah demokratisasi di Mesir dan Timur Tengah. Pada pertemuan itu, Rice mendorong Mubarak untuk lebih memberi ruang terbuka bagi proses reformasi dan demokrasi.

''Mesir telah memulai proses demokrasi secara baik dengan dilakukannya pemilihan presiden dengan banyak calon,'' kata Rice dalam jumpa pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Mesir, Ahmed Abul Gheit, usai pertemuan itu. September mendatang, Mesir memang akan menggelar pemilihan presiden bersejarah.

Mantan penasihat keamanan Presiden George W Bush itu mengingatkan Mesir untuk menjaga pemilihan umum itu secara adil dan transparan. ''Itu sangat esensial. Saya pikir Mesir mengerti dan saya percaya mereka akan bertanggung jawab secara serius [atas penyelenggaraan itu], karena rakyat akan mengawasi apa yang terjadi,'' tandasnya.

Abul Gheit langsung memotong pembicaraan koleganya itu. Ia meminta Rice menilai ulang ucapannya itu. ''Semua rakyat Mesir ingin pemilihan yang terbuka dan transparan, dan itu akan terjadi. Saya jamin itu.'' Rice, sambil menolehkan wajahnya, tersenyum menatap Abul Gheit. Menlu Mesir itu pun membalas senyuman Rice. Puluhan wartawan lokal dan asing berharap Rice kembali membalas interupsi rekannya itu. Seorang reporter televisi menyeletuk, mengatakan bahwa Rice kena batunya.

Wanita lajang itu pun meminta Mesir untuk bersikap ramah terhadap para demonstran, menggelar pengadilan yang adil, dan melepaskan tahanan aktivis. Abul Gheit menjawab bahwa semua yang dilakukan pemerintah sudah sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan tak ada yang bisa mengintervensi.

Keduanya kemudian bersalaman. Para juru foto kembali sibuk mengabadikan momen itu. Setelah itu, Rice berceramah di Universitas Amerika, Kairo, dan bertemu dengan beberapa tokoh oposisi. Tapi, ia tak bersedia bertemu dengan tokoh Ikhwanul Muslimin, salah satu kelompok pergerakan besar di negeri piramid itu.

Selama sepekan, salah satu tokoh utama neokonservatif AS itu mengunjungi sejumlah negara Timur Tengah dengan agenda perubahan dan reformasi. Rice terlebih dahulu datang ke Israel dan Palestina, kemudian berlabuh di Yordania, disusul ke Mesir. Selasa (21/6) kemarin ia mengunjungi Arab Saudi yang merupakan akhir perjalanannya.

Sejak Bush terpilih kedua kalinya sebagai Presiden AS, negeri adidaya itu memfokuskan perhatiannya kepada proses demokratisasi di Timur Tengah, khususnya Mesir dan Saudi. Bahkan, mereka telah membuat semacam road map demokrasi dan reformasi Timur Tengah.

Secara tegas, Mesir dan Saudi menolak semua itu. Rice mengaku kurang begitu senang dengan penolakan yang ada. Ia pernah mengingatkan meskipun antara AS, Mesir, dan Saudi ada hubungan yang baik, namun bukan berarti akan membiarkan tidak terwujudnya demokratisasi di kedua negara itu.

Di Saudi, Rice pun kembali menegaskan tentang perlunya perubahan. Ia diterima Pangeran Abdullah dan membicarakan agenda yang dibawanya. Rice menyatakan di era seperti ini sudah saatnya tak ada lagi penangkapan terhadap aktivis yang kontra dengan pemerintah.

Padahal, Rice menegaskan orang-orang itu mencoba menyuarakan hak-haknya yang terbaikan. ''Dan itu tidak bisa dilarang,'' katanya. Bulan Mei lalu, Pemerintah Kerajaan Saudi memenjarakan tiga aktivis, yakni Ali al-Demaini, Abdullah al-Hamed, dan Matruk al-Faleh, yang disalahkan karena terlalu menggunakan terminologi Barat dalam memformulasikan tuntutannya.

Amerika juga mendesak Saudi untuk melaksanakan pemilu yang lebih terbuka dan melibatkan seluruh warganya. Menurut Rice, AS telah melakukan semua itu secara beriringan sejak ratusan tahun lalu, tanpa diembel-embeli alasan demi stabilitas keamanan kemudian demokrasi dikekang.

Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Saud al-Faisal, tersenyum kecut ketika berbicara kepada para wartawan, menanggapi segala pelajaran demokrasi Rice. Ditegaskannya, penilaian penting terhadap perubahan untuk reformasi dan demokrasi tergantung semua pada rakyat Saudi. Semua, katanya, ditentukan oleh kehendak rakyat. ''Kami negara Islam, dan kami memiliki sistem serta cara sendiri untuk menentukan itu semua,'' tegas Pangeran Saud.

Pemerintah Saudi malah menuding AS yang terlalu merasa sebagai pahlawan demokrasi dan antikekerasan. Padahal, kata Pangeran Saud, mereka [para tentara dan pemerintah AS] telah memperlakukan para tawanan di Irak dan Guantanamo dengan semena-mena. Ada oknum-oknum militer AS juga yang secara sengaja telah melecahkan kitab suci umat Islam, Alquran.

Saudi mempertanyakan kredibilitas AS untuk mengajari negeri kaya minyak itu tentang demokrasi dan kekerasan. Termasuk, kata Pangeran Saud, terkait dengan penahanan tiga aktivis Saudi. ''Bukan pemerintah yang menahan mereka, tapi pengadilan,'' tegasnya.

Sejumlah analis politik Timur Tengah berpendapat kedatangan Rice ke sana terlalu berani. Semestinya, kata mereka, Rice tidak usah memaksakan dan mendiktekan demokratisasi sebelum becermin pada kelakuan mereka di Irak dan Afghanistan.


(ap/afp/erd )


Tuesday, July 5, 2005

Meniti Kehidupan





Sejenak ku terhenti,


Termenung di sini,


Sebuah laluan yang digelar kehidupan,


Yang penuh dengan dugaan kepada setiap insan...




Sepanjang aku berjalan,
di titian kehidupan,

Aku tersandung, tersungkur, terjatuh,


Namun aku bangkit semula,

dan perjalananan kuteruskan...




Meneruskan kehidupan,


Aku terus berjalan, setapak demi setapak,


Menahan gejolak dihati,

Kadang menangis sendiri....



Kesedihan, Kepahitan, Kemanisan, Kepayahan,


Segalanya ku telan, menjadikan suatu azimat,


Masa lalu ku simpan di dalam sebuah peti di qalbu,


Dan ku jadikan mutiara yang kunamakan pengalaman...




Hanya kepadaNya aku luapkan perasaan,


Hanya padaNya tempat aku mengadu nasib,


Aku hanya seorang musafir,


Yang menumpang di muka bumi ini...




Senantiasa aku berdoa,


Janganlah aku hanyut,


Digelombang arus,

zaman yang penuh dengan kemungkaran...



Di mana saja ku lihat,


Anak muda semakin khayal,


Khayal dengan hembusan taufan,


Taufan berasaskan Kebaratan...



Kan kuteruskan hidupku ini

Perjuangan kan kuhadapi,


Untuk menegakkan yang Haq,

menguatkan Iman,

meruntuhkan yang bathil...




Aku seorang musafir,

yang tak berteman,

Tiada berharta, tiada perhiasan,


Yang ada hanya setitik nyawa,

pinjaman dari Tuhan...





[Jakarta, 20 November 2004]












Monday, July 4, 2005

Diceramahin sama bule Muallaf




Ternyata gini rasanya disindir sama muallaf...anak muda pula ! ck...ck...

Menangis karena Dosa

Rating:★★★★★
Category:Other
Oleh : Muhammad Irfan Helmy


Dikisahkan, suatu hari Sufyan al-Tsauri terlihat menangis dan cemas. Melihat hal itu, salah seorang sahabatnya berkata, ''Tetaplah engkau berharap kepada Allah. Sesungguhnya ampunan Allah lebih besar daripada dosa-dosamu.'' Lalu, Sufyan al-Tsauri menjawab, ''Tidak bolehkah aku menangisi dosa-dosaku? Jika saja aku telah mengetahui bahwa aku akan mati dalam keadaan tetap mengesakan Allah, maka aku tidak akan peduli dengan dosa-dosaku yang sebesar gunung-gunung itu.''

Menangis karena dosa adalah pengalaman yang mungkin saja jarang dialami setiap orang. Tidak setiap orang bisa menangis ketika mengingat dosanya. Bahkan, boleh jadi ada orang yang tidak pernah menangis karena tidak pernah mengingat dosanya. Ini karena secara naluriah manusia lebih cenderung berusaha membuat dirinya tertawa daripada menangis. Meski demikian, menangis karena dosa sebaiknya menjadi pengalaman setiap orang walaupun kadang sulit dilaksanakan.

Sedemikian tingginya nilai orang yang bisa menangis karena mengingat dosanya, sampai-sampai Rasulullah SAW menjaminnya sebagai salah satu dari tujuh kelompok orang yang akan mendapat lindungan Allah SWT di Hari Akhir kelak. Yaitu, hari di mana tidak ada lindungan kecuali lindungan Allah SWT. (HR Bukhari Muslim)

Orang yang menangis karena mengingat dosanya berarti ia mengakui kekhilafannya sebagai hamba Allah SWT. Ia akan merasa dirinya selalu kurang dalam beramal saleh. Perasaan seperti ini jelas akan membawa kepada sikap positif, yaitu dorongan untuk terus-menerus memperbanyak amal saleh dan meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat. Sebaliknya, perasaan puas terhadap amal saleh yang diperbuat justru akan mematikan semangat untuk beramal saleh lebih banyak lagi. Pendek kata, mengingat dosa lebih baik daripada menghitung-hitung amal saleh.

Menangis karena dosa diawali oleh kesadaran bahwa Allah SWT mengetahui semua perbuatan manusia baik yang positif maupun negatif. Allah SWT akan membalas setiap dosa yang diperbuat manusia. Siksa yang kekal di neraka akan dirasakan oleh orang yang berlumuran dosa dan tidak pernah bertobat dari dosa-dosanya. Allah SWT berfirman, ''Katakanlah (hai Muhammad), api neraka itu lebih dahsyat panasnya jikalau mereka mengetahui. Maka, hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak-banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.'' (QS Al-Taubah: 81-82)

Bagi seorang mukmin, keyakinan bahwa kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal dan abadi mestinya menjadi pendorong untuk mengingat dosa yang pernah diperbuat dan menggantinya dengan amal saleh. Menangislah di dunia karena dosa-dosa, niscaya di akhirat nanti termasuk kelompok orang yang wajahnya berseri-seri. Dan, kita berlindung kepada Allah SWT dari nasib orang yang ketika di dunia tertawa ria dengan dosanya sementara di akhirat nanti menangis memohon ampun atas dosanya.


Wallahu a'lam.

Sunday, July 3, 2005

VCD : Eropa Menuju Islam

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Other
FORUM ARIMATEA
Advokasi, Rehabilitasi, IMunisasi Aqidah yang Terpadu, Efektif dan Aktual
No.Tlp. 021-7079-1311, 0818-866978, 0816-1648517, 0815-992-6034, 0816-1927-135
Jl. Nanas No.25, Perum Bintara Jaya I
E-Mail : forum_arimatea@yahoo.com & info@arimatea.net


Perkembangan Islam yang semakin pesat di negara-negara Eropa, yang juga didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi. Hal ini membuat kebanyakan orang Eropa berpikir secara rasional. Akibat dari pergeseran nilai ini, mereka pun mulai satu demi satu meninggalkan gerejanya. Bahkan para kaum intelektual mulai membedah kitab sucinya Bible, yang ternyata banyak bertentangan dengan hati nuraninya sendiri.

Gereja-gereja mulai berubah fungsi, ada yang menjadi tempat pameran juga masjid, bahkan telah banyak tempat yang kosong dan dijual untuk umum. Setiap hari ratusan orang Eropa masuk memeluk agama Islam. Kini di Belanda saja telah berdiri lebih dari 400 masjid. Banyaknya pusat-pusat syiar Islam yang berterbaran di berbagai pelosok Eropa, membuat hampir setiap hari diadakan diskusi untuk lebih mengenal dunia Islam. Anda juga dapat menyaksikan pengakuan-pengakuan para muallaf dari Eropa yang menyentuh dan menggetarkan hati kita.

Anda akan tersentuh ketika salah seorang bule muallaf dari Belanda membacakan surat Al Fatihah dengan fasih dan bahkan ada yang menasehati kita agar tidak menjadi orang Islam abangan atau Islam KTP tanpa menjalankan ibadah-ibadahnya, malu rasanya apabila justru yang menasehati kita adalah seorang muallaf. Kiranya Allah SWT menunjukan tanda-tanda kekuasaan-Nya tanpa kita sadari.