Tuesday, May 31, 2005

Manuskrip Quran Pertama, Mushaf Ustmani




This manuscript, held by the Muslim Board of Uzbekistan, is the earliest existent written version of the Koran. It is the definitive version, known as the Mushaf of Othman, superseding all other versions. The third Caliph Othman, who ordered its compilation, was assassinated while reading it.
Description: The Holy Koran of Othman is written on animal skins.
The manuscript is written in Kufi script in large black characters

Buku : Sejarah Teks Al-Quran, dari Wahyu sampai Kompilasi

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Prof. Dr. M.M. Al-A'zami
Judul buku: Sejarah Teks Alquran dari Wahyu sampai Kompilasi
Penulis: Prof Dr M.M. Al-A'zami
Penerjemah: Sohirin Solihin dkk
Penerbit: Gema Insani Press
Cetakan: I, April 2005

Menangkis Serangan Orientalis

Islam disiarkan dengan pedang. Islam adalah agama teroris. Islam merendahkan derajat wanita. Alquran itu palsu. Alquran itu merupakan jiplakan Injil. Isi Alquran saling bertentangan.

Kalimat hujatan dan tuduhan palsu itu kerap meluncur dari karya-karya para Orientalis, yakni para ilmuwan Barat yang mencoba mempelajari dan mengupas Islam, khususnya Alquran, dari sudut pandang kepentingan dan kemauan dunia Barat, yakni Kristen dan Yahudi. Mereka tak henti-hentinya berusaha untuk menjelek-jelekkan Islam maupun umat Islam, dan menumbuhkan keraguan-raguan di dada kaum Muslimin akan kebenaran Alquran.

Semua tuduhan itu tak benar dan sama sekali tak berdasar. Namun, umat Islam tidak cukup hanya berteriak saja menolak berbagai tudingan para Orientalis itu. Apalagi, para Orientalis itu mengemas kebohongan-kebohongan tentang Islam melalui kajian yang, kata mereka, bersifat ilmiah.

Karena itu, tuduhan tersebut harus dilawan secara ilmiah, dengan bukti-bukti tak terbantahkan. Salah satu ilmuwan Muslim yang sangat geram terhadap berbagai serangan para Orientalis itu adalah Prof Dr M.M. Al-A'zami. Beliau adalah seorang ilmuwan terkemuka yang memiliki latar belakang pendidikan Timur dan Barat, dan sejak awal memokuskan perhatiannya terhadap karya negatif para Orientalis.

Melalui bukunya ini, A'zami secara cermat dan menggunakan bukti-bukti akurat meng-counter pendapat Orientalis yang seringkali mengelirukan dengan argumentasi ilmiah. Buku ini membahas, antara lain, berbagai kritikan yang dilontarkan pihak Orientalis tentang Alquran dari berbagai dimensi pemikiran. Penulis menegaskan, "Tampaknya terdapat beberapa pintu gerbang yang digunakan sebagai alat penyerang terhadap teks Alquran, salah satunya adalah menghujat tentang penulisan serta kompilasinya...." (hlm 338)

Secara keseluruhan, buku ini dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, sejarah teks Alquran. Kedua, sejarah kitab-kitab Biblikal. Ketiga, kaji ulang riset orientalis.

Penulis menyimpulkan, "... semua Orientalis mesti, walaupun dalam batas-batas tertentu mengalami perbedaan, berlaku curang jika ingin meraih kesuksesan dalam memalsukan Alquran, baik dengan mengadakan perubahan, sengaja membuat kesalahan terjemahan, pura-pura bodoh, menggunakan referensi palsu, atau berbagai cara lain." (hlm 354)

Karena itu, penulis menutup bukunya dengan pernyataan yang sangat tegas mengenai pentingnya kembali kepada kemurnian Alquran. "Siapa saja yang hendak menulis perihal Islam, hendaknya terlebih dahulu dia menarik sebuah keputusan percaya bahwa Muhammad adalah seorang nabi. Para ilmuwan yang mengakui bahwa beliau benar-benar seorang rasul dan yang paling mulia di antara para nabi, mereka bakal menikmati kepustakaan hadis yang mengagumkan dan wahyu ketuhanan yang dapat dijadikan sumber inspirasi." (hlm 381)

Dalam bagian lain dia menegaskan, "... segala masalah yang berkaitan dengan Islam -- baik Alquran, tafsir, hadits, fiqih, sejarah ... dll -- hendaknya hanya tulisan kaum Muslimin yang komitmen terhadap ajaran agamanya yang layak diperhatikan." (hlm 382)

Buku ini perlu sekali dibaca oleh kaum Muslimin, khususnya para mahasiswa, cendekiawan Muslim, para dai, mereka yang kerap terlibat dalam dialog antaragama, tokoh-tokoh Islam dalam berbagai bidang, maupun masyarakat Muslim pada umumnya. Adalah penting bagi kaum Muslimin untuk senantiasa merujuk dan kembali kepada kemurnian Alquran.

Selamat datang Muhammad Mustafa al-A'zami !

Wednesday, May 25, 2005

Bila Dia mempertanyakan kembali...



Kalian berdzikir "Subhanallah"


Maha Suci Allah, Maha Suci Allah


Apa benar kalian mensucikan Aku?


Apa benar kehidupan kalian mensucikan Aku?


Apa benar watak dan perilaku kalian, kebudayaan dan kemajuan bangsa kalian - mensucikan Aku?




Kalian berdzikir "Alhamdulillah"


Segala puji bagi Allah, Segala puji bagi Allah


Apa benar perekonomian kalian memuji Aku?


Apa benar gedung-gedung kalian, kantor-kantor kalian, pertimbangan dan
keputusan kalian, kasih dan sepak terjang kalian - memuji Aku?




Kalian berdzikir "Wa lailaha illallah",


Tiada tuhan selain Allah


Hai hamba-Ku, apa benar Akulah yang kalian tuhankan?




Apa benar Aku faktor primer dalam bagan strategi sejarah kalian?


Apa benar Aku yang nomor satu di dalam kerangka akal dan susunan pikiran kalian ?




Apa benar cinta kalian mendasar kepadaKu?


Apa benar Aku sedang menarik hati kalian, dibanding pria atau wanita, uang, keuntungan dan kekuasaan dunia ?





PLAK ! Sebuah "tamparan" telah mendarat di hati dan pikiranku.....





"...Rabbanaa 'alaika tawakkalnaa wa ilaika anabnaa wa ilaikal mashiir" [QS:Al Mumtahanah 4]








Idul Fitri 1425 Hijriah




Karena kangen dengan bulan puasa, akhirnya saya bikin album ini deh hehe...

Menyempurnakan Arah Kiblat


Insya Allah pada tgl 27 Mei hari Jum'at, Allah memberikan ridho-Nya
untuk menempatkan matahari persis di atas Ka'bah di kota Makkah tepat
siang hari atau menurut waktu kita di Indonesia akan terjadi pada sore
hari jam.16:18 WIB.



Pada saat itu semua bayangan dari sinar matahari terhadap semua benda
yang berdiri tegak diatas permukaan bidang datar seperti (tiang listrik
- tiang bendera - menara - bangunan bertingkat, dsb), semua bayangan
tersebut akan mengarah ke ka'bah tempat kita berkiblat, (karena pada
sore hari di daerah kita, posisi matahari sudah ada di sebelah barat
maka cara melihat bayangannya adalah dengan menghadap ke Barat tetapi
memposisikan pandangan kita searah dengan bayangan matahari)



Dengan ini marilah kita menyempurnakan arah kiblat kita, baik itu di rumah -
surau - mesjid - kantor dll.Ingat ya Tgl.27 Mei hari
Jum'at - Jam.16:18 WIB.





Source : moonsighting.com





Friday, May 20, 2005

Salam untuk sang fajar






Lihatlah hari ini


Sebab ia adalah kehidupan,


kehidupan dari kehidupan


Dalam sekejap


Dia telah melahirkan


berbagai hakikat dari wujudmu





Nikmat pertumbuhan


Pekerjaan yang indah


Indahnya kemenangan


Karena hari kemarin tak lebih dari sebuah mimpi


Dan esok hari hanyalah bayangan





Namun hari ini ketika kita hidup sempurna,


telah membuat hari kemarin sebagai mimpi yang indah.


Setiap hari esok adalah bayangan yang penuh harapan.


Maka lihatlah karunia-Nya hari ini


Inilah salam untuk sang fajar...











Teruntuk mereka...






"Tidakkah kau lihat bahwa karunia Rabb-mu tiada terhitung

baik yang baru maupun yang lama ?

Tak usah bersedih,

sebab tidak ada sesuatu yang selalu ada

dan kesedihanmu itu juga takkan abadi

Semoga Allah melihatmu setelah ini,

dengan pandangan yang penuh rahmat"














Thursday, May 19, 2005

Adakah namaku di daftar-Mu ?






Ya Rabb-ku...Yang Maha Berkehendak, Sekitar 205.000 orang setiap tahun
yang Kau undang dari Indonesia.Sekitar 5.000.000 orang setiap tahun
yang Kau undang dari seluruh pelosok negeri dari sekian ratus ribu..dan
sekian juta nama, tidakkah Kau selipkan namaku ?



Adakah ucapanku yang menyinggung-Mu ? Adakah tingkah laku dan sikapku
yang Kau benci ? sehingga sampai saat ini Kau belum berkenan untuk
mengundangku....Kapankah Kau undang aku ya Rabb Yang Maha Pengasih,
Kapankah giliranku Ya Rabb... Yang Maha Penyayang...



Apakah namaku sudah diantrian terdepan ?

Apakah baru terselip di tengah ?

Atau mungkin masih diantrian terbelakang ??

Atau bahkan mungkin belum ada dalam daftar

undangan-Mu sama sekali....



Apakah aku masuk dalam daftar nama - nama yang Kau benci karena
perbuatanku... sehinga dinilai tidak layak tuk memasuki rumah-Mu ?
Ataukah aku tak pernah berusaha untuk menggapai rahmatmu, sehingga
layak memperoleh undangan-Mu...



Wahai Rabb-ku, Aku memohon ampun kepada-Mu atas segala kenikmatan
selain mengingat-Mu, atas segala kesenangan tanpa kesenangan kepada-Mu,
atas segala kesenangan tanpa kedekatan dengan-Mu, dan atas segala
kesibukan tanpa ketaatan pada-Mu...



Lalu...adakah namaku di daftar-Mu wahai Al Muhaimin....











Tuesday, May 17, 2005

Apa Kata Mereka Tentang Muhammad Rasulullah SAW

- Muhammad adalah suatu jiwa yang bijaksana dan pengaruhnya dirasakan dan tak akan dilupakan oleh orang-orang disekitarnya" [Diwan Chand Sharma, seorang sarjana Hindu dalam bukunya The Prophets of the East, Calcutta 1935, halaman 122]

- "Empat tahun setelah kematian Justinian, 569m, lahir di Makkah di tanah Arab, seorang yang memberikan pengaruh terbesar bagi umat manusia.Orang itu adalah...Muhammad" [John William Draper M.D, dalam bukunya A History of the Intellectual Development of Europe, London 1875]

- "Saya ragu apakah ada orang lain yang bisa merubah kondisi manusia begitu besar seperti yang dilakukan olehMuhammad" [R.V.C Bodley dalam The Messenger, London 1946, halaman 9]

- "Saya telah mempelajarai dia (Muhammad saw)-laki-laki luar biasa dan menurut saya, terlepas dari pemikiran anti kristen, dia adalah penyelamat umat manusia" [George Bernard Shaw dalam The Genuine of Islam, volume I no.81936]

- "Dengan sebuah keberuntungan yang sangat unik dalam sejarah, Muhammad adalah pendiri dari suatu negara, suatu kerajaan dan suatu agama" [R.Bosworth Smith, dalam Mohammed and Mohammedanism, 1946]

-Muhammad adalah pribadi religius yang paling sukses" [Encyclopedia Britannica, edisi ke -11]

- "Ahli filsafat, ahli pidato, rasul, pemimpin negara, pejuang, pencetus ide-ide, penemu keyakinan rasional, penemu 20 kekaisaran di bumi dan menjadikannya satu kekaisaran spiritual...dia adalah Muhammad.Berdasarkan semua standar kebesaran dan kejayaan yang bisa diukur, kita bisa bertanya, apakah ada orang lain yang lebih besar dari beliau ?" [Lamartine dalam Historie de la Turquie, Paris 1854]


*Disadur dari buku "The Choice" By Ahmed Deedat hal. 129

Thursday, May 12, 2005

Buku : Al-Quran dan Lautan

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Agus S Djamil
Source : republika.co.id


Judul : Alquran dan Lautan
Penulis : Agus S Djamil
Penerbit : Arasy, Bandung
Cetakan : I (pertama), Dzulqa'dah 1425 H
Tebal : lviii + 552 halaman
Harga : Rp 69000,00



Di Toronto, Kanada, pernah hidup seorang pedagang yang banyak menghabiskan hidupnya di atas kapal. Suatu ketika, pedagang tersebut dipinjami Alquran oleh seorang Muslim. Dengan tekun dia baca Alquran ayat per ayat. Akhirnya, dia pun menemukan beberapa ayat yang bicara soal lautan.

Pedagang ini pun terkesan. Begitu selesai, dia langsung tanya kepada seorang Muslim yang meminjaminya Alquran. ''Apakah Muhammad SAW itu dulunya pelaut,'' ujar sang pedagang bertanya. Setelah dijelaskan bahwa Rasulullah SAW itu tinggal di tengah padang pasir (bukan pelaut), dia langsung mengucap syahadat. Dia sangat kagum dengan akurasi Alquran dalam bercerita soal laut.

Tak cuma itu, akurasi Alquran dalam membahas soal lautan juga terlihat dari perbandingan jumlah ayat. Dalam Alquran terdapat 32 ayat yang menyebut kata 'laut'. Sedang kata 'darat' terkandung dalam 13 ayat Alquran. Jika dijumlahkan, keduanya menjadi 45 ayat. Angka 32 itu sama dengan 71,11 persen dari 45. Sedang 13 itu identik dengan 28,22 persen dari 45. Berdasar ilmu hitungan sains, ternyata memang 71,11 persen bumi ini berupa lautan dan 28,88 persen berupa daratan.

Mustahil bagi Rasulullah SAW, yang tak bisa baca-tulis itu mampu menciptakan sendiri ayat-ayat Alquran dengan komposisi seperti itu. Perbandingan soal ayat soal laut dan ayat soal darat yang ternyata sama dengan perbandingan laut dan darat di bumi itu jelas sengaja diciptakan Allah SWT.

Fakta-fakta tersebut terungkap dalam buku ini sebagai bukti betapa laut memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Selain menjadi bukti kuat bagi keaslian Alquran, laut juga menjadi sumber penghidupan yang sangat kaya. Keberadaan wilayah laut, bisa menjadi salah satu penentu tingkat ekonomi sebuah negara.

Secara panjang lebar, buku ini menyajikan tafsir-tafsir ilmiah bagi ayat yang membincangkan soal lautan. Di sini tersaji bukti-butki sains yang menjadi penjelasan penting bagi ayat-ayat soal lautan. Tafsir yang seperti ini boleh dibilang masih cukup langka.

Seorang saintis Muslim yang banyak sekali menulis tafsir ilmiah bagi ayat-ayat yang membahas fenomena alam adalah Harun Yahya. Ilmuwan asal Turki ini telah menulis tafsir ilmiah tentang kehidupan semut, warna-warni tumbuhan dan binatang, keajaiban sistem kekebalan tubuh, dan sebagainya.

Bisa dibilang, buku ini mendekati tafsir-tafsir ilmiah yang selama ini dikembangkan Harun Yahya. Data-data faktual tentang lautan yang terpapar di sini menjadi bukti kebenaran Alquran. Temuan-temuan sains tentang lautan, ternyata telah diungkapkan oleh Alquran sejak 15 abad yang lalu.

Simaklah Surat An Nahl ayat 14. Ayat tersebut berbunyi: "Dan Dialah Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar, dan kamu mengeluarkan dari lautan perhiasan yang kami pakai. Kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya supaya kamu bersyukur"

Sejak 15 abad yang lalu Alquran berbicara soal manfaat laut bagi peningkatan taraf hidup manusia. Kini terbukti, negara-negara yang pandai memanfaatkan potensi lautnya, bakal mendapat kekayaan yang sangat berlimpah. Selain mengandung banyak makanan, dan perhiasan, laut juga bisa menyimpan banyak bahan tambang, bisa menjadi jalur transportasi yang murah, dan sebagainya.

Banyak sekali informasi penting soal lautan yang terkandung dalam buku ini. Selain itu juga banyak rahasia ayat-ayat soal lautan yang dipaparkan di sini dengan bukti-bukti sain. Hal ini membuat ayat-ayat Alquran lebih mudah dipahami dan diyakini kebenarannya.

Sedikit catatan saja, sebagian bab dalam buku ini membuat bahasan yang terlampau melebar. Pengantar, prakata, prolog, dan hal lain yang menjadi pengantar buku ini juga terlampau panjang. Namun secara umum, buku ini mudah sekali dibaca, karena disajikan dalam bahasa yang lugas dan tidak njelimet.


Wednesday, May 11, 2005

Ada yang menyerah dan ada pula yang terus berjuang....






"Tiap-tiap yg berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu akan
dikembalikan."


[QS:Al Anbiyaa 35]





Allah telah menjanjikan ujian
dan cobaan untuk membuktikan keimanan seseorang.Cobaan itu dapat dalam
berbagai bentuk: penyakit, kekayaan dan kemakmuran, ditinggal orang
yang dikasihi dan banyak lagi jenis-jenis cobaan lainnya.Tapi hanya
beberapa sajalah yang mampu menghadapi cobaan didunia itu.Cobaan
sebagai bentuk ujian seringkali dilipatgandakan bagi hamba yang alim
dan berusaha menghampiri-Nya. Kenapa ? Semakin seseorang ingin
menghampiri-Nya, semakin Allah berusaha menguji kadar keimanannya.Ada
hadist yang berbunyi seperti ini :



"Tingkat berat ringannya ujian disesuaikan dengan kedudukan
manusia itu sendiri. Orang yang sangat banyak mendapatkan ujian itu
adalah para nabi, kemudian baru orang yang lebih dekat derajatnya
kepada mereka berurutan secara bertingkat. Orang diuji menurut tingkat
ketaatan kepada agamanya"
[HR Turmudzi]



Melihat fenomena yang terjadi saat ini dikalangan selebritis memang
kadang-kadang mengagetkan.Cobaan bagi mereka yang terlanjur menjadi
pusat perhatian tentu menjadi beban tersendiri untuk mereka.Terlebih
cobaan itu adalah kehilangan seseorang yang disayangi.Dan disaat mereka
ingin lebih mendekatkan diri dengan Sang Rabb, maka Sang Rabb pun
memenuhi janjinya dengan mengirimkan ujian kepada mereka yang ingin
menjadi kekasih-Nya.









"Apakah manusia itu mengira
mereka dibiarkan saja mengatakan "Kami telah beriman", sedang mereka
tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang
sebelum mereka"
[QS:Al Ankabuut 2-3]



Jangan jadikan
mereka sebagai ladang untuk ghibah (membicarakan kekurangan orang lain).Tapi
jadikanlah mereka sebagai pelajaran bagi kita bahwa ternyata Allah SWT
tidak pernah menyalahi janji-Nya, bahwa Allah bisa dengan mudah
memutarbalikkan keadaan hamba-Nya, bahwa Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.Bahwa hanya Allah-lah yang berhak memberikan hidayah-Nya kepada
hamba-hamba-Nya yang Dia inginkan....



Mereka yang tetap berjuang :








"Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak bisa memberikan
hidayah, sekalipun kepada orang yang paling engkau cintai.Hanya Aku-lah
yang bisa memberikan hidayah kepada siapa yang Aku
inginkan"
[Hadist Qudsi]





Verse Of The Day :



"Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau sesatkan hati kami sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami,
dan berilah kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah
Maha Pemberi karunia"
[QS:Al-Imran 8]










Tuesday, May 10, 2005

Tafsir Singkat Al Fatihah


Download Al-Fatihah.mp3
By : Sheikh Abdurrahman Soudaiss





Apabila seorang hamba berkata:



Bismillahirrahmanirrahim (Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang), Allah menjawab: "Hamba-Ku telah mengingat-Ku."



Bila sang hamba berkata: Alhamdulillahirabbil’alamiin (Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam), Allah menjawab: "Hamba-ku telah memuji-Ku."

Bila sang hamba berkata: Arrahmanirrahim (Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), Allah menjawab: "Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku."



Bila sang hamba berkata: Malikiyaumiddin (Raja yang menguasai hari pembalasan), Allah menjawab: "Hamba-Ku telah memuliakan-Ku."



Bila sang hamba berkata: Iyyakana’budu wa iyyaka nasta’in
(Hanya kepada Engkau kami menyembah dan kepada Engkau kami memohon
pertolongan), Allah menjawab: "Ayat ini antara Aku dan hamba-Ku, dan
hamba-Ku berhak atas apa yang ia minta."



Bila sang hamba berkata: Ihdinash-shirathal-mustaqim, shirathallaziinaan’amta’alaihim. ghairil-maghdhubi’alaihim wa ladhdhaalliin
(Tunjukilah aku ke jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan
pula jalannya orang-orang sesat), Allah menjawab: "Ini semua untuk
hamba-Ku dan hamba-Ku berhak atas apa yang ia minta."



(Al Tafsir al Kabir, oleh Imam al Fakhru al Razi Juz I hal 270)



Lebih lengkapnya bisa dilihat disini



Mudah-mudahan dengan mengerti tafsir dari Al Fatihah ini bisa membuat kita lebih khusyu' di dalam sholat....Amin








Wednesday, May 4, 2005

From under the blanket....


I learn something today...i guess those peoples will never stop
attacking my faith, my religion.And now the bad part is they came
from under our blanket. While others choose bombs and guns in
battlefield with their blood, i choose knowledge, du'as and the words
as my weapons. And no matter how many times they try or how many ways
they took, they will never win. I'm not the one who promise
that, that's
the promise of Allah The Almighty.




 
"Yuriiduuna li yuthfi-uu nuurallaahi bi
afwaahihim wallaahu mutimmu nuurihii wa lau karihal
kaafirunn"
Mereka hendak memadamkan cahaya agama Allah dengan mulut tipu daya mereka, sedangkan
Allah justru menyempurnakan cahaya-Nya walau orang-orang kafir membencinya.


[QS:Ash Shaff 8]















Tuesday, May 3, 2005

Shalat Berbahasa Indonesia Gaya Malang

Rating:★★★★
Category:Other
Source From : republika.co.id

Dalam salah satu hadis, Rasulullah SAW pernah menegaskan soal kewajiban menegakkan shalat. ''Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.'' Begitu sabda Rasulullah SAW. Menurut Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amien, hadis tersebut bermakna bahwa setiap hal yang dikerjakan dalam shalat, harus benar-benar sama dengan shalat Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW telah mengajarkan gerakan dan bacaan dalam shalat secara jelas. Sehingga, menurut dia, berbagai gerakan dan bacaan itu harus ditiru tanpa menambah-nambah maupun mengurangi. Inovasi-inovasi dalam pelaksanaan shalat yang 'keluar' dari contoh Rasululllah SAW, kata dia, terlarang. Meski begitu, ada komunitas yang mencoba menegakkan shalat dengan menyisipkan 'inovasi'. Muhammad Yusman Roy, pengasuh Pondok I'tikaf Jamaah Ngaji Lelaku, Lawang, Malang, Jawa Timur (Jatim), sejak tahun 2000 terus mengembangkan model shalat dengan menyisipkan bacaan berbahasa Indonesia atau bahasa Jawa. Bacaan berbahasa Indonesia dan bahasa Jawa itu diperuntukkan bagi imam shalat.

Pria yang 20 tahun lalu memutuskan memeluk Islam itu beranggapan bahwa makmum akan lebih khusyuk dan paham bacaan Alquran yang dibaca dalam shalat apabila diterjemahkan langsung. Dengan cara begitu, Roy yang sebelumnya beragama Kristen itu mengaku yakin bahwa shalat akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Ajaran soal shalat dengan menyisipkan bahasa Indonesia itu kemudian ditulisnya dalam selebaran enam lembar dan disebarkan secara luas. Roy juga menyebar VCD yang merekam aktivitas shalat berbahasa Indonesia itu. Dalam VCD yang beredar di lingkungan tertentu, terlihat belasan orang tengah mengikuti shalat berjamaah yang dipimpin imam yang berbahasa Indonesia. Setiap bacaan ayat Alquran terlebih dulu dibaca, kemudian diiringi dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

Misalnya, Bismillahirrahmaanirrahim diteruskan dengan terjemahnya 'dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang'. Cuma, untuk bacaan di antara gerakan shalat semisal takbir tidak diterjemahkan. Dalam keping VCD tersebut juga diperlihatkan shalat berjamaah yang imamnya menerjemahkan bacaannya dalam bahasa Jawa. Roy beranggapan bahwa umat Islam lebih suka menerima petunjuk (Alquran) dengan bahasa Arab. Padahal, kata dia, tidak semua umat Islam tahu arti dari bahasa Arab itu sendiri. Itulah sebabnya, banyak orang yang shalat tapi juga masih melanggar perintah Allah. ''Kita ini seperti beo atau robot. Bisa mengucapkan tapi tidak tahu artinya. Makanya, banyak orang yang shalat tapi masih berbuat maksiat,'' ujar mantan petinju Sasana Sawunggaling ini.

Untuk mendukung pendapatnya, dalam selebaran Roy mengutip Surat Albaqarah ayat 2 yang dia terjemahkan sendiri. Terjemahan terhadap ayat tersebut versi Roy berbunyi, ''Ketahuilah apabila dengan sengaja Anda memberi petunjuk hanya dengan membacakan firman-firman yang masih berbahasa Arab itu, dengan tidak disertai dengan terjemahannya yang akibatnya membuat orang tidak mengerti maksudnya hal itu adalah termasuk perbuatan menyesatkan orang dan pelakunya terlaknat.'' Padahal, terjemahan aslinya berbunyi, ''Itulah Kitab (Alquran) yang tidak ada keraguan di dalamnya.''

Roy mengklaim bahwa jamaah yang telah mengikuti ajaran shalat berbahasa Indonesia itu sudah tersebar di Surabaya, Malang, Blitar, Tulungagung, Pekalongan, dan Samarinda. Menurut dia, umat Islam saat ini lebih mendewakan bahasa Arab sekalipun ada sebagian besar umat yang tidak begitu paham dan menguasai bahasa Arab. Orang yang seperti ini, disebutnya sebagai penganut Islam fanatik yang tidak ingin adanya kemajuan dalam beriman dan bertakwa kepada Allah. Tema soal shalat berbahasa Indonesia itu pernah didebatkan dalam forum diskusi di IAIN Sunan Ampel Surabaya, Jatim, akhir pekan lalu. Sayang, sebelum sesi tanya jawab berlangsung, moderator diskusi menyebutkan bahwa dirinya menerima surat keberatan dari MUI Jatim dan Kejaksaan Tinggi Jatim terhadap adanya debat itu. Karena itu, acara dihentikan di tengah jalan.

Menurut Ma'ruf, shalat gaya Roy itu tidak berlangsung sesuai contoh Rasulullah SAW. Menurut dia, makmum shalat harus mengerti sendiri makna bacaannya tanpa harus diterjemahkan lebih dulu oleh imam. Karena itu, pihaknya pun berjanji akan menerjunkan tim untuk mengecek ke lapangan. ''Paham-paham seperti itu dulu bermunculan. Kemudian 'masuk tong sampah', kemudian sekarang bermunculan lagi,'' tuturnya. Dekan Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel, Drs Abd Salam, juga mengecam keras ajaran tersebut. Kata Salam, shalat adalah wahana dzikrullah (dzikir kepada Allah). Jika memahami posisi shalat sebagai aktualisasi dzikrullah, kata Salam, orang yang mengerjakan shalat sudah barang tentu mampu mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar. Dalam shalat jamaah, lanjutnya, makmum tidak boleh masuk dalam arus kesadaran sebagai objek imam, namun harus bersama imam berada dalam satu kesatuan subjek untuk secara bersama-sama mengaktualisasikan dzikrullah.

Untuk itu, tambah dia, imam dan makmum harus mempersiapkan diri menuju kemampuan mengaktualisasikan dzikrullah dengan sebaik-baiknya termasuk di antaranya berusaha menghayati bacaannya. ''Persiapan itu harus dilakukan di luar shalat. Kalau dilakukan di dalam shalat maka itu bukanlah shalat, melainkan belajar shalat,'' ujar dia. Salam pun mengaku prihatin dengan makin berkembangnya ajaran tersebut.

Dari saya :

"...yang berada didalam selimut ternyata bisa lebih berbahaya dari yang di luar"

Buku : Santri-Santri Bule

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Other
Author:Prof. Dr. Deddy Mulyana, M.A
Judul : Santri-Santri Bule
Pengarang : Prof. Dr. Deddy Mulyana, M.A.
Penerbit : PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Cetakan : Pertama, Maret 2004
Tebal : X + 340 halaman
Harga : Rp 19.000

Walaupun Islam sering disudutkan, diolok-olok, dan dilecehkan di Barat, ternyata bukanlah halangan bagi sebagian orang Barat untuk mempelajari Islam yang pada akhirnya kembali ke fitrahnya (Islam). Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya orang barat yang memeluk Islam, baik di Amerika Serikat (AS), Eropa maupun Australia.

Di AS, walaupun Islam kerap didiskreditkan sebagai agama yang menindas kaum wanita, justeru kaum hawa di negara adidaya itu ramai-ramai masuk Islam. Bahkan akhir-akhir ini, jumlah wanita yang memeluk islam empat kali lipat dari jumlah kaum prianya. Di Prancis tidak kalah menariknya. Seorang mahasiswi ratu kecantikan di universitasnya diawali dengan perasaan kesal, karena para Jemaah Tabligh yang lewat tidak menghiraukannya. Padahal lelaki-lelaki lainnya ‘takluk’ di hadapannya. (halaman 19).

Dan masih bayak kasus lain yang tidak kalah dramatiknya. Ada sebagian dari mereka (para bule) tergugah untuk masuk Islam karena awalnya mendengar tilawah al-Qur’an atau lantunan adzan. Ada pulah yang tertarik dengan Islam karena sikap dan prilaku kaum muslimin yang ditemukannya. Adapula yang memperoleh keyakinan Islam melalui mimpi, meskipun jarang terjadi.

Sedangkan penjungkirbalikan ajaran Islam oleh Barat membawah hidayah tersendiri bagi sebagian orang. Mereka yang sudah muak dengan ketidakjujuran dan kepicikan Barat, justeru terdorong untuk mengetahui Islam dari sumbernya yang asli seperti al-Qur’an, sunnah rasul dan juga buku-buku yang ditulis oleh orang Islam sendiri. Atau ada pula yang langsung menemui orang-orang Islam sendiri. Bahkan sebagian orientalis yang mau jujur, yang tadinya mengkaji Islam berlanjut memeluk Islam (halaman 39).

Bagi para pemeluk Islam baru ini, memasuki Islam bagaikan terlahir kembali. Semangat juang mereka pun sangat tinggi. Seorang tokoh muslim di Melbourne, Syekh Mahmud perna berujar, “ Kalau orang-orang Barat berniat menjadikan Mekkah dan Madina sebagai London dan Paris, kita berniat me-Mekkakan dan me-Madinakan London dan Paris.” (halaman 5).

Berbeda dengan kita yang berislam karena ‘warisan’ dari orang tua, para revert (orang kembali ke Islam) tersebut benar-benar menyadari manfaat dari nilai-nilai islam. Karena memang mereka mendapatkan Islam melalui perjuangan yang membutuhkan pengorbanan dan kesabaran. Mereka terkadang harus mengorbankan keluarga, pekerjaan, harta dan martabat di mata masyarakatnya.

Keputusan yang mereka ambil benar-benar keputusan sulit dalam hidupnya. Karena meyangkut hidup dan mati, serta nasib mereka tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat kelak. Sehingga wajar, setelah menemukan Islam mereka lebih serius dalam menjalani hidupnya.

Hal ini sesuai dengan pendapat umum para psikolog yang menyatakan bahwa orang yang paling fanatik dalam memperjuangkan sesuatu, apakah agama, teror atau revolusi adalah orang-orang yang memasuki perjuangan itu atas kemauannya sendiri yang bebas. Namun, bukan berarti perjuangan mereka luput dari alang merintang. Bahkan halangan yang harus mereka hadapi jauh lebih berat.

Buku ini hadir di tengah fenomena pendiskreditan Islam oleh Barat di satu sisi. Dan beramai-ramainya orang non muslim di Barat yang masuk Islam di sisi lain. Dalam buku ini, penulis, Prof. Dr. Deddy Mulyana, M.A. mencoba menjawab beberapa pertanyaan berikut: Bagaimana perkembangan Islam di Barat ? Faktor apa saja yang mendorong sebagian orang Barat untuk memeluk Islam ? Dan bagaimana suka dan duka mereka sebelum dan sesudah mengikrarkan syahadat ?

Lebih dari itu, buku ini diharapkan dapat lebih meyakinkan kita umat Islam yang mendapatkan warisan ‘istimewa’ akan kebenaran Islam sebagai agama kita dan menggugah kita untuk menjadi muslim yang lebih baik (sejati). Orang-orang non muslim saja telah mati-matian berkorban untuk memperoleh Islam. Sudah seyogyanya kita umat Islam tidak lagi menganggap Islam sebagai agama yang sudah seharusnya di anut atau hanya diletakan sebagai warisan. Tetapi kita mesti memelihara dan meningkatkan warisan tersebut sebaik mungkin. Kalau bule saja sudah banyak yang menjadi santri, kita sendiri mau jadi apa ? Wallahu’alam.

Info Selanjutnya Hubungi:

Penerbit : Remaja Rosdakarya
Telepon : (021)3901692 Faks.(021)3901703
Email : rosda@indosat.net.id, rosda_jkt@yahoo.com

Sunday, May 1, 2005

Wahai ular berbisa...








"Jika kau melihat ular menyemburkan bisanya,

tanyakanlah siapa yang kau incar dengan bisa itu.

Tanyakan pula, bagaimana kau bisa hidup wahai ular ?

Padahal, mulutmu selalu dipenuhi bisa yang mematikan ?

Wahai ular, penciptamu sungguh Dzat Yang Maha Jenius..."